Kamis, 31 Januari 2019

SATU DARI DUA EKOR LUMBA-LUMBA YANG TERSESAT DI SUNGAI KUALUH DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA

SATU DARI DUA EKOR LUMBA-LUMBA YANG TERSESAT DI SUNGAI KUALUH DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA

SATU DARI DUA EKOR LUMBA-LUMBA YANG TERSESAT DI SUNGAI KUALUH DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA

Satu daru dua ekor ikan lumba-lumba yang tersesat di Sungai Kualuh, Labuhanbatu Utara (Labura) Sumut tidak mampu bertahan. Satwa itu akhirnya mati mengapung di sungai.

Berdasarakn dari informasi yang didapatkan, lumba-lumba itu ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa di aliran Sungai Kualuh, Desa Kuala Beringin, Kualuh Hulu, Labura, pada hari Rabu 30 Januari 2019 sekitar pukul 18.00 WIB.

"Lumba-lumba itu ditemukan mengapung di Sungai," kata Edi Mansur Pane, Kepala Desa Kuala Beringin, Edi Mansur, pada hari Kamis (31/1/2019).

Penemuan bangkai mamalia tersbut mengundang perhatian para warga. Tim dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut juga terjun untuk mengevakuasinya.

"Kita belum bisa menentukan penyebab dari kematiannya, kemarin posisi sudah malam," ucap Amenson Girsang, Kepala Saksi Perencanaan Perlindungan dan Pengawetan BBKSDA Sumut.

Dia mengatakan, bangkai lumba-lumba yang mati telah dikuburkan. "Sudah dikuburkan Labura, tidak kita bawa ke Medan tapi kita buatkan beritanya acaranya sebut Amenson.

Seperti yang diberitakan, 2 ekor lumba-lumba yang muncul di Sungai Kualuh, sekitar Dusun II Ramean, Desa Kuala Beringin, Kualuh Hulu, Labuhan Batu Utara (Labura), Sumut.  Kemunculan dua ekor mamalia itu menjadi tontonan masyarakat sekitar sejak minggu.

Sejumlah warga yang mengabadikan lumba-lumba itu. Bahkan yang turun ke sungai sambil memegang ponsel. Video dan gambar mamalia di Sungai Kualuh itu banyak diungah ke media sosial.

BBKSDA Sumut menduga lumba-lumba itu tersesat. Mamalia itu diduga terbawa air pasang laut sampai akhirnya terjebak disungai Kualuh.

Rabu, 30 Januari 2019

TIGA PEMUDA TEWAS SETELAH MENGONSUMSI MIRAS OPLOSAN

TIGA PEMUDA TEWAS SETELAH MENGONSUMSI MIRAS OPLOSAN

TIGA PEMUDA TEWAS SETELAH MENGONSUMSI MIRAS OPLOSAN

AGEN POKER Tiga warga Kelurahan Mambulau Kecamatan Kapuas Hilir Kabupaten Kapuas Yakni IR (21), SM (21) dan AM (23) meninggal dunia seusai berpesta miras oplosan.

Pada saat sebelum meninggal dunia, ketiga korban mengeluh sakit perut dan sempat dilarikan ke rumah sakit Kapuas namun sayang nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Lokasi ketiganya pertama kali minum miras oplosan belum diketahui secara pasti. Pihak kepolisian pun masih melakukan penyelidikan terkait itu.

Kapolres Kapuas AKBP Tejo Yuantoro melalui Kapolsek Kapuas Hilir Iptu Siti Rabiyatul Adawiyah pada hari Rabu 30 Januari 2019 sore, mengatakan pihaknya telah menindaklanjutin indomasi tersebut.

"Tadi pagi, Piket fungsi KA SPK Polsek Kapuas Hilir menerima infoemasi dari masyarakat bahwa ada warga yang mambulau Kapuas Hilir yang meninggal dunia akibat sudah meminum miras oplosan. Kami langsung Tindaklanjuti ke RSUD Kapuas," jelasnya.

Ia pun menjelaskan kronologisnya peristiwa warga ynag meninggal dunia yang diduga karna telah mengkonsumsi minuman keras oplosan tersebut. Sebagaimana hasil pengumpulan bahan dan keterangan yang dilakukan dialapangan oleh pihak kepolisian, kejadian tersebut berawal saat pada hari Senin 28 Januari 2019 sekitar pukul 21/00 WIB.

Tiga korban diketahui dalam keadaan sudah mabuk menggunakan satu sepeda motor datang dari Kota Kuala Kapuas.

Ketiganya datang ke sebuah rumah kosong di Mambulau Gang Karya Kelurahan Mambulau Kecamatan Kapuas Hilir Kabupaten Kapuas. Kemudian dua orang, IR dan AM pulang duluan dengan menggunakan sepeda motor. Sedangkan SM, masih brada di lokasi tersebut dikarenakan takut untuk pulang kerumah dalam keadaan sedang mabuk. "Ketiga korban diperkirakan minum minuman keras oplosan yang terdiri dari alkohol 70% yang dicampurkan dengan minuman berenergi kuku bima di lokasi tersebut, dikarenakan di lokasi banyak ditemukan botol bekas arkohol 70% dan bungkus bekas minuman berenergi  kuku bima," jelas Kapolsek.

Pada saat korban sudah pulang ke rumah masing-masing pada hari Selasa (29/1/209), mereka mengalami sakit perut, muntah-mutah dan sakit kepala kemudian dibawa ke RSUD dr Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas.

Selasa, 29 Januari 2019

BBKSDA SUMUT MENGEVAKUASI 2 EKOR LUMBA-LUMBA YANG TERSESAT DISUNGAI KUALUH

BBKSDA SUMUT MENGEVAKUASI 2 EKOR LUMBA-LUMBA YANG TERSESAT DISUNGAI KUALUH

BBKSDA SUMUT MENGEVAKUASI 2 EKOR LUMBA-LUMBA YANG TERSESAT DISUNGAI KUALUH

AGEN POKER Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumur masih berusaha untuk mengevakuasi 2 ekor lumba-lumba yang tersesat di Sungai Kualuh, Labuhan Batu Utara (Labura). Mereka mendatangkan tim ahli dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) untuk membantu upaya itu.

"Kami sudah minta tim ahli dari JAAN untuk membantu evakuasi 2 ekor lumba-lumba itu," kata Hotmauli Sianturi, Kepala BBKSDA Sumut, pada hari Selasa (29/1/2019).

Tim ahli yang didatangkan itu diharapkan dapat memberi solusi cara evakuasi kedua lumba-lumba itu. "Kita survei dulu di lapangan sehingga diketahui bagaimana cara kita melakukan penggirigan terhadap dua ekor lumba-lumba itu. Setelah itu baru tindakan apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Mengenai kondisi terkini, Hotmauli mengatakan, kedua ekor lumba-lumba itu sudah berpindah semakin kehulu Sungai. Keberadaannya masih menjadi tontonan warga sekitar. "Mereka bergerak terus. Petugas kita teta membantu pergerakannya. Kita berkoordinasi dengan warga dan pihak kepolisian agar mereka jangan sampai terganggu," ungkap Hotmauli.

Seperti diberitakan , 2 ekor ikan lumba-lumba muncul di Sungai Kualuh, sekitar Dusun II Ramean, Desa Kuala Beringin, Kualuh Hulu, Labuhan Batu Utara (Labura), Sumut. Kemunculan dua mamalia itu menjadi tontonan masyarakat sekitar sejak Minggu (27/1/2019).

Sejumlah warga mengabadikan dua ekor lumba-lumba itu, bahkan yang turun ke sungai sambil memegang telepon pintar. Video dan gambar mamalia di Sungai Kualuh itu pun banyak dibagikan dimedia sosial. BBKSDA Sumut menduga kedua ekor ikan lumba-lumba itu tersesat. Mamalia itu ditengarai terbawa air pasang laut sampai pada akhirnya terjebak di Sungai Kualuh. Karenanya, keduanya akan dievakuasi kembali ke laut.

Senin, 28 Januari 2019

BALIA DIKUDUS DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI AREA RUMAHNYA

BALIA DIKUDUS DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI AREA RUMAHNYA

BALIA DIKUDUS DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI AREA RUMAHNYA

Seorang balita Faisol Basri (3.5) tahun ditemukan tewas tenggelam di sekitar area rumahnya Dukuh Barisan, Desa Jati Wetan, RT 1 RW 3 Kecamatasn Jati, Kudus, Balita itu tewas diduga terpeleset saat keadaan banjir yang melanda permukimannya.

"Dari informasi yang didapatkan korban terpeleset di genangan air sebelah kanan rumahnya. Di mana genangan air itu setinggi satu meter," Kata Kapolser Kudus AKBP Saptono saat dikonfirmasi pada hari Senin 28 Januari 2019.

Dia menghimbaukan ke[ada warga untuk menjaga anak-anaknya saat sedang banjir sebab cuaca sangat ekstrem. "Banjir masih tinggi, buat para warga untuk hati-hati. Bagi keluarga yang mengungsi harap barang dibawa," ujarnya.

