Kamis, 30 April 2020

WARGA MENEMUKAN MAYAT LAKI-LAKI MENGAPUNG DI SUNGAI, KABUPATEN BANTUL

WARGA MENEMUKAN MAYAT LAKI-LAKI MENGAPUNG DI SUNGAI, KABUPATEN BANTUL

WARGA MENEMUKAN MAYAT LAKI-LAKI MENGAPUNG DI SUNGAI, KABUPATEN BANTUL

Masyarakat di Desa Triharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul digemparkan penemuan mayat laki-laki di sebuah aliran sungai, pada hari Kamis 30 April 2020 siang. Diketahui pria itu berinisial S (30), warga Desa Gilangharjo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. Kapolsek Pandak, AKP Cherli Evi Prayudati Sela mengatakan, korban ditemukan oleh salah seorang saksi yang kalah itu tengah sedang beraktivitas di persawahan yang dekat dengan aliran sungai. Saksi yang hendak membwa pulang padi, tidak sengaja melihat jenazah, dalam kondisi sudah terapung di aliran sungai. "Merasa yakin dengan penglihatannya, saksi lantas memberitahukan hal itu kepada warga sekitar lokasi penemuan tersebut," kata Kapolsek.

Setelah jenazah ditepikan oleh beberapa orang warga agar tidak terbawa arus sungai, tim inafis Polres Bantul dan dokter Puskesmas Pandak melakukan pemeriksaan kepada tubuh korban yang diketahui berinisial S yang berusia 30 tahun. "Di dalam saku korban terdapat dompet dan kami temukan identitasnya. Tetapi, terkait penyebab kematiannya, kami belum mengetahuinya secara pasti penyebab kematian korban. Kalau merujuk haris identifikasi dari inafis dan dokter, tidak ada indikasi kekerasan yang ditemukan di tubuh korban," terang Cherli. Ia pun berujar, kepolisian akan mendalami lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban.

Rabu, 29 April 2020

SEORANG PEMUDA MENGANIAYA TETANGGHANYA SENDIRI KARNA TIDAK TERIMA DITEGUR SAAT BERKENDARA

SEORANG PEMUDA MENGANIAYA TETANGGHANYA SENDIRI KARNA TIDAK TERIMA DITEGUR SAAT BERKENDARA 

SEORANG PEMUDA MENGANIAYA TETANGGHANYA SENDIRI KARNA TIDAK TERIMA DITEGUR SAAT BERKENDARA

Aksi pemukulan terjadi di Jalan Cempaka Putih Utara, Kemayoran, Jakarta Pusat, pada hari Rabu 29 April 2020. Seorang pemuda berinisial AP (22) memukul tetangganya sendiri karena tidak senang ditegur pada saat berkendara. Kanit Reskrim Polsek Kemayoran, AKP Dewa Ayu Santi mengungkap kronologi pemukulan tersebut. Peristiwa bermula pada saat IB (45) dan CA (43) pasangan suami istri sedang melintas di lokasi kejadian. Bertepatan dengan itu AP pelaku tengah mengendarai sepeda motor. Sayangnya perilaku AP pada saat melintas membawa motornya dengan ugal-ugalan. Sehingga, IB lantas menegurnya agar mengendarai kendaraan secara benar. Sebab istrinya nyaris terserempet. "Nah mungkin tidak suka ditegur. Pelaku emosi dan lalu memukul korban. Rupanya aksi pemukulan itu dibalas juga oleh korban, setelah itu pelaku akhirnya pulang ke rumah," kata Ayu pada saat dikonfirmasi, pada hari Rabu 29 April 2020. Pada saat dirumah, AP rupanya merasa kesal, sehingga mengadu kepada kakaknya, bahwa dia telah di pukul oleh tetangganya.

Mengetahui hal itu kakak pelaku pun langsung meminta untuk mendatangi korban. Pada saat sampai di tempat korban, pelaku AP dan kakaknya terlibat cekcok, bahkan AP sempat mengangkat sebuat pot bunga kecil lalu di pukulkan ke kepala korban. Sehingga korban pun terjatuh. "Dia datang dengan kakaknya. Disana terlibat cekcok, nah pelaku ini liat ada pot langsung dipukulkan ke kepala korban," ujarnya. Terdengar adanya suara keributan, warga sekitar puk berdatangan dan melerai pertikaian tersebut. "Korban yang tidak terima dengan perilaku kedua pelaku ini, langsung melakukan visum dan melaporkan ke Polsek Kemayoran. "Pada saat ini pelaku kami amankan dan beserta barang bukti lain seperti visum dan pot bunga yang digunakan oleh pelaku untuk memukul korban," ujarnya. Akibat ulah pelaku kini ia terancam pasal 351 KUHP tindak pidadna penganiayaan dengan ancaman hukuman penjara paling lama lima tahun kurungan.

Selasa, 28 April 2020

SEORANG PRIA TEWAS SETELAH MINUM CAIRAN PESTISIDA

SEORANG PRIA TEWAS SETELAH MINUM CAIRAN PESTISIDA

SEORANG PRIA TEWAS SETELAH MINUM CAIRAN PESTISIDA

Seorang pria berinisial LS (34) di Kecamatan Lintong Nihuta, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), meninggal diduga akibat bunuh diri. Kasubbag Humas Polres Humbahas, Bripka SB Lolo Bako, menyampaikan korban diduga frustasi sehingga nekat melakukan bunuh diri minum cairan pestisida. "Kasus ini pertama sekali diketahui saksi Dimpos Sihombing. Korban diduga Frustasi, dia nekat bunuh diri minuman cairan Pestisida," ujar Bripka SB Lolo Bako di Mapolres Humbahas, pada hari Selasa 28 April 2020. Lebih lanjut, Lolo Bako menyampaikan, awalnya saksi Dimpos Sihombing mengetuk rumah korban pada hari Senin 27 April 2020 pada pukul 09.00 WIB. Namun, tidak ada jawaban dari penghuni rumah. Dimpos akhirnya mencoba masuk dari belakang rumah korban. Namun pintu juga tertutup rapat. Alhasil, Dimpos mendobrak pintu sampai terbuka. "Dia mendobrak pintu hingga terbuka lalu masuk," ujar Bripka SB Lolo Bako. Pada saat itu, Dimpos terkejut pada saat melihat korban yang selama ini diketahui tinggal seorang diri dalam rumah tersebut kejang-kejang di dalam rumah dengan mulut keluar busa.

Melihat korban yang sudah sekarat, saksi langsung membawa korban ke Puskesmas Lintong Nihuta Humbahas. Karena peralatan Puskesmas yang minim, korban kemudian dilarikan ke RSUD Doloksanggul Humbahas pada malam harinya sekitar pukul 23.00 WIB. Nahas, naywa korban tidak dapat diselamatkan. "Dari Puskesmas kemudian korban di rujuk ke RSUD yang ada di Doloksanggul Humbahas dan malam harinya dinyatakan meninggal dunia. Hasil koordinasi, keluarga korban tidak bersedia untuk dilakukana otopsi. Mereka sudah menerima kenyataan kematian korban disebabkan bunuh diri dengan cara minum racun atau cairan pestisida. Untuk motif, dugaan sementara korban frustasi," kata Lolo Bako. Keluarga korban pun sepakat memakamkan jenazahnya pada pukul 10.00 WIB, pada hari Selasa 28 April 2020 di desanya.

Senin, 27 April 2020

SEORANG PELAJAR DI KABUPATEN SIKKA DITEMUKAN TEWAS GANTUNG DIRI DIRUMAHNYA

SEORANG PELAJAR DI KABUPATEN SIKKA DITEMUKAN TEWAS GANTUNG DIRI DIRUMAHNYA

SEORANG PELAJAR DI KABUPATEN SIKKA DITEMUKAN TEWAS GANTUNG DIRI DIRUMAHNYA

Seorang pelajar di Kabupaten Sikka, berinisial TDM (19) ditemukan dalam kondisi tewas tergantung, pada hari Senin 27 April 2020 siang. Tindakan korban bikin geger warga Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante, Sikka. Dari informasi yang berhasil didapatkan, mayat korban pertamakali ditemukan oleh Stevania Cindy Klaudia. Pada saat itu, Stevania Cindy Klaudia baru saja pulang sekolah. Pada saat sampai dirumah, ia mencari keberadaan korban. Saksi kemudian mencari korban di dalam kamar mandi. Pada saat saksi sampai di depan pintu kamar mandi. Pada saat pintu kamar mandi terbuka, terlihat korban sudah dalam keadaan tergantung pada seutas tali berwarna biru. Merasa panik, saksi langsung mengambil parang dan memotong tali yang terikat di leher korban dan langsung membawa korban ke rumah sakit.

Aparat Polsek Kewapante sesudah mendapatkan laporan dari warga soal kasus pelajar gantung diri langsung terjun ke lokasi kejadian perkara. Aparat polisi sudah melakukan oleh tempat kejadian perkarat dan menginterogasi para saksi. Para saksi sudah dimintai kejadian yang terjadi di Desa Namangkewa, Kecamatan Kewapante. "Kasusnya sudah ditangani dan anggota Polsek Kewapante sudah turun ke TKP," kata anggota Polsek Kewapante pada saat dikonfirmasi, pada hari Senin 27 April 2020 sore hari. Ia menjelaskan, laporan warga telah disikapi polisi agar kasusnya bisa jelas. Ia menyebutkan. Sudah ada dua saksi yang telah diindentifikasi dan dimintai keterangan atas kejadian tersebut.

