Minggu, 13 Januari 2019

WARGA GUNUNG KIDUL KEMBALI BERHASIL MENANGKAP ULAR PITON BERUKURAN BESAR

WARGA GUNUNG KIDUL KEMBALI BERHASIL MENANGKAP ULAR PITON BERUKURAN BESAR

WARGA GUNUNG KIDUL KEMBALI BERHASIL MENANGKAP ULAR PITON BERUKURAN BESAR

Ular yang berukuran besar kembali muncul di Kabupaten Gnungkidul, yogyakarta.

Setelah sebelumnya di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, ular piton yang panjang nya berkisaran 5 meter tersebut ditangkap di Dusun gembuk, Desa Getas, Kecamatan Playen, saat akan menyerang hewan ternak warga, pada hari Sabtu (21/1/2019) dini hari.

Kepala Desa Getas, Kecamatan Playen Pamuji mengatakan, ular piton ditangkap warga saat sedang mendekati permukiman. Beberapa warga yang mengetahui keberadaan ular tersebut langsung melakukan penangkapan dan disimpan di salah satu rumah warga yang bernama Sukro di Dusun Gembuk.

"Beberapa hari sebelumnya penangkapan ular itum ada warga yang mempergoki seekor ular yang berukuran besar anak memangsa ayam. Lalu diusir, beberapa hari kemudian ditangkap ulari itu," katanya pada saat dihubungi pada hari Minggu (13/1/2019).

Menurut dia, ular yang berukuran besar  tersebut memang sudah sering bermunculan di daerahnya Namun demikian, tidak semua berhasil ditangkap.

"Ditangkap di sungai kecil, yang biasa dilalui ular. Dlsana memang banyak ular yang berukuran besar," ucapnya.

"Ular dari hasil tangkapan tersebut pada biasanya diletakkan di kandang, jika ada yang berniat untuk mmebelinya ya dijual. Karena warga disini tidak bisa memelihara ular," ujarnya.

Disinggung mengenai tidak dikembalikan ke alam liar, Pamuji mengatakan, saat ini kawasan perbukitan ataupun ladang sudah digunakan warga untuk bercocok tanam. jika dikembalikan, dikhawatirkan akan bersinggungan langsung dengan manusia. "Pada biasanya ular yang berhasil di tangkap di jual, kalau dikembalikan takut nanti menyerang manusia," katanya.

Kepala Bidang Peternakan Dinsa Pertanian dan Pangan Gunungkidul Suseno Budi Sulistyanto mengatakan, awal  munculnya ular piton kemungkinan karena minimnya makanan di habitat aslinya. Dan sehingga, beberapa diantaranya muncul ke sekitar permukimam warga dengan menguncar hewan ternak warga.

"Untuk mencegah pemangsaan ular pada ternak, yang bisa dilakuakn masyarakat sekitar memperhatikan kebersihan lingkungan kandangnya. Jika perlu ditambah penerangan," ucapnya.

Pihaknya belum bisa mengambil langkah terkait kemunculan ular tersebut. Nantinya, diperlukan koordinasi lintas sektral.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...