Selasa, 23 Juni 2020

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI 

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun, Jambi masih misterius. Rudi meninggal secara mendadak di warung kopi yang berlokasi di kawasan tambang batu bara. Pada sebelum meninggal dunia, warga Padang, Sumatera Barat, itu sempat nongkrong di warung kopi bersama dengan temannya. Ia merasa tidak enak badan lalu meminta kepada temannya untuk memijat bagian punggung dengan kerokan. Namun beberapa saat itu ia sudah tidak sadarkan diri ketika dibangunkan oleh temannya. Ia dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin 22 Juni 2020 sekitar pukul 15.00 WIB. Menurut keterangan Kepala Puskesmas Mandiangin, Yoga, meninggalnya sopir batu bara iutu meninggal secara mendadak. "Meninggal mendadak," katanya, pada hari Selasa 23 Juni 2020 pada saat dikonfirmasi. Untuk mengetahui penyebab meninggalnya sang sopir ini puhaknya melakukan visum luar.

Dalam hasil visum itu memang didapatkan bekas kerokan di punggung dan tidak ada tanda-tanda kekerasan atau senjata tajam. "Memang murni kemungkinan besar karena sakit," katanya. Lanjutnya, indikasi lain penyebab meninggalnya sang sopir itu masih dalam menyelidikan. Jadi untuk indikasi seperti covid-19, pihaknya belum bisa menyatakan. Hal ini karena korban tidak bisa dilakukan pemeriksaan covid-19 dan penggalian riwayat korban lantaran sudah dalam kondisi meninggal. "Memang informasi sedikit dan meninggal secara mendadak. Kami tidak dapat infonya dan dan informasi di UGD kayak orang masuk angin," katanya. Namun jika ingin memastikan korban menderita covid-19 harus dipastikan dengan cara pemeriksaan swab di Jambi. Namun kondisi yang tidak memungkinkan karena ia sudah meninggal dunia dan tidak bisa dilakukan walapun rapid test. "Karena orang meninggal, darahnya sudah beku, kalau kita rapid dan biso," ujarnya. Hingga pada saat ini pihaknya, masih memaksimalkan upaya untuk mencari informasi yang lebih detail terkait korban. Mulai dari trafik orang terdekat korban dan lebih pada tempat kejadian korban meninggalnya, yaitu di warung kopi.

"Ya di warung itu, rencananya besok, kami lagi penyelidikan kami tidak ingin ada bau covidnya," jelasnya. Ia juga menyampaikan jika indikasi lain meninggalnya sopir itu diduga meninggal karena serangan jantung. "Biasanya serangan jantung mendadak, tapi belum pasti juga," ungkapnya. Pada saat ini jenazah sudah dibawa oleh pihak keluarga ke kampung halamannya yaitu Padang, Sumatera Barat.

Senin, 22 Juni 2020

SATRESKRIM POLRES PASURUAN KOTA MENEMBAK MATI SEORANG PELAKU PENCURIAN SEPEDA MOTOR

SATRESKRIM POLRES PASURUAN KOTA MENEMBAK MATI SEORANG PELAKU PENCURIAN SEPEDA MOTOR

SATRESKRIM POLRES PASURUAN KOTA MENEMBAK MATI SEORANG PELAKU PENCURIAN SEPEDA MOTOR

Unit 'Jogo Boyo' Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim bersama Satreskrim Polres Pasuruan Kota menembak mati seorang pelaku pencurian sepeda motor, pada hari Senin 22 Juni 2020. Pelaku merupakan bandit pencurian motor dan perampokan rumah yang telah melakukan aksinya di sejumlah lokasi di Jawa Timur. Sadisnya, setiap beraksi, pelaku kerap mempersenjatai dirinya menggunakan benda peledak jenis bom ikan alias bondet dan senjata tajam jenis parang. Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Oki Ahadian membenarkan personelnya melumpuhkan seorang pria pelaku kejatan sadis yang membawa bahan peledak. Pelaku dilumpuhkan dengan tindakan tegas dan terukur di Pasuruan.