Bibi korban, Zaufah menuturkan kejadian tersebut bermula ketika dua orang tuanya sedang berada di dalam rumah dalam keadaan terkunci. Namun, orang tuanya kaget saat mengetahui anaknya tidak berada di dalam rumah.

"Ayah dan ibunya tadi menjerid minta tolong anaknya sudah tidak berada di dalam rumah. Saat dicek, pintu depan sudah dalam keadaan terbuka, diduga korban melompat hingga tercebut di kubangan air," ungkapnya.

Orang tua korban pun langsung meminta bantuan kepada warga setempat untuk mencari koran. "Warga yang menemukan korban dalam keadaan sudah tidak bernyawa tersangkut dipohon dikebun pisang," kata Zaufah.

Minggu, 27 Januari 2019

JAJARAN POLSEK BALARAJA BERHASIL MENGAMANKAN PENCURIAN MOTOR DIBALARAJA

JAJARAN POLSEK BALARAJA BERHASIL MENGAMANKAN PENCURIAN MOTOR DIBALARAJA

JAJARAN POLSEK BALARAJA BERHASIL MENGAMANKAN PENCURIAN MOTOR DIBALARAJA

Jajaran Polsek Balaraja behasil menangkap pencurian motor yang beraksi di balaraja, Kabupaten Tangerang. Garong diketahui bernama Muhadi, Setelah kepolisian Sektor balaraja mengendus perdagangan lapak jual beli di sebuah media sosial.

Kapolsek Balaraja, Kompol Wendy Andirianto menerangkan, motor milik Muhamad Alfronihmad (25) dicuri di Kampung Pos Sentul RT 05/03 Desa Sentul, Balaraja, Kabupaten Tangerang, pada tanggal 14 Januari 2019 yang lalu.

"Pantauan media sosial adanya penjualan online di atas sepeda motor korban yang dilakukan oleh orang lain. Selanjutnya dilakukan pembukaan atas pemilik akun tersebut dan diketahui bernama Rusli," jelas Wendy saat dikonfirmasi, pada hari Minggu (27/1/2019).

Ia melanjutkan dari hasil interogasi didapatkan nama Cecep dimana ia mendapatkan motor curian korban.

Saat Cecep diamankan, ia mengaku mendapatkan motor curian bernopol  A-4760 HR dari pelaku bernama Muhadi.

Muhadi pun ditangkap di kediamannya di Kampung Merak, RT 03/04, Desa Merak, Kecamatan Sukamulya pada hari Selasa (22/1/2019).

"Dari tangan pelaku, polisi berhasil mengamankan dua buah handphone dan kalung emas milik korban yang berhasil dibawa kabur juga," sambung Wendy.

Namun, pada saat akan diamankan itu, terang Wendy, pelaku berusaha melawan petugas. Setelah dilakukan penembakan peringatan namun tak diindahkan, pemuda pengangguran itu pun tersungkur ke tanah saat dihadiahkan timah panas dan bersarang dibetis kanannya.

Kapolsek melanjutkan, Muhadi merupakan seorang residivis dengan kasus yang sama dan rupanya beluk membuatnya kapok dengan hukuman yang dijatuhkannya.

Aksi yang terakhirnya pasca menghirup udara bebas dari Lapas Jambe pada Juli 2018 itu, yaitu membobol rumah Muhamad Afroni, di kampung Pos Sentul RT 05/03, Desa Sentul. Kecamatan Balaraja, pada hari Senin (14/1/2019).

Pelaku yang masuk ke dalam rumah korban dengan cara mencongkel jendela tersebut berhasil menggondol harta milik korbannya berupa satu unit sepeda motor Honda Scoopy Nopol A-4760 HR, dua unit telepon genggam dan gelang emas dengan berat lima gram. Pemilik rumah pun baru menyadari telah kemalingan sekitar pukul 05.00 WIB. Pelaku diperkirakan beraksi sekitar pukul 03.00 WIB.

Kini pelaku terpaksa mendekam di hotel prodeo Polsek Balaraja dan dipastikan akan kembali bersama rekan-rekannya di Lapas Jambe, Kabupaten Tangerang.

"Dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukumannya pidana penjara paling lama tujuh tahuhn," tegas Wendy.

Sabtu, 26 Januari 2019

TIKA DIBACOK OLEH SUAMINYA SENDIRI SAAT SEDANG TERTIDUR

TIKA DIBACOK OLEH SUAMINYA SENDIRI SAAT SEDANG TERTIDUR

TIKA DIBACOK OLEH SUAMINYA SENDIRI SAAT SEDANG TERTIDUR

Sungguh pilu apa yang sudah dialami oleh G (3 bulan) R (6) warga Desa Talang Tinggi, Kecamatan Tanjung Sakti Pumu, Kabupaten Lahat. Betapa tidak diusianya yang masih sangat mudah, keduanya sudah harus kehilangan ibu tercintanya Tika (29).

Tragisnya lagi, Tika dibunuh oleh Didi Nukrianto (36) yang tak lain adalah ayah dari kedua anaknya atau suaminya korban sendiri.

Pada hari Selasa (22/1/2019) menjadi malam trakhir bagi kedua anak Tika ini tidur di sisi ibunya. Peristiwa berdarah ini sendiri menurut Kapolres Lahat AKBP Ferry Harahap SIK melalui Kasubag Humas Polres Lahat, Iptu Sabar Tonuet bermula, pada hari Rabu (23/1/2019) sekitar pukul 05.00 WIB pelaku terbangun dari tempat tidurnya dan sejurus mengambil senjata tajam jenis parang yang kemudian langsung membacok leher istrinya hingga berulang kali hingga istirnya tewas.

"Korban sedang tertidur bersama pelaku dan kedua anaknya. Nah pada saat pelaku ini terbangun pelaku langsung membunuh istrinya dengna cara membacok di bagian lehernya dengan menggunakan parang," ungkap Sabar.

Setelah melakukan perbuatan tersebut, pelaku langsung meninggalkan rumahnya yang selama ini menjadi tempat tinggalnya dan keduanya dan menyerahkan diri ke Kapolsek Tanjung Sakti yang kemudian diamankan oleh petugas. "Ya dia datang dengan menyebutkan identitasnya dan mengaku telah membunuh istrinya," terangnya.

Namun demikian ditegaskan oleh Sabar saat ini anggota Kapolsek sedang mengalami kejadian tersebut dan mendatangi lokasi kejadian yang berjarak tiga jam dari Desa.

Petugas juga sedang mengumpulkan saksi sehingga saat ini belum bisa disimpulkan terhadap keterangan pelaku. "Pelakunya sudah berhasil diamankan. Saat ini masih didalami," ujarnya.

Sementara, Kapolsek Tanjung Sakti Iptu Romodhon setelah terus ditanya pada akhirnya pelaku mengaku kalau ia tega menghabisi nyawa istrinya lantaran cemburu buta.

Namun, Sejauh ini belum ada ditemukan jika memang istrinya tersebut ada hubungan dengan lelaki lain.

"Pada awalnya ia mengaku tidak sadar telah membunuh istrinya. Namun pada akhirnya ia mengaku jika dirinya cemburu," terangnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun dari warga bahwa pelaku kerab cemburu tanpa ada sebab kepada sang istrinya.

Kamis, 24 Januari 2019

SEORANG BOCAH 8 TAHUN TEWAS MENGENASKAN DISAMBAR KERETA API

SEORANG BOCAH 8 TAHUN TEWAS MENGENASKAN DISAMBAR KERETA API

SEORANG BOCAH 8 TAHUN TEWAS MENGENASKAN DISAMBAR KERETA API

Nasib tragis yang dialami oleh seseorang bocah, yang bernama M Vano Fahtul Afrizal (8), warga-warga Dukuh Gardu, RT 6 RW 2, Desa Kutamendala Kecamatan Tojong, Kabupaten Brebes.

Korban tersambar lokomotif kereta dan meninggal di lokasi kkejadian, pada hari Kamis (24/1/2019).

Dari informasi yang didapatkan dari warga sekitar, anak Kasidin (43) itu dalam perjalanan berangkat ke madrasah (sekolah) sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah sesampainya di perlintasan rel, korban seolah tidak menyadari jika ada kereta yang sedang melintas. "Kejadiannya begitu cepat. Mungkin korban sedang melamun, sehingga tidak tahu ada kereta api yang akan menyeberang rel," kata tetangga korban yang menjadi saksi kejadian, Agus Mang Topo (43). Menurutnya, kondisi perlintasan tersebut memang cukup rawan. Sehingga warga yang melintas harus ektra hati-hati.

Harus memastikan terlebih dahulu apakah ada kereta yang melintas atau tidak sebelum melakukan penyeberangan. Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak Desa dan keluarga korban.

Laporan tersebut kemudian diteruskan ke Polsek Tonjong dan koramil Tonjong. "Semoga keluarga korban diberikan ketabahan dan kekuatan dan keikhlasan atas kejadian ini," doanya.