Minggu, 26 April 2020

POLRES TAPANULI UTARA BERHASIL MENANGKAP OKNUM KADES YANG SEDANG PESTA SABU SAAT PANDEMI CORONA

POLRES TAPANULI UTARA BERHASIL MENANGKAP OKNUM KADES YANG SEDANG PESTA SABU SAAT PANDEMI CORONA

POLRES TAPANULI UTARA BERHASIL MENANGKAP OKNUM KADES YANG SEDANG PESTA SABU SAAT PANDEMI CORONA

Satres Narkoba Polres Tapanuli Utara menggerebek sartu rumah di Desa Situmeang Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara. Adapun rumah tersebut milik Arton Lumbangaol. Di rumah itulah, oknum Kepala Desa yang bernama Cristopel Simanungkalit pesta sabu di tengah merebaknya wabah virus corona. "Petugas pada awalnya mendapatkan laporan dari warga, jika rumah milik AL sering dijadikan tempat mengonsumsi narkoba," kata Kasubbag Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing, pada hari Jumat 24 April 2020. Menerima laporan itu, petugas kemudian langsung turun ke lokasi pada hari Senin 20 April 2020 kemarin. Di sana, petugas mendapatkan ada empat orang pria di rumah Alton, termasuk pemilik rumah.

Tanpa buang waktu, polisi kemudian melakukan penggerebekan rumah itu. "Terdapat dua tersangka lain yang turut kami amankan, Mereka adalah Nelson Sitorus dan Chokky Timbul Hutauruk," kata Walpon. Pada saat dilakukan penggerebekan, keempatnya tengah menggunakan narkoba jenis sabu. Adapun barang bukti yang didapatkan oleh petugas dari lokasi penangkapan yakni narkoba jenis sabu seberat 0.37 gram dan lengkap dengan alat hisapnya. Lalu, turut diamankan satu unit ponsel dan sepeda motor Honda Vario BB 6016 BG. "Petugas masih mengembangkan lebih lanjut darimana keempatnya mendapatkan narkoba itu. Dalam kasus ini, keempatnya kami sangkakan dengan Pasal 112 JO pasal 114 UU RI No 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman minimal lima tahun penjara.

Sabtu, 25 April 2020

SEORANG BOCAH 4 TAHUN TEWAS DIMANGSA BABI LIAR SAAT MAIN DILUAR RUMAH

SEORANG BOCAH 4 TAHUN TEWAS DIMANGSA BABI LIAR SAAT MAIN DILUAR RUMAH 

SEORANG BOCAH 4 TAHUN TEWAS DIMANGSA BABI LIAR SAAT MAIN DILUAR RUMAH

Seorang bocah 4 tahun tewas dimakan babi liar pada saat sedang bermain-main di luar rumah di massa lockdown. Insiden mengerikan ini terjadi di Kota Hyderabad, India, pada hari Selasa 22 April 2020. Anak lelaki yang diidentifikasi bernama V. Harshavardhan itu diseret kawanan babi di tempat pembuangan sampah, di mana mereka menyerangnya dan memakan sebagaian tubuhnya. Ia diketahui meninggalkan rumahnya di koloni Singareni sekitar pukul 16.00 waktu setempat untuk bermain di daerah yang sepi di dekatnya. Polisi dipanggil setelah para tetangga menemukan jasad bocah itu yang terkoyak karena gigitan babi, demikian laporan dari International Business, pada hari Kamis 23 April 2020. Berbicara kepada medai setempat, petugas Gedung Stasiun Siadabad K Srinivas mengatakan, "Sekawanan babi berkeliaran di sekitar tempat sampah dan menyerang anak itu ketika melihatnya. "Hewan-hewan itu memakan sebagian tubuh bocah itu," lanjutnya.

Orangtua anak tersebut yang bingung mencari keberadaan buah hatinya, tiba ketika petugas berusaha mengindentifikasi Harshavardhan. Anak itu diketahui berasal dari keluarga pekerja upah harian yang tidak memiliki pekerjaan akibat lockdown India. Harshavardhan sempat dilarikan ke rumah sakit setempat, tetapi nyawanya tidak tertolong. Ia meninggal dunia pada saat di rumah sakit. Penduduk setempat mengatakan, babi banyak berkeliaran di daerah itu dan kerap menjadi gangguan bagi peternakan. Akan tetapi meski banyak keluhan telah dilayangkan ke otoritas lokal, warga mengungkapkan belum ada upaya nyata untuk mengatasinya. India sekarang telah melonggarkan beberapa aturan dalam lockdown, yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran virus corona. Pelonggaran ini khususnya melibatkan pekerja di sektor pertanian. Negeri "Bollywood" sejauh ini memiliki lebih dari 21.000 kasus covid-19 dengan 600 lebih korban meninggal dunia.

Kamis, 23 April 2020

AKSI PELAKU PENCURIAN MOTOR TERTANGKAP KAMERA CCTV  DI JALAN SWASEMBADA TIMUR, JAKARTA UTARA

AKSI PELAKU PENCURIAN MOTOR TERTANGKAP KAMERA CCTV  DI JALAN SWASEMBADA TIMUR, JAKARTA UTARA

Terjadi aksi kriminal pencurian kendaraan bermotor di Jalan Swasembada Timur V Nomor 24A, RT 06/10, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada hari Kamis 23 April 2020 pagi. Aksi para pelaku tersebut sempat terekam oleh CCTV. Fedrik Tarigan menceritakan, motor Honda Beat yang hilang dibawa kabur maling tersebut adalah milik istrinya, Beify Bangun, yang terparkir di garasi rumah. "Tahunya pas pagi bangun tidur, motornya sudah tidak ada." "Pagar rumah juga sudah dalam keadaan terbuka," ungkap Fedrik, pada hari Kamis 23 April 2020. Padahal, pagar rumahnya dalam keadaan terkunci gembok. Namun pada saat dilihat lebih jauh, gembok tersebut sudah dirusak dibobol oleh para pelaku, menggunakan semacam cairan. Aksi para pencuri motornya tersebut sempat terekam kamera CCTV milik tetangga. Dalam Video itu terlihat dua orang mengendarai dua sepeda motor.

Salah seorang pemuda yang berada di sisi kiri baru saja menggondol motor Honda Beat milik korban, dan pemuda di sisi kanan diduga adalah teman pelaku yang ikut aksi pencurian. "Kalau dari rekaman ada dua orang pelaku," ujar pria yang berprofesi sebagai pewarta foto Jawa Pos tersebut. Peristiwa semacam ini baru kali pertama terjadi setelah beberapa tahun sebelumnya sering ada kehilangan motor. Diduga pelaku memanfaatkan sepinya suasana saat pademi Covid-19. "Lokasinya jalur utama, jalur angkot gitu, makanya enggak ditutup portal." "Tapi masa-masa kayak gini kan jalanan jadinya sepi," katanya. Fedrik sendiri mengaku terkendala untuk membuat laporan kehilangan motornya di Polsek Tanjung Priok. "Katanya mesti ada BPKB dulu. Sementara BPKBnya masih ada di leasing," ucapnya. Kapolsek Tanjung Priok Kompol Budi Cahyono mengatakan pihaknya belum mengetahui pencurian sepeda motor. "Belum ada monitor, nanti kita akan dalami," ucapnya.

Rabu, 22 April 2020

SEORANG IBU DILAMPUNG TEGA MEMBUNUH KEDUA ANAKNYA YANG MASIH KECIL DIDUGA DEPRESI

SEORANG IBU DILAMPUNG TEGA MEMBUNUH KEDUA ANAKNYA YANG MASIH KECIL DIDUGA DEPRESI

SEORANG IBU DILAMPUNG TEGA MEMBUNUH KEDUA ANAKNYA YANG MASIH KECIL DIDUGA DEPRESI

Seorang wanita di Lampung membunuh kedua orang anaknya yang masih bocah diduga mengalami depresi akut. Oleh sebab itu, polisi sedang melakukan pemeriksaan mendalam. Ihwalnya, SU (35) sang ayah yang meninggal dunia di tangan ibu kandungnya curiga atas kematian GD. Bocah yang masih berusia 5 tahu asal Kecamatan Penegahan, Lampung Selatan ditemukan tewas di dalam kamar tidurnya pada hari Selasa 21 April 2020 sekitar pukul 11.30 WIB. Mayat GD ditemukan pertama kali oleh sang ayah. Sang ayah yang curiga memeriksa mayat anaknya dan menemukan adanya bercak darah di kemaluannya. Lima hari sebelumnya, tepatnya pada tanggal 17 April 2020. Kakak GD yang berinisial SM berusia 11 tahun juga ditemukan meninggal dunia. Padahal SM sebelumnya dalam kondisi sehat. Meski sempat curiga, keluarga meminta jenazah SM langsung dimakamkan. Kepolisian pun pada akhirnya turun tangan menangani kasus tersebut. Ada dugaan nyawa dua bocah tersebut melayang di tangan sang ibu kandungnya. Menurut parat Desa Karang Sari, Kecamatan Ketapang, Edi, ibu korban diketahui depresi sejak setahun trakhir.

"Masih dugaan. Pelaku tadi sudah dibawa ke Polsek Penengahan," kata Edi. Sementara itu Kapolsek Penengahan AKP Hendra Saputra menjelaskan bahwa pihaknya masih menyelidiki kasus ini. Sang ibu saat ini ditahan di kantor polisi untuk diminta keterangan. "Masih menyelidiki, kami belum memeriksa pelaku," kata Hendra. Pada saat ini, polisi masih menunggu hasil otopsi rumah sakit atas jenazah G. Selain itu pihak kepolisian juga akan melibatkan psikiater guna melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap ibu kandung korban. "Nantinya juga akan kita minta psikiater untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan. "Ini terkait dugaan ibu korban ini mengalami depresi," kata Hendra Saputra.

Selasa, 21 April 2020

AYAH DAN ANAK HILANG SAAT MEMANCING DI SUNGAI MERAWU

AYAH DAN ANAK HILANG SAAT MEMANCING DI SUNGAI MERAWU 

AYAH DAN ANAK HILANG SAAT MEMANCING DI SUNGAI MERAWU

Dua orang warga, masing-masing bapak dan anak dilaporkan hilang. Bambang Suroso (59) dan Rahmadhani Asmara Gama (18), warga RT 06 RW 01 Dusun Rakitan Desa Rakitan Kecamatan Madukaraya Banjarnegara pada saat memancing di Sungai Merawu, pada hari Senin 20 April 2020. Ayah dan anak itu sempat berangkat memancing pada hari Senin 20 April 2020. Tetapi sampai pukul 19.00 WIB, keduanya orang tersebut tidak kunjung kembali ke rumah. Pihak keluarga yang mencari ke tempat mereka memancing dan menanyakan ke tetangga. Tetapi keberadaan korban belum juga diketahui. "Pihak keluarga dan warga mencari ke lokasi pemancingan namun belum juga ditemukan," kata Kepala BPBD Banjarnegara Arief Rahman. Kepala Basarnas Semarang, Nur yahya, mereka sempat memancing di Sungai Merawu, pada hari Senin 20 April 2020. Tidak lama kemudian, hujan turun dengan intensitas tinggi.

Menurut dia, ada saksi yang sempat melihat keduanya memancing di atas batu di tengah sungai. "Pada saat hujan turun, saksi berteduh. Setelah hujan mereda, saksi kembali ke pinggir sungai dan mendapati kedua korban sudah tidak ada lagi," terang Nur Yahya. Diduga air sungai meluap dan keduanya hanyut terbawa arus sungai yang deras. Dari informasi tersebut, Kepala Basarnas Semarang menugaskan Koordinator Basarnas Pos SAR Wonosobo Hardi AManurijal untuk memberangkatkan 1 tim rescue agar melakukan operasi pencarian dan pertolongan lengkap dengan peralatan SAR air. Rencana operasi tim SAR gabungan dibagi menjadi 3 Search Rescue Unit (SRU). SRU 1 menyisir menggunakan rafting boat dari lokasi kejadian sampai depo pasri Semampir. SRU 2 melakukan susur sungai via darat dari lokasi kejadian sampai depo pasir Jenggawur. "Sru 3 menyisiran menggunakan Landing Craft Rubber dari depo pasir Semampir sampai Bendungan Mrican" ungkap Hardi.

Senin, 20 April 2020

PASIEN RUMAH SAKIT DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG DITEMUKAN TEWAS GANTUNG DIRI

PASIEN RUMAH SAKIT DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG DITEMUKAN TEWAS GANTUNG DIRI 

PASIEN RUMAH SAKIT DR MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG DITEMUKAN TEWAS GANTUNG DIRI

Pasien Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, Sumatera Selatan ditemukan tewas gantung diri. Pria yang gantung diri itu berinisial UN (56). Korban diketahui mengalami penyakit gagal ginjal, diabeter dan stroke ringan. Pasien dikabarkan sedang menunggu untuk dilakukan operasi. Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kemuning Iptu Arlan Hidayat mengatakan, korban pertama kali ditemukan tewas sekitar pukul 05.30 WIB. Pada saat itu, istri UN baru saja selesai Shalat subuh dari mushala yang berada di rumah sakit. Sang istri terkejut pada saat mendapati UN sduah dalam kondisi tewas dalam posisi tergantung di atas ranjang. "Anak korban pada saat itu sedang tertidur. Pada saat istri korban selesai shalat, mendapati korban tergeletak di lantai dengan posisi leher terlilit tali yang tergantung di ranjang tempat tidur," kata Arlan, pada hari Senin 20 April 2020.

Setelah itu, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak rumah sakit hingga pada akhirnya SPKT Polsek Kemuning datang ke lokasi untuk memeriksa. Dari hasil penyelidikan, polisi tidak menemukan adanya tanda tanda kekerasan di tubuh korban. Polisi menduga kuat UN tewas akibat bunuh diri. "Sudah beberapa malam korban sering menjerit kesakitan karena penyakitnya itu, sehingga kuat dugaan korban depresi dan nekat melakukan bunuh diri. Keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi," kata Arlan. Humas RSMH Palembang Akhmad Suhaimi mengatakan, mereka mendapatkan laporan itu sekitar pukul 04.00 WIB. Pada saat perawat datang ke kamar pasien, kondisi UN sudah dalam keadaan tidak sadar diri.

Minggu, 19 April 2020

NEKAT TODONG WANITA DI ANGKOT, NAPI YANG BEBAS KARNA CORONA TERSEBUT DI TEMBAK MATI DI TANJUNG PERIOK PETUGAS

NEKAT TODONG WANITA DI ANGKOT, NAPI YANG BEBAS KARNA CORONA TERSEBUT DI TEMBAK MATI DI TANJUNG PERIOK PETUGAS

NEKAT TODONG WANITA DI ANGKOT, NAPI YANG BEBAS KARNA CORONA TERSEBUT DI TEMBAK MATI DI TANJUNG PERIOK PETUGAS

Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan seorang eks narapodana yang dilepaskan karena program asimilasi Covid-19 berinisial AR (42) ditembak mati polisi karena kembali beraksi di Jalan R E Martadinata, kemarin, pada hari Sabtu 18 April 2020. Penembakan itu berawal pada saat AR bersama dengan rekannya, JN menodong seorang wanita yang ada di sebuah angkot di kawasan Tanjung Priok. "Pada hari Minggu tanggal 12 April 2020, sekitar pukul 20.00 WIB di dalam angkot M15 itu telah terjadi pencurian dengan kekerasan yang dilakukan oleh dua tersangka. Pada saat melakukan aksinya tersangka sempai melukai korban," kata Budhi, pada hari Minggu 19 April 2020. Pada saat itu, kedua tersangka sempat membawa lari barang-barang korban dan berniat melarikan diri. Namun, korban meneriaki pada tersangka sehingga di kejar oleh warga. Kebetulan, di sekitar lokasi kejadian sedang ada anggota Tim Tiger yang sedang berpatroli sehingga berhasil menangkap JN. Namun, pada wakti itu AR bisa melarikan diri. Polisi kemudian berusaha mencari keberadaan AR dari keterangan JN.

"Ternyata pada saat itu JN mencoba untuk melarikan diri juga sehingga kami lakukan tindakan terukur untuk melumpuhkan terhadap pelaku JN yaitu ditembak dibagian kakinya," ucap Budhi. Selang beberapa hari, tepatnya kemarin, polisi menemukan jejak AR. AKan tetapi penangkapan tidak berjalan dengan mulus. Pada saat hendak ditangkap AR melukai petugas menggunakan senjata tajamnya. "Atas dari perbuatannya tersangka, kami menilai bahwa tindakan yang dilakukan oleh tersangka ini telah membahayakan petuguas baik jiwa maupun keselamatan petugas. Maka kami melumpuhkan tersangka dan tersangka meninggal dunia di tempat," ujar Budhi. Menurut dia, kedua tersangka ini baru dibebaskan dari lembaga pemasyarakatan (Lapas) di Bandung. Keduanya pernah tersangkut kasus yang sama.

Sabtu, 18 April 2020

POLISI BERHASIL MERINGKUS KOMPLOTAN PERAMPOK MINIMARKET DI PONDOK BAMBU

POLISI BERHASIL MERINGKUS KOMPLOTAN PERAMPOK MINIMARKET DI PONDOK BAMBU

POLISI BERHASIL MERINGKUS KOMPLOTAN PERAMPOK MINIMARKET DI PONDOK BAMBU

Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) di Jakarta telah diberlakukan sejak pekan lalu. Salah satu aturannya yakni jam operasional minimarket dibatasi. Namun, hal ini dijadikan kesempatan bagi para perampok menjalankan aksinya. Seperti peristiwa perampokan minimarket di Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada hari Kamis 16 April 2020 lalu. Rupanya, komplotan perampok tersebut bikan komplotan yang amatiran. Empat pelaku yakni Ali Akbar (32), Ali Rudini (45), Yusud Sudirman (24), dan Andi sudah lima kali membobol minimarket yang ada di wilayah Jakarta Timur. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan hal itu diketahui berdasarkan hasisl pemeriksaan sementara terhadap para pelaku. :Kelompok ini sudah lima kali beraksi, ini aksi di Pondok Bambu kali kelima yang mereka lakukan dalam waktu satu bulan," kata Yusri di Mapolrestro Jakarta Timur, pada hari Sabtu 18 April 2020. Dua aksi dilakukan di wilayah Kecamatan Makasar, satu di Kecamatan Kramat Jati, satu di Kecamatan Jatinegara, terakhir Duren Sawit.