"IYa benar," ujarnya pada saat dikonfirmasi, pada hari Senin 22 Juni 2020. Oki menegaskan, pelaku bukan penjahat amatir, sejumlah aksi kejahatan sadis sudahg belasan kali dilakukan bersama dengan komplotannya. "Tapi banyak tempat kejadian perkaranya di beberapa kabupaten," ungkap Oki. Disinggung mengenai rekam jejak aksi dan jaringan kejahatan yang dilakukan pelaku tersebut, Oki mengaku enggan menyampaikannya, karena masih menunggu arahan dari Kapolres Pasuruan Kota. "Kemungkinan Kapolres Pasuruan Kota," ujarnya.

Minggu, 21 Juni 2020

SEORANG PENSIUNAN GURU MENINGGAL DUNIA DI TEMPAT TAMBAL BAN KECAMATAN CIBEUREUM

SEORANG PENSIUNAN GURU MENINGGAL DUNIA DI TEMPAT TAMBAL BAN KECAMATAN CIBEUREUM

SEORANG PENSIUNAN GURU MENINGGAL DUNIA DI TEMPAT TAMBAL BAN KECAMATAN CIBEUREUM

Lelaki tanpa identitas meninggal dunia di tempat tambal ban. Peristiwa terjadi di Awipari, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya, pada hari Minggu 21 Juni 2020. Temuan mayat yang bikin geger warga net. Dalam foto yang telah beredar di medsos, lelaki paruh baya itu mengenakan kaus merah dan celanan training hitam serta masih mengenakan topi berwarna coklat. Sementara di dekatnya ada sepeda merek Polygon diduga milik korban. Foto mengundang iba itu cepat beredar di medsos dan akhirnya sampai ke keluarga korban. Korban adalah H Lili, seorang pensiunan guru. Tempat tinggalnya tidak begiru jauh dari lokasi yaitu di Ciakar. Warga segera melaporkan kejadian itu. Tidak lamam datang mobil ambulans dengan petugas berpakaian APD lengkap.

Petugas segera mengevakuasi jasad korban. Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, membenarkan adanya musibah itu. "Begitu mendapatkan laporan, kami segera mengirim petugas Gugus Tugas berikut dengan ambulans ke lokasi ketemunya mayat tersebut," ujarnya. Uus mengatakan, Kelengkapan petugas tersebut sesuai protokol kesehatan cegah Covid-19, walau korban tidak terkait penularan Covid-19. "Dari hasil identifikasi lapangan, korban dipastikan tidak ada kaitannya dengan Covid-19. Kemungkinan ia kelelahan dan meninggal di lokasi kejadian," kata Uus.

Sabtu, 20 Juni 2020

SEORANG TUKANG OJEK SEKARAT SETELAH TERTIMPA BATANG POHON KELAPA YANG TUMBANG

SEORANG TUKANG OJEK SEKARAT SETELAH TERTIMPA BATANG POHON KELAPA YANG TUMBANG

SEORANG TUKANG OJEK SEKARAT SETELAH TERTIMPA BATANG POHON KELAPA YANG TUMBANG

Seorang tukang ojek terlibat insiden yang viran di media sosial Facebook pada hari Jumat 19 Juni 2020. Video berdurasi 2.35 menit itu tampak korban yang mengenakan jaket berwarna biru dan celana pendek cokelat. Dia terduduk dengan posisi belakang membungkuk di samping batang pohon kelapa yang telah menimpanya. Dalam Video itu warga dan beberapa anggota polisi tampak mengerumi korban dan berusaha untuk menolongnya. Namun banyak dari warga lainnya malah hanya menonton dan lebih memilih untuk mengambil video kejadian itu. "Woe-woe angkat bantuin dulu. Antua pung mulut ada bagara (bergerak) itu, amankan antua dolo," kata sejumlah warga dalam video itu. Video yang viral tersebut dibagikan pemilik akun Facebook Budekarman Nahumarury dengan menulis keterangan 'Ya Allah musibah." Dari penelusuran, musibah yang menimpa tukang ojek tersebut terjadi di Dusun Wainusalaut, Desa Suli, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah pada hari Jumat 19 Juni 2020 pagi. Kapolsek salahutu Iptu Djafar Lessy membenarkan peristiwa yang viral di media sosial tersebut.

