Sabtu, 30 November 2019

WARGA DIKEJUTKAN DENGAN PENEMUAN DUA ORANG MAYAT DILOKASI YANG BERBEDA

WARGA DIKEJUTKAN DENGAN PENEMUAN DUA ORANG MAYAT DILOKASI YANG BERBEDA 

WARGA DIKEJUTKAN DENGAN PENEMUAN DUA ORANG MAYAT DILOKASI YANG BERBEDA

Masyarakat di Kecamatan Panang, Kabupaten Aceh Tengah, dihebohkan dengan penemuan dua mayat di lokasi yang berbeda degan mulut mengeluarkan busa. Diketahui Nursakda (30) tega membunuh anak kandungnya yang masih berusia satu tahun bernama Yaumil. Bayi malang tersebut ditemukan tewas dengan mulut berbusa di dalam ayunan kamar Nursakda, Kampung Atu Gogop, Kecamatan Kute Panang, Aceh Tengah, pada hari Kamis 28 November 2019. Setelah membunuh bayinya, Nursakda lantas nekat bunuh diri dengan cara meminum racun yang sama untuk membunuh bayinya. Jenazah ibu dan akan tersebut ditemukan setelah ada laporan seorang warga tentang sebuah mobil Mitsubishi L200 dengan Plat BK 8704 XP terbakar.

Kasat Reskrim Polres Aceh Tengah Iptu Agus Riwayanto Diputra dalam tayangan yang diunggah, pada hari Sabtu 30 November 2019 menjelaskan bahwa Nursakda ditemukan di kebun kopi dengan kondisi mulut yang mengeluarkan busa. "Setelah dilakukan olah TKP di area kebakaran, polisi menemukan jenazah Nursakda sekitar 15 meter dari gudang mobil milik suaminya Sukiman." Pada saat ditemukan, jenazah Nursakda dalam posisi terlentang dibawah pohon kopi dengan kondisi mulut mengeluarkan busa. Lebih lanjut, Iptu Agus Riwayanto Diputra menjelaskan bahwa kejadian tersebut berawal dari cekcok antara Nursakda dengan suaminya, Sukiman. Dari penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian, diketahui Nursakda sudah sering mengancam untuk bunuh diri. Ancaman tersebut dilontarkan Nursakda lantaran suaminya sering tidur di rumah istri pertamanya.

Diketahui, Nursakda merupakan istri kedua dari Sukiman. "Setelah kita dalami keterangan dari saksi-saksi dan juga dari saksi suaminya pada pukul 21.00 WIB memang si pelaku semapt cekcok karena ingin suaminya tersebut untuk tidur di rumahnya namun suami tidak mau tidur di situ karena mungkin sudah ada perjanjian dengan istri pertama juga," jelas Iptu Agus. "Jadi intinya setelah cekcok dan mengancam akan bunuh diri di situ, dia pun juga mengirimkan SMS kepada teman suaminya apabila pukul 21.30 WIB malam tidak pulang ke rumah maka dia akan bunuh diri," tambahnya. Korban diduga bunuh diri dengan cara menenggak racun babi. Setelah menemukan mayat Nursakda, polisi kemudian memeriksa keadaan anak Nursakda, Yaumil. Yaumil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dengan mulut mengeluarkan busa di dalam ayunan kamar Nursakda.

Yaumil ditemukan tewas dengan mulut berbusa di dalam ayunan kamar Nursakda. "Berdasarkan fakta yang kami peroleh di sekitar dapur rumah Nursakda, ditemukan bungkus racun babi," terang Iptu Agus. "Bungkusan itu sudah dalam keadaan terbuka, sisanya ada di dalam gelas. "Sementara Nursakda mencampurkan racun tersebut dengan susu formula ke dalam dot bayi yang ditemukan, sehingga menyebabkan Yaumilia meninggal dunia," terang Iptu Agus. Setelah dilakukan penyelidikan pada jenazah pelaku, diketahui Nursakda tengah mengandung empat bulan. "Setelah dilakukan penyelidikan, perempuan yang meninggal ini ternyata istri kedua dari pemilik gudang, dan sudah punya satu anak. Serta pada saat ini sedang mengandung dengan usia kandungannya sekitar 3-4 bulan," Kata Iptu Agus.

