Sabtu, 29 Februari 2020

POLISI BERHASIL MERINGKUS 2 ORANG DARI EMPAT ORANG YANG DIDUGA BANDAR

POLISI BERHASIL MERINGKUS 2 ORANG DARI EMPAT ORANG YANG DIDUGA BANDAR 

POLISI BERHASIL MERINGKUS 2 ORANG DARI EMPAT ORANG YANG DIDUGA BANDAR

Giat Operasi Antik 2020 digelar Kepolisian Resor (polres) Tanahbumbu yang menyasar target peredaran narkotika membuahkan hasil. Setelah jajaran Polsek ANgsana meringkus empat tersangka dua di antaranya diduga bandar. Giliran anggota Polsek Kusan Hilir menangkap seorang yang diduga kuat adalah pengedar narkotika jenis sabu-sabu, pada hari Sabtu 29 Febuari 2020 sekitar pukul 08.30 WITA. Tersangka yang terjaring operasi antik anggota Polsek Kusan Hilir, adalah Misna Ukari Yana alias Misna (25) bersetatus seorang ibu rumah tangga (IRT). Misna kini harus berurusan dengan petugas, diduga karena telah nekat mengedarkan narkoba jenis sabu-sabu. Kapolres Tanahbumu AKBP Sugianto Marweki SIK melalui Kapolsek Kusan Hilir Iptu Moersani mengatakan, tersangka diringkus anggota Reskrim di Jalan Mustika, RT 05, Desa Batuah, Kecamatan Kusan Hilir, Tanah Bumbu.

Menurut Moersani, tersangka berstatus mengurus rumah tangga di tangkap, bermula informasi yang diterima oleh anggota Reskrim. Menyebutkan di wilayah itu sering terjadi transaksi narkotika jenis sabu. Oleh anggota dipimpin Iptu Moersani, kemudian melakukan penyelidikan. Namun, tidak berlangsung lama dilakukan penangkapan terhadap tersangka. "Dilakukan pemeriksaan ditemukan sbau-sabu satu paket paket sabu dalam plastik hitam yang dijatuhkan di bawah kolom rumah," kata Moerdani. Namun sempat terlihat petugas yang meringkusnya. Bersama barang bukti, tersangka digelandang ke Mapolsek guna proses hukum lebih lanjut.

Kamis, 27 Februari 2020

SEJUMLAH MAKAN AMBROL TEGERUS LONGSOR DAN JATUH KE SUNGAI CIRANGGONG

SEJUMLAH MAKAN AMBROL TEGERUS LONGSOR DAN JATUH KE SUNGAI CIRANGGONG 

SEJUMLAH MAKAN AMBROL TEGERUS LONGSOR DAN JATUH KE SUNGAI CIRANGGONG

Sejumlah makan ambrol tergerus longsor di tanggul Sungai Ciranggong Blok Undrus, Desa Cibeber, Kecamatan Sukagumiwang, Kabupaten Indramayu. Kejadian itu diketahui warga pada hari Rabu 26 Febuari 2020 sekitar pukul 13.00 WIB. Kasi Kedaruratan BPBD Kabupaten Indramayu, A Fatah mengatakan, setelah mendapatkan laporan pihaknya langsung meninjau lokasi kejadian. "Di Desa Cibeber tapi yang terdampak hanya makan saja," ujar dia pada hari Kamis 27 Febuari 2020. Dirinya menjelaskan, berdasarkan keterangan kuwu desa setempat, ada banyak makan yang ambrol dan jatuh kedalam aliran sungai. Makam-makan itu terbawa material tanah tanggul yang longsor. "Saya bertanya kepada kuwunya tidak disebutkan tapi terdapat lumayan banyak yang terdampak, mungkin kurang lebih puluhan," ucapnya.

"Warga setempat juga bingung nyarinya bagaimana, sudah berbentuk tulang dan tertimpa lumpur," lanjut dia. Berdasarkan hasil assesment diketahui longsor terjadi akibat derasnya Sungai Ciranggong-Sungai Cumanuk akibat hujar deras yang mengguyur Kabupaten Indramayu beberapa waktu trakhir ini. Adapaun tanah yang longsor itu, yakni sepanjang 100 meter dengan kedalaman 4-6 meter. "Kalau jarak dari rumah warga ke lokasi kejadian sekitar 3 meter," ujarnya. Dalam hal ini BPBD Kabupaten Indramayu juga menyerahkan bantuan berupa karung sebagai upaya pencegahan. Karung-karung tersebut nantinya akan diisi dengan tanah untuk dijadikan tanggul sementara waktu. "Kami berkoordinasi bersama dengan Muspika untuk mengimbau kepada seluruh masyarakat tentang keselamatan dan apabila kondisi semakin buruk segera melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman," ujarnya.