"Kejadian di video itu terjadi di Desa Suli tadi pagi," kata Kapolsek Salahutu Iptu Djafar Lessy, pada hari Jumat 19 Juni 2020. Djafar mengatakan musibah yang menimpa tukang ojek yang diketahui bernama Meki Pattirane (68) itu terjadi saat cuaca buruk dan hujan deras sedang mengguyur Desa tersebut. "Korban itu baru pulang mengantar penumpang. Pada saat kembali itu, sebuah pohon kelapa tiba-tiba tumbang dan menimpa tubuh korban yang sedang mengendarai sepeda motor," kata Djafar. Korban akhirnya meninggal di rumah sakit pada saat itu beberapa orang warga yang melihat kejadian tersebut langsung segera memberitahukannya kepada warga lainnya, selanjutnya warga langsung mendatangi lokasi kejadian dan sebagian lagi melaporkan ke posko Covid-19 di Desa tersebut untuk menolong korban. "Warga lalu mendatangi Posko Covid-19 di Desa dan mereka kemudian melaporkan ke anggota Babinkantibmas dan setelah itu mereka pergi membantu korban," katanya. Setelah itu korban langsung dibawa dengan mobil angkot ke rumah sakit di Passo, Kecamatan Baguala, Ambon. "Tapi pada pukul 11.00 WIT pihak rumah sakit menyatakan kepada pihak keluarga bahwa korban telah meninggal dunia," ujarnya.

Kamis, 18 Juni 2020

SEORANG BULE ASAL AMERIKA SERIKAT DITANGKAP WARGA DI KUTA DIDUGA MENCURI PERHIASAN EMAS

SEORANG BULE ASAL AMERIKA SERIKAT DITANGKAP WARGA DI KUTA DIDUGA MENCURI PERHIASAN EMAS

SEORANG BULE ASAL AMERIKA SERIKAT DITANGKAP WARGA DI KUTA DIDUGA MENCURI PERHIASAN EMAS

Satu video memperlihatkan seorang warga negara asing (WNA) dikerumuni dan ditahan oleh warga di Kuta, Bandung, Bali, pada hari Rabu 17 Juni 2020, viral di media sosial. WNA itu terlihat berteriak dan memohon saat beberapa warga memegang tangan dan kakinya. Terlihat beberapa warga yang berusaha memukul WNA tersebut, namun tidakan itu dihentikan oleh beberapa warga yang ada di lokasi kejadian. Kanit Reskrim Polsek Kuta Iptu Bagus Nagara Baranacita membenarkan, peristiwa itu. Baranacita mengatakan, pelaku berinisial MDP merupakan warga Amerika Serikat. Pelaku pada saat ini telah di tahan di Polsek Kuta. "Benar telah diamankan satu orang laki-laki WNA yang diduga telah melakukan pencurian perhiasan emas," kata Baranacita pada saat dihubungi, pada hari Kamis 18 juni 2020 pagi. Pelaku diduga mencuri emas di sebuah toko di Jalan ken Dedes, Kuta, Bandung, pada hari Rabu 16 Juni 2020 sekitar pukul 11.30 WITA. Pada awalnya, pelaku mendatangi toko tersebut. Ia memilih sebuah cincin emas seberat 1.83 gram. Pada saat pemilik toko lengah, MDP memasukkan cincin itu ke kantong celananya. Pelaku lalu melarikan diri dari toko tersebut.

Sadar cincin emasnya itu belum di bayar, pemilik toko lantas langsung mengejar pelaku. Pada saat melihat pelaku hendak menaiki sepeda motor, pemilik toko berteriak minta tolong kepada warga di sekitar lokasi. Mendengar teriakan itu, banyak warga yang berdatangan dan mengikuti pelaku sampai di depan Vihara Kuta. Warga pun menangkap pelaku di lokasi itu dan menemukan perhasan emas yang dicurinya. Setelah itu, warga menyerahkan pelaku ke polisi. Baranacita menyebut, pelaku masih diperiksa secara intensif di Polsek Kuta. Pelaku, kata dia, tidak mengakui perbuatannya. Pada saat diinterogasi oleh penyidik, pelaku menyebut insiden itu terjadi karena salah paham. "Pelaku tidak kooperatif dan tidak mengakui perbuatannya dan mengaku telah terjadi kesalah pahaman," kata dia.