Kamis, 28 November 2019

BOCAH 13 TAHUN DI TANGKAP KARNA KETAHUAN MEMBOBOL RUMAH KOSONG

BOCAH 13 TAHUN DI TANGKAP KARNA KETAHUAN MEMBOBOL RUMAH KOSONG

BOCAH 13 TAHUN DI TANGKAP KARNA KETAHUAN MEMBOBOL RUMAH KOSONG

Seorang remaja tersebut diketahui berinisial RR (13), warga Kelurahan Pinang Jaya, Kemiling, Bandar Lampung nekat membobol rumah. RR diamankan Polsek Tanjung Karang Barat di kediamannya pada hari Kamis 28 November 2019. Kapolsek Tanjung Karang Barat AKP Hari Budiyanto mengatakan, penangkapan tersangka berawal laporan polisi. LP/B/1132/XI/2019/LPG/RESTA BL/SEK PJG, pada tanggal 21 November 2019. 

"Pelaku telah melakukan aksi pencurian dengan membobol rumah kosong di kelurahan Beringin Kemiling pada hari Selasa 19 November 2019 sekitar pukul 23.00 WIB," pada hari Kamis. Modus pelaku dengan cara memasuki rumah kosong dengan cara memanjat pagar. "Rumah dalam keadaan sedang kosong, kemudian tersangka memanjat pagar rumah," ujarnya. Setelah itu tersangka mencongkel pintu samping dengan menggunakan besi yang ditemukannya di pot bunga.

"Besi yang digunakan untuk mencongkel pontu samping rumah korban hingga rusak dan terbuka," katanya. "Lalu tersangka memasuki rumah korban dan lalu mengambil barang-barang milik korban yang berada di dalam kamar," imbuhnya. Hari menuturkan, tersangka berhasil menggondol uang tunai sebesar Rp 3 juta, satu unit kamera Fujica, 40 buah kaset, satu unit kompas, tiga buah selimut, dan satu tas berwarna merah. "Pada saat diamankan, barang bukti yang ada berupa satu unit kamera Fujica, 40 buah kaset kamera, satu unit kompas, tiga buah selimut, dan satu tas warna merah," sebutnya. "Saat ini tersangka masikh kami mintai keterangan guna pengembangan," tandasnya.

Kamis, 14 November 2019

MAXI TUMUNDO TEWAS DI TANGAN KAKAK IPARNYA KARNA DIBAKAR API CEMUBURU

MAXI TUMUNDO TEWAS DI TANGAN KAKAK IPARNYA KARNA DIBAKAR API CEMUBURU

MAXI TUMUNDO TEWAS DI TANGAN KAKAK IPARNYA KARNA DIBAKAR API CEMUBURU

Maxi Tumundo (40), tewas ditangan kakak kandungnya snediri yang berinisial JT (46). Kepala korban dipukul dengan batu hingga tewas, pada hari Rabu 13 November 2019. Korban merupakan warga Desa Beringin, Kecamatan Belang, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara. Sementara tersangka JT merupakan warga Kota Manado.

Kapolsek Belang Iptu Martodewata mengatakan, motif pelaku JT membunuh adiknya sendiri karena dibakar oleh api cemburu. Peristiwa itu bermula ketika tersangka datang ke Desa Beringin bersama dengan teman wanitanya, yang berinisial IA. Pada saat tiba di Desa tersebut, tersangka membeli miras cap Tikus di rumah temannya, lalu diminum bersama di tempat itu. Usai meminum miras, tersangka pulang dan mendapati IA sedang dudul bersama dengan korban.

Diduga hal ini membuat tersangka cemburu hingga memicu terjadinya adu mulut dengan korban. "Diduga kasus ini disebabkan pengaruh mirs yang memicu tersangka cemburu dan nekat menganiaya adiknya hingga tewas," ujar Martodewata, Polda Sulut pada hari kami 14 November 2019. Tersangka beserta barang bukti telah diamankan di Mapolsek sesaat usai kejadian.