Jenazah langsung dievakuasi warga dan Polsek ke Puskesmas Tonjong untuk dilakukan visum dan dipulasara.

Kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan penguburan. Danramil 09 Tonjong Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Suwardi mengatakan, ibu korban, Nuryah (41), hanya bisa pasrah dan menyesali kelalaiyannya bersama suaminya dalam mengawasi anaknya.

"Semoga tidak ada Vano lainnya yang menyusul karena kurang pengawasan orang tua.

Sesibuk apapun kita, pendidikan anak merupakan tanggung jawab kita. Apalagi kalau tempat belajar atau bermain harus melintasi jalan raya atau rel. Itu harus diawasi," imbaunya.

Rabu, 23 Januari 2019

SEORANG GADIS YANG MASIH DIBAWAH UMUR DICABULI OLEH 3 PRIA SECARA BERGILIR DI KEBUN

SEORANG GADIS YANG MASIH DIBAWAH UMUR  DICABULI OLEH 3 PRIA SECARA BERGILIR DI KEBUN

SEORANG GADIS YANG MASIH DIBAWAH UMUR  DICABULI OLEH 3 PRIA SECARA BERGILIR DI KEBUN

EA, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Lombok Timur, Nusa Ttenggara Barat (NTB) yang diperkosa secara bergiliran oleh pacar dan 3 teman pacarnya.

Kasus tersebut yang menghebohkan warga Lombok Timur karena korban diperkosa hingga tewas.

Tiga dari empat pelaku pemerkosaan terhadap koran EA, telah berhasil ditangkap pada hari Sabtu 29 Desember 2018 pada akhir pekan lalu.

 Mereka adalah Irwan Hadi (34), Makbullah (23), dan Ade Putra Ependi (25). Setelah sempat menjadi buron beberapa hari, S (18), pacar EA berhasil ditangkap oleh Tim Resmob Polres Lombok Timur.

Berdasarkan rilis dari Polres Lombok Timur, S ditangkap di wilayah Kecamatan Suralaga, pada Selasa 91/1/2019) sekitar pukul 08.00 WITA.

Kejadian pemerkosaan tersebut berawal saat korban dijemput oleh S untuk diajak menonton acara Musabaqah.

Setelah acara selesai, S mengajak korban untuk menemaninya mabuk bersama 3 pelaku lainnya.

Setelah para pelaku dalam kondisi mabuk, S lalu menyetubuhi korban di dalam sebuah kebun yang berada di Desa Sukamulia Praida, Bagik Payung Timur, Kecamatan Suralaga, Lombok Timur.

Setelah selesai meyetubuhi korban, S lalu menawarkan korban untuk disetubuhi oleh 3 rekannya namun ditolak oleh korban.

Dengan bujuk rayuan, akhirnya korban mau dibonceng oleh pelaku Irwan untuk diantar pulang.

Saat sedang berada di tengah perjalanan, korban akhirnya loncat dari atas motor yang dikemudikan oleh Irwan karena diduga ketakutan.

Korban mengalami luka dibagian kepala dan telinganya mengeluarkan darah hingga tidak sadarkan diri.

Mengetahui hal tersebut, S bersama pelaku Ade malah membawa korban ke kebun dan kembali melakukan kembali menyetubuhinya korban.

Setelah itu, Ea diserahkan kepada tersangka Irwan dan Makbullah yang sudah menunggu mereka di sebuah gudang di Dusun Lendang, Desa Sukarma, Kecamatan Aikal.

Kedua pelaku menyetubuhi korban yang masih dalam keadaan pingsan secara bergiliran.

Setelah memperkosanya, kedua pelaku membawa korban ke puskesmas kalijaga, namun saat ditengah perjalanan korban meninggal dunia.

karena panik, kemudian keempat pelaku mengarang cerita seolah-olah korban ditemukan di tengah jalan dalam keadaan sempoyongan kemudian mereka antarakan ke Puskesmas.

 Kasus tersebut kemudian dilaporkan pihak berwajib, dan polisi menangkap para pelaku karena melihat kejanggalan dari keterangan yang mereka berikan.

Saat ini keempat pelaku dan barang bukti diamankan di polres Lombok Timur untuk penyelidikan lebih lanjut.

Selasa, 22 Januari 2019

12 KORBAN KAPAL PENYEBERANGAN YANG KARAM DI SUNGAI KAPUAS DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA

12 KORBAN KAPAL PENYEBERANGAN YANG KARAM DI SUNGAI KAPUAS DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA

12 KORBAN KAPAL PENYEBERANGAN YANG KARAM DI SUNGAI KAPUAS DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA

12 orang menjadi korban kapal penyeberangan yang karam yang hilang di Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, yang ditemukan meninggal dunia. Polisi menduga, peristiwa itu diduga kuat akibat kapal kelebihan muatan. Delapan korban yang tenggelam, berhasil ditemukan lebih dulu dalam kondisi tidak bernyawa oleh tim SAR gabungan, pada hari Senin (21/1/2019) kemarin. Delapan orang itu, terdiri dari 2 perempuan dan 6 laki-laki. Seorang diantaranya, bayi laki-laki yang masih berusia 6 bulan.

Pencarian yang dilakukan hari ini, kembali berhasil menemukan 4 korban lainnya, yang juga dalam keadaan sudah meninggal dunia. Dua laki-laki, 2 perempuan. Jadi lengkap, 12 korban meninggal ditemukan," kata Kabud Humas Polda Kalimatan Barat, Kombes Pol Nanang Purnomo, pada hari Selasa (22/1/2019).

Nanang menjelaskan, tim Disaster Victim Identication (DVI) Polda Kalimantan Barat, pada sebelumnya telah bergabung bersama dengan polres Kapuas Hulu dan juga Basarnas Kantor SAR Pontianak.

"Selain melakukan pencarian dan evakuasi korban, juga sekaligus melakukan proses identifikasi," ujar Nanang.

Sejauh ini, motoris kapal penyeberangan itu, Gunawan, masih diamankan di Mapolres Kapuas Hulu, untuk menjalani pemeriksaan lanjutan. "Dugaan sementara, tenggelamnya kapal tersebut diduga kelebihan muatan. Untuk kapal, dan (muatan motor), semua tenggelam dan terbawa oleh derasnya arus sungai," ungkap Nanang.

Diketahui, Kapal motor penyeberangan di Sungai Kapuas, Nanga Seberuang, Kecamatan Semitau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat karam, Sabtu (19/1/2019) malam lalu. Saat kejadian, kapal mengangkut 24 orang, ditambah muatan 9 unit motor.

Saat kapal mulai menyeberang, diduga kapal tersebut kelebihan muatan dan lalu mengakibatkan 12 orang hilang, 11 orang selamat dan 1 meninggal dunia. Motoris selamat, dan berhasil diamankan oleh kepolisian.

Korban yang ditemukan pada hari Senini (21/1/2019).

1) Veronika (9) 33 tahun.
2) Julio Waso (L) 6 bulan.
3) Alfonsia Helina (p) 41 tahun.
4) Aprianus Kansius Lele (L) 27 tahun.
5) Stepanus Nalu (L) 40 tahun.
6) Corolus Suri (L) 34 tahun.
7) Asterius Marianus Lele (L) 30 tahun.
8) Vincensius Balu (L) 36 tahun.
Korban yang berhasil ditemukan Selasa (22/1/2019).

9) Manuel Toga (L) 24 tahun.
10) Yohana Boki (p) 28 tahun.
11) Dareo Dalorosa Meo (P) 33 tahun.
12) Marianus Bosko Situ Parera (L) 33 tahun.

Senin, 21 Januari 2019

SEJUMLAH RUMAH DI KELURAHAN SUKOREJO BERGESER KARNA TANAH BERGERAK

SEJUMLAH RUMAH DI KELURAHAN SUKOREJO BERGESER KARNA TANAH BERGERAK

SEJUMLAH RUMAH DI KELURAHAN SUKOREJO BERGESER KARNA TANAH BERGERAK

Sejumlah rumah warga yang berada di Kampung Deliksaru Kelurahan Sukorejo Kecamatan Gunungpati Kota Semarang bergeser. Pergeserang yang diduga akibat ada pergerakan tanah. Selain tanah yang bergeser ketinggian tanah juga menurun.

Sejumlah rumah-rumah warga yang bergeser sebagian besar berada di pingiran Kampung. Pergeseran yang terjadi sedikit demi sedikit seiring berjalannya waktu.

Satu diantara rumah warga bahkan bergeser sekitar 10 meter dari tempat awal dibangun. Pergeseran yang terjadi dalam waktu selama 30 tahun. "Disini tanahnya turun, rumahnya juga geser. Rumah saya ini geser sekitar dua kavling dari tempat yang dulu," sebut seorang pemilik rumah, Ana Sumardani (53), pada hari Senin (21/1/2019).

Ia menyebutkan, pergeseran yang terjadi tanpa diketahui oleh warga. Mereka baru menyadari setelah rumahnya telah terpindah lokasi. Selain rumah, Jalan yang di Kampung juga turut bergeser mengikuti pergerakan tanah.