Rabu, 26 Februari 2020

SATU DARI DUA PELAKU CURANMOR DITANGKAP POLSEK DELITUA

SATU DARI DUA PELAKU CURANMOR DITANGKAP POLSEK DELITUA

SATU DARI DUA PELAKU CURANMOR DITANGKAP POLSEK DELITUA

Satu dari dua pelaku curanmor berhasil ditangkap petugas Polsek Delitua. Sahnan alias  Anan (39) warga Perumahan Asabri, Pasar 9, Kecamatan Sibirubiru, tidak berkutik pada saat ditangkap oleh petugas, pada hari Selasa 25 Febuari 2020 kemarin. Pada saat ditangkap, pelaku hendak menjual motor dari hasil curiannya itu. Tidak hanya itu sasja, identitas pelaku sebelumnya berhasil didapat petugas dari rekaman kamera CCTV yang terpasang di lokasi kejadian, Jalan Besar Delitua. Aksi pelaku diketahui bersama temannya yang kini masuk daftar pencarian orang (DPO). Kapolsek Delitua AKP Zulfikar mengatakan, pihaknya mendapat informasi bahwa ada kasus pencurian yang terekam kamera CCTV.

"Petugas kami langsung ke TKP untuk olah tempat kejadian," kata Zulfikar, pada hari Rabu 26 Febuari 2020. "Namun pada saat olah tempat kejadian berlangsung, Tim mendapatkan informasi dari saudara korban bahwa sepeda motor yang dicuri ada di Jalan Santun, Kecamatan Medan Kota," sambungnya. Lanjut Kapolsek, dipimpin Kanit Reskrim, Iptu Idem Sitepu bersama dengan korban langsung pergi ke TKP. "Pelaku berhasil ditangkap dan dilakukan interogasi. Pelaku mengaku menjalankan aksinya bersama dengan AR alias IP (DPO)," ungkapnya. Tidak sampai disitu, pelaku pun diberi hadiah berupa timah panas, pada saat petugas kepolisian melakukan penangkapan.

"Pada saat dilakukan penangkapan tersangka mencoba melarikan diri. Tim langsung melakukan tindakan tegas terukur di bagian kaki sebelah kiri dan membawanya ke RS Bhayangkara Medan beserta dengan barang buktinya," bebernya. Untuk diketahui, dalam video amatir yang beredar, pelaku menggunakan sepeda motor jenis matik bersama dengan temannya. Aksi pencurian sepeda motor itu cukup cepat, diduga pelaku menggunakan kunci T. Akibat kasus pencurian tersebut korban pun membuat laporan dengan bukti LP /293 / K/ II / 2020/ SPKT/ Sek Delta. Dari penangkapan tersebut petugas amankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Vario 125, BK 6621 AFV. Satu unit sepeda motor Honda Beat Street, BK 2937 AIJ. Satu unit laptop merk Asus, HP merk Sony X, sebuah helm, topi, sepasang sepatu dan sebuah tas sandang.

Selasa, 25 Februari 2020

DUA REMAJA PUTRI DITEMUKAN TEWAS DEGAN TUBUH PENUH LUKA TUSUKAN DI BAUBAU

DUA REMAJA PUTRI DITEMUKAN TEWAS DEGAN TUBUH PENUH LUKA TUSUKAN DI BAUBAU


DUA REMAJA PUTRI DITEMUKAN TEWAS DEGAN TUBUH PENUH LUKA TUSUKAN DI BAUBAU


Pihak kepolisian mendua WA Inni (13) dan Devi (15) yang ditemukan tewas dengan tubuh penuh luka di Baubau, Sulawesi Tenggara, bukan korban begal atau pemerkosaan. Dua remaja putri itu diperkirakan adalah korban pembunuhan yang pelakunya lebih dari satu orang. Pembunuhannya juga diduga memiliki dendam dengan korban. "Kita duga dua orang pelakunya. Motifnya smenetara kita masih simpulkan, ini pelakunya sakit hati dan memiliki dendam," Ujar Kasat Reskrim polres Baubau, AKP Ronald Arron Maramis, kepada sejumlah media di kantornya, pada hari Selasa 25 Febuari 2020. Dugaan itu disimpulkan berdasarkan hasil visum yang menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan pada alat vital kedua korban. Selain itu, barang milik kedua korban tidak hilang.

Sepeda motor yang dikendarai oleh kedua korban tersebut jgua sudah ditemukan oleh pihak kepolisian. "Lukanya korban terlalu banyak luka tusukan, korban dua orang dan lukanya sama benda tajam keduanya, kita curiga barang tajam pelaku sama, berhubungan kedua korