Rabu, 31 Juli 2019

WARGA KAMPUNG BADEUNG MELIHAT SEEKOR MACAN TUTUL BERKELIARAN DIKEBUN WARGA

WARGA KAMPUNG BADEUNG MELIHAT SEEKOR MACAN TUTUL BERKELIARAN DIKEBUN WARGA

WARGA KAMPUNG BADEUNG MELIHAT SEEKOR MACAN TUTUL BERKELIARAN DIKEBUN WARGA

Seekor macan tutul (panthera pardus) menggegerkan warga sekitar Kampung Badeung, Desa Gunajaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Dikabarkan, macan tutul, telah terlihat memasuki areal perekebunan warga sejak hari Selasa 30 Juli 2019 kemarin. Karena itu, pada hari Selasa malam, petugas dari Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya Bidang, Konservasi Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis dibantu dengan warga berusaha untuk menangkap macan tutul tersebut pada saat ini belum berhasil.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah VI Tasikmalaya Bidang, Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III Ciamis, Didin Saripudin mengatakan macan tutul tersebut diperkirakan masih berusia dua tahun.

"Kami lihat, macan tutul muda," kata dia, pada hari Rabu 31 Juli 2019. Macan tutul yang dikenal piawai memanjat pohon itu masih berkeliaran dan belum bisa ditangkap meski perangkap berupa jaringan telah dipasang di sekitar lokasi penemuan macan tutul tersebut.

Dikatakan oleh DIdin tembakan senapan bius belum bisa melumpuhkan si macan tutul muda tersebut.

Didin mengatakan, sejak terlihat terakhir pada hari Rabu pagi, macan tutul belum juga terlihat hingga pada sore hari ini.

Proses evakuasi macan tutul akan terus dilakukan oleh pihaknya dibantu dengan warga sekitar. Dia memprediksi, keberadaan satwa liat itu masih di sekitar perkebunan warga.

"Kemungkinan sembunyi karena banyak orang," ujarnya. Sejauh ini petugas KSDA belum bisa memastikan asal macan tutul yang muncul di perkebunan warga yang berjarak sekitar 500 meter dari permukiman tersebut.

"Sejauh yang kami tahu habitat terdekatnya Suaka Margasatwa Gunung Sawal tapi sangat jauh dari lokasinya ke sini," katanya. Aceng Sapardi (44), warga yang pertama kali melitat macan tutul itu menuturkan sempat mengira kalau yang bertengger di atas pohon itu seekor musang.

"Pada saat dilihat lebih jelas ukurannya sebesar anjing terus ada totol-totol. Langsung lari dan mengabari warga," tuturnya pada saat ditemui.

Menurut sejumlah warga di lokasi, kemunculan macan tutul di daerah tersebut baru pertama kalinya. Warga berharap petugas bisa segera menangkap macan tersebut sebelum mendekat ke permukiiman dan memburu hewan ternak bahkan menyerang warga.

Selasa, 30 Juli 2019

TAMBANG KAPUR DI DUSUN BOKGEDE LONGSOR SATU ORANG MENINGGAL DUNIA

TAMBANG KAPUR DI DUSUN BOKGEDE LONGSOR SATU ORANG MENINGGAL DUNIA 

TAMBANG KAPUR DI DUSUN BOKGEDE LONGSOR SATU ORANG MENINGGAL DUNIA

Tambang kapur di Dusun Bokgede, Desa jadi, Kecamatan Semanding longsor mengakibatkan satu orang meninggal dunia, pada hari Senin 29 Juli 2019.

Kecelakaan yang mengakibatkan dua orang menjadi korban itu terjadi di tambang tradisional milik Ali, warga setempat. Satu orang dinyatakan meninggal dunia karena tertimpa reruntuhan batu kapur.

Sedangkan satu korban lainnya mengalami luka berat. Kapolsek Semanding, AKP Desis Susilo mengatakan, dua orang yang menjadi korban tersebut tertimpa gumpahan batu kumbung dari ketinggian sekitar 8 meter.

Pada saat keduanya sedang menggergaji, tiba-tiba terjadi teruntuhan dan menimpanya. Korban meninggal dunia yaitu Agus Suwanto (), warga Dusun Ngembul, Desa setempat.

Sedangkan yang mengalami luka berat, adalah Ahmad Kholikin Mahfud (27), warga setempat. "Satu orang mengalami meninggal dunia dan satu masih dapat diselamatkan, setelah kejadian lalu keduanya dibawa oleh warga sekitar ke RSNU," ujarnya, dikonfirmasi.

Periwira pertama itu menjelaskan, luka yang dialami oleh korban yaitu pada bagian kepala atas dan mendapat 9 jahitan, ada jugfa luka pada jari-jari kaki kanan dan juga sakit pada punggung.

Sejumlah saksi juga turut diperiksa atas kejadian tersebut polisi kini melakukan penyelidikan atas kasus itu. "Saksi sudah kita periksa, masih kita selidiki penyebab kejadian kecelakaan," tegas Desis Susilo.

Senin, 29 Juli 2019

POLISI BERHASIL MENEMUKAN 11 KILOGRAM GANJA DI SALAH SATU LEMARI KAMPUS

POLISI BERHASIL MENEMUKAN 11 KILOGRAM GANJA DI SALAH SATU LEMARI KAMPUS

POLISI BERHASIL MENEMUKAN 11 KILOGRAM GANJA DI SALAH SATU LEMARI KAMPUS

Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Erick Frendriz, mengungkapkan peredaran ganja di lingkungan Kampus cukup masif.

Dia menyebut para mahasiswa bahkan memakai narkoba di lingkungan kampus. "Parahnya lagi, mereka tidak ada rasa takut memakai narkoba jenis ganja tersebut di taman di kampus," ujar Erick di Jakarta, pada hari Senin 29 Juli 2019.

Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat telah berhasil menangkap lima pelaku pemasok ganja di kampus-kampus Jakarta. Dia mengatakan dalam pengungkapan tersebut pihak kepolisian dibantu oleh pihak rektorat.

Penggebekan dan penangkapan dua pelaku dimonitoring langsung oleh pihak rektorat. Dari Hasilnya 11 Kilogram ganja itu ditemukan di salah satu lemari yang masih dilingkungan kampus. Namun Erick merahasiakan kampus yang digerebek tersebut.

"Yang pasti ada dilingkungan kampus. Tak etis menyebutkan dimana tepatnya, apalagi nama kampusnya," tutur Erick.

Dirinya bahkan mengungkapkan para pelaku justru menjadikan tempat bertransaksi pembelian narkoba jenis ganja tersebut.

"Ini tidak berlaku hanya pada mahasiswa, tapi kepada seluruh masyarakat umum yang mau membeli juga bisa. Asalkan ikuti aturan pelaku,' pungkas Erick. Seperti diketahui, jajaran Polres Metro Jakarta Barat telah berhasil menangkap lima pelaku peredaran ganja di lingkungan kampus.

Pada hari Sabtu 27 Juli 2019, polisi berhasil menangkap dua mahasiswa aktif, TW dan PHS, yang edarkan ganja di salah satu kampus di wilayah Jakarta Timur.

Sementara pada dini hari tadi, polisi kembali mencokok tiga orang berinisial HK, AT dan FF di Bintara, Bekasi Barat, Bekasi yang masih berstatus sebagai mahasiswa drop out (DO).

Polisi mengamankan total 12 kg ganja dari penangkapan 5 orang itu. Sebanyak 11 kg ditemukan di dalam kampus bersama dua tersangka mahasiswa kemarin, dan 1 kg ditemukan di Bekasi bersama tiga orang tersangka yang ditangkap hari ini.

Atas dari perbuatannya itu para tersangka dikenai Pasal 114 ayat (1) sub Pasal 111 Ayat (2) Sub 112 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia No 35 tahun 2019 Tentang narkotika.

Minggu, 28 Juli 2019

DUA WISATAWAN ASALBEKASI TEWAS TENGGELAM DI CURUG KENCANA

DUA WISATAWAN ASALBEKASI TEWAS TENGGELAM DI CURUG KENCANA

DUA WISATAWAN ASALBEKASI TEWAS TENGGELAM DI CURUG KENCANA

Dua wisatawan tewas tenggelam di Curug Kencana, Desa Karang Tengah, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, pada hari Minggu 28 Juli 2019,

Peristiwa tersebut berawal ketika dua orang yakni Sufianto (20) dan Ferdiansyah (21) bersantai di area curug atau air terjun. Mereka berdua minum kopi bersama dengan dua rekannya yang lain. Kemudian Sufianto dan Ferdiansyah berenang bersama salah satu rekannya di sungai dekat curug kencana tersebut.

"Teman yang satunya tidak berenang karena tidak bisa berenang karena tidak bisa berenang dan hanya menunggu di pinggir Curug. Tidak lama, korban atas nama Sufianto tenggelam," kata Kasubag Humas Polres Bogor AKP Ita Puspitalena dalam keterangannya, pada hari Minggu.

Pada saat itu, Sufianto dicoba untuk diselamatkan oleh rekannya yang bernama Indra namun tidak berhasil. Penyelamatan kali kedua kemudian dilakukan oleh Ferdiansyah.

"Namun Ferdiansyah juga ikut tenggelam, lalu petugas dan warga berusaha menyelamatkan para korban. Setelah diangkat dari Curug ke pinggir, korban atas nama Sufianto dan Ferdiansyah nyawanya tidak dapat tertolong," kata Ita.

Kedua korban pun kemudian langsung dibawa ke RSUD Cibinong.

Kedua identitas korban.

1. Ferdiansyah Saputra, asal Jalan H Radian No 6, RT 05/03, Desa Kali baru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

2. Sufianto asal Kelurahan Pekayon Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi.

Sabtu, 27 Juli 2019

SEORANG NELAYAN MENINGGAL DUNIA AKIBAT TERLUKA TERKENA BALING-BALIK BOAT

SEORANG NELAYAN MENINGGAL DUNIA AKIBAT TERLUKA TERKENA BALING-BALIK BOAT

SEORANG NELAYAN MENINGGAL DUNIA AKIBAT TERLUKA TERKENA BALING-BALIK BOAT

Seorang nelayan di Idi Kabupaten Aceh Timur, meninggal dunia akibat terluka parah dibagian perutnya, akibat terkena baling-baling boat KM Meutuah Abadi, pada hari Jumat 26 Juni 2019 pada pukul 09.00 WIB.

Korban bernama Amirudin (45),sebagai warga Gempong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur. Pada saat melaut, korban bersama dengan nelayan lainnya, Zunaidi, Dedi Firmansyah, dan Jamaluddin.

Kapolres Aceh Timur AKBP Wahyu Kuncoro, melalui Kasatpolair, Iptu Pidinal Limbong mengatakan, berdasarkan keterangan teman korban, kecelakaan itu terjadi pada saat korban bersama temannya sedang menarik pukat. Tapi pada saat itu seperti ada benda yang tersangkut di baling-baling boat, sehingga korban turun ke bawah untuk mengeceknya.

Pada saat korban mengecek baling-baling, mesin boat itu belum dimatikan. Tidak lama kemudian saksi melihat banyak cairan darah, sehingga Jamaluddin turun ke bawah boat untuk mengecek.

"Pada saat dicek, korban sudah mengalami luka parah di bagian perutnya akibat terkena baling-baling boat, dan nyawa korban tidak bisa tertoling lagi," jelas Iptu Pidinal Limbong.

Selanjutnya nakhoda/tekong kapal, Zainuddin langsung menghubungi pemilik boat melalui jaringan radio ke boat lain yang dekat dengan pantai, karena tidak ada jaringan HP di tengah laut.

Selanjutnya korban dievakuasi ke darat dan tiba di Kuala Idi pada hari Sabtu 27 Juli 2019 pada pukul 06.00 WIB. Dari hasil visum dokter diketahui korban mengalami luka robek pada bagian perut dan kaki sebelah kiri, serta keluar darah dari bagian telinga.

Selanjutnya korban langsung di bawa ke rumah keluarganya di Gampong Paya Dua, Kecamatan Peudawa, Aceh Timur guna disemayamkan.

Kamis, 25 Juli 2019

SEORANG PRIA DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI KAMAR MANDI MUSHOLA

SEORANG PRIA DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI KAMAR MANDI MUSHOLA

SEORANG PRIA DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI KAMAR MANDI MUSHOLA

Seorang pria ditemukan tewas di dalam kamar mandi mushola EKS Balai Kota Padang, Kecamatan Padang Barat, pada hari Kamis 25 Juli 2019 sore. Mayat tersebut terlihat dalam keadaan tergeletak di dalam kamar mandi.

Di dalam kamar mandi, ada ember warna hitam dan sehelai pakaian. Polisi datang sekitar pukul 18.15 WIB, dan masyarakat sekitar pun ramai melihat kejadian ini.

Seorang saksi mata, Daus (22) mengatakan, bahwa korban diketahui bernama Safri. "Pada awalnya saya hendak buang air besar, namun pintu kamar mandi tertutup dalam keadaan terkunci," katanya.

Ia mengatakan, korban tinggal di Mushola EKS Balai Kota Padang itu. "Saya pergi, dan pada saat kembali pintu masih dalam keadaan tertutup," katanya.

Karena merasa penasaran, sekitar pukul 16.30 WIB, Daus pun melihat ke dalam kamar mandi dari celah menggunakan kamera handphonenya.

"Saya videokan, ternyata ada orang di dalam. Namun sudah dalam keadaan tergeletak, videonya masih ada di HP saya," katanya. Dijelaskannya, bukan dialah yang membuka pintu kamar mandi.

"Yang membuka yaitu anak buya pengurus mushola," katanya. Azwardi (38), seorangf pedagang mengatakan, korban bekerja sebagai petugas kebersihan mushola.

"Dia yang membersihkan kamar mandi ini, bapak ini jalannya sedikit pincang," katanya. Pada saat ini, korban dibawa ke RUmah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar.

Rabu, 24 Juli 2019

TIGA PEMUDA PELAKU PENCURIKAN SEPEDA MOTOR DI TANGKAP POLISI

TIGA PEMUDA PELAKU PENCURIKAN SEPEDA MOTOR DI TANGKAP POLISI

TIGA PEMUDA PELAKU PENCURIKAN SEPEDA MOTOR DI TANGKAP POLISI

Tiga pemuda berhasil ditangkap polisi karena diduga telah melakukan pencurian sepeda motor di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut. Dua di antaranya mengaku melakukan tindak pidana itu untuk mendapatkan uang yang digunakan untuk bermain game online di warung internet (warnet).

Ketiga tersangka yang ditangkap yakni Randi Hariono (19) dan Zainal Abidin (21) warga Medan Denai, Medan, serta Very Harahap (21), warga percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Randi dan Very mengaku melakukan pencurian karena kecanduan game online PUBG. "Ini miris sekali, tersangka kecanduan game online. Karena enggak ada duit main game online di warnet, sehingga timbul niat kejahatan. Hasil kejahatannya kita buktikan dipergunakan untuk game online," kata Kapolsek Tanjung Morawa, AKP Ilham Harahap, pada hari Rabu 24 Juli 2019.

Penangkapan para tersangka bermula pada saat Satreskrim Polsek Tanjung Morawa menerima laporan kehilangan sepeda motor milik warga bernama Nahrul Ahmad, pekan lalu. Dari hasil penyelidikan yang dilakukan, petugas berhasil mengidentifikasi pelaku. Mereka menangkap Randi, Zainal dan Very Harahap (21).

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan diketahui bahwa Zainal berperan mengambil sepeda motor korban dengan menggunakan kunci T. Sementara Verry memantau situasi, "Sedangkan Randi menunggu dengan sepeda motor di Alfamart yang tidak jauh dari TKP," jelas Ilham.

Tidak berhenti pada ketiga tersangka, polisi masih memburu pelaku lainnya. Sementara nekat mencuri untuk mendapatkan uang untuk dapat bermain game online di warnet.

"Baru sekali ini mencuri. Saya kecanduan game setahun lebih," akunya. Dia mengatakan, sepeda motor yang mereka curi di jual dengan harga Rp 2 juta. Uangnya mereka bagi. "Bagianku Rp 500 ribu (untuk ) main game online PUBG, PB (Point Blank) di warnet," lanjutnya.

Mendengar pengakuan dari pelaku, Ilhamn Harahap berharap pemerintah membuat regulasi untuk membatasi hadirnya warnet. Menurunya tidak jarang pemuda yang berkumpul di lokasi itu kemudian melakukan kejahatan. "Kalaupun mau usaha warnet, dibatasilah," harap Ilham.

Selasa, 23 Juli 2019

KAPOLRES METRO KEMBALI MENGAMANKAN ARTIS YANG TERJERAT MENGGUNAKAN NARKOBA.

KAPOLRES METRO KEMBALI MENGAMANKAN ARTIS YANG TERJERAT MENGGUNAKAN NARKOBA. 

KAPOLRES METRO KEMBALI MENGAMANKAN ARTIS YANG TERJERAT MENGGUNAKAN NARKOBA.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan pihaknya mengamnakan artis layar lebar Jefri Nichol terkait penyalahgunaan narkoba jenis ganja pada saat sedang sendirian. Ia ditangkap di salah satu residence di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

"Sementara sendiri, ini kita kembangkan lagi dia dapat dari mana," kata Indra di Polres Metro Jakarta Selatan, pada hari Selasa 23 Juli 2019. Pada sebelumnya ditangkap di residence tempat ia tinggal, artis layar lebar film 'Surat Cinta Untuk Starla' ini melakukan aktifitas di luar. Namun, belum diketahui aktifitas apa yang ia lakukan. "Dia dari luar, kemudian ketika sudah sampai di tempat, anggota kita datang dan ternyata betul ditemukan barang tersebut," ujarnya.

Pada saat ditanya apakah yang bersangkutan positif menggunakan barang haram tersebut. Pada saat ini petugas masih melakukan pemeriksaan secara mendalam terhadap Jefri.

"Iya masih mendalami, yang jelas sudah kita temukan kepemilikan barang tersebut," tegasnya. Sebelumnya, Polisi kembali menangkap seorang publik figur terkait penyalahgunaan narkoba. Artis layar lebar itu diketahui atas nama Jefri Nichol yang ditangkap Polres Metro Jakarta Selatan. "Iya benar sudah dilakukan penangkapan," kata Kabag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Suharyono saat dikonfirmasi wartawan, pada hari Selasa 23 Juli 2019.

Senin, 22 Juli 2019

POLISI KEMBALI MERINGKUS SEORANG PENGEDAR NARKOBA JARINGAN INTERNASIONAL

POLISI KEMBALI MERINGKUS SEORANG PENGEDAR NARKOBA JARINGAN INTERNASIONAL 

POLISI KEMBALI MERINGKUS SEORANG PENGEDAR NARKOBA JARINGAN INTERNASIONAL

Polisi kembali berhasil menngungkap adanya peredaran narkoba jaringan internasional. Kali ini, Unit 2 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta barat berasil mengamankan ribuan butir pil ekstasi dan ratusan gram sabu dari seorang pengedar narkoba jaringan internasional berinisial H alias BL (36) pada hari Minggu 21 Juli 2019.

H diamankan di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat dengan barang bukti dua butir pil ekstasi yang disembunyikan di kantong celananya.

Sedangkan barang bukti ribuan pil ekstasi, bahan pembuatan ekstasi dan sabu diamankan di dua tempat yang berbeda, yakni di sebuah indekost di kawasan Tanjung Duren dan di apartemen Mediterania.

Kanit 2 Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKP Maulana Mukarom mengatakan barang haram tersebut dikrim dari Malaysia.

"Dari pengakuan tersangka barang haram ini berasal dari Malaysia yang dikirim melalui jalur kalimantan dan masuk ke Jakarta," ujar Maulana, pada hari Senin 22 Juli 2019.

Maulana mengatakan hingga sampai saat ini H masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Jakarta Barat untuk mengembangkan sindikit narkoba internasional ini.

"Kita masih terus kembangkan kasus peredaran narkoba ini," kata Maulana. Diketahui, dari tangan tersangka H polisi berhasil mengamankan total sebanyak 25.516 ekstasi, 366 gram sabu, 844,68 gram serbuk pembuatan bahan baku ekstasi, timbangan elektrik, dua buah ponsel, dan sebuah buku catatan transaksi narkoba.

Minggu, 21 Juli 2019

POLISI BERHASIL MENGAMANKAN 11 ORANG DIKAMPUNG NARKOBA JALAN CAHAYA MEDAN

POLISI BERHASIL MENGAMANKAN 11 ORANG DIKAMPUNG NARKOBA JALAN CAHAYA MEDAN

POLISI BERHASIL MENGAMANKAN 11 ORANG DIKAMPUNG NARKOBA JALAN CAHAYA MEDAN

Menekan maraknya peredaran narkoba di wilayah hukum Polrestabes Medan, Satresnarkoba menggerebek kampung narkoba.

Penggerebekan tersebut berlangsung di Pasar Cahaya, Jalan Cahaya, Kelurahan Durian, Kecamatan Medan Timur. Sarang narkoba diobrak-abrik oleh Sat Reserse Narkoba Polrestabes Medan pada hari Sabtu 20 Juli 2019 sore.

Pada saat berlangsugnya penggerebekan, warga yang terindikasi memakai narkotika ini melawan polisi dan berusaha untuk melarikan diri. Namun aksi para pemakai narkoba berhasil digagalkan, karena petugas sudah mengepung lokasi.

Dalam pengerebekan tersebut, 11 warga berhasil di amakan oleh petugas dan diboyong ke Polrestabes Medan.

Dari 11 orang yang berhasil di amankan, satu diantaranya adalah seorang wanita berbadan kurus. Terpisah, Kasat Reserse Narkoba Polrestabes Medan AKBP Raphael Sandy yang dikonfirmasi terkait penggerebekan tersebut mengatakan, informasi warga menerangkan bahwa di lokasi penggerebekan sering dijadikan tempat menggunakan narkotika.

"Kami lakuklan pengintaian. Begitu kami masuk ke lokasi ada 11 orang warga kami amankan. Salah satunya adalah seorang wanita. Untuk barang bukti kami amankan barang bukti sabu paketan kecil, dan alat hisap dan lain-lain," ujarnya, pada hari Minggu 21 Juli 2019.

Pada saat ini 11 oranbg yang diamankan masih diperiksa dan belum diketahui oleh beberapa orang yang akan di tahan. "Mereka masih dalam pemeriksaan. Yang ditetapkan tersangka belum tahu karena masih diperiksa penyidik," jelas Raphael. Dalam penggerebekan tersebut, Raphael juga berterima kasih pada warga yang terus kooperatif dengan pihak kepolisian tentang peredaran gelap narkotika di lingkungan masyarakat.

"Warga semakin koorperatif dengan kamu. Ke depannay kami berharap warga bisa memberikan informasi soal peredaran narkotika di Medan," ungkapnya.

Sabtu, 20 Juli 2019

MALING SAPI DI ROKAN HULU BABAK BELUR DI HAJAR MASSA

MALING SAPI DI ROKAN HULU BABAK BELUR DI HAJAR MASSA

MALING SAPI DI ROKAN HULU BABAK BELUR DI HAJAR MASSA

Seorang pria berinisial UR (42) mengalami babak belur di hajar oleh massa karena tertangkap tangan sedang mencuri sapi milik warga. Sedangkan dua temannya berhasil melarikan diri. Aksi pencurian ini dilakukan di Desa Sei Kuning, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, Riau.

Seekor sapi yang dicuri merupakan milik Endro Sucipto. Korban meletakkan sapi di lahan perkebunan PT SAI di Desa Sei Kuning. Pada 16 Juli 2019, korban tidak lagi menemukan satu ekor sapinya. Korban berusaha mencari sapi tersebut tapi tidak ditemukan. Pada akhirnya korban memberitahu kepada teman-temannya dan mereka bersama-sama mencari sapi di lokasi perkebunan PT SAI.

"Warga di Desa Sei Kuning bersama-sama melakukan pencarian karena di Desa mereka sering terjadi pencurian sapi," ujar paur Humas Polres Rokan Huku, Ipda Feri Fadli, pada hari Jumat 19 Juli 2019.

Setelah beberapa jam melakukan pencarian, pada akhirnya warga menemukan tiga orang pria yang sedang menarik seekor sapi yangh tidak jauh dari perkebunan PT SAI, Afdeling Hotel Blok 15, Desa Sei Kuning, pada hari Rabu 17 Juli 2019 sekitar pukul 20.00 WIB.

"Warga menemukan sapi miliknya setelah mengikuti jejak sapi tersebut tepatnya di lokasi pemakaman Desa Sei Kuning. Sapi ditarik menggunakan tali yang sudah dikeluh ke hidung sapi menggunakan tambang," kata Fery.

Fery menyebutkan diduga pencurian tiga orang. Namun dua pelaku lain berhasil melarikan diri pada saat dikejar oleh warga. Hanya satu pelaku yang berhasil ditangkap oleh warga.

"Korban dan teman-temannya berhasil menangkap seorang pelaku setelah dikejar hingga lokasi pemukiman warga di Ujung Batu. Satu pelaku berhasil ditemukan di Desa Pematang Tebih Kecamantan Ujung Batu," ucap Fery.

Warga yang saat itu sedang emosi meluapkan kemarahan kepada UR hingga mengalami luka dan memar di kepala serta badan. Pihak Polsek Rambah Samo dan Polsek Ujung Batu yang turun ke lokasi langsung mengamankan pelaku. "Pelaku dilarikan ke Puskesmas terdekat. Selanjutnya pihak Polsek Rambah Samo membawa pelaku ke RSUD Pasir Pangaraaian untuk dilakukan perawatan,' ucapnya.

Kamis, 18 Juli 2019

MALING BURUNG BACOK TELINGA SUWANTO PADA SAAT KETAHUN SEDANG BERAKSI

MALING BURUNG BACOK TELINGA SUWANTO PADA SAAT KETAHUN SEDANG BERAKSI

MALING BURUNG BACOK TELINGA SUWANTO PADA SAAT KETAHUN SEDANG BERAKSI

Telinga Suwanto Priyo Handoko (75) nyaris putus terkena bacokan pencuri burung. Hingga pada saat ini indentitas pembacokan Suwanto Belum diketahui identitasnya, pada hari Kamis 18 Juli 2019 dini hari.

Peristiwa itu terjadi di ruang penyimpanan burung, kediaman Suwanto, RT 01 RW 11 Kelurahan Jagalan, Kota Surakarta. "Ada orang masuk dirumah, mau mencuri burung. Kata simbah (kakek) orangnya gemuk," kata Brian, cucu Suwanto menceritakan pada awal mula kejadian.

Pelakunya belum sempat mencuri, aksinya itu diketahui oleh adik Brian yang pada saat itu tiba-tiba terbangun. Teriakan anak itu sekaligus membangunkan Suwanto yang pada saat itu sedang tidur disebelah.

"Simbang langsugn lari sambil merebut kandang burungnya yang saat itu sudah dibawa oleh orang itu, Pada saat itulah Simbah kena bacok. Malingnya sempat teriak, saya bunuh kami," ujarnya.

Setelah melukai Suwanto, pelaku langsung melarikan diri mengendarai motor. Suwanto terluka di bagian pundak dan telinga sebelah kirinya.

"Hampir putus, iya kupingnya kena bacok, hampir putus," imbuh Brian. Brian lalu dibantu oleh warga setempat langsung mengevakuasi oleh Suwanto ke RS Kustati. Kini Suwanto masih dalam perawatan oleh tim medis.

Kasus dugaan upaya pencurian disertai penganiayaan itu kini ditangani jajaran Polsek Jebres. Kapolsek Jebres, Kompol Juliana menyakini porsonelnya akan mengungkap serta menangkap pelaku.

"Kami sudah dapat CCTV dari tetangga korban. Ini baru kami analisi. Paling cepat hasilnya sekitar satu minggu," tutur Kompol Juliana.

Rabu, 17 Juli 2019

WARGA PADANG LAWAS BERHASIL MENANGKAP SEEKOR HARIMAU SUMATRA YANG TELAH MERESAHKAN WARGA

WARGA PADANG LAWAS BERHASIL MENANGKAP SEEKOR HARIMAU SUMATRA YANG TELAH MERESAHKAN WARGA

WARGA PADANG LAWAS BERHASIL MENANGKAP SEEKOR HARIMAU SUMATRA YANG TELAH MERESAHKAN WARGA

Seekor harimau Sumatra (Panthera tingris Sumatera) yang meresahkan warga Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun, Padang Lawas, Sumut, pada akhirnya berhasil ditangkap. Satwa dilindungi itu diperangkap itu diperangkap dengan menggunakan umpan kambing.

Harimau ditangkap oleh tim gabungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, TNI, kepolisian dan warga setempat. "Ya sudah berhasil ditangkap oleh tim gabungan, kemarin pagi," kata Kepala BPKSDA Sumut, Hotmauli Sianturi, pada hari Rabu 17 Juli 2019.

Perangkap berupa kandang itu ditempatkan di kebun sawit di Desa Hutabargot, Kecamatan Sosopan, Padang Lawas. Di dalamnya diberi umpan Kambing.

Harimau itu diperkirakan terperangkap pada saat subuh. Namun, warga baru mengetahuinya sekitar pukul 11.00 WIB. Pada saat ditemukan, diduga ada luka pada bagian kaki harimau.

Tim gabungan bersama masyarakat kemudian mengevakuasi harimau ke Taman Suaka Margasatwa di Aek Godang, Padang Lawas Utara. "Besok kita akan konferensi pers terkait penangkapan ini," sebut Hotmauli.

Tertangkapnya harimau ini diharapkan bisa dapat mengurangi kekhawatiran warga sekitar. Pada sebelumnya mereka resah dengan beberapa kali kemunculan 'si raja hutan' di kampungnya.

Bahkan pada sebelumnya beberapa serapan serapan harimau terjadi di kawasan itu. Pada hari Minggu 26 Mei 2019 malam, seorang warga Desa Pagaranbira, Kecamatan Sosopan, Faisal (45), diserang hingga mengalami luka parah.

Serangan harimau juga terjadi di Desa Siraisan Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padang Lawas. Seorang warga, Abusali Hasibuan (62), ditemukan tewas mengenaskan di areal kebut karet miliknya, pada hari Jumat 17 Mei 2019 dinihari.

Selasa, 16 Juli 2019

SEJUMLAH BANGUNAN DI JAWA TIMUR RUSAK AKIBAT GUNCANGAN DARI GEMPA BUMI

SEJUMLAH BANGUNAN DI JAWA TIMUR RUSAK AKIBAT GUNCANGAN DARI GEMPA BUMI

SEJUMLAH BANGUNAN DI JAWA TIMUR RUSAK AKIBAT GUNCANGAN DARI GEMPA BUMI

Gempa bumi yang telah mengguncang Nusa Dua, Bali, ternyata berdampak hingga ke beberapa wilayah di Jawa Timur. Gempat tersebut, bahkan sempat merusak beberapa bangunan di Jawa Timur.

Kepala Pelaksana BPBD Jatim, Suban Wahyudiono mengatakan, pihaknya mencatat usai gempat awal, terdeteksi ada 9 kali gempat susulan dengan magnitudo terbesar 3,2 dan magnitudo terkecil 2,4. Setidaknya, ada 12 daerah di Jawa Timur yang merasakan 'sengatan' gempat terpusat di Bali tersebut.

Mulai dari Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Probolinggo, Kota Malang, Kota Batu, bahkan hingga Kabupaten Pamekasan, Madura.

"Sejumlah bangunan di beberapa Kabupaten Banyuwangi terpantau mengalami kerusakan ringan. Di antaranya yakni atap mesjid di Kecamatan Blimbingsari, atap mushola di Kecamatan Tegaldimo, teras masjid kecamatan Pesanggaran, dinding retak di Balai Penyuluhan Kecamatan Gembiran," kata Suban dalam keterangan yang tertulis, pada hari Selasa 16 Juli 2019.

Selain itu, juga ada beberapa bangunan di Kecamatan Srono, Kecamatan Glenmore, Kecamatan Cluring, Kecamatan Tegaldimo, Kecamatan Banyuwangi, dan di Kecamatan Muncar yang mengalami kerusakan.

Sedangkan di Kabupaten Jember, empat ruangan di RS dr Soebandi Kecamatan Patrang mengalami retak, puskesmas Kecamatan Ambulu dindingnya retak, satu rumah rusak di Kecamatan Kencong, hingga bangunan sebuah sekolah di Kecamatan Ledokombo atapnya jebol.

"Satu orang atas nama Painem, warga Desa Wonosobo, Kecamatan Srono mengalami luka-luka dan dirawat di Puskesmas Wonosobo," tambahnya.

Terkait dengan bencana ini, pihaknya kini melakukan monitoring di sejumlah Kabupaten Kota se-Jawa Timur. Pihaknya juga, berkoordinasi dengan BPBD di wilayah yang merasakan getaran. "Kita terus lakukan monitoring," tutup Suban.

Senin, 15 Juli 2019

DUA REMAJA DI BLITAR DITANGKAP POLISI DENGAN KASUS PENCURIAN

DUA REMAJA DI BLITAR DITANGKAP POLISI DENGAN KASUS PENCURIAN

DUA REMAJA DI BLITAR DITANGKAP POLISI DENGAN KASUS PENCURIAN

SA (16) warga Sutojayan, Kabupaten Blitar dan PDA (13) asal Lampung Selatan tertangkap pada saat sedang mencuri di SMPN 3 Ngunut, Kecamatan Ngunut Tulungagung, pada hari Kamis 11 Juli 2019. Layaknya pencuri yang sudah profesional, keduanya hanya menggunakan penjepit kertas untuk membuka pintu .

Dengan alat ini, SA dan PDA berhasil masuk ke dalam ruangan tata usaha (TU), tanpa merusak pintu. "Mereka mengaku, keahlian membuka pintu dengan penjepit kertas ini didapat dari Yutube," ungkap Kanit Reskrim Polsek Ngunut, Iptu Hery Purwanto, pada hari Senin 15 Juli 2019.

Mereka berhasil menemukan sebuah besi pendek berbentuk runcing. Besi ini sempat diduga oleh polisi, sebagai alat untuk mencongkel jendela.

Besi runcing itu dibawa kepada pelaku, untuk berjaga-jaga jika butuh mencongkel pintu atau jendela laci. Pada saat ini kami periksa memang tidak ada ditemukan kerusakan di pintu sama sekali. Jadi keduanya memang sudah cukup ahli membuka pintu," sambung Hery.

Dari pengakuan SA dan PDA, mereka sudah melakukan aksi ini sebanyak lima kali, selama 2018 hingga sekarang.

Sejumlah barang yang berhasil di ambil oleh kedua pelaku adalah uang tunai, notebook dan makanan kecil dari kantin namun polisi kesulitan membuktikan pengakuan keduanya.

Dari kejadian sebelumnya, polisi juga melakukan olah TKP. Hasilnya, pelaku bekerja sangat rapi dan tidak ada meningggalkan jejak sama sekali sehingga sempat disimpulkan, pencurian dilakukan oleh orang dalam.

"Jadi setelah mencuri, pintunya, dikuncinya dikembalikan seperti semula dengan sangat rapi. Jadi kesannya hanya orang dalam yang bisa melakukan," papar Hery.

Karena keduanya masih anak-anak, polisi melakukan diversi. SA dan PDA dikembalikan ke orang tuanya. Pada saat didepan polisi, keduanya menangis karena menyesali perbuatannya.

SA dan PDA sama-sama duduk di kelas VIII SMP, dan tinggal di Pondok pesantren. Keduanya juga berasal dari keluarga "broken home," ayah dan ibunya sudah bercerai.

"Saya ingin sekolah lagi," ucap PDA. Hal serupa juga dikatakan SA sambil sesenggukan.

Minggu, 14 Juli 2019

SEORANG BOCAH SMP PRANK MENJADI TUYUL DIAMANKAN TIM JAGUAR

SEORANG BOCAH SMP PRANK MENJADI TUYUL DIAMANKAN TIM JAGUAR 

SEORANG BOCAH SMP PRANK MENJADI TUYUL DIAMANKAN TIM JAGUAR

Gegara melakukan prank menjadi tuyul, seorang anak di Depok diamankan oleh Tim Jaguar Polresta Depok. A (13) diamankan pada saat sedang ngeprank menjadi tuyul di kawasan Tanah Baru, Beji, Kota Depok, sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

"Jadi kali ini yang kami temukan ini ngeprank menjadi tuyul, dia tidak memakai baju hanya memakai celana saja. Tapi celananya itu plastik berwarna putih yang dia pakai," kata Katim Jaguar Iptu Winan Agus di Mapolresta Depok, Pancoran Mas, Depok, pada hari Sabtu 13 Juli 2019.

Pada saat diamankan, A juga mewarnai kepala dengan warna putih menggunakan tepung. Selain itu kepalanya juga dibotokin. "Jadi dibuat  mirip dengan tuyul. Kepala plontos dan diwarnai putih pakai tepung," ungkapnya.

A pun lalu kemudian di beri nasehat untuk tidak mengulangi lagi perbuatannya. Ketika ditanya, A ternyata masih sekolah di salah satu Sekolah menengah Pertama (SMP).

"Kami beri nasihat dan arahan, karena ini bahaya bila ada orang yang melintas dan memiliki riwayat penyakit jantung. Kemudian juga dia bisa jadi sasaran orang yang dipranknya dan berujung ke tindak kriminal," ujarnya.

Kepada petugas, A mengaku ngeprank tuyul hanyalah untuk konten di media sosial. Dia membuat konten video bersama teman-temannya. "Pas kami datang teman-temannya itu sudah menunggu dan langsung merekam dari jarak sekira 50 meter. Untuk konten katanya, tapi kami cek di instagramnya itu tidak," paparnya.

Winam menuturkan, aksi prank tersebut bisa membahayakan apabila korban memiliki riwayat penyakit yang sewaktu-waktu bisa kumat akibat terkejut atas prank tersebut. Dia pun menghimbau agar tidak ikut-ikutan melakukan prank.

"Jangan ikut-ikutan di media sosial , mereka ini ngeprank karena sering melihat di Yutube atau instagram kan. Itu tidak boleh diikuti," pungkasnya.

Sabtu, 13 Juli 2019

TIGA PELAKU PENCURIAN MOTOR DITEMBAK MATI OLEH POLISI

TIGA PELAKU PENCURIAN MOTOR DITEMBAK MATI OLEH POLISI

TIGA PELAKU PENCURIAN MOTOR DITEMBAK MATI OLEH POLISI

Tiga orang pencurian motor ditembak mati oleh Tim Unit Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya. Tindakan tersebut terpaksa dilakukan lantaran ketiganya menyerang polisi pada saat hendak ditangkap.

Dari informasi yang didapatkan, ketiga bandit tersebut diketahui berinisial IE, SR, dan SE. Mereka merupakan komplotan pencurian motor yang berasal dari jember. Ketiganya disergap polisi saat berada di Surabaya, pada hari Sabtu 13 Juli 2019 pagi. Mereka disinyalir hendak beraksi di Surabaya. Saat tepergok polisi, komplotan tersebut langsung berupaya melarikan diri.

Namun, polisi yang sudah sigap, berhasil memojokkan para pelaku di kawasan Jalan Dharmahusada. Merasa terpepet, para pelaku lantas menyerang polisi dengan menggunakan senjata tajam yang dibawa oleh pelaku.

Mendapatkan perlawanan yang membahayakan, polisi lantas terpaksa menembak para pelaku. Nyawa ketiganya tidak tertolong, meski sempat dilarikan ke rumah sakit oleh polisi.

Sayangnya, belum banyak informasi yang dapat digali terkait dengan peristiwa ini dari polisi. "Nanti lebih lengkap di sampaikan pak Kapolrestabes," ujar Kanit Resmob Polrestabes Surabaya Iptu Bima Sakti, pada hari Sabtu 13 Juli 2019.

Namun Iptu Bima mengakui, jika komplotan pencuri motor ini telah berkasi di banyak tempat. Setiap beraksi, mereka selalu berkelompok dan menggunakan mobil untuk mencari sasaran pencurian. "Yang menjadi sasaran biasanyastempat kos," tambahnya. Kini, jasad ketiga pelaku pencurian motor tersebut masih disemayamkan di RS dr Soetomo, Surabaya.

Jumat, 12 Juli 2019

POLISI BERHASIL MERINGKUS SEPASANG KEKASIH DI KAMAR HOTEL YANG SEDANG BERPESTA SABU

POLISI BERHASIL MERINGKUS SEPASANG KEKASIH DI KAMAR HOTEL YANG SEDANG BERPESTA SABU

POLISI BERHASIL MERINGKUS SEPASANG KEKASIH DI KAMAR HOTEL YANG SEDANG BERPESTA SABU

Pasangan Mesum berhasil diciduk oleh pihak kepolisian pada saat sedang asyik berpesta sabu di salah satu kamar hotel di Kota Serang. Pasangan yang sedang memadu kasih ini berinisial I (22) dan F (18).

Pada saat melakukan penangkapan, petugas mendapatkan barang bukti berupa sabu sisa pakai, alat timbang, alat hisab, alat kontrasepsi serta satu paket tembakau gorilla.

"Batang itu (narkoba) milik yang pria. Makanya kami amankan sedangkan yang wanita hanya menemani saja," kata Kasat Narkoba Polres Serang Kota AKP Wahyu Diana pada saat dikonfirmasi pada hari Jumat 12 Juli 2019.

Dia menjelaskan, tersangka I merupakan residivis dengan kasus yang sama. Pelaku pernah ditangkap oleh Polres Serang Kota terkait keterlibatannya dalam kasus pengedaran narkoba jenis sabu.

"Pada sebelumnya juga pernah ditahan karena kasus narkoba," ujarnya. Hasil pemeriksaan sementara, selain terlibat sebagai pengedar narkoba, tersangka I juga diketahui telah memalsukan identitas diri atau Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Hingga pada saat ini, pihak Satuan Reserse Narkoba Polres Serang Kota masih mendalami tersangka I. "Karena ditemukan timbangan, kami masih mendalami bahwa dia juga menjual (narkoba)," ungkap Wahyu.

Keduanya ditangkap pada saat berada di dalam kamar hotel nomor 110 pada hari Selasa 9 Juli 2019 dini hari. Pada saat digelandang keduanya masih dalam keadaan mabuk terpengaruh minuman keras.

Kamis, 11 Juli 2019

PENSIUNAN PNS JADI TERSANGKA KORUPSI PROYEK RENOVASI

PENSIUNAN PNS JADI TERSANGKA KORUPSI PROYEK RENOVASI 

PENSIUNAN PNS JADI TERSANGKA KORUPSI PROYEK RENOVASI

Penyidik Subdit III/Tipidkor Direktorat Reserse Kriminal Khusu (Ditreskrimsus) Polda Sumut menahan Sujamrat, pensiunan PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut, pada hari Kamis 11 Juli 2019. Dia ditahan setelah menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek renovasi Lintas Sircuit Tartan Atletik PPLP Provinsi Sumut pada tahun 2017.

"Yang bersangkutan kita periksa hari ini sebagai tersangka dan langsung kita lakukan penahanan," tegas Direktur Reskrimsus Polda Sumut, Kombes Pol Rony Samtana.

Penahanan dilakukan mempertimbangkan sejumlah alasan, seperti tersangka dikhawatirkan melarikan diri atau menghilangkan barang bukti. Langkah itu pun di ambil untuk memudahkan proses penyidikan.

Dalam proyek renovasi Lintas Sircuit Tartan Atlentik PPLP Provinsi Sumut TA 2017, Sujamrat bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Proyek dengan anggaran Rp 4,7 miliar itu diduga dikorupsi.

Pada saat ini, Sujamrat berstatus pensiunan PNS di Dispora Provinsi Sumatra Utara. Pada saat masih aktif jabatan terakhirnya adalah Kabid Sarana Prasarana dan Kemitraan.

Rony memastikan penyidikan kasus korupsi ini terus dikembangkan. Tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka lain.

Penyidik telah memintai keterangan 20 orang saksi, termasuk Kadispora. Sumut, Baharudin Siagian Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada hari Rabu (13/2) lalu.

Rabu, 10 Juli 2019

TIM SAR GABUNGAN AKHIRNYA MENEMUKAN REJAMAJA 14 TAHUN YANG TENGGELAM DIKALI BEKASI

TIM SAR GABUNGAN AKHIRNYA MENEMUKAN REJAMAJA 14 TAHUN YANG TENGGELAM DIKALI BEKASI

TIM SAR GABUNGAN AKHIRNYA MENEMUKAN REJAMAJA 14 TAHUN YANG TENGGELAM DIKALI BEKASI

Tim SAR gabungan berhail menemukan remaja 14 tahun yang tenggelam di Kali Bekasi, pada hari Rabu 10 Juli 2019. Tim SAR gabungan berhasil menemukan korban bernama Ziko Ibrahim adalah seorang remaja warga Babelan, Bekasi sekira pukul 14.40 WIB.

Ziko ditemukan telah mengambang di pinggir Kali Radius 2 kilometer dari lokasi tenggelamnya."Ya karena jika sudah lebih dari 24 jam biasanya korban tenggelam muncul ke permukaan air, dan benar saja ditemukan mengambang," kata Andika pada saat dikonfirmasi, pada hari Rabu 10 Juli 2019.

Andika menuturkan pada saat ditemukan kondisi tubuh korban kembung dan mulai membiru. Pada saat ini jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan dan dimakamkan.

"Semua pakaian masih dalam keadaan lengkap, tidak ada luka. Tapi kondisi tubuhnya sudah membiru dan kembung," jelasnya.

Andika juga menghimbau bagi para anak-anak atau masyarakat agat tidak berenang di Kali Bekasi dikarenakan arus airnya cukup deras.

"Kita himbau jangan ada yang berenang di Kali Bekasi ini, apalagi yang tidak mahir berenang. Airnya tenang tapi arus dibawah cukup deras," paparnya.

Selasa, 09 Juli 2019

MAWARDI DIAMANKAN POLISI KARNA SUDAH MEMBAWA KABUR MOBIL TEMANNYA

MAWARDI DIAMANKAN POLISI KARNA SUDAH MEMBAWA KABUR MOBIL TEMANNYA

MAWARDI DIAMANKAN POLISI KARNA SUDAH MEMBAWA KABUR MOBIL TEMANNYA

Dengan modus berpura-pura pergi ke pernikahan saudara yang berada di daerah Lais, Kecamatan Betung Kabupaten Bayuasin, Mawardi (31) warga Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, membawa kabur mobil Daihatsu Sigra dengan nomor polisi BG 1561 AZ milik Salim Alim (31).

Akibatnya warga-warga Sungai Pedada, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati Palembang harus rela mobil kesayangannya dibawa kabur teman semasa SDnya itu.

Atas dari kejadian itu, korban mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Palembang guna melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut.

Dari informasi yang didapatkan, peristiwa tersebut terjadi pada hari Jumat 27 Juni 2019 sekitar pukul 08.00 WIB, dimana pada saat itu korban sedang bersantai dirumahnya.

Kemudian datang terlapor berniat meminjam mobil untuk pergi kondangan ke tempat kiranya di daerah Lais, Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin.

"Pada saat itu pelaku datang ke rumah korban untuk meminjam mobil, tanpa ada rasa curiga lantaran sudah kenal saya minjamkan mobil kesayangan saya itu pak ke dia," ungkapnya kepada petugas piket SPKT Polresta.

Namun ditunggu hingga pada saat ini terlapor tidak kunjung mengembalikan kesadaran roda empat milik pelaor. "Saya sudah hubungi dia pak tapi nomor ponselnya tidak aktif, kemudian ke rumahnya tapi juga tidak ada pak," ungkapnya.

Tak kunjung mengembalikan mobilnya, Salim lantas mengambil tindakan tegas terhadap teman SDnya tersebut. "Ya pak hingga saat ini tidak ada kabar maupun itikad baik dari dia untuk mengembalikan kendaraan, sehingga saya laporkan dia ke sini (SPKT-red)," katanya.

Semetara, Kasat Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara melalui Kanit II SPKT Polresta Palembang, Ipda Juan Pahrul SH membenarkan adanya laporan terkait Pengelapan yang dialami pelapor.

"Laporan sudah kita terima dan sudah kita lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), selanjutnya kita serahkan ke unit Reskrim Polresta Palembang untuk ditindaklanjuti. Semetara bila terbukti bersalah terlapor akan terkena pasal 372 KUHP dengan ancaman hukuman penjara empat tahun penjara," tutupnya.

Senin, 08 Juli 2019

MENOLAK BERHUBUNGAN BADAN ANTON NURYANTO TEGA MENGOROK LEHER ISTRINYA

MENOLAK BERHUBUNGAN BADAN ANTON NURYANTO TEGA MENGOROK LEHER ISTRINYA 

MENOLAK BERHUBUNGAN BADAN ANTON NURYANTO TEGA MENGOROK LEHER ISTRINYA

Anton Nuryanto (37) harus berurusan dengan polisi usai melakukan penganiayaan terhadap istrinya sendiri Fauziah (34). Penganiayaan itu terjadi karena hal sepele yakni tidak mau di ajak untuk berhubungan badan.

Kapolsek Tanjung Priok Kompol Supriyanto mengatakan, penganiayaan itu terjadi di rumahnya yang berada di Jalan Sunter Agung, Tanjung Priok pada hari Jumat 5 Juli 2019 kemarin. Anton naik pitam hingga tega menganiaya istrinya karena telah menolak ajakannya untuk melakukan hubungan badan.

"Tapi oleh kornan permintaan pelaku ditolak," katanya. Atas dari penolakan itu, Anton justru mengambil senjata tajam jenis golok dari dapur dan langsung menusukan ke istrinya yang berada di dalam kamar.

"Mau ditusuk mukanya, ditangkis sama korban, berdarah terus kena tangannya sobek, dan istrinya jatuh langsung digorok seperi motong kambing. Lalu korban berteriak hingga didengan warga dan warga yang langsung kesal dengan perbuatan pelaku, kemudian menghakiminya," jelasnya.

Usai dihakimi, Anton lalu diserahkan ke kantor polisi. Sedangkan korban dibawa ke RSUD Koja untuk mendapatkan pertolongan medis. "Korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit," pungkasnya.

Atas dari perbuatannya, Anton dijerat dengan pasal 44 Undang-Undang RI tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Minggu, 07 Juli 2019

SEORANG IBU TEWAS DALAM INSIDEN KEBAKARAN YANG TERJADI DI JALAN DELIMA PEKANBARU

SEORANG IBU TEWAS DALAM INSIDEN KEBAKARAN YANG TERJADI DI JALAN DELIMA PEKANBARU

SEORANG IBU TEWAS DALAM INSIDEN KEBAKARAN YANG TERJADI DI JALAN DELIMA PEKANBARU


Kebakaran melanda 6 Unit Rumah Toko semi permanen di Jalan Delima RT/RW 03/01 Kelurahan Tobek Godang Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, Riau pada hari Sabtu 6 July 2019 sekitar pukul 19.30 WIB. Seorang Ibu Rumah Tabgga (IRT) bernama Herman Yulis (47) dilaporkan meninggal dunia karena terjebak di dalam kamar Mandi.

"Korban terjebak di bagian kamar mandi dalam Ruko sepeda dan tidak bisa keluar untuk menyelamatkan diri," ujar Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Ipda Budhia Dianda, pada hari Minggu 7 July 2019.

Polisi menduga, kebakaran dikarenakan arus pendek listrik. Pada awalnya, seorang warga Husni melihat untuk 6 Ruko semi permanen di Jalan Delima pada bagian atapnya api sudah menyala dan semakin membesar dengan cepat.

"Husni langsung menghubungi pihak pemadam kebakaran dan berteriak meminta tolong kepada masyarakat sekitar untuk memadamkan api," jelasnya.

Masyarakat sekitar langsung berusaha untuk memadamkan api dengan menggunakan alat seadanya. Tidak lama kemudian, tim pemadam datang dengan 4 mobil dan dibantu personel Polsek Tampan pada pukul 19.45 WIB.

"Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.45 WIB. Atas kejadian kebakaran tersebut, korban meninggal dunia sebanyak 1 orang. Sedangkan 6 Ruko semi permanen tersebut ludes terbakar," kata Budhia.

Sabtu, 06 Juli 2019

SEORANG PEMUDA DI NIAS TEGA MEMENGGAL KEPALA AYAH KANDUNGNYA DENGAN KAPAK

SEORANG PEMUDA DI NIAS TEGA MEMENGGAL KEPALA AYAH KANDUNGNYA DENGAN KAPAK

SEORANG PEMUDA DI NIAS TEGA MEMENGGAL KEPALA AYAH KANDUNGNYA DENGAN KAPAK

Peristiwa sadis yang terjadi di Desa Madula, Gunung Sitoli, Nias, Sumut. Pada hari Jumat 5 July 2019 malam. Seorang pria tega memenggal kepala ayah kandungnya menggunakan kapak. Pembunuhan itu dilakukan Hepriaman Harefa alias Boy (29). Dia mengapak leher ayahnya, Arofona Harefa alias Ama Arman (64) hingga putus.

"Kejadiannya sekitar pukul 19.00 WIB," kata Kapolres Nias AKBP Deni Kurniawan, pada hari Sabtu 6 jULY 2019. Sang ayah tewas dengan berseimbang darah dengan kepala terlepas dari badan di dalam kamarnya. Korban diduga tidak dapat melakukan perlawanan karena sudah 15 tahun lumpuh.

Deni memaparkan, pembunuhan terjadi setelah Arofona selesai makan malam. "Jadi korban istirahat di kamar, kemudian tersangka mengambil kapak di dapur kemudian langsung menuju ke dalam kamar ayahnya lalu di kapak sebanyak 3 kali hingga kepala ayahnya putus," sebut Deni.

Jasad Arofona pertama kali terlihat istrinya yang juga ibu kandung Hepriaman. Perempuan itu langsung berteriak meminta tolong.

Warga sekitar pun langsung berdatangan ke rumah korban. Tidak lama berselang, pelaku langsung diamankan oleh personel Sat Intelkam Polres Nias yang langsung turun ke tempat kejadian. "Begitu mendengar teriakan dari istri korban, anggota Polres Nias langsung turun ke tempat kejadian.

Setelah mengamankan Hepriaman, petugas juga berhasil menyita barang bukti sebuah kapak bergagang kayu yang masih terletak di dalam rumah. Selanjutnya jenazah korban dievakuasi ke RSUD Gunung Sitoli untuk kepentingan visum.

Polisi masih mendalami kasus pembunuhan ini, Sejumlah saksi telah diperiksa. Berdasarkan informasi dari warga sekitar, kejiwaan Hepriaman memang tidak stabil.

"Rencananya Minggu depan akan kita bawa ke rumah sakit jiwa untuk dilakukan pemeriksaan terkait kejiwaannya. Dari hasil pemeriksaan dokter jiwa sangat mempengaruhi proses hukum ke depan," jelas Deni.

Kamis, 04 Juli 2019

6 PRIA DIAMANKAN POLISI DENGAN KASUS BERPURA-PURA MENJADI PETUGAS LEASING

6 PRIA DIAMANKAN POLISI DENGAN KASUS BERPURA-PURA MENJADI PETUGAS LEASING

6 PRIA DIAMANKAN POLISI DENGAN KASUS BERPURA-PURA MENJADI PETUGAS LEASING

Enam pria ditangkap setelah merampas mobil di ruas tol medan-Tebing Tinggi. Para pelaku yang mengaku sebagai petugas leasing ini di proses dalam kasus perampokan karena tidak dapat menunjukkan dokumen penarikan kendaraan.

Kasat Reskrim Polres Seredang Bedagai, AKP Hendro, mengatakan bahwa keenam pelaku yang diamankan masing-masing berinisial YVS, ATM, DA, HS, RM, dan HM. "Mereka kita amankan kemarin," katanya pada hari Kamis 4 July 2019.

Hendro menjelaskan, perampasan mobil itu terjadi tepat di depan pintu tol Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai. Para pelaku menghadang mobil Kijang Innova dengan pelat nomor BK 1845 JZ yang dikemudikan M Zakaria (39), warga Dusun XIV Desa Firdaus, Sei Rampah, Serdang Bedagai.

"Korban dipaksa turun oleh para pelaku," jelasnya. Kejadian itu diketahui leh petugas tol. Mereka kemudian berkoordinasi dengan PJR Polda Sumut untuk mengejar pelaku. "Sekitar setengah jam pengejaran, para pelaku akhirnya berhasil ditangkap di pintu tol Kemiri," jelas Hendro.

Setelah diamankan polisi, para pelaku mengaku sebagai petugas leasing. :Tapi ketika dimintai datanya, mereka tidak bisa menunjukan dokumen sita dan pengadilan. Karena itu para tersangka dio bawa ke Polres Sergai untuk di lakukan proses lebih lanjut," tutup Hendro.

Berikut nama pelaku perampokan.

YVS = Yeremin Valentino Sihombing.

ATM = April Tua Marpaung.

DA = Doni Sitorus.

HS = Hendra Sirait.

RM = Rismantau Malau.

HM = Hebridko Marbun.

Rabu, 03 Juli 2019

SEORANG IBU TEWAS TERPEROSOK KE DALAM SUNGAI

SEORANG IBU TEWAS TERPEROSOK KE DALAM SUNGAI

SEORANG IBU TEWAS TERPEROSOK KE DALAM SUNGAI

NY Wayan, warga Perumahan Sumberalam Kelurahan/Kecamatan Sumbersari Jember, tewas dalam kecelakaan tunggal, pada hari Rabu 3 July 2019. Dia terperosok ke dalam sungai di dekat perumahan yang dia tinggali.

Tubuhnya tertimpa sepeda motor yang ia kendarai. Peristiwa itu diketahui oleh salah seorang pemulung sekitar pada pukul 07.30 WIB.

Ketua RT 01 Perumahan Sumberalam di Jember, Dodik Zulkarnain mengatakan, pada awalnya korban pamit keluar ke keluarganya sekitar jam 05.30 WIB.

"Katanya pamit mau pijat. Sekitar jam 07.30 Wib ada pemulung yang melihat tubuh dan sepeda motor," ujarnya.

Dodik juga tetangga NY Wayan. Setelah mendapatkan informasi dari pemulung itu, warga sekitar langsung menolong tubuh korban tersebut. Pada saat warga menolong, warga mendapati NY Wayan sudah dalam keadaan meninggal dunia.

NY Wayan sendiri memiliki riwayat penyakit jantung dan vertigo. Dari pemeriksaan sekitar lokasi, diperkirakan Bu Wayan menabrak pembatas sungai yang menjadi jalur keluar masuk ke perumahan tersebut.

Ada dugaan, laju sepeda motor cukup kencang. Setelah menabrak pembatas sungai, dia bersama motornya terpesok ke sungai tersebut.

Dodik yang juga anggota polri itu menambahkan, pada saat terjatuh itu, sepeda motor yang bersangkutan menimpa tubuh NY Wayan.

Selasa, 02 Juli 2019

WARGA MENEMUKAN MAYAT LAKI-LAKI DENGAN TANGAN TERIKAT TERGANTUNG DI POHON

WARGA MENEMUKAN MAYAT LAKI-LAKI DENGAN TANGAN TERIKAT TERGANTUNG DI POHON

WARGA MENEMUKAN MAYAT LAKI-LAKI DENGAN TANGAN TERIKAT TERGANTUNG DI POHON

Sesosok mayat laki-laki yang ditemukan tergantung di sebuah pohon sissat di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Jasad belakangan diketahui sebagai Darmaji (53) dalam posisi tangan terikat ke belakang tubuhnya dengan tali rafia.

Mayat pertama kali diketahui pada pukul 05.00 WIB oleh salah seorang warga yang hendak mencari rumput untuk makan ternaknya. Pada saat melewati lokasi di Dusun Sukosari, Desa Sukorejo, Kecamatan Tirtoyido melihat sesosok tubuh tergantung di pohon.

Saksi menduga korban bunuh diri dengan cara gantung diri. Saksi pun bergegas memanggil warga terdekat, pada sebelum dilanjutkan ke Polsek Tirtoyudo.

Korban dengan posisi kedua tangan terikat di belakang tubuhnya terindikasi sebagai korban pembunuhan. Korban tergantung dengan sebuah tali tampar plastik yang diikatkan ke leher dengan cabang pohong setinggi 3 meter.

Jarak antara kaki dan permukaan tanah sekitar 25 Cm. Sementara kedua tangan korban terikat dengan tali rafia.

Kasatreskrim Polres Malang, AKP Andrian Wimbarda mengatakan, kasus tersebut sedang dalam proses penyelidikan. Pihaknya belum dapat memastikan penyebab kematian korban antara bunuh diri atau pembunuhan.

"Masih belum bisa disimpulkan. Masih TP TKP (tindakan pertama tempat kejadian perkara) sama menunggu hasil dari otopsi dari rumah sakit," kata Adrian Wimbarda pada saat dihubungi, pada hari Selasa 2 July 2019.

Korban sendiri diketahui sebagai warga setempat, Dusun Sukosari RT 09 RW 02 Desa Sukorejo, Kecamatan Tirtoyudo. Korban sehari-hari bekerja sebagai petani. Saat korban dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) guna menjalani autopsi.

Senin, 01 Juli 2019

24 WN CHINA TANPA DOKUMEN LENGKAP TERJARING RAZIA DITANGGERANG

24 WN CHINA TANPA DOKUMEN LENGKAP TERJARING RAZIA DITANGGERANG

24 WN CHINA TANPA DOKUMEN LENGKAP TERJARING RAZIA DITANGGERANG

Sebanyak 24 Warga Negara Asing (WNA) asal China terjaring razia dari salah satu pabrik di Kota Tangerang, pada hari Senin 1 July 2019. Mereka ketahuan tidak mampu menunjukkan dokumen lengkap seperti paspor dan kartu izin tinggal terbatas/tetap  (Kitas).

"Benar ada 24 WNA pekerja asal China yang kami bawa ke kantor Imigrasi Tanggerang, untuk proses selanjutnya," kata Kepala Seksi Ketahanan Bangsa dan Masyarakat (KBM) Kesbangpol Kota Tangerang, Agung Pujarama.

Ditegaskan dia, razia ini merupakan program Kesbangpol yang ketiga kali di tahun 2019, dalam pengawasan orang asing yang ada di Kota Tangerang.

Ke-24 Warna Negara Asing itu diamankan dari PT Hengdastell Indonesia, yang berada di Kelurahan Gandasari, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang.

Berdasarkan dari pengamatan langsung dan laporan masyarakat, banyak pekerja asing tanpa dokumen keimigrasian lengkap di sana.

"Perusahaan ini sudah kita amati lama, pada saat kami datangi tadi, WNA tersebut tidak bisa menunjukan dokumen mereka seperti paspor dan Kitas. Untuk itu kami bawa ke kantor Imigrasi untuk melakukan pendataan," ucap dia.

Agung menjelaskan, ke depan pengawasan WNA di Kota Tangerang akan lebih diperketat. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya WNA yang masuk ke Kota Tangerang secara ilegal.

"Ke depan kita akan harus terus bersinergi dengan jajaran samping yakni Imigrasi, Satpol PP, TNI AD dan juga Polresto Tangerang Kota, untuk pengawasan WNA yang tidak mempunyai dokumen resmi. Setahun ini kita ada delapan kegiatan dalam pengawasan WNA, sampai bulan 7 ini sudah tiga kali kami merazia," terangnya.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...