Total enam RT yang ada di kampung Deliksari, menurutnya, sebanyak tiga RT wilayahnya mengalami pergeseran. 

"Sini RT empat. Selain sini yang geser RT tiga dan eman," ujarnya. Warga lain, Agus Supriyanto (48), menjelaskan, akibat dari pergerakan tanah ini dulu pada 1990 warga yang rumahnya mengalami pergeseran dipindah oleh pemerintah. Total warga satu RT dipindahkan ke Kecamatan Mijen.

"Bedol Desa Satu RT. Dari RT lain yang mau ikut juga diizinkan," katanya.

Rumah Agus tidak mengalami pergeseran melainkan jalan di depannya. Dulu rumahnya berada di samping perempatan.

Saat ini, karena jalan di seberang rumahnya bergeser sejauh 10 meter, perempatannya menjadi hilang.

"Dulu di sini perempatan. Tahu-tahunya jalan yang depan sudah pindah tanpa terasa," ucapnya.

Menurutnya, pergerakan tanah bisa dilihat dari kabel yang menghubungkan rumah warga dengan tiang listrik. Jika kabel yang pada awalnya kendur menjadi mengencang, maka tanah di sana telah bergeser.

Selain bergeser, ia mengatakan, bangunan rumah yang tanahnya bergerak juga akan rusak. Kerusakan terjadi karena pergerakan tanah tidak merata sehingga kontruksi rumah kalah. "Pada dulu rumah im saya juga tanahnya bergerak. Setiap tahun selalu memperbaiki rumah bangunannya tidak kuat. Lalu tidak lama dijual rumahnya dan orangnya pindah," katanya.

Meski demikian, banyak warga Deliksari yang tetap bertahan selama puluhan tahun. Seiring bertambahnya penduduk dan keluarga baru, beberapa rumah baru juga berdiri di sana. "Orang sini mantep saja. Mau gimana lagi. Pergeserannya juga tidak terasa," ucapnya.

Minggu, 20 Januari 2019

POLISI BERHASIL MENANGKAP ISWADI YANG SUDAH MEMBAWA KABUR UANG HASIL JUAL SEMBAKO

POLISI BERHASIL MENANGKAP ISWADI YANG SUDAH MEMBAWA KABUR UANG HASIL JUAL SEMBAKO

POLISI BERHASIL MENANGKAP ISWADI YANG SUDAH MEMBAWA KABUR UANG HASIL JUAL SEMBAKO
Add caption

Polisi berhasil menangkap Iswadi (39) karena telah membawa kabur uang dari hasil penjualan sembako. Pria yang berprofesi sebagai salesman itu membawa kabur uang Rp 135 juta.

Pelaku diringkus setelah dua bulan buron di kediamannya di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Baturaja Timur, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatra Selatan, Jumat (18/1/2019). Barang bukti yang diamakan yakni 11 lembar DO toko MGM (tempatnya bekerja), 36 nota penjualan, 4 lembar kuitansi gaji, dan 3 lembar surat rekapan hasil tagihan.

Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Andrian mengungkapkan, pelaku sebelumnya telah dilaporkan oleh pemilik toko kasus penggelapan pada November 2018. Korban curiga karena uang penjualan jauh berkurang dari hasil sebelumnya.

"Setelah diaudit, ternyata uangnya ada yang menggelapkan dan pelakunya tak lain adalah pekerjanya sendir yang bertugas sebagai salesman," ungkap Alex, pada hari Minggu (20/1/2019).

Dari laporan yang masuk, korban mengalami kerugian sebesar Rp 135 juta. Uang itu merupakan hasil pembelian pelanggan yang semestinya disetorkan ke pemilik toko. "Pelaku kita sangkakan pasal 374 KUHO tentang penggelapan dalam jabatan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara," tegasnya.

Alex menambahkan, Polres OKU meraih peringkat pertama se-Sumsel dalam pengungkapan tindak pidana tahun ini. Di antara kasus yang paling menonjol adalah beberapa kasus pembunuhan, penembakan siswa MTS oleh kawana pelaku curanmor, penangkapan raja jambret, dan sejumlah kasus lainnya.

"Keberhasilan ini tak lepas dari preran aktif masyarakat yang selalu melaporkan jika mengetahui adanya tindak pidana. Kami kejahatan di OKI bisa ditekan dengan tindakan tgas dari petugas," katanya.

Sabtu, 19 Januari 2019

BAYI 1,5 TAHUN TEWAS DENGAN PENUH LUKA MEMAR DI SEKUJUR TUBUHNYA

BAYI 1,5 TAHUN TEWAS DENGAN PENUH LUKA MEMAR DI SEKUJUR TUBUHNYA

BAYI 1,5 TAHUN TEWAS DENGAN PENUH LUKA MEMAR DI SEKUJUR TUBUHNYA

AGEN POKER Rosita (28), Ibu kandung Quina Latisa Ramadhani (1.5) akhirnya ditetapkan oleh polisi sebagai tersangka penganiayaan terhadap putri kandungnya sendiri. Akibat dari tindakannya tersebut membuat anaknya tewas dengan penuh luka memar di sekujur tubuhnya.

Korban sempat diselamatkan oleh warga, dengan membawanya ke RS Bunda Sejati. Namun sayangnya nasip balita itu tidak dapat diselamatkan.

Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota, Kompol Abdul Rachim menegaskan, telah meningkatkan status terhadap Rosita, dari saksi menjadi tersangka dalam kasus tewasnya bayi malang tersebut. "Dimana dalam hal ini berdasarkan surat laporan 02/1/2019. Identitas tersangka adalah Rosita (28) yang beralamat di Kelurahan Sangiang, Kecamatan Jatiuwung, Tangerang," kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang, Kompol Abdul Rachim di RSUD Kabupaten Tangerang, pada hari Sabtu (19/1/2019).

Sementara itu, Kapolsek Jatiuwung, Kompol Eliantoro Jalmaf memastikan telah melakukan penahanan terhadap tersangka Rosita. Berdasarkan hasil pemeriksaan visum luat terdapat korban. petugas mendapati adanya luka lembam karena hantaman benda tumpul.

Pihaknya juga memastikan, akan melakukan autopsi terhadap korban, untuk mengetahui lebih detail penyebab kematian korban. Diterangkan dia, Balita malang tersebut pertama kali ditemukan oleh anak pemilik kontrakan, Ratno, terbaring di kios yang orang tua korban sewa. Oleh Retno, kesaksiannya itu diceritakan kepada pemilik kontrakan, Umi Kalsum, dan korban dibawa ke RS Bunda Sejati.

"Pada saat ditemukan Umi Kalsum pemilik kontrakan, korban sudah tergeletak tak bergerak. Di sebelahnya ada orangtuanya yang hanya terdiam seakan bingung," kata Eliantoro.

Saat dibawa ke Klinik yang terdekat, korban dinyatakan sudah meninggal dunia dengan terdapat banyak luka lembam di badan dan tanganya.

Korban, kata Kapolsek tinggal bersama ibu kandungnya dan ayah tirinya, Wage di sebuah kios tempat ia jual Pempek di Kampung Gebang RT 04/03 kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang.

Kamis, 17 Januari 2019

IDA WINARSI IBU SATU ANAK TEWAS DI TUSUK SUAMINYA YANG BARU PULANG DARI MERANTAU

IDA WINARSI IBU SATU ANAK TEWAS DI TUSUK SUAMINYA YANG BARU PULANG DARI MERANTAU

IDA WINARSI IBU SATU ANAK TEWAS DI TUSUK SUAMINYA YANG BARU PULANG DARI MERANTAU

AGEN POKER Ida Wnirsi (30) seorang ibu satu anak Warga Dusun Blanten, RT 10/RW2, Desa Getasanyar, Kecamatan Sidorejo, Kabupaten Magetan tewas setelah ditusuk oleh suaminya sendiri, Lanjar (35), pada hari Kamis (17/1/2019) dini hari.

Menurut Didik Sutarto, warga sekitar tidak mengetahui kalau Ida Winarsih dan Lanjar suaminya bertengkar. Karena dari luar tidak terdengar gaduh selayaknya orang bertengkar.

"Tahu-tahu saya mendegar teriakan orang minta tolong, baru saya keluar dari rumah, dan melihat Mbak Ida (korban) sudah roboh di teras rumahnya dengan tubuh penuh dengan darah," kata Didik, salah seorang tetangga yang menolong dan membawanya ke rumah sakit Dr Sayidiman, Magetan.

Lanjut Didik, Lanjur kabarnya baru sepekan tiba darti Kalimantan, tempatnya bekerja.

"mas Lanjar, suami Mbak Ida datang ke rumah itu kapan tidak banyak warga yang tahu. Suara ribut pun juga tidak terdengar sama sekali. Sepi seperti malam-malam sebelumnya di desa sini," jelas Didik.

Dikatakan Didik, meski sudah roboh berseimbang darah, korban masih dalam keadaan sadar dan tahu siapa saja yang menolong dan membawanya ke rumah sakit, meski belum sempat cerita terkait kejadian itu.

"Saya nunggu dari mulai masuk rumah sakit sekitar pukul 23.30, sampai jam 03.00 dini hari saya baru pulang dari rumah sakit." "Saya pulang itu Mbak Ida masih sadarkan diri, walau tidak banyak ngomong. Dan baru Kamis (17/1/2019) sekitar pukul 07.30, saya mendapatkan kabar Mbak Ida sudah meninggal," katanya sembari mengatakan bahwa sampai korban dibawa ke rumah sakit, pelaku masih berada di rumah, diam terlihat pasrah.

 "Dari kabar tetangganya, pelaku sampai pukul 03.00, Kamis (17/1/2019) masih duduk diam di rumah, sepertinya pasrah. tapi begitu polisi datang dia dicari sudah tidak ada," ujar Didik.

Kapolres Magetan, AKBP M Riffai yang dikonfirmasi, belum mengetahui penyebab dari penganiayaan yang telah menyebabkan ibu dari satu anak itu meninggal dunia dengan bekas luka tusukan dipinggang itu.

"Terkait motif terjadinya penusukan masih kami dalami. Do kan saja pelaku yang samapi hari ini belum menyerahkan diri, bisa segera ditemukan," kata Kapolres Magetan, Kamis (17/1/2019).

Rabu, 16 Januari 2019

RONY DITANGKAP POLISI KARNA SUDAH MENCURI MOTOR TETANGGANYA

RONY DITANGKAP POLISI KARNA SUDAH MENCURI MOTOR TETANGGANYA


RONY DITANGKAP POLISI KARNA SUDAH MENCURI MOTOR TETANGGANYA


Rony (34), warga Jalan Lumba-Lumba, terpaksa berurusan dengan polisi. Dia terpergok sedang membawa motor hasil curian seharga Rp 26 juta milik tetangganya. Padahal kendaraan roda dua itu belum genap 12 jam dicuri oleh pelaku gara-gara ngebet ingin punya motor. Rony kini meringkuk di balik jeruji besi.

Pelaku ditangkap pada hari Selasa (15/1/2019). malam kemarin. Dia dibekuk setelah sore hari sebelumnya mencuri motor milik tetangganya bersebelahan gang dengan rumahnya.

Purwanto menjelaskan, pemilik motor Supiyan (30), pada awalnya memarkirkan motor di depan rumahnya. Namun begitu dia hendak kembali ingin menggunakan motornya sudah tidak ada di depan rumahnya lagi.

"Padahal motor terkunci setang," ujar Purwanto. Memastikan motor yang dia beli seharga Rp 26 juta itu hilang dicuri, Supiyan bergegas lapor polisi. Belakangan, warga ada yang melihat motor pelaku, dibvawa oleh Rony, yang tercatat sebagai warga sekitar.

"Kita lakukan pencarian segera mungkin, pada akhirnya kita berhasil menemukan motor itu ada dengan pelaku. Kita bawa motor dan pelaku ke kantor," ungkap Purwanto.

Rony punya alasan mencuri motor itu, hanya gara-gara lantaran ngebet ingin punya motor dan berniat mencuri setelah melihat motor terparkir di depan rumah tetangganya. "Kasusnya sedang kita kembangkan lebih lanjut, untuk memastikan ada tidaknya dia terlihat aksi curanmor di lokasi lainnya," terang Purwanto.

Pelaku ini meringkuk di penjara, setelah ditetapkan sebagai tersangka. Dia dijerat penyidik, dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian disertai pemberatan.

Selasa, 15 Januari 2019

SEORANG PENGEMUDI TAXI ONLINE DIAMANKAN SATRESNARKOBA POLRES DIDUGA NYAMBI MENJADI PENGEDAR SABU

SEORANG PENGEMUDI TAXI ONLINE DIAMANKAN SATRESNARKOBA POLRES DIDUGA NYAMBI MENJADI PENGEDAR SABU

SEORANG PENGEMUDI TAXI ONLINE DIAMANKAN SATRESNARKOBA POLRES DIDUGA NYAMBI MENJADI PENGEDAR SABU

AGEN POKER Seorang pengemudi taxi online diamankan jajajran Satresnarkoba Polres Tegal Kota di depan rumahnya, di Jalan Kurma kelurahan Kraton, Tegal Barat, Kota Tegal karena kedapatan menyimpan sejumlah paket sabu-sabu siap edar dengan berat 2,75 gram.

Selain sabu, petugas juga berhasil mengamankan uang tunai Rp 300.000, dua batang sedotan lancip, satu unit HP, dan dua buah pipet kaca dan satu korek api gas.

Adapun identitas pelaku yang berhasil diamankan yakni Arie Setiawan (21) yang berprofesi sebagai pengemudi taxi online yang biasa mangkal di Jalan Belimbing.

Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah mengatakan pengungkapan kasus itu bermula dari informasi warga tentang adanya seorang pemuda yang dicurigai sering mengedarkan narkoba jenis sabu.

Pemuda itu memiliki ciri-ciri rambut belakang gondrong kulit kuning.

"Selanjutnya petugas melakukan pengintaian berhari-hari terhadap gerak-gerik pelaku. Saat itu, petugas mendapatkan informasi dirinya kerap melakuakn transaksi di temapt ia biasa nongkrong di Jalan Belimbing," kata Rondhijah, pada hari Selasa 15 Januari 2019.

Dia melanjutkan, pihaknya melakukan pembuntutan terhadap pelaku saat melintas dengan menggunakan ojek online. Saat pelaku berhenti di depan rumahnya, petugas langsung menyergapnya.

"Setelah diamankan, kita melakuakan penggeledahan dan berhasil ditemukan sembilan paket sabu yang berada di dalam tasnya," tandasnya.

Terkait kasus itu, imbuh Rondhijah, pelaku dijerat dengan pasal 114 Ayat (1) Jo pasal 112 ayat (1) UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Senin, 14 Januari 2019

SEORANG PRIA TEWAS DI MASSA SETELAH DIDUGA TELAH MENCURI DUA EKOR AYAM

SEORANG PRIA TEWAS DI MASSA SETELAH DIDUGA TELAH MENCURI DUA EKOR AYAM


SEORANG PRIA TEWAS DI MASSA SETELAH DIDUGA TELAH MENCURI DUA EKOR AYAM

AGEN POKER Kematian yang telah menimpa Ikhwanul Rofi'i, warga Desa Ngagel, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, jawa Tengah, menyisakan luka yang mengdalam bagi keluarga yang telah ditinggalkan.

Rofi'i bapak tiga anak tersebut, tewas dikeroyok oleh massa setelah diduga telah mencuri dua ekor ayam pada hari Sabtu (12/1/2019) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Pria yang berusia 42 tahun itu tewas dengan mengenaskan di tanggul Sungai Tempur atau Kali Pekeng Turut, Desa Dumpil, Kecamatan Dukuhseti.

Saat ini keluarga korban tengah berupaya untuk menuntut keadilan atas tindakan main hakim sendiri yang berujung pada maut itu.

Mereka berharap agar para pelaku yang telah mengeroyokan diperoses secara hukum dan diadili sesuai dengan peraturan yang telah diterapkan.

Kasus tersebut sudah dilaporkan oleh keluarga korban ke Polsek Dukuhseti Kepada pihak kepolisian mereka mendesak agar kasus tewasnya Ikhwanul itu bisa segera di usut secara tuntas.

Ngasri, adik sepupu Rofi'i, mengaku sangat menyayangkan tindakan amuk massa yang sampai menewaskan kakaknya tersebut.

Ngasri sendiri menyebut, tuduhan soal mencuri ayam yang dialamatkan kepada Rofi'i belum jelas duduk perkaranya.

"Seharunya diserahkan dulu ke polisi biar jelas. Seandainya massa waktu itu sadar hukum tentunya kakak saya masih hidup. Yang kami ketahui, Mas Rofi'i tidak pernah terlihat dalam kasus pencurian dan saya belum pernah mendengarnya. Kami sangat menyayangkannya. Kemarin, kami sudah melaporkan hal ini kepada polisi dan berharap polisi segera menangkap hingga mengadili para pelaku pengeroyokan itu," terang Ngasri, pada hari Senin 14 Januari 2019.

Ngasri tak bisa membayangkan bagaimana dengan nasib ketiga orang anaknya korban setelah ditinggal pergi oleh bapaknya.

Selama ini, dalam kesehariannya Rifai adalah pekerjaan serabutan dan buruh [etani yang menggarap lahan di sawah.

"Kasihan anak-anak Mas Rofi harus menanggung beban yang berat," katanya.

Sementara itu Kapolser Pati AKBP Jon Wesly Arianto mengatakan, kasus tewasnya Rofi'i masih didalami oleh pihak kepolisian.

Ia membenarkan bahwa korban tewas akibat dikeroyok oleh massa.

"Kami masih mendalami kasus ini. Yang jelas, pengeroyok korban ada banyak orang," kata Jon.

