Sabtu, 06 Juli 2019

SEORANG PEMUDA DI NIAS TEGA MEMENGGAL KEPALA AYAH KANDUNGNYA DENGAN KAPAK

SEORANG PEMUDA DI NIAS TEGA MEMENGGAL KEPALA AYAH KANDUNGNYA DENGAN KAPAK

SEORANG PEMUDA DI NIAS TEGA MEMENGGAL KEPALA AYAH KANDUNGNYA DENGAN KAPAK

Peristiwa sadis yang terjadi di Desa Madula, Gunung Sitoli, Nias, Sumut. Pada hari Jumat 5 July 2019 malam. Seorang pria tega memenggal kepala ayah kandungnya menggunakan kapak. Pembunuhan itu dilakukan Hepriaman Harefa alias Boy (29). Dia mengapak leher ayahnya, Arofona Harefa alias Ama Arman (64) hingga putus.

"Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB," kata Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, pada hari Sabtu 6 jULY 2019. Sang ayah tewas dengan berseimbang darah dengan kepala terlepas dari badan di dalam kamarnya. Korban diduga tidak dapat melakukan perlawanan karena sudah 15 tahun lumpuh.

Deni memaparkan, pembunuhan terjadi setelah Arofona selesai makan malam. "Jadi korban istirahat di kamar, kemudian tersangka mengambil kapak di dapur kemudian langsung menuju ke dalam kamar ayahnya lalu di kapak sebanyak 3 kali hingga kepala ayahnya putus," sebut Deni.

Jasad Arofona pertama kali terlihat istrinya yang juga ibu kandung Hepriaman. Perempuan itu langsung berteriak meminta tolong.

Warga sekitar pun langsung berdatangan ke rumah korban. Tidak lama berselang, pelaku langsung diamankan oleh personel Sat Intelkam Polres Nias yang langsung turun ke tempat kejadian. "Begitu mendengar teriakan dari istri korban, anggota Polres Nias langsung turun ke tempat kejadian.

Setelah mengamankan Hepriaman, petugas juga berhasil menyita barang bukti sebuah kapak bergagang kayu yang masih terletak di dalam rumah. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUD Gunung Sitoli untuk kepentingan visum.

Polisi masih mendalami kasus pembunuhan ini, Sejumlah saksi telah diperiksa. Berdasarkan informasi dari warga sekitar, kejiwaan Hepriaman memang tidak stabil.

"Rencananya Minggu depan akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan pemeriksaan terkait kejiwaannya. Dari hasil pemeriksaan dokter jiwa sangat mempengaruhi proses hukum ke depan," jelas Deni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...