Mereka memanfaatkan sepinya aktivitas warga sejak World Health Organizations (WHO) menetapkan status pandemi Covid-19 pada hari Rabu 13 Maret 2020. "Semua sasarannya minimarket. Kerugian untuk di minimarket Duren Sawit sekitar Rp 150 juta. Mereka mengincar brangkas dan barang-barang," ujarnya. Yusri menuturkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI yang berlaku sejak 10 April 2020 pun ikut mempengaruhi. Pasalnya dalam PSBB di DKI minimarket dilarang beroperasi selama 24 jam sehingga tidak ada pegawai yang mengalangi kala beraksi. "Dalam kondisi seperti saat ini, khususnya masyarakat yang ada di Jakarta menghadapi pandemi Covid-19. Pelaku ini memanfaatkan situasi," ujarnya.

Kamis, 16 April 2020

SEORANG PETANI DITEMUKAN TEWAS DI AREA PERSAWAHAN DENGAN POSISI TELUNGKUP

SEORANG PETANI DITEMUKAN TEWAS DI AREA PERSAWAHAN DENGAN POSISI TELUNGKUP

SEORANG PETANI DITEMUKAN TEWAS DI AREA PERSAWAHAN DENGAN POSISI TELUNGKUP

Petugas Polsek Dente Teladas melakukan identifikasi dan olah tempat kerjadian perkara (TKP) terkait peristiwa penemuan mayat Imron (40), di area oersawahan. Warga Kampung Pasiran Jaya, Kecamatan Dente Teladas, Kabupaten Tulangbawang itu ditemukan tewas, pada hari Rabu 15 April 2020, sekitar pukul 15.00 WIB, di area persawahan Simpang Rantau Batu, Dusun Hasan Bulan, Kampung Pasiran Jaya. Kapolsek Dente Teladas AKP Rohmadi, mewakili Kapolres Tulangbawang AKBP Andy Siswantoro, mengatakan, penemuan mayat berawal pada saat saksi Mariyono (45), berprofesi tani yang masih sekampung dengan korban mendapatkan informasi dari istri korban, Maryani (36), yang mengatakan suaminya belum pulang dari sawah milik mereka karena menyemprot hama tanaman padi. Sekitar pukul 14.30 WIB, Mariyono berusaha mencari korban ke sawah sesuai dengan informasi istri korban. Ketika sampai di sawah yang pertama kali ditemukan adalah ember berisi obat hama tanaman padi.

Saksi lalu berusaha mencari korban dengan cara mengelilingi sawah dan hasilnya korban ditemukan dalam keadaan tidak bergerak dengan posisi tertelungkup dan masih menggendong alat pompa penyemprot hama. "Saksi lalu memeriksa pernapasan korban ternyata sudah tidak bernafas lagi, sehingga berteriak meminta tolong kepada warga sekitar," terang AKP Rohmadi. Petugas kepolisian yang mendapatkan informasi tentang kejadian tersebut segera menuju TKP bersama dengan warga. "Sesampainya di tempat kejadian perkara petugas kami memasang police line dan mengevakuasi korban. Selanjutnya jenazah korban langsung dibawa ke Puskesmas Kampung Pasiran Jaya untuk dilakukan pemeriksaan," kata Kapolsek. Hasil pemeriksaan petugas medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban dan tidak ada riwayat penyakit. Juga tidak ada ditemukan adanya gejala yang mengarah korban terkena virus corona. Penyebab korban meninggal dunia akibat serangan jantng. Pihak keluarga korban sudah menerima peristiwa ini sebagai sebuah musibah dan istri korban telah membuat surat pernyataan menolak otopsi.

Rabu, 15 April 2020

PONDOK REHABILITASI NARKOBA YANG DIBAGUN OLEH MANTAN NAPI TERORIS, DIBAKAR OLEH ORANG TAK DIKENAL

PONDOK REHABILITASI NARKOBA YANG DIBAGUN OLEH MANTAN NAPI TERORIS, DIBAKAR OLEH ORANG TAK DIKENAL

PONDOK REHABILITASI NARKOBA YANG DIBAGUN OLEH MANTAN NAPI TERORIS, DIBAKAR OLEH ORANG TAK DIKENAL

Panti rehabilitasi narkoba yang didirikan dan dikelola oleh sejumlah mantan napi teroris (napiter) di Kwala Mencirim, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat dirusak oleh orang yang tidak dikenal. Bahkan, panti yang masih berupa pondok itu dibakar. Menurut Khairul Ghazali, salah satu mantan napiter, perusakan ini terjadi pada hari Sabtu 11 April 2020 sekitar pukul 20.00 WIB. "Kami ini kan baru mau membangun. Niat kami hanya ingin mengadakan kegiatan positif untuk masyarakat," kata Khairul, pada hari Senin 13 April 2020. Ia tidak tau pasti apa alasan pelaku merusak pondok yang baru mereka bangun. Ada dugaan, para pelaku ini tidak senang jika mantan napiter menyembuhkan orang yang ketergantungan dengan narkoba. "Mungkin saja oknum-oknum ini tidak suka melihat kami merehabilitasi korban-korban yang ketergantungan dengan narkoba," kata Khairul.

Senada disampaikan Syahrul alias Ramses. Mantan napiter yang pernah terlibat dengan berbagai aksi di Indonesia ini mengatakan tujuan mereka baik. "Kami hanya ingin membuat peluang pekerjaan bagi para mantan napiter lainnya pascabebas nanti. Ini bentuk semangat kami untuk NKRI," ungkap Ramses. Ia merasa heran kenapa ada oknum yang tidak senang jika napiter ingin mendirikan panti rehabilitasi. Padahal, kata Ramses, apabila panti ini berdiri, mereka yang kecanduan narkoba akan lebih mudah disembuhkan. Sementara itu, Kapolsek Sei Bingai, Iptu Endramawan mengatakan bahwa pihaknya belum ada yang menerima laporan. "Saya belum ada mendapatkan laporan. Memang setau saya, di sana pernah ada informasi bahwa ada masyarakat yang menolak. Terima kasih atas informasihnya, saya akan tindaklanjuti," pungkasnya.

Selasa, 14 April 2020

SEORANG PEMUDA DITANGKAP POLISI SETELAH MENGANIAYA 3 WARGA DENGAN PISAU

SEORANG PEMUDA DITANGKAP POLISI SETELAH MENGANIAYA 3 WARGA DENGAN PISAU

SEORANG PEMUDA DITANGKAP POLISI SETELAH MENGANIAYA 3 WARGA DENGAN PISAU

Seorang pemuda berinisial MI (19) ditangkap polisi setelah menganiaya tiga warga dengan menggunakan pisau lipat di Jalan Flamboyan Barat, Kecamatan Mariso, Makassar, pada hari Senin 13 April 2020 malam. Kapolsek Mariso Ahmad Yulias mengatakan penganiayaan tersebut terjadi pada saat MI datang menemui kekasihnya di lokasi kejadian untuk menyelesaikan masalahnya. Salah satu korban yang lewat saat hendak ke masjid menegur kekasih MI. Pasalnya perempuan itu terdenganr melontarkan kata-kata yang kasar. "Ada ketersinggungan, pada saat pelaku datang dia mau ketemu pacarnya. Tapi pacarnya itu ada masalahnya dengan keluarga korban. Pada saat mau ketemu melintaslah korban di sini. Pada saat pacarnya ditegur, tersangka tidak terima baik," kata Ahmad Yulias, pada hari Selasa 14 April 2020.

Pada saat diperiksa, MI mengaku terpaksa mengeluarkan pisau lipat yang dia bawa dan menyayat bagian tubuh korban karena terlebih dahulu dipukul. Setelah menyayat, warga sekitar yang sudah terpancing emosi langsung mengerumini MI untuk memukulnya. Namun, kata Ahmad, polisi langsung tiba di lokasi dan mengamankan MI. "Massa banyak jadi evakuasi tersangka agak susah karena jalannya sempit masuk lorong. Kalau anggota tidak cepat datang sudah babak belur dia karna massa sudah berkumpul," ujar Ahmad. Ahmad mengatakan, pada saat itu dari korban korban sayatan MI mengalami luka yang cukup serius dan dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. MI disangkakan dengan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan. "Ini bukan penganiayaan berat. Korban ada tiga, tapi satu yang agak parah. Yang lainnya tergores saja," ujar Ahmad.

Senin, 13 April 2020

SEORANG PENCARI EMAS TRADISIONAL MENEMUKAN SESOSOK MAYAT TANPA KEDUA KAKI DI KALI KABUR

SEORANG PENCARI EMAS TRADISIONAL MENEMUKAN SESOSOK MAYAT TANPA KEDUA KAKI DI KALI KABUR

SEORANG PENCARI EMAS TRADISIONAL MENEMUKAN SESOSOK MAYAT TANPA KEDUA KAKI DI KALI KABUR

Seorang pencari emas tradisional menemukan sesosok mayat tanpa kedua kaki di kali Kabur, Mile 34, area PT Freeport Indonesia, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua pada hari Senin 13 April 2020. Mayat tersebut ditemukan sekitar pukul 14.00 WIT. Pada saat itu, Demian Hagoha dan Eilhemus Baker baru saja selesai makan siang di kamp. Pada saat akan kembali ke kali untuk mendulang, keduanya melihat mayat yang tertimbun pasir, dan sudah mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Mereka lantas melaporkannya ke pos sekuriti PT Freeport Indonesia, yang selanjutnya dilaporkan ke Polsek Kuala Kencana. "Pada pukul 14.30 WIT sekuriti melaporkan ke Polsek Kuala Kencana dan bersama-sama ke TKP," kata Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata, pada hari Senin 13 April 2020 malam. Kapolsek Kuala Kencana Iptu Yulius Harikatang kemudian bersama jajaran Polsek Mimika Baru, dan Polres Mimika mendatangi TKP dan melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP tidak ditemukan identitas dari mayat tersebut, sehingga tim Indonesia Automatic Fingerprint Indentification System (Inafis) Satuan Reskrim Polres Mimika menggunakan alat sidik jari, dengan hasil pencarian tidak diketahui. "Pada saat dicek sidik jari menggunakan alat, mayat belum terdaftar di Dukcapil Kabupaten Mimika. Artinya belum punya KTP," ujar Era. Mayat tersebut pada saat ditemukan tanpa ada kedua kaki. Hanya ada tubuh, kedua tangan, dan kepala yang sudah tidak dapat dikenali lagi. Kini, mayat yang dilabeli mister X ini sudah berada di kamar jenazah RSUD Mimika untuk dilakukan visum, dan selanjutnya diserahkan ke Dinas Sosial. "Kemudian tim Indentifikasi menyerahkan mayat ini ke RSUD dan Dinas Sosial dilengkapi dengan berita acara serah terima," tutur Era.

Minggu, 12 April 2020

POLSEK SIANTAR SELATAN MERINGKUS PELAKU PENCURI TABUNG GAS

POLSEK SIANTAR SELATAN MERINGKUS PELAKU PENCURI TABUNG GAS

POLSEK SIANTAR SELATAN MERINGKUS PELAKU PENCURI TABUNG GAS

Upaya FR (16), mencuri tabung gas milik soerang perawat RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, pada hari Minggu 14 April 2020, kandas di tangan warga. Remja asal Kecamatan Tanah Jawa, Simalungun, sempat menjadi sasaran amukan masyarakat sekitar. Warga yang sudah emosi menghajar pemuda 16 tahun itu kemudian membuka baju dan mengikat tangannya ke pohon. Di tengah amukan massa, personel Polsek Siantar Selatan tiba di lokasi kejadian, Jalan Vihara, persisnya di Komplek Perumahan Pegawai RSUD, Kelurahan Simalungun, Siantar Selatan. FR mengaku mencuri tabung gas tersebut bersama dengan temannya yang biasa di panggil Acong. Namun, temannya itu berhasil melarikan diri dari kepungan warga. Perawat Juli Pasaribu bercerita, pagi itu dirinya sedang memasak untuk sarapan pagi. Namun tiba-tiba saja, kompornya mati karena kehabisan gas. "Tadi aku sudah mau keluar beli gas. Tapi, uangku ketinggalan. Balik lagi aku ke kamar mau mengambil uang," ujar Juli.

Pada saat kembali, terang Juli, anaknya mengatakan kalau ada orang yang masuk ke dalam rumah dan mengambil tabung gas. Mengetahui hal tersebut, Juli langsung mengejarnya. Juli juga berteriak hingga warga sekitar yang mendengar teriakan Juli juga bantu ikut mengejar pelaku. Pelaku akhirnya berhasil di tangkap oleh warga. Pada saat ditanyai, pelaku mengaku mencuri tabung gas. "Mau dijual tabung gasnya. Uangnya untuk nyabu, beli rokok dan makan, bang," akunya. Kanit Reskrim Polsek Siantar Selatan Ipda Malon Siagian menanggapi kejadian itu mengatakan, FR tidak di proses hukum lebih lanjut. "Pelaku sudah membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi. Dia dikembalikan ke orangtuanya untuk dibina. Barang bukti tabung gas sudah dikembalikan kepada korban," jelas Malon.

Sabtu, 11 April 2020

TIDAK TERIMA DIINGATKAN UNTUK MENGGUNAKAN MASKER, SEORANG SECURITY MENAMPAR PERAWAT

TIDAK TERIMA DIINGATKAN UNTUK MENGGUNAKAN MASKER, SEORANG SECURITY MENAMPAR PERAWAT

TIDAK TERIMA DIINGATKAN UNTUK MENGGUNAKAN MASKER, SEORANG SECURITY MENAMPAR PERAWAT

Seorang pria berinisial B, menampar seorang perawat berinisial HM di Klinik Pratama Dwi Puspita, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada hari Kamis 9 April 2020 pada pukul 09.00 WIB. Plt Kapolsek Semarang Timur Iptu Budi Antoro mengatakan, peristiwa itu bermula saat pelaku yang merupakan satpam di salah satu sekolah berobat ke klinik Pratama Dwi Puspita, Kemijen, Semarang. Security itu tidak menggunakan masker. HM pun mengingatkan agar security itu menggunakan masker pada saat berobat. Tetapi, B tidak terima dengan usulan yang diberikan. Ia pun menampar HM. "Karena tidak terima kemudian terlapor B melakukan pemukulan.

Setelah kejadian kemudian korban melapor di Polsek Semarang Timur," jelas Iptu Budi, pada hari Sabtu 11 April 2020. Perawat itu pun mengalami trauma akibat tindakan kekerasan B. Kepala HM juga masih pusing setelah pemukulan tersebut. Polisi telah meminta keterangan HM terkait kasus pemukulan itu. Pada saat ini, polisi masih mendalami kasus itu dan meminta keterangan sejumlah saksi yang melihat kejadian tersebut. "Setelah saksi tercukupi keterangannya baru memanggil terlapor," kata Iptu Budi. Plt Kapolsek Semarang Timur itu menjelaskan, polisi juga sedang memeriksa sejumlah bukti dan menunggu hasil visum korban. Iptu Budi pun berjanji akan mengusut tuntas kasus itu. "Pasti akan kami tindak tegas, kalau itu nanti masuk tindak pidana ringan atau penganiayaan kena pasal 352 KUHP pidana. Tapi kalau nanti visum itu menunjukkan luka berat bisa kena pasal 351 KUHPidana dan terancam penjara," jelas Iptu Budi.

Kamis, 09 April 2020

APARAT POLRESTABES SURABAYA MENGAMANKAN DUA KURIR NARKOBA BESERTA BARANG BUKTINYA

APARAT POLRESTABES SURABAYA MENGAMANKAN DUA KURIR NARKOBA BESERTA BARANG BUKTINYA

APARAT POLRESTABES SURABAYA MENGAMANKAN DUA KURIR NARKOBA BESERTA BARANG BUKTINYA

Dua orang kurir narkoba berhasil diamankan oleh aparat Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Salah satunya terpaksa ditembak karna telah mencoba melakukan perlawanan kepada petugas. Kedua orang kurir narkoba yang mengantar ribuan butir pil ekstasi dengan cara meranjau di Surabaya. Keduanya diringkus di Jalan Simorejo, Surabaya pada saat hendak meranjau barang haram itu. Mereka adalah Nur Rohman (35) warga Simorejo Kasat Resnarkoba Polrestabes Surabaya, AKBP Memo Ardian mengatakan keduanya telah sejak bulan Januari 2020 melakukan aksi pengiriman narkoba jenis ekstasi itu. "Tersangka ini sudah sejak bulan Januari lalu dan mendapatkan upah sebesar Rp 1000.000 juta rupiah" kata Memo, pada hari Kamis 9 April 2020. Pada saat ditangkap, Nur Rohman melakukan perlawanan kepada petugas. Sehingga, petugas pun terpaksa menembak kakinya. Nur Rohman juga tercatat sudah empat kali keluar masuk penjara atas kasus yang sama.

Dirinya pun mengenal seorang bandar dari dalam lapas yang saat ini menjadi atasannya. "Tersangka ini kurir dan atasannya berada di dalam lapas. Dia hanya mengantarkan barang tersebut ke pembeli sesuai perintah yang diberikan oleh atasannya, tambahnya. Untuk mengelabui petugas, jaringan ini menggunakan modus mengemas 4.500 butir pil ekstasi itu menggunakan kemasan es krim. "Per satu kemasan di isi dengan 250 butir pil ekstasi," lanjut Memo. Tidak hanya ekstasi, polisi juga menemukan satu paket sabu seberat 38 gram yang juga sudah siap diedarkan. Pada saat ini polisi terus mendalami jaringan narkoba yang melibatkan lapas itu.

Rabu, 08 April 2020

POLDA SUMUT BERHASIL MENANGKAP 42 ORANG PEMABUK DAN PEJUDI

POLDA SUMUT BERHASIL MENANGKAP 42 ORANG PEMABUK DAN PEJUDI

POLDA SUMUT BERHASIL MENANGKAP 42 ORANG PEMABUK DAN PEJUDI

Lokasi hiburan malam dan lapak judi SKY Garden digerebek aparat gabungan Polda Sumut pada hari Sabtu 4 April 2020 dinihari. Hasilnya, 42 orang penjudi dan pemabuk diamankan petugas. Namun, penggerekekan tidak berjalan dengan mulus. Pada saat petugas merangsek masuk ke likasi yang disebut 'Taman Langit' tersebut, puluhan pemabuk dan penjudi yang disinyalir sudah dipengaruhi narkoba melempari polisi dengan menggunakan batu. Aksi para pembauk ini sempat membuat petugas kewalahan. Apalagi, warga sekitar lokasi ikut terprovokasi dan turut melempari petugas. "Hingga jam 10 pagi, petugas belum juga bubar. Banyak barang bukti yang diamankan termasuk mesin judi," kata sumber, pada hari Minggu 5 April 2020. Sumber mengatakan, penggerebekan ini dipimpin oleh Karo Ops Polda Sumut, Kombes Makmur Ginting.

Dari lokasi penggerebekan, turut disita puluhan unit motor, bahkan, ada juga beberapa mobil. Tidak hanya itu, petugas juga mengangkut sejumlah ikan koi yang ada di kolam SKY Garden. "Semua diangkut, termasuk ikan koi yang ada di dalam kolam," ungkap sumber. Sebagaimana diketahui, SKY Garden ini masih dalam tahap pembangunan. Lokasi hiburan malamk ini dahulunya bernama Cafe Flower milik ST, buronan kasus galian C. Karna asik digerebek petugas, Cafe Flower pun kemudian berganti nama menjadi SKY Garden. Tidak hanya menggerebek SKY Garden, polisi juga bergerak ke rumah ST. Di sana, petugas dikabarkan mencari ST, karena kasusnya masih ditangani Polda Sumut. Kasubbag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto Ginting mengatakan pihaknya sebatas membantu saja. "Kami hanya bantuan personel saja. Jadi hanya sebatas ikut mengamankan dan membantu mengangkut barang bukti," kata Siswanto. Dari informasi lain yang didapatkan, rencananya SKY Garden akan beroperasi dan diresmikan pada hari Kamis 9 April 2020 mendatang. Beredar iklan atas nama Manejemen SKY Garden mengundang artis sensasional, Nikita Mirzani, DJ Tigor (artis pemain Bajaj Bajuri) dan seorang DJ lain dari Jakarta.

SEORANG PEKERJA ASAL JAWA TENGAH DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI RUANG KERJANYA

SEORANG PEKERJA ASAL JAWA TENGAH DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI RUANG KERJANYA 

SEORANG PEKERJA ASAL JAWA TENGAH DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI RUANG KERJANYA

Tri Muliyonto, seorang pekerja asal Jawa Tengah, ditemukan meninggal dunia di ruang kerja Wear House Bali Energi di Banjar Bukitcatu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, pada hari Selasa 7 April 2020. Jenazah korban kemudian dievakuasi sesuai dengan SOP Covid-19 oleh tim medis. Ia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Sanglah untuk pemeriksaan lebih lanjut. Menurut informasi yang didapatkan, penemuan mayat tersebut diketahui sekitar pukul 07.00 WITA di TKP. Seorang saksi saat itu datang ke kantor tersebut dan melihat korban tertidur dengan posisi duduk rebahan ke kanan dan setengah tertelungkup. Melihat hal tersebut, saksi kemudian mencoba untuk membangunkan korban namun tidak ada respon alias tidak bergerak. Merasa curiga, saksi tersebut kemudian menghubungi tim keamanan di lokasi untuk mencari tenaga medis guna memastikan keadaan korban. Setelah diperiksa oleh tenaga medis Puskesmas Baturiti, ternyata korban sudah meninggal dunia dan dilaporkan ke pihak kepolisian. Mendapatkan laporan tersebut, Polsek Baturiti kemudian berkoordinasi dengan Puskesmas Baturiti dan BRSU Tabanan. Karena situasi sedang darurat, untuk penanganan atau evakuasi sesuai dengan SOP Covid-19.

Sejumlah tim medis kemudian datang ke lokasi untuk menjemput korban dibawa ke rumah sakit Tabanan. Setelah itu kemudian dikirim ke RS Sanglah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Info lain menyebutkan, korban sebelumnya disebutkan sempat bekerja lembur. Ketika pagi dan saat akan berlangsung upacara RSI Gana belum keluar dari ruang kerjanya sehingga dibangunkan namun sudah tidak bernafas lagi, dan disebutkan pula bahwa korban sejak seminggu mengalami sakit gigi namun hanya dengan minum obat tanpa pemeriksaan dokter. "Ditemukan meninggal oleh salah satu rekannya tadi pagi (kemarin)," kata Kapolsek Baturiti, Kompol Nengah Sudiarta, pada hari Selasa 7 April 2020. Dia melanjutkan, pasca kejadian tersebut Polsek Baturiti terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit untuk hasil visumnya. "Kami sedang berkoordinasi terkait hasil visumnya," katanya.

POLRES TANAH KARO KEMBALI MERINGKUS SEORANG PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOBA

POLRES TANAH KARO KEMBALI MERINGKUS SEORANG PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOBA 

POLRES TANAH KARO KEMBALI MERINGKUS SEORANG PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tanah Karo kembali mengamankan seorang pelaku penyalahgunaan narkoba. Kali ini, personel beerhasil meringkus pelaku bernama Adrian Polo Sembiring, padaa hari Jumat 3 April 2020 kemarin. Kasat Narkoba Polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan, mengungkapkan Polo ditangkap dikawasan Desa Bintang Meriah, Kecamatan Kutabuluh. Dirinya menyebutkan, penangkapan ini bermula dari adanya laporan warga yang mengatakan di Desa tersebut sering terjadi transaksi narkoba. "Berkat dari laporan masyarakat, sering terjadi transaksi di Desa tersebut. Kemudian kita langsung melakukan pengintaian ke daerah yang dimaksud," ujar Ras Maju, pada saat ditemui di Mapolres Tanah Karo, Jalan Veteran, Kabanjahe, pada hari Selasa 7 April 2020. Ras Maju mengatakan, pada saat pihaknya melakukan pengintaian ternyata terduga pelaku yang dimaksud sedang berada di sebuah perladangan. Dirinya mengatakan, berdasarkan pengakuan warga sekitar memang transaksi barnag haram ini sering dilakukan di sebuah gubuk yang ada di perladangan tersebut.

Benar saja, pada saat personel tiba di perladangan tersebut terlihat terduga pelaku sedang berada di gubuk tersebut sedang menunggu pembelinya. "Jadi untuk mengelabuhi petugas dan tidak terlihat oleh masyarakat, pelaku ini melakukan transaksinya di perladangan yang jauh dari masyarakat. Pada saat kita lakukan penangkapan, benar saja pelaku kita dapatkan sedang menunggu pembeli di gubuk," ungkapnya. Pria dengan lambang tiga balok emas di pundaknya itu mengatakan, dari tangan pelaku pihaknya berhasil mendapatkan beberapa barang bukti. Dari barang bukti yang didapatkan, yaitu narkotika jenis sabu yang disimpan, terdapat 21 paket kecil seberat 4.45 gram. Dua plastik klip berukuran sedang, yang digunakan untuk membungkus paketan sabu. Serta uang tunai sebesar Rp 300.000, yang diduga hasil dari penjualan sabu. "Dari tangan pelaku, barang bukti yang kita dapat cukup banyak, kita duga pelaku memang sudah sedia untuk menunggu pembeli karena sudah memaketkan sabu dalam jumlah yang cukup banyak," ucapnya. Akibat dari perbuatannya, Ras Maju mengatakan pelaku akan dipersangkakan dengan Pasal 112 dan pasal 114, undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

PETUGAS PERCUT SEITUAN MERINGKUS SEORANG PELAKU CURANMOR

PETUGAS PERCUT SEITUAN MERINGKUS SEORANG PELAKU CURANMOR

PETUGAS PERCUT SEITUAN MERINGKUS SEORANG PELAKU CURANMOR

MI alias Ilham (39) warga Jalan Pasar II Datuk Kabu Kecamatan Percut Sei Tuan, terpaksa ditembak di kedua kakinya karena melakukan perlawanan kepada petugas pada saat akan ditangkap. Pasalnya, MI alias Ilham telah berulang kali beraksi melakukan kejahatan jalanan dan pencurian sepeda motor. Akibatnya, tekab Unir Ranmor Sat Reskrim Polrestabes Medan menangkap pelaku yang telah berulang kali beraksi di wilayah Kabupaten Deliserdang dan Kota Medan. Hal tersebut dikatakan, Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Ronny Nicholas Sidabutar. Dalam keterangannya, ia mengatakan bahwa penangkapan terhadap pelaku berawal pada saat pihaknya menerima laporan kasus curanmor di Jalan Utama GG Sempurna Kelurahan Kota Matsum II Kecamatan Medan Area, pada 5 Febuauri 2020 lalu. Dalam laporan yang diterima, pelaku mencuri dua unit sepeda motor sekaligus. "Dalam aksinya ini, tersangka mencuri dua unit sepeda motor sekaligus milik korban. Adapun dua sepeda motor itu yakni Yamaha N-max dan Kawasaki Ninji," ujarnya, pada hari Rabu 8 April 2020. Lebih lanjut dijelaskan Kasat, pihaknya yang mendapat informasi langsung menindaklanjutinya dan mengidentifikasi para pelakunya. Pada hari Senin 6 April 2020 kemarin, petugas mengetahui keberadaan tersangka di sekitar rumahnya dan langsung melakukan penangkapan. "Pelaku diberi tindakan tegas terukur di kedua kakinya karena melakukan perlawanan pada saat dilakukan pengembangan," kata AKBP Ronny.

Pascaditembak, polisi kemudian membawa pelaku ke RS Bhayangkara Medan untuk mendapat perawatan medis. "Dari pemeriksaan, tersangka beraksi bersama dengan kedua teman-temannya yang sudah terlebih dahulu ketangkap yakni Ramadhan Dalimunhte als madan dan Ryan Steven alias Lao," sebut Kast. Dari informasi yang berhasil dihimpun, adapun aksi pelaku yakni melakukan curanmor dengan sasaran kendaraan roda dua yakni di Jalan Selamat Ketaren, Jalan Benteng Hilir, Jalan Pasar Merah, Jalan Menteng 7, dan jalan Utama Medan. Sambung AKBP Ronny, tersangka, polisi turut mengamankan barang bukti satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja milikl korban, satu letter T, kunci L, mata kunci T, gunting besi dan linggis. "Akibat dari perbuatannya tersangka dikenakan dengan Pasal 363 KUHP Pidana dengan ancaman di atas lima tahun kurungan penjara," pungkasnya.

SEBANYAK 547 TKI ASAL SUMATERA UTARA DIPULANGKAN DARI MALAYSIA NAIK PESAWAT MALAYSIA AIRLINES

SEBANYAK 547 TKI ASAL SUMATERA UTARA DIPULANGKAN DARI MALAYSIA NAIK  PESAWAT MALAYSIA AIRLINES

SEBANYAK 547 TKI ASAL SUMATERA UTARA DIPULANGKAN DARI MALAYSIA NAIK  PESAWAT MALAYSIA AIRLINES

Para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Sumatera Utara yang dipulangkan dari Malaysia akan tiba di Bandara Kualanamu pada hari Kamis 9 April 2020 pagi sekitar pukul 09.00 WIB. Para TKI yang berjumlah 547 itu akan dipulangkan dengan menaiki pesawat Malaysia Airlines. Kedatangan para TKI ini pun sudah dikordinasikan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan pihak Angkasa Pura II Bandara Kualanamu. PLT Manager of Branch com and Legal Bandara Kualanamu, Paulina HA Simbolon menjelaskan dalam rencanan kepulangan TKI ini pihak AP II Bandara Kualanamu terus berkordinasi dengan TNI/Polri. Selain itu dilakukan juga koordinasi dengan pihak Otoritas Bandara, Imigrasi, Bea dan Cukai serta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara. Pada saat ini sudah dilakukan rangkaian persiapan untuk penyambutan. "Setelah turun dari pesawat para TKI itu tetap akan mengkuti seperti penumpang dari internasional. Dilakukan pengecekan paspor oleh imigrasi. Kemudian dilakukan juga pengecekan kesehatan oleh KKP. Tetaplah dilakukan prosedur untuk mereka," ujar Paulina pada hari Rabu 8 April 2020.

Ia menyebut bus yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten untuk mengangkut mereka menunggu di sisi udara. Artinya mereka tidak keluar dari pintu kedatangan internasional di area terminal. Nantinya bus yang membawa para TKI itu akan kelaur dari area sisi udara dekat area kargo. "Sore ini sih kita dengar mau dilakukan gladi juga. Nah ada juga dapat informasi kita kemungkinan kecil juga untuk kepulangan besok. Kami kurang tahu kenapa. Ada informasi yang kita dapat dari Malaysia Airlines. Tpai kalau untuk jadwal memang besok kepulangannya," kata Paulina. Dari 547 TKI yang besok akan tiba, 120 diantaranya merupakan warga Kabupaten Deliserdang. Juru bicara penanganan Covin-19 Pemkab Deliserdang, Haris Binar Ginting menyebut setelah tiba dari bandara Kualanamu mereka akan langsung di bawak ke Hedung Cadika baru untuk diisolasi.

Selasa, 07 April 2020

SEORANG TRANSGENDER DIBAKAR HIDUP-HIDUP OLEH SEKELOMPOK ORANG DI CILINCING JAKARTA UTARA

SEORANG TRANSGENDER DIBAKAR HIDUP-HIDUP OLEH SEKELOMPOK ORANG DI CILINCING JAKARTA UTARA

SEORANG TRANSGENDER DIBAKAR HIDUP-HIDUP OLEH SEKELOMPOK ORANG DI CILINCING JAKARTA UTARA

Nasib naas yang dialami oleh seorang transgender atau transpuan bernama Mira. Dikabarkan, korban tewas setelah dipukul dan dibakar hidup-hidup oleh sekelompok orang. Informasi ini mendadak viral di media sosial usai dibagikan kisahnya oleh akun @queerkunoichi. Diungkapkan akun tersebut, kejadian tersebut terjadi di kawasan Cilincing, Jakarta Utara pada hari Jumat 3 April 2020 lalu. Dikonfirmasi kejadian ini, Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Cilincing, AKBP Bryan Rio Wicaksono membenarkan adanya insiden tersebut. "Iya (kejadin tersebut, Red) nanti saya informasikan kembali ya," kata Brayan, pada hari Senin 6 April 2020. Bryan mengatakan, pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku pembakaran dan pemukulan korban. Sebaliknya, ia belum bisa membeberkan lebih lanjut ihwal kronologis kejadian yang menimpa korban. Termasuk juga alasan korban sampai bakar hidup-hidup oleh para pelaku. 

"Untuk sementara masih dalam pengejaran para pelakunya mas, mohon doanya agar segera terungkap nanti kami informasikan kembali," ujarnya. Insiden tersebut memang pertama kali diungkap oleh akun @queerkunoichi. Akun itu mengaku mendengar kabar bahwa ada seorang transpuan bernama Mira yang dibakar hidup-hidup. Dalam cuitannya, ia juga mengungkapkan Mira sempat dilarikan ke Rumah Sakit. Namun, korban dinyatakan meninggal dunia setelah sempat mendapatkan perawatan medis. "Beberapa hari lalu mendengar kabar bahwa Mira, seorang kawan Transpuan di Jakarta Utara dibakar massa. Iya, dibakar hiduo-hidup." Mira sempat dirawat di RS, namun kemari korban meninggal dunia.

Senin, 06 April 2020

2 WISATAWAN ASAL BEKASI TEWAS TERTIMBUNG LONGSOR DI BOGOR

2 WISATAWAN ASAL BEKASI TEWAS TERTIMBUNG LONGSOR DI BOGOR

2 WISATAWAN ASAL BEKASI TEWAS TERTIMBUNG LONGSOR DI BOGOR

2 Wisatawan asal Kabupaten Bekasi Abdul Rohman (28) dan Oman Suganda (28) menjadi korban longsor di Bogor, Jawa Barat. Kedua wisatawan tersebut diketahui sempat mengirim pesan singkat sebelum tewas tertimbun longsor di Curug Ciloseh, Kaki Gunung Sanggabuana, Desa Buana, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Bogor. Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Muhammad Adam Hamdani mengatakan bahwa pesan tersebut berisi permintaan tolong. Dikirim pada hari Sabtu 4 April 2020 sekitar pukul 16.00 WIB atau 2 jam sebelum korban ditemukan tewas. "Pada jam 16.00 WIB diketahui oleh saksi Saudara Ujib bahwa korban melalui mesengger minta dijemput karena pohon dan batu tumbang," kata Muhammad Adam Hamdani pada saat dihubungi, pada hari Minggu 5 April 2020. Saksi warga setempat bernama Ujib pun langsung berangkat ke Kaki Gunung Sanggabuana tersebut untuk menemui kedua korban. Pada saat sudah sampai di temapt kejadian, Ujib menemukan kedua korban sudah dalam keadaan tertimbun longsor material tanah, bntu dan pohon.

Peristiwa longsor tersebut diketahui terjadi sekitar pukul 18.00 WIB petang. "Pada saat sampai dilokasi, saksi saudara Ujib menemukan korban sudah tertimpa matrial tanah batu dan pohon. Kemudian dia kembali ke rumah dan melaporkan kejadian itu kepada kepala desa," kata Muhammad Adam Hamdani. Diberitakan sebelumnya, dua orang warga tewas tertimbun longsor di Curug Ciloseh, Kaki Gunung Sanggabuana, Kampung Cibeureum, RT 02/05, Desa Buanajaya, Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Bogor. Longsor tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 18.00 WIB pada hari Sabtu 4 April 2020 malam dan kedua korban berhasil dievakuasi pada hari Minggu 5 April 2020 pagi. "Betul, 2 orang yang meninggal dunia tertimbun dan tertimpa pohon," kata Kepala Saksi Kedaruratan Badan BPBD Kabupaten Bogor Muhammad Adam Hamdani pada saat dikonfirmasi, pada hari Minggu 5 April 2020.

Kedua korban merupakan warga asal Bekasa yang tengah berwisata ke Curug Ciloseh. Kedua korban tersebut diketahui bernama Abdul Rohman (28) asal Kampung Tanah Baru, Desa Harjamekar, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi dan Oman Suganda (28) asal Desa Rahayu, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi. Kedua korban yang kini sudah di evakuasi ke RSUD Cileungsi. Evakuasi terpaksa dilakukan keesokan harinya setelah longsor karena hari yang sudah gelap serta terkendala medan yang terjal. "Kegiatan evakuasi dilaksanakan keesokan harinya karena lokasi medan yang terjal serta curam," kata Muhammad Adam Hamdani.

Minggu, 05 April 2020

DUA SPESIALIS PENCURI KABEL LISTRIK DITANGKAP POLSEK BERINGIN SAAT SEDANG BERAKSI

DUA SPESIALIS PENCURI KABEL LISTRIK DITANGKAP POLSEK BERINGIN SAAT SEDANG BERAKSI

DUA SPESIALIS PENCURI KABEL LISTRIK DITANGKAP POLSEK BERINGIN SAAT SEDANG BERAKSI

Dua spesialis pencuri kabel listrik ditangkap Polsek Beringin karena ketahuan sedang beraksi di pagi hari. Keduanya adalah Nanda Agus Pranata (22) dan Adil Prayogi (28). Mereka masing-masing tinggal di Desa Karang Anyar dan Desa Sidodadi Ramunia Kecamatan Beringin Kabupaten Deliserdang. Kapolsek Beringin, AKP MKL Tobing menyebut penangkapan terhadap keduanya dilakukan pada hari Sabtu 4 April 2020 sekitar pukul 04.30 WIB. Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat ada dua orang pria yagn sedang memanjat tiang listrik, kemudian tim Tekab langsung turun ke lokasi. Sesampainya di lokasi dua orang tersebut pun memang kedapatan sedang berada di atas tiang. "Mereka memotong kabel tembaga listrik milik PT TONA di Dusun Banjar Negoro B Desa Sidodadi Ramunia Beringin. Pada saat itu juga tim pun langsung menyuruh keduanya untuk turun daan langsung ditangkap. Sebagai barang bukti peralatan yang mereka punya juga sudah kita amankan," ujar MKL Tobing, pada hari Minggu 5 April 2020. Dikatakannya, ada dua buah kunci pas ring dan satu buah tang potong yang meraka bawa dari rumah.

Tidak menunggu lama, keduanya pun disebut langsung diboyong ke Polsek. Pada saat ini keduanya sudah ditahan di Mapolsek Beringin. "Jadi kedua tersangka ini memang spesialis pencuri kabel PLN. Kita masih terus dalami keterangan keterangan mereka. Untuk sementara ini katanya merka juga pernah melakukan pencurian kabel tembaga dari tiang listrik di Desa Sidodadi, Beringin pada 21 Maret 2020 lalu. Itu merupakan milik CV Akar Jaya," kata MKL Tobing. Pada saat pencurian itu, lanjut MKL ada 80 meter kabel yang mereka curi. Disebut kalau pada saat ini pihak CV AKar Jaya juga sudah membuat laporan resmi ke Polsek Beringin. Saat ini polisi pun masih akan melakukan pengembangan terhadap kasus ini.

Sabtu, 04 April 2020

16 EKOR LEMBU DITEMUKAN MATI DI LAHAN KEBUN WARGA

16 EKOR LEMBU DITEMUKAN MATI DI LAHAN KEBUN WARGA

16 EKOR LEMBU DITEMUKAN MATI DI LAHAN KEBUN WARGA

16 ekor lembu ditemukan mati terkapar di lahan sawit milik Ucok Sinambela yang berada di Dusun X, Desa Aek Songsongan, Kecamatan Aek Songsongan, Kabupaten Asahan pada hari Sabtu 4 April 2020. Kapolsek Bandar Pulau, AKP Anggun Adhika Putra menyebutkan peristiwa itu diketahui setelah mendapatkan laporan dari masyarakat dan langsung ditindaklanjuti petugas Bhabinkamtimas, Aipda Suprayogi. Pada saat dilakukan pengecekan lembu yang mati itu ditemukan di berbagai lokasi di lahan sawit tersebut. "16 ekor lembu ditemukan mati dengan jarak berpisah dan ada sebagian yang berdekatan," ungkap Anggun, pada hari Sabtu 4 April 2020. "Selanjutnya Kepala Desa Aek Songsongan memanggul pemilik lembu," sambungnya. Hasilnya diketahui bahwa 13 ekor lembu yang mati itu merupakan milik enam orang warga, yaitu Sunarni, Rifai, Sudaryono, Abdul Hobi, Rian dan Sutarno. Disebutkan Anggun, seluruh lembu yang mati memang setiap harinya dilepasliarkan oleh pemiliknya. Pasca-kejadian, para pemilik lembu telah bertemu dengan UCok Sinambela selaku pemilik lahan tempat ke 16-ekor lembu ditemukan mati.

"Dari keterangan pemilik lembu, seluruh lembu yang mati itu tidak diangon, tidak diikat dan tidak dikandangkan oleh pemiliknya," bebernya. Untuk mengetahui penyebab pasti kematian, petugas dari Dinas Peternakan Kabupaten Asahan telah mengambil sempel lidah, hati dan usus dari lembu yang mati untuk diteliti di laboratorium. Sementara seluruh lembu yang mati, berdasarkan hasil kesepakatan akan dikubur di lahan sawit milik Ucok. "Dugaan sementara keracunan. Ini mau dikubur digali pakai beko di lokasi," ucapnya. Seorang pemilik lembu, Sutarno mengaku kesal sekaligus sedih dengan kejadian ini. Pasalnya ia harus kehilangan enam ekor sekaligus hewan ternak miliknya. "Kesal, sedih lah," ujarnya.

Kamis, 02 April 2020

SEORANG IBU HAMIL BERSETATUS ODP COVID-19 MENINGGAL SAAT HENDAK MELAHIRKAN

SEORANG IBU HAMIL BERSETATUS ODP COVID-19 MENINGGAL SAAT HENDAK MELAHIRKAN

SEORANG IBU HAMIL BERSETATUS ODP COVID-19 MENINGGAL SAAT HENDAK MELAHIRKAN

Seorang ibu hamil asal Desa Baumata Utara, Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NNT), yang berstatus orang dalam pemantauan (ODP) Covin-19, meninggal dunia pada saat hendak melahirkan di Rumah Sakit Umum Leona Kupang. Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT) Marius Ardu Jelamu mengatakan, pasien itu meninggal dunia pada hari Rabu 1 April 2020 sore, sekitar pukul 17.00 WITA. "Dia meninggal dunia bukan karena positif virus corona. Sampel darahnya masih di kirim ke Jakarta untuk di lakukan pemeriksaan," ungkap Marius, pada hari Kamis 2 April 2020 siang. Marius menuturkan, pasien itu statusnya ODP Covid-19, setelah melaksanakan perjalanan dari Bali yang merupakan daerah yang telah terkena Covid-19, menuju Kupang pada tanggal 28 Maret 2020 lalu. Pada saat tiba di Kupang, lanjut dia, pasien tersebut kemudian memeriksa kehamilannya di Puskesmas Baumata pada tanggal 1 April 2020 kemarin.

Rencananya, pasien itu akan melahirkan anak keduanya. Namun, pada saat tiba di Puskesmas, petugas medis pun memeriksanya dan ternyata sang pasien mengalami demam tinggi, dengan suhu badan 40 derajat dengan HB 6. Pihak Puskesmas lalu merujuk pasien ke RSU Leona. Ketika tiba di RSU Leona, pasien itu pun mengalami kejang-kejang dan mulut keluarkan busa. Tidak berselang lama, pasien pun meninggal dunia. Jenazah pasien, kemudian dibawa ke rumah duka di Baumata Utara menggunakan ambulans rumah sakit. Sekitar pukul 19.05 WITA, almarhum dimakamkan di Desa Baumata Utara. Marius mengimbau kepada seluruh Masyarakat, agar janga resah dengan informasi yang telah beredar, yang menyebutkan kalau pasien itu positif terjangkit corona. "Sampelnya masih dikirim ke Jakarta, sehingga kami minta masyarakat tetap tenang," ujar dia.

Rabu, 01 April 2020

WARGA TEMUKAN ADE DALAM KONDISI SUDAH TIDAK BERNYAWA DI DALAM RUMAHNYA

WARGA TEMUKAN ADE DALAM KONDISI SUDAH TIDAK BERNYAWA DI DALAM RUMAHNYA

WARGA TEMUKAN ADE DALAM KONDISI SUDAH TIDAK BERNYAWA DI DALAM RUMAHNYA

Ade (50), warga Cilingga, Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di dalam rumahnya. Ia ditemukan oleh warga yang akan melakukan penyemprotan disinfektan, pada hari Rabu 1 April 2020 petang. Pada awalnya sejumlah relawan penyemprot dari kampung setempat hendak menggilir rumah Ade. Namun mereka dikejutkan dengan kondisi Ade yang sudah meninggal dunia. Warga pun segera menjauh karena khawatir korban terpapar virus corona dan melaporkan temuan mayat itu ke polres Tasikmalaya Kota. Tidak lama kemudian jajaran Inafis Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota tiba di lokasi.

Dengan mengenakan APD, petugas langsung melakukan indentifikasi. Jasad kemudian dibawa ke RSUD oleh petugas PSC 119 Sicetar Kota Tasikmalaya. Perwira Pengawas Polres Tasikmalaya Kota, Ipda Dedi, di lokasi, mengungkapkan, korban diduga telah meninggal dua hari lalu karena jenazahnya sudah mengeluarkan bau yang tidak sedap. "Untuk menjaga hal yang tidak di inginkan, petugas menggunakan APB pada saat melakukan indentifikasi dan evakuasi ke RSU Dr Soekardjo ujar Dedi. Pihak keluarga pasrah yang menerima kejadian itu sebagai musibah terlebih tidak ditemukan hal yang mencurigakan dari tubuh korban. "Korban adalah buruh serabutan dan selama ini tinggal sendirian di rumahnya. Anaknya tidak tinggal bersama karena sudah memiliki suami dan hidup berpisah," ujar Dedi.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...