Untuk diketahui, Ikhwanul Rofi'i (42) tewas diamuk massa setelah diduga mencuri dua ekor ayam pada hari Sabtu 12 Januari 2019 dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Bapak tiga anak tersebut tewas tergeletak di tanggul Sungai Tempur atau kali Pakeng turut, Desa Dumpli, kecamatan Dukuhseti.

Saat itu Mapolsek Dukuhseti menerima laporan dari kepala Desa Ngapel Suwardi bahwa ada seorang pencuri ayam yang ditangkap dan menjadi sasaran amukkan warga.

Mendapatkan laporan itu, polisi langsung meluncur ke tempat kejadian perkara (TKP). Jasad korban kemudian dibawa ke RSUD Soewondo Pati untuk diotopsi.

Minggu, 13 Januari 2019

WARGA GUNUNG KIDUL KEMBALI BERHASIL MENANGKAP ULAR PITON BERUKURAN BESAR

WARGA GUNUNG KIDUL KEMBALI BERHASIL MENANGKAP ULAR PITON BERUKURAN BESAR

WARGA GUNUNG KIDUL KEMBALI BERHASIL MENANGKAP ULAR PITON BERUKURAN BESAR

Ular yang berukuran besar kembali muncul di Kabupaten Gnungkidul, yogyakarta.

Setelah sebelumnya di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, ular piton yang panjang nya berkisaran 5 meter tersebut ditangkap di Dusun gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen, saat akan menyerang hewan ternak warga, pada hari Sabtu (21/1/2019) dini hari.

Kepala Desa Getas, Kecamatan Playen Pamuji mengatakan, ular piton ditangkap warga saat sedang mendekati permukiman. Beberapa warga yang mengetahui keberadaan ular tersebut langsung melakukan penangkapan dan disimpan di salah satu rumah warga yang bernama Sukro di Dusun Gembuk.

"Beberapa hari sebelumnya penangkapan ular itum ada warga yang mempergoki seekor ular yang berukuran besar anak memangsa ayam. Lalu diusir, beberapa hari kemudian ditangkap ulari itu," katanya pada saat dihubungi pada hari Minggu (13/1/2019).

Menurut dia, ular yang berukuran besar  tersebut memang sudah sering bermunculan di daerahnya Namun demikian, tidak semua berhasil ditangkap.

"Ditangkap di sungai kecil, yang biasa dilalui ular. Dlsana memang banyak ular yang berukuran besar," ucapnya.

"Ular dari hasil tangkapan tersebut pada biasanya diletakkan di kandang, jika ada yang berniat untuk mmebelinya ya dijual. Karena warga disini tidak bisa memelihara ular," ujarnya.

Disinggung mengenai tidak dikembalikan ke alam liar, Pamuji mengatakan, saat ini kawasan perbukitan ataupun ladang sudah digunakan warga untuk bercocok tanam. jika dikembalikan, dikhawatirkan akan bersinggungan langsung dengan manusia. "Pada biasanya ular yang berhasil di tangkap di jual, kalau dikembalikan takut nanti menyerang manusia," katanya.

Kepala Bidang Peternakan Dinsa Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi Sulistyanto mengatakan, awal  munculnya ular piton kemungkinan karena minimnya makanan di habitat aslinya. Dan sehingga, beberapa diantaranya muncul ke sekitar permukimam warga dengan menguncar hewan ternak warga.

"Untuk mencegah pemangsaan ular pada ternak, yang bisa dilakuakn masyarakat sekitar memperhatikan kebersihan lingkungan kandangnya. Jika perlu ditambah penerangan," ucapnya.

Pihaknya belum bisa mengambil langkah terkait kemunculan ular tersebut. Nantinya, diperlukan koordinasi lintas sektral.

Sabtu, 12 Januari 2019

ABDUL HARIS TEWAS SEKETIKA SAAT MOTORNYA BERTABRAKAN DENGAN MOBIL DUMP TRUK

ABDUL HARIS TEWAS SEKETIKA SAAT MOTORNYA BERTABRAKAN DENGAN MOBIL DUMP TRUK

ABDUL HARIS TEWAS SEKETIKA SAAT MOTORNYA BERTABRAKAN DENGAN MOBIL DUMP TRUK

Anggota Polres Kotabaru Aiptu Abdul Haris meninggal dunia usai mengalami kecelakaan lalulintas yang dialaminya di Wilayah Polsek Kintap Tanahlaut dini hari tadi, pada hari Sabtu (12/01/2019.

Kecelakaan yang terjadi di jalan nasional tersebut terjadi antara Aiptu Abdul haris yang mengendarai sepeda motor Honda matic PCX berwarna putih tersebut dengan bernomor polisi DA 6492 GBL bertabrakan dengan sebuah Dump Truk warna putih dengan nomor polisi DA 8392 CO yang supirnya bernama Ari PJ warga Desa Haur Gading kecamatan bantara Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

"Kejadiannya di Jalan A Yani tepatnya di Desa Kintap kecil Kecamatan Kintap," kata kapolsek Kintap, AKP Tenguh Siswoyo.

Korban yang diketahui tinggal di Jalan Silver RT. 21/04 Desa Semayap Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru tersebut diketahui datang dari arah Pelaihari menuju Kotabaru, sepeda motro korban berjalan di jalurnya disebelah kiri mengenai lubang yang ada di Jalan tersebut.

Akibatnya sepeda motor yang korban kendarai oleh ke arah kanan sementara bersamaan berlawanan arah melintas dump truk dari arah Kotabaru yang di jalurnya di sebelah kanan dan menabrak sepeda motor korban.

Korban pun yang pada awalnya terpental dari motornya, kemudian terlintas ban truk hingga membuatnya meninggal di tempat kejadiannya.

Korban jelas AKP Tenguh mengalami luka pada bagian kepala tangan sebelah kanan mengalami patah, luka robek di telapak kaki bagian kanan.

Melihat kejadian tersebut supir dump truk langsung tancap gas untuk melarikan diri.

"Berkat laporan masyarakat supir truk berhasil di amankan oleh jajaran polsek Jorong bersama dump truknya, korban dibawa ke Puskesmas Kintap namun sudah dalam keadaan tak bernyawa karena MD ditempat," jelas AKP tenguh.

Kamis, 10 Januari 2019

PENGENDARA MOTOR TEWAS DITEMPAT SAAT MOTORNYA BERTABRAKAN DENGAN TRUK TANGKI

PENGENDARA MOTOR TEWAS DITEMPAT SAAT MOTORNYA BERTABRAKAN DENGAN TRUK TANGKI

PENGENDARA MOTOR TEWAS DITEMPAT SAAT MOTORNYA BERTABRAKAN DENGAN TRUK TANGKI


Kecelakaan antara sepeda motor dan mobil truk tangki dengan sepeda motor terjadi di Jalan Raya Dusun Kase, Desa Jelimpo, Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan barat, pada hari Kamis (10/1/2019) sekitar pukul 13.30 WIB.

Akibat dari kecelakaan tersebut, pengendara sepeda motor honda KB 2618 DE atas nama Ensaoy (33) warga Dusun Kase meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara itu mobil truk tangki dangan KB 9568 L yang dikendarai oleh Radiono Dion (45) tercatat sebagai warga Dusun Senjaya, Kecamatan Kuala Behe langsung diamankan oleh pihak kepolisian.

Kejadian tersebut pun sudah ditanggani oleh Sat Lantas Polres Landak.

"Iya benar ada kejadian kecelakaan. Ada yang meninggal satu orang," ujar Kasat lantas Polres Landak AKP Gandi Darma Yudanto saat dihubungi pada Kamis sore.

Dijelaskannya, kecelakaan tersebut terjadi antara mobil truk tangki dan sepeda motor yang terjadi sekitar pukul 13.30 WIB sehingga mengakibatkan pengendara sepeda motor meninggal dunia di tempat kejadian.

"Kecelakaan memang sering kerap terjadi di daerah ini, dan sering pula korban meninggal dunia di tempat," tambahnya.

Piket laka lantas polres Landak menerangkan, kecelakaan yang terjadi didaerah tersebut karena ada yang sering melebar lajur.

Serta kendaraan sering berkecepatan tinggi, sehingga tidak bisa menggendalikan kendaraannya.

Saat ini kecelakaan itu sudah ditangani oleh petugas kepolisian dan arus lalu lintas pun terpantau sudah lancar.

"Evakuasi sudah selesai, mobil dan sepeda motor sudah dibawa ke polres Landak dan tidak ada kemacetan," pungkasnya.

Rabu, 09 Januari 2019

SITI ROHAYATI MELAOPORKAN TETANGGANYA KEPOLISI KARNA TIDAK TERIMA ANAKNYA DISENTIL

SITI ROHAYATI MELAOPORKAN TETANGGANYA KEPOLISI KARNA TIDAK TERIMA ANAKNYA DISENTIL 

SITI ROHAYATI MELAOPORKAN TETANGGANYA KEPOLISI KARNA TIDAK TERIMA ANAKNYA DISENTIL

Siti Rohayati (34) melaporkan tetangganya kepada polisi akibat tidak terima anaknya yang masih berusia 5 tahun disentil.