Rabu, 17 Juni 2020

SEORANG REMAJA NYARIS TEWAS DI TERKAM BUAYA SAAT MANDI DI KANAL

SEORANG REMAJA NYARIS TEWAS DI TERKAM BUAYA SAAT MANDI DI KANAL

SEORANG REMAJA NYARIS TEWAS DI TERKAM BUAYA SAAT MANDI DI KANAL

Seorang remaja bernama Ariyanto (18) diserang seekor buaya di kanal di Desa Wonosari, Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Akibat serangan itu, korban mengalami luka robek di bagian paha. Beruntung, korban selamat dari hewan buas yang di lindungi tersebut. Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau Suharyono mengatakan, Konflik Satwa dengan manusia ini terjadi pada hari Senin 15 Juni 2020 sekitar pukul 15.00 WIB. "Korban mengalami luka robek di bagian paha sebelah kiri akibat gigitan buaya mendapatkan 40 jahitan," sebut Suharyono, pada hari Rabu 17 Juni 2020. Ia menjelaskan, korban pada awalnya sedang mengupas kelapa bersama teman Makruf di pinggir kanal.

Karena merasah gerah telah bekerja satu harian, korban menceburkan diri ke dalam kanal untuk menyegarkan badan. Namun, korban langsung diserang oleh seekor buaya dan menggigit paha kiri korban. "Korban berteriak meminta tolong kepada temannya yang sedang mengupas kelapa. Setelah itu, korban berusaha ditarik dan beruntung saja buaya itu mau melepaskan gigitannya," sebut Suharyono. Tidak lama kemudian, sejumlah warga datang ke lokasi dan mengevakuasi korban ke Puskesmas Pelangiran. Suharyono mengaku tim BBKSDA Riau sudah datang ke lokasi untuk menangani konflik tersebut. "Kami juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Kami mengimbau agar masyarakat tidak melakukan tindakan anarkis terhadap buaya tersebut, karna buaya adalah satwa yang dilindungi," kata Suharyono.

Selasa, 16 Juni 2020

SEORANG MARBOT MESJID MENINGGAL DUNIA SETELAH DI PATUK ULAR BERBISA

SEORANG MARBOT MESJID MENINGGAL DUNIA SETELAH DI PATUK ULAR BERBISA

SEORANG MARBOT MESJID MENINGGAL DUNIA SETELAH DI PATUK ULAR BERBISA

Seekor ular berbisa mematuk soorang marbot ataupun petugas masjid di Muara Enim, Sumatera Selatan, hingga korban meninggal dunia. Korban bernama Ansyori. Pria berusia 35 tahun itu sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong. Ansyori meninggal dunia. Berikut kronologi peristiwa tersebut. Kejadian ini bermula pada saat Ansyori sedang membersihkan ikan hasil pancingannya. Dia membersihkan ikan di kamar mandi rumah yang berada di belakang mesjid. Tiba-tiba satu ikan terlepas dan masuk ke dalam lubang. Ansyori pun berusahan mengambil ikan yang terlepas itu. Karena kondisi gelap, tidak terlihat ada ular di dalam lubang. Jari Ansyori dipatuk binatang tersebut hingga merasakan sakit. 

Dia pun segera meminta pertolongan warga hingga dilarikan ke RS HM Rabain Muara Enim. Diduga racun ular sudah menjalar ke tubuh sehingga Ansyori meninggal dunia. Kasat Reskrim, AKP Dwi Satya Arian membenarkan adanya peristiwa itu. Korban diduga tewas digigit ular. Ular tersebut ditemukan warga dan langsung dibunuh. "Korban diduga tewas karena digigit ular, ularnya sudah mati karena dipukul warga sesaat setelah menggigit korban," katanya. Jenazah lalu dimakamkan di Desa Tanjung Serian, Kabupaten Muara Enim.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...