Rabu, 13 November 2019

POLRES SIANTAR MENEMUKAN 14.8 KILOGRAM GANJA DI SIANTAR

POLRES SIANTAR MENEMUKAN 14.8 KILOGRAM GANJA DI SIANTAR

POLRES SIANTAR MENEMUKAN 14.8 KILOGRAM GANJA DI SIANTAR

Satuan Narkoba Polres P.Siantar mengungkapkan penyimpanan ganja sebanyak 14.8 kilogram. Pengungkapan ganja yang telah dibungkus dalam 12 hal yang sudah dilakban dan satu dalam kantung plastik kresek dari seorang tersangka bernama Junaidi (56) dari rumahnya di Jalan Perak Gang Kinantan Kecamatan Siantar Utara pada hari Selasa 12 November 2019 malam. Kasat Narkoba Polres P. Siantar AKP David Sinaga mengatakan ganja itu ditemukan dalam sebuah lemari yang diselimuti kain. Polisi juga menemukan timbangan untuk memasarkan ganja tersebut.

AKP Davin Sinaga mengatakan sudah mengantongi identitas pemasok ganja tersangka. Katanya, bandar yang memasokan ganja itu berinisial "S". Personel masih memburu bandar yang disebutkan oleh tersangka Junaidi. "Dari pengakuan dia (tersangka) yang mengantar berinisial "S" kita masih melakuakn pengejaran. Tersangka kita tangkap dari dalam rumah. Kita geledah seluruh isi rumahnya dan berhasil menemukan 12 bal ganja," katanya, pada hari Rabu 13 November 2019. AKP David mengatakan penungkapan itu berdasarkan hasil pengembangan. "Hingga saat ini kita tidak menemukan sabu dari tersangka. Kita kembangkan dulu dan kita cari terus, siapa-siapa saja teman-temannya," katanya.

Polisi telah menyita barang bukti lainnya seperti handphone dan timbangan. Pada sebelumnya, Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkap lokasi gudang penyimpanan Ganja dengan total berat 143 kilogram di Kota P.Siantar pada hari Rabu 23 Oktober 2019. Sebanyak 143 kilogram Ganja yang sudah siap edar ini ditemukan di tiga lokasi yang berbeda di Kecamatan P.Siantar Martoba. Personel BNN dengan dibantu oleh BNNK P.Siantar mengungkap penyimpanan ganja yang dikubur di dalam tanah. Polisi menangkap empat tersangka yang terlibat penyimpanan barang haram tersebut. Personel BNN masih memburu Andi Putera yang ditetapkan sebagai daftar pencarian orang.

Selasa, 12 November 2019

PIHAK POLISI ANCAM 10 TAHUN PENJARA BAGI PELAKU YANG MEMBUANG BANGKAI BABI DI SUNGAI

PIHAK POLISI ANCAM 10 TAHUN PENJARA BAGI PELAKU YANG MEMBUANG BANGKAI BABI DI SUNGAI

PIHAK POLISI ANCAM 10 TAHUN PENJARA BAGI PELAKU YANG MEMBUANG BANGKAI BABI DI SUNGAI

Setelah gagal dalam proses penguburan ratusan bangkai babi pada hari pertama akibat air pasang, rencannya hari ini proses penguburan bangkai babi akan kembali dikalukan, pada hari ini Selasa 12 November 2019. Dilokasi sudah tampak terpasang tenda. Sekitar pukul 10.58 WIB Camat Medan Marelan M Yunus tampak menaiki Speedboat untuk memantau lokasi penguburan bangkai babi. Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis yang juga tampak hadir dilokasi, belum bersedia untuk memberikan keterangan.

"Sabar ya, nanti saja. Masih ada yang ditunggu," kata Ikhwan pada hari Selasa 12 November 2019. Agustin, salah seorang warga yang sudah delapan bulan tinggal di Pondok Rumah Baca Merah Putih Danau Siombak, mengatakan bawa sejak dua minggu trakhir, dirinya tidak tahan dengan aroma busuk yang sangat menyengat dari bangkai babi yang bersandar di samping pondoknya. Pondok ini berada di bibir danau buatan itu. Tidak jauh dari pondok itu, hanya ada satu bangkai babi berukuran besar yang tersangkut di antara sampah dan enceng gondok di samping sebuah perahu, Kondisinya sudah membusuk. "Bagus lah semua ada di sini, bantu lah kami supaya ditarik ke mana lah bangkainya. Bau sekali di sini. Kadang ada tiga atau lima ekor. Kemarin juga ada yang di dalam goni, bangkai anakan babi," kata Agustin.

Menurutnya, pada awalnya ada sekitar dua Minggu lalu, hanya satu dua bangkai saja yang nampak. Beberapa hari kemudian semakin banyak. "Sudah tidak tahan kali ni baunya. Entah dari mana bangkainya. Jangan lah ke sungai, kami di bawah ini yang nanggung baunya," tuturnya. tuturnya. Syafri, seorang nelayan mengatakan, ada ratusan bangkai babi yang dilihatnya di Danau Siombak dan juga di sungai Bederah. Bangkai babi itu banyak menyangkut di pinggiran sungai dan pohon nipah." Banyak kali lah. Jangan nannya baunya. Mau muntah lah," kata Syafri kesal. Pada sebelumnya, Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari mengatakan, pihaknya berkoordinasi dengan krimsus Polda Sumut untuk menindak lanjuti tersangka yang membuang bangkai babi ke alur sungai dan bisa membuat orang sakit. Ketika ditanya apakah sudah ada yang menjadi tersangka dalam kasus ini, menurutnya pada saat ini pihaknya masih menyelidiki. "Kita masih menyelidiki yang buangr bangkai babi tersebut ke sungai. Kita juga menyelidiki ke peternakan yang ada di Tanjung Gusta dan Percut. Ini masuk pencemaran lingkungan hidup, ancaman di atas 10 tahun," tegas Edy.

Senin, 11 November 2019

SEORANG IBU HAMIL DICHINA TEWAS SETELAH DITOLAK PIHAK RUMAH SAKIT

SEORANG IBU HAMIL DICHINA TEWAS SETELAH DITOLAK PIHAK RUMAH SAKIT

SEORANG IBU HAMIL DICHINA TEWAS SETELAH DITOLAK PIHAK RUMAH SAKIT

Seorang ibu hamil di China meninggal setelah dirinya ditolak dirumah sakit, dengan alasan kamar penuh. Wanita itu mengalami pembengkakan di wajah. Dokter di klinik menyarankannya untuk periksa lebih detail ke rumah sakit. Pada hari Rabu 30 Oktober 2019 pagi hari, suaminya akhirnya membawa dia ke rumah sakit. Pada saat dirinya telah sampai di rumah sakit, pihak rumah sakit mengatakan bahwa mereka tidak dapat membantu, dikarnakan kamar sudah dalam keadaan penuh semuanya. Tapi karena sejak awal mereka sudah periksa di rumah sakit itu, mereka memutuskan untuk menunggu di ruang tunggu rumah sakit.

Namun, ibu hamil itu mulai mengalami pendarahan di kursi roda tempatnya duduk. Sayangnya, tidak satupun dokter yang peduli pada mereka. Setelah 30 menit menunggu, seorang dokter akhirnya memeriksa pasien itu. Dokter membawanya ke ruang operasi pada pukul 14.00 siang, dan melakukan proses operasi caesar. Dokter mengatakan bahwa bayinya mengalami infeksi paru-paru dan sulit untuk bernafas. Wanita itu akhirnya dipindahkan ke unit perawatan. Sang suami diberitahukan bahwa dia harus mendapatkan perhatian lebih, karena tekanan darah tinggi dan pendarahan. Enam hari setelah itu, keluarga masih belum bisa melihat anak bayi, dan harus mengeluarkan banyak uang perawatan medis.

Pada tanggal 5 November, ibu muda itu menyerah dengan kondisinya dan meninggal dunia. Tubuhnya dikremasi pada tanggal 7 November 2019. Sampai saat itu, rumah sakit tidak kunjung memberi taukan alasan kematian wanita malang itu. Pihak keluarga lalu menyalakan rumah sakti karena perawatan yang terlambat menyebabkan kematian si wanita. Pihak berwajib sekarang tengah menginvestigasi kasus dan mengeluarkan hasil investigasi secepatnya.

Minggu, 10 November 2019

PESANTREN MODERN ADNAN DILALAP SIJAGO MERAH

PESANTREN MODERN ADNAN DILALAP SIJAGO MERAH

PESANTREN MODERN ADNAN DILALAP SIJAGO MERAH

Api melalap bagunan Yayasan Pesantren Modern Adnan (YPMA) di Jalan Pesantren nomor 13 Lingkungan VI, Kelurahan Sei Sikambing B, Kecamatan Medan Sunggal pada hari Minggu 10 November 2019. Dari informasi yang didapatkan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 WIB. Dimana sumber api muncul dari ruangan aula sekolah dan ruang jelas TK YPMA tersebut.

Kepanikan sempat membuat warga sekitar memadati lokasi. Untuk memadamkan api, Petugas Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan harus mengarahkan sejumlah armadanya. Kurang lebih 50 menit berjibaku dengan api, petugas damkar akhirnya dapat memadamkan api tersebut.

Terpisah, Manager Pusdalops-PB/Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Nurly Mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa ataupun mengalami luka-luka dalam peristiwa ini. "Akan tetapi sekitar 30 persen bangungan aula sekolah dan ruangan kelas TK pesantren ludes terbakar. Korban nihil. Penyebab kebakaran pada saat ini masih dalam penyelidikan petugas yang berwajib," pungkasnya.

Sabtu, 09 November 2019

NENEK 72 TAHUN DITEMUKAN TEWAS DI TENGAH HUTAN

NENEK 72 TAHUN DITEMUKAN TEWAS DI TENGAH HUTAN

NENEK 72 TAHUN DITEMUKAN TEWAS DI TENGAH HUTAN

Nenek Sari (72), warga Tunggunjagir Kecamatan Mantup Lambongan Jawa Timur ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di tengah hutan tepatnya di petak 26c RPK Kasah Desa Gempolmanis Kecamatan Sambeng Kabupaten Lamongan, pada hari Sabtu 9 November 2019. Menurut saksi Aris Suyanto, ia mendapati jasad korban yang sudah dikerumuni semut hutan dan belatung. Penemuan itu terjadi pada saat Aris berangkat ke hutan untuk mencari pakan ternak dan pada saat tiba di petak 26, Aris mencium bau bangkai. Penasaran, Ia mencari sumber bau dan ternyata mayat  telentang di bawah pohon jati dengan posisi kepala di selatan dengan kondisi dikerumunin semut.

"Saya takut, saya kembali berlari sambil berteriak minta tolong," kata saksi kepada polisi. Aris berpapasan dengan sakai Atrup dan Susilo. Mereka bertiga sepakat melaporkan temuannya ke perangkat Desa Gempolmanis dan diteruskan ke Polsek Sambeng. Anggota Polsek dan tim medis, bertandang ke TKP dan dipastikan korban sudah meninggal dunia diperkirakan 5 haris lalu. Dari keterangan menantu korban, Susilo, mertuanya itu setiap hari tinggal serumah dengannya. "Pekerjaan sehari-harinya mencari batu untuk dijadikan krecak (batu cor,red)" kata Susilo. Namun sudah hampir satu tahun, korban menderita lupa ingatan (pikun).

Pada sebelum meninggal, korban meninggalkan rumah sejak hari Minggu 3 November 2019 dan tidak kunjung kembali pulang sampai akhirnya ditemukan meninggl dunia. Keluarga sudah berusaha untuk mencari korban, namun tidak berhasil ditemukan. "Pada tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas kekerasan," kata Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat, pada hari Sabtu 9 November 2019. Keluarga korban sadar dan ikhlas menerima takdir. Keluarga korban juga menolak di outopsi.

Kamis, 07 November 2019

SEORANG IBU RUMAH TANGGA TEWAS DENGAN SEJUMLAH LUKA TEBASAN PARANG

SEORANG IBU RUMAH TANGGA TEWAS DENGAN SEJUMLAH LUKA TEBASAN PARANG

SEORANG IBU RUMAH TANGGA TEWAS DENGAN SEJUMLAH LUKA TEBASAN PARANG

Seorang ibu rumah tangga (IRT) asal Desa Sukamaju, Kecamatan Sukamaju, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel bernama Sayu Kade Sukariani (42) tewas dengan sejumlah luka tebasan parang di tubuh korban. Sayu tewas setelah ditebas oleh Wayan Tangsi (65) yang tidak lain adalah pamannya sendiri di Desa Subur, Kecamatan Sukamjau Selatan, pada hari Rabu 6 November 2019. Kapolsek Sukamaju, Ipda Kawaru mengatakan, pembunuhan tersebut terjadi pada hari Rabu pagi sekitar pukul 07.45 WITA. Kejadian tersebut bermula ketika Sayu datang ke rumah pelaku karena akan mengadakan pesta perkawinan.

Pada saat korban membesihkan lombok, tiba-tiba pelaku mengambil parang dan langsung menebas korban hingga berulang kali. "Mengenai kepala, tangan, dan jari-jari korban hingga putus," ujar Kawaru. Korban dilarikan ke Puskesmas Wonokerto, karena pihak Puskesmas tidak mampu untuk menanganinya, korban lantas dilarikan ke RSUD Andi Djemma Masamba. Korban lalu meninggal dunia pada pukul 13.30 WITA. Kawaru menambahkan, korban dan pelaku masih keluarga dekat. "Korban adalah keponakan pelaku, infonya ada kata-kata dari korban yang tidak bisa di terima oleh pelaku," katanya. Adapun pelaku yang telah diamankan di Polres Luwu Utara. "Pelaku sudah dibawa ke Polres," ujarnya.

Rabu, 06 November 2019

SEORANG SUAMI DICEKIK ISTRINYA HINGGA TEWAS KARNA KEDAPATAN TELEPON TENGAH MALAM

SEORANG SUAMI DICEKIK ISTRINYA HINGGA TEWAS KARNA KEDAPATAN TELEPON TENGAH MALAM

SEORANG SUAMI DICEKIK ISTRINYA HINGGA TEWAS KARNA KEDAPATAN TELEPON TENGAH MALAM

Seorang istri tega membunuh suaminya karena kedapatan menelepon di tengah malam. Insiden ini terjadi di Bihar, India, pada hari Minggu 27 Oktober 2019 kemarin. Korban yng diidentifikasi sebagai Anil Singh. Dia menerima telepon sekitar tengah malam pada hari itu secara diam-diam, sementara istrinya sedang tertidur. Pria itu masih terus berbicara di telepon, hingga istrinya, Aarti Devi, terbangun. Aarti lantas marah karena sang suami tidak kunjung mematikan teleponnya, lantas pertengakran di antara keduanya. Lantas pelaku membanting kepala sang suami ke tempat tidur, lalu mencekiknya hingga mati. Dia pura-pura menangis ketika memanggil keponakannya Anil, Raviranjan dan anggota keluarga lainnya tiba di rumah.

Devi lantas melaporkan dan mencoba untuk menutupi kejahatannya, dan membuat sang suami seakan meninggal tanpa sebab. Namun, Raviranjan curiga ketika dia melihat luka kecil di tenggorokan korban, seolah-olah kepada Devi apa yang terjadi dia menangis dan memberi tahu mereka bahwa mereka bertengkar. Dia kemudian pun mengaku sudah mencekiknya. Setelah itu, kumar memanggil polisi dan tersangka di tangkap. Namun, ketika dimintai keterangan oleh polisi, Devi membantah dugaan tersebut. Dia mengatakan kepada mereka bahwa dia telah pergi ke kamar mandi dan ketika kembali, dia menemukan bahwa suaminya sudah meninggal dunia. Investigasi lebih lanjut sedang berlangsung. Insiden seperti ini tidak terjadi sekali saja, pada bulan Februari 2019 lalu seorang dokter ditembak oleh sang istri yang curiga pada penelpon misterius di hari Valentine.

Dokter yang tidak menjawab. Ia berusaha mengalihkan perhatian, tetapi istrinya tidak mau menyerah begitu saja. Ia terus bertanya, hingga pada akhirnya terjadi pertengakran, bahkan setelah merekan tiba di rumah. Perbincangan yang memanas menjadi tidak terkendali. Sang istri tiba-tiba mengeluarkan pistol 9mm dan langsung melepaskan tembakan ke arah suaminya.

Selasa, 05 November 2019

RAHARJO DITEMUKAN OLEH REKANNYA MENINGGAL DUNIA PADA SAAT MENGEMUDI

RAHARJO DITEMUKAN OLEH REKANNYA MENINGGAL DUNIA PADA SAAT MENGEMUDI

RAHARJO DITEMUKAN OLEH REKANNYA MENINGGAL DUNIA PADA SAAT MENGEMUDI

Warga yang sedang melintas di jalan Wolter Monginsidi, Genuk, Kota Semarang, pada hari Selasa 5 November 2019 sekitar pukul 13.00 WIB telah membuat geger. Pasalnya, seorang pria ditemukan meninggal dunia di dalam mobil Toyota Avanza berwarna silver dengan nomor polisi H 9277 HF. Jenazah terlihat sedang berada di jok mobil atau setir mobil , lalu Jenazah dibawa ke RSUD DR Kariadi. Kapolsek Genuk, Kompol Zaenul Arifin mengungkapkan, pria tersebut diketahui bernama Raharjo (55) asal Gidangelo Kecamatan Welahan Kabupaten Jepara. Raharjo ditemukan tewas pada saat sedang mengemudikan kendaraan pada saat sedang melewati Jalan Woltermonginsidi, tepatnya di depan Rumah makan Ganefo Genuksari.

Korban ditemukan dalam keadaan tidak bernafas oleh rekannya yang sedang duduk di sebelah korban Antonius Setiarso (50) sekitarnya pada pukul 13.05 WIB. "Jadi korban bersama dengan rekannya hendak mengantarkan mobil rekannya kepada seorang pembeli. Ujar saksi pada saat sedang perjalanan mengemudikan oleh korban. Katanya, tiba-tiba saja jalannya tersendat dikirain sedang bercanda. Pada saat itu korban tidak sadarkan diri dan menyender di pundak Antonius," jelasnya Kapolsek. Kemudian mobil yang diambil aloh oleh teman korban hingga menepi di pinggir jalan.

Beberapa warga yang menolong korban bersama dengan jajaran kepolisian Polsek Genuk, korban pun lantas dilarikan ke rumah sakit DR Karadi Semarang. "Dari keterangan anak korban bahwa korban mempunyai riwayat penyakit asam lambung, jantung dan komlikasi. Tidak ada ditemukan bekas kekerasan dalam visum. Diperkirakan meninggal karena sakit yang dideritanya," jelas Kapolsek.

Senin, 04 November 2019

SEORANG PRIA NYARIS TEWAS DIAMUK MASSA TERTANGKAP MENCURI HP

SEORANG PRIA NYARIS TEWAS DIAMUK MASSA TERTANGKAP MENCURI HP

SEORANG PRIA NYARIS TEWAS DIAMUK MASSA TERTANGKAP MENCURI HP

Suroni (48) warga Jalan Menteng VII, Gang Nasional, Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai nyaris tewas dihakimi massa. Beruntung saja nyawanya Suroso berhasil diselamatkan oleh petugas yang menerima informasi adanya pelaku pencurian diamuk massa.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu ALP Tambunan mengatakan, pelaku diduga melakukan pencurian HP. Kejadian tersebut terjadi di Jalan Panglima Denai Simpang Jalan Jermal IV, Kelurahan Denai, Kecamatan Medan Denai, pada hari Minggu 3 November 2019 malam. "Pada saat itu kami mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa di Jalan Panglima Denai tepatnya di samping Kantor Lurah Denai ada seorang laki-laki dewasa yang diduga telah melakukan tindak pidana pencurian HP telah diamankan oleh warga setempat," ujarnya, pada hari Senin 4 November 2019.

Mendapatkan Informasi tersebut, lanjut Tambunan, Pihaknya langsung menunju ke lokasi. "Pada saat sampainya kami di lokasi kejadian, seorang telah diamankan oleh masyarakat. Ia diduga telah melakukan tindak pidana pencurian. Ia kami amankan dari amukan laporan," ungkapnya. Dari tangan pelaku polisi berhasil amankan satu buah HP merk Cina Mobile Warna Gold, sebilah pisau pendek bergagang hitam.

Minggu, 03 November 2019

TIGA ORANG KAKAK BERADIK DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI PARIT BEKOAN

TIGA ORANG KAKAK BERADIK DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI PARIT BEKOAN

TIGA ORANG KAKAK BERADIK DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI PARIT BEKOAN

Tiga orang kakak beradik ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa tenggelam di parit bekoan di Dusun 6 Wonosari Desa Sei Baru, Kecamatan Pinai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, pada hari Sabtu 2 November 2019 sore. Ketiga anak itu ditemukan pihak keluarga sudah dalam keadaan tewas, sekitar pukul 18.00 WIB kemarin. Dari informasi yang didapatkan, ketiga korban merupakan buah hati pasangan suami istri Maruba Manalu dan Dongsi Boru Ringo-ringo. Mereka adalah Esra Marsaulina br Manalu (14) siswi kelas 2 SMP Sei Keluang, Agustina br Manalu (12) yang masih kelas 6 SD Sungai Keluang dan adik mereka Juniar Pandapotan Manalu (4). Pada semulanya ketiga anak dari lima bersaudara itu, bermain-main sembari memancing ikan di parit bekoan. 

Namun, nahas Juniar yang merupakan adik paling kecil tiba-tiba terpeleset dan masuk ke dalam parit bekoan. Dalam istilah masyarakat di sana, parit bekoan merupakan parit dengan ukuran yang besar yang digali menggunakan alat berat. Sesaat setelah anak yang paling kecil terjatuh, kuat dugaan kedua kakaknya berupa menolong. "Tapi dua kakaknya malah ikut tenggelam di parit yang dlaam itu," kata soerangr warga, Andika Lumban Gaol, pada hari Minggu 3 November 2019. Penemuan tiga anak ini bermula saat ayah mereka, Maruba merasa khawatir tiga anaknya tak kunjung pulang. Padahal, hari sudah beranjang petang. Dia kemudian mencari anaknya. "Sudah magrib. Ayahnya mencari dan ketahuan sekitar jam 6 lewat," jelas Andika. 

Ketiga jenazah saat ini disemayamkan di rumah duka. Insiden ini menyebabkan duka bagian warga setempat. Sehingga warga yang mengetahui ada kemalangan di salah satu rumah tetangga datang beramai-ramai melayat. Sementara itu, Camat Panai Hilir Hadmansyah ketika dikonfirmasi membenarkan peristiwa itu. "Memang ada 3 kakak beradik tewas tenggelam di parit bekoan," jelasnya. Ya ujarnya, pada saat ini dusun yang diujung Kabupaten Labuhanbatu dan bersebelahan dengan lautan Selat Malaka itu sedang mengalami air pasang. "Selain curah hujan yang tinggi, pasang air laut. Sehingga air di parit bekoan menjadi penuh," kata Camat. "Warga setempat, serong memanfaatkan air untuk keperluan sehari-hari," tutupnya. 

Sabtu, 02 November 2019

POLSEK DELITUA MERINGKUS DUA ORANG PRIA SEDANG MENGGUNAKAN SABU

POLSEK DELITUA MERINGKUS DUA ORANG PRIA SEDANG MENGGUNAKAN SABU 

POLSEK DELITUA MERINGKUS DUA ORANG PRIA SEDANG MENGGUNAKAN SABU

Polsek Delitua meringkus dua orang laki-laki yang sedang menikmati sabu di dalam rumah kosong yang berada di Jalan Rotan Perumnas Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu, pada hari Minggu 27 Oktober 2019 sekitar pukul 15.00 WIB. Diketahui, pelaku yang diamankan atas nama M Teguh Syahputra Nasution (35) dan King Syahputra. Mereka merupakan warga Jalan Rotan dan Jalan Pinus Simalingkar. Kanit Reskrim Polsek Delitua, Iptu Idem Sitepu mengatakan penangkapan oleh kedua pelaku berawal dari adanya dari laporan dari masyarakat setempat. "Pada awalnya kita dapat informasi dari masyarakat, menyebutkan di lokasi tersebut sering dijadikan tempat transaksi dan peredaran narkotika," kata Idem, pada hari Selasa 29 Oktober 2019.

"Kita langsung tindak lanjutin dengan melakukan penyelidikan di lokas itu," ujarnya. Dijelaskan Idem, setelah beberapa saat melakukan pengintaian. Terlihat pelaku dalam rumah kosong yang berada di Jalan Rotan, Perumnas Simalingkar. Terdapat dua orang laki-laki tengah duduk bersantai. Pada saat kondisi memungkinkan, petugas langsung lakukan penggerebekan dan berhasil menangkap kedua pelaku. "Pada saat dilakukan penggeledahan pada tubuh pelaku Teguh petugas berhasil menemukan tiga paket sabu dan dari tangan sebelah kiri King ditemukan alat isap sabu," ungkap Idem. Dari hasil penangkaran itu, petugas mengamankan barang bukti berupa 3 plastik klip berisi sabu dan kaca pirex. "Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kedua pelaku dijebloskan kedalam penjara Polsek Delitua," tutup Iden.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...