Peristiwa yang terjadi, pada hari Minggu (6/1/2019) lalu, saat korban yang diketahui bernama JUN sedang bermain bersama dua orang temannya, yaitu F (4) dan S (4) di depan rumah tetangganya yang dilaporkannya di Jalan Sensus IVD RT 08/14 Bidaracina Jatinegara, Jakarta Timur sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat itu, ketiganya melihat ada bunga berwarna pink yang sedang mekar di halaman rumah tetangganya. Ketiganya pun tertarik dan langsung memetiknya.

"Saat memetik, ternyata pimilik melihat mereka. Anak kami sudah mencoba mengembalikannya, namun malah disentil hingga berkali-kali di muka dan telinga," ucapnya  pada hari Rabu 9 Januari 2019.

"Pada akhirnya mereka menangis histeri dan lari pulang kerumah," tambahnya. Namun, ternyata tetangganya yang diketahui berinisial L (60) mengejar ketiganya dan kembali menyentil mereka hingga berkali-kali di muka hingga menjerit.

Pelaku di lingkungan sekitar memang dikenal arogan," ujarnya.

Akibat dari perbuatannya tetangganya tersebut, kini ketiga korban mengalami trauma dan lebih memilih untuk mengurung diri di dalam rumah. Bahkan, sejak peristiwa tersebut, ketiganya tidak mau lagi berangkat ke sekolah.

Atas dari kejadian ini, Siti langsung melaporkan pelaku ke Polres Metro Jakarta Timur dengan nomor 23/K/2019/RJT.

Ia berharap, pihak kepolisian dapat bertindak cepat dan menangkap pelaku agar peristiwa semacam ini tidak terulang kembali kepada anak- anak lainnya.

Selasa, 08 Januari 2019

DUA ANAK DITEMUKAN TEWAS DALAM INSIDEN KEBAKARAN 3 RUMAH KOTA AMBON

DUA ANAK DITEMUKAN TEWAS DALAM INSIDEN KEBAKARAN 3 RUMAH KOTA AMBON

DUA ANAK DITEMUKAN TEWAS DALAM INSIDEN KEBAKARAN 3 RUMAH KOTA AMBON

Kebakaran yang melanda tiga rumagh di Lorong Sedap Malam, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Dua bocah tewas terbakar dalam insiden ini.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.45 WIT, Selasa (8/1/2019). Dinas Pemadam Kabakaran Kota Ambon menurunkan enam unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api.

"Ada dua korban meninggal dunia hangus terbakar," ujar kasubbag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau Lease Ipda Julkisno Kaisupy saat dihubungi.

Dalam peristiwa itu, polisi pertama kali menemukan jasad Wa dan Bintang (6), penyandang disabilitas dan tidak bisa berjalan dengan sempurna. Satu jam kemudian, jasad LA Sekke (13) ditemukan.

"Pertama kali ditemukan WA Bintang, kemudian LA Seke. Kedua korban ditemukan dalam kondisi tubuhnya hangus terbakar di dalam kamar," katanya.

Dua anak yang meninggal dunia telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Ambon.

Belum diketahui pasti dari penyebab kebakaran tersebut. Namun dugaan sementara karena hubungan pendek arus listrik.

Dari tiga rumah yang ludes terbakar, dua rumah yang dijadiakn kos-kosan. Ada 99 kamar kos yang ditempati oleh warga.

Senin, 07 Januari 2019

BASARNAS MENEMUKAN JASAD NELAYAN YANG TERKENA GULUNGAN OMBAK 10 METER DI PANTAI SAMAS

BASARNAS MENEMUKAN JASAD NELAYAN YANG TERKENA GULUNGAN OMBAK 10 METER DI PANTAI SAMAS

BASARNAS MENEMUKAN JASAD NELAYAN YANG TERKENA GULUNGAN OMBAK 10 METER DI PANTAI SAMAS

Upaya pencarian Purwanto alias Gareng (37) seorang nelayan yang menjadi korban laka laut di pantai Samas akhirnya berhasil ditemukan.

Korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di perairan Kawasan pantai Bugel, Kulon Progo, pada hari Senin (7/1/2019) sore, sekitar pukul 16.20 WIB.

Dantim SAR Gabungan Dari Basarnas Yogyakarta Morgan Hidayat Melalui Humas Basarnas Yogyakarta, Pipit Eriyanto menerangkan tim SAR Gabungan yang membuka posko di Pantai Samas langsung menunju ke lokasi, ketika mendapatkan kabar penemuan mayat korban.

"Saksi adalah seorang warga lihat jasad Gareng mengabung di laut. Kemudian saksi membawanya ke tepi pantai dan melaporkan kepada Tim SAR yang berada di Pantai Bugel," terangnya, pada hari Senin (07/1/19) malam.

Tim SAR setelah mendapatkan laporan tersebut langsung, menuju ke lokasi dan segera mengevakuasi jenazah korban ke rumah duka.

Dengan ditemukan jenazah korban, Operasi SAR laka laut perahu neyalan yang terbalik dinyatakan ditutup dan segenap unsur tim SAR Gabungan dikembalikan ke kesatuannya masing-masing.

Minggu, 06 Januari 2019

4 WISATAWAN TERSERET ARUS TIGA BERHASIL DI SELAMATKAN DAN SATU MASIH DINYATAKAN HILANG

4 WISATAWAN TERSERET ARUS TIGA BERHASIL DI SELAMATKAN DAN SATU MASIH DINYATAKAN HILANG

4 WISATAWAN TERSERET ARUS TIGA BERHASIL DI SELAMATKAN DAN SATU MASIH DINYATAKAN HILANG

Empat wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Pantai Parangtritis Kabupaten Bantul Istimewa yogyakarta, pada hari Minggu 6 Januari 2019 siang dilaporkan terseret gelombang pantai tersebut.

"Dari emapt korban kecelakaan lau tersebut, tiga diantaranya dapat diselamatkan, satu korban maish dalam pencarian," kata Humas Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta Pipit Eriyanto dalam keterangan yang tertulis di Yogyakarta, pada hari Minggu 6 Januari 2019 sore hari.

Tiga korban kecelakaan laut di Pantai Parangtritis yang berhasil diselamatkan itu adalah Malik Sadikin Nugroho (26), Saryono (20), dan Bambang Irawan (18). Ketiganya merupakan warga Munggur, Mojogedang, Karangayar, Jawa Tengah.

Sedangkan korban yang masih hilang dan belum berhasil ditemukan hingga pada hari Minggu sore adalah Presetyo (18) pelajar asal Munggur, Mojogedang, Karanganyar, Jawa Tengah.

Menurut dia, berdasarkan dari laporan yang diterima dari Satuan Linmas (Satlinmas) Wilayah Operasi III Parangtritis kejadian kecelakaan laut itu terjadi pada hari Minggu sekitar pukul 13.30 WIB di Pantai Parangtritis saat keempat orang bermain air dilaut.

"Korban datang bersama rombongan satu bus dari Karanganyar, keempat korban bermain di area dekat palung dan sudah di peringatkan oleh petugas Tim SAR yang berada di tepi Pantai," katanya.

Namun, kata dia, mereka tidak menghiraukan peringatan tersebut, sehingga keempat korban terseret ke palung dan terbawa ke tengah laut, kemudian petugas yang berada di pinggir pantai langsung memberi pertolongan.

"Korban satu dan dua langsung tertolong menggunakan pelampung dan papan surfing, sedangkan korban ketiga dan keempat terbawa arus ke tengah, namun korban tiga dapat tetolong dengan dievakuasi oleh perahu nelayan," katanya.

Sedangkan korban ke empat, kata dia, masih dalam pencarian oleh anggota tim SAR dan Direktorat Polisi Air Polda Diy dan Satlimnas Pantai Parangtritis yang sebelumnya juga member pertolongan kepada korban yang selamat lainnya.

Sabtu, 05 Januari 2019

SEORANG NAPI PENGHUNI RUTAN KELAS 1 DIKABARKAN MENINGGAL DUNIA KARNA TEKANAN DARAH TINGGI

SEORANG NAPI PENGHUNI RUTAN KELAS 1 DIKABARKAN MENINGGAL DUNIA KARNA TEKANAN DARAH TINGGI

SEORANG NAPI PENGHUNI RUTAN KELAS 1 DIKABARKAN MENINGGAL DUNIA KARNA TEKANAN DARAH TINGGI

Seorang napi penghuni Rutan Kelas 1 makassar, Juherman alias Ato (43) dikabarkan meninggal dunia pada hari Sabtu (5/11/2018).

Ato merupakan tahan narapidana kasus narkotika pengadilan Negeri makassar.

Informasi yang didapatkan, korban sempat dilarikan pihak Rutan Kelas 1 Makassar ke RS Bhayangkara Makassar dalam kondisi sudah kritis.

Beredar kabar korban meninggal dunia diduga lantaran over dosis. Namun, kabar tersebut dibantah Kepala Rutan Kelas 1 Makassar Mujiarto.

Menurut Mujiarto, korban meninggal dunia akibat terkena darah tinggi. "Tidak benar itu kalau dikatakan over dosis, korban meninggal karena terkena darah tinggi, mungkin dari faktor makanannya," kata Mujiarto.

Sebelum dilarikan kerumah sakit bhayangkara, korban sempat menjalanani perawatan di Klinik Rutan.

"Korban sempat dirawat di Klinik kami pagi tadi, kalau tidak salah sampai ada satu botol cairan infus yang diberikan, pada sebelumnya dibawa ke RS Bhayangkara." kata Mujiarto.

Selain itu, Informasi yang didapatkan korban diduga meninggal dalam perjalanan ke RS Bhayangkara.

"Kemungkinan seperti itu, karena saya tidak ikut tadi," ujar Mujiarto.

Korban merupakan narapidana kasus narkotika dengan vonis empat tahun penjara. Setahun masa vonis telah korban jalani.

Kini jenazah korban telah diambil oleh pihak keluarganya dan dibawa ke rumah duka di Sudiang, Kecamatan Biringkanaya Makassar.

Kamis, 03 Januari 2019

SEORANG PRIA MENIKAM TETANGGANYA HINGGA TEWAS

SEORANG PRIA MENIKAM TETANGGANYA HINGGA TEWAS 

SEORANG PRIA MENIKAM TETANGGANYA HINGGA TEWAS

Tidak terima istirnya diperkosa, membuat Jy (28) gelap mata. Dia nekak membunuh tetangganya sendiri, Ratanca (25) yang tidak lain adalah pelaku pemerkosaan istrinya.

Pembunuhan tersebut terjadi di sekitar rumah korban dan pelaku di Jalan Pasutri Dayang Rindu, Kelurahan Keramasan, Kecamatan Kertapati, Palembang, pada hari Rabu 26 Desember 2018 dini hari. Pelaku menikam punggung korban sebanyak dua kali hingga korban tewas ditempat kejadian.

Usai kejadian tersangka melarikan diri ke Bangka Belitung. Lantaran merasa tak tenang, dia menyerahkan diri ke Polsek Sungai Liat, Bangka. JY pada akhirnya dijemput oleh polisi untuk diproses di Palembang. Tersangka mengaku menaruh dendam kerena korban memperkosa istrinya beberapa hari sebelum kejadian pembunuhan. Dia merasa harga dirinya sebagai laki-laki dilecehkan sehingga ingin membalas dendam.

"Tidak terima istri saya diperkosa, saya sakit hati. Makanya saya bunuh dia," ungkap tersangka JY di Mapolsek Kertapati Palembang, pada hari Rabu 3 Januari 2019.

Sementara itu, kapolsek kertapati AKP I Putu Suryawan mengungkapkan, pihaknya sudah berusaha mencari keberadaan tersangka namun tak membuahkan hasil ketika petugas Polsek Sungai Liat, Bangka, menghubungi bahwa tersangka menyerahkan diri barulah dilakukan penjemputan.

"Tersangka mengaku bersalah dan merasa tidak tenang hidupnya selama pelarian, pada akhirnya dia menyerahkan diri," ungkap Putu.

Atas dari perbuatannya, tersangka dikenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana mati atau seumur hidup dengan barang bukri pakaian korban dan tersangka saat kejadian. Sementara pisau yang digunakan sedang dicari karena dibuang tersangka ke sungai.

"Tersangka mengaku mendapat pengakuan dari istrinya bahwa diperkosa korban, lalu timbullah niat tersangka untuk membalas dendam kepada pelaku pemerkosaan itu," pungkasnya.

Rabu, 02 Januari 2019

LIMA PELAKU PENGEROYOKAN ANGGOTA BRIMBO MENYERAHKAN DIRI

LIMA PELAKU PENGEROYOKAN ANGGOTA BRIMBO MENYERAHKAN DIRI

LIMA PELAKU PENGEROYOKAN ANGGOTA BRIMBO MENYERAHKAN DIRI

AGEN POKER Lima pengeroyokan anggota Brimob Detasemen C belitang, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatra Selatan, Briptu Yusuf (30), menyerahkan diri karena takut ditembak polisi. Mereka mengakui ikut terlibat aksi pengeroyokan yang menyebabkan korban tewas.

Kelima pelaku adalah Indo Saputra (22), Julius Hendra Yudi (38), Fandi (38), dan Hartawan (40). Semuanya adalah warga Tebing Gading, OKU Selatan, serta Rudi Hartono (38) warga Kampung Minang, OKU Selatan.

Sebelumnya, polisi sudah berhasil meringkus tiga pelaku, yakni Yongki (21), Hafnizar (27) dan Zen Oktono (50) yang merupakan warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, OKU Selatan.

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, para pelaku menyerahkan diri didampingi keluarga masing-masing ke Mapolres OKU Selatan, pada hari Rabu 2 Januari 2019 pagi. Mereka mengaku takut ditembak polisi karena sudah mendengar ancaman yang diberikan tindakan tegas.

"Pagi tadi lima pelaku sudah menyerahkan diri, mereka karna takut ditembak," ungkap Zulkarnain, pada hari Rabu 2 Januari 2019.

Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka Zen Oktono membacok wajah dan menusuk dada korban. Luka itulah membuat korban tewas karena kehabisan darah." ujarnya. Diberitahkan sebelumnya, korban tewas dikeroyok delapan orang saat menegur pelaku yang menggunakan knalpot bising ketika melintas di Jalan Raya Ranau, Kelurahan Batu Belang jaya, Kecamatan Muara Dua, OKU Selatan, Minggu 30 Desember 2018. Korban yang mengenakan pakaian preman dan pelaku sama-sama mengendarai sepeda motor.

Meski sudah ditegur, pelaku malah menantang sambil menarik gas motor hingga berulang-ulang dan akhirnya dikejar oleh korban. Terjadilah selisih paham antara korban dan pelaku.

Korban yang saat itu kesal membautnya memukul tersangka Yongki dengan senjata api. Melihat rekannya dipukul, tujuh pelaku pengeroyokan korban hingga tewas. Ada yang menggunakan tangan kosong hingga membacok dan menusuk dengan pisau.

Polisi meringkus tersangka yongki (21), Hafnizar (27) dan Zen Oktono (50) sehari usai kejadian. Sementara lima tersangka lain diserahkan pihak keluarga ke kantor polisi dan masih menjalani pemeriksaan.

Selasa, 01 Januari 2019

DUA REMAJA TENGGELAM SETELAH NEKAT MANDI SAAT GELOMBANG PASANG

DUA REMAJA TENGGELAM SETELAH NEKAT MANDI SAAT GELOMBANG PASANG

DUA REMAJA TENGGELAM SETELAH NEKAT MANDI SAAT GELOMBANG PASANG

Dua remaja digulung ombak di pantai Yeh Kuning, 1 anak pantai tidak tertolong, temannya nyaris saja ikut tergulung ombak pantai.

Dua remaja tersebut terseret arus laut pantai Yeh Kuning. Keduanya terseret dan tenggelam, setelah nekat mandi pada gelombang pasang sore tadi, Senin 31 Desember 2018.

Nahas, satu diantara korban tidak tertolong dan ditemukan meninggal dunia dalam peristiwa ini.

Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusar Agustinus Sooai menyatakan, satu dari dua remaja itu ditemukan meninggal dunia, pada hari Senin 31 Desember 2018 sekitar pukul 17.00 WITA.

Kedua korban ialah Louis Fernando (13) dan Yustus Okta Tristi Yoga (17) tinggal di Panti Asuhan Alas Kasih Jalan Ngurah Rai Jembrana.

"Kedua korban terseret arus. Satu meninggal dan satu masih dirawat di Puskesmas, arena tenggelam terseret arus laut," ucapnya, pada hari Senin 31 Desember 2018.

Yusak menjelaskan, awalnya kedua korban sekitar pukul 16.00 WITA berenang di tepian.

Sayangnya, entah bagaimana ketika berada tidak jauh dari bibir pantai, Louis terseret arus laut.

Kemudian, Yustus mencoba berusaha menolong temannya tersebut. Tapi sayangnya, bukan malah bisa menolong, Yustus malah juga ikut terseret arus laut. Yustus berhasil diselamatkan dari peristiwa maut itu.

"Pada pukul 17.00 WITA korban berhasil ditemukan di pinggir pantai dalam keadaan sudah tidak bernyawa oleh saksi. Kemudian selanjutnya korban di bawa ke puskesmas Yeh Kuning," jelasnya.

Dari hasil pemeriksaan luar, lanjut Yusak, pada tubuh korban tidak ada ditemukan tanda-tanda adanya luka lembam.

Namun hanya ditemukan pada hidung dan mulut korban mengeluarkan cairan. sementara ini, jenazah korban masih berada di puskesmas Yeh Kuning untuk menunggu pihak keluarga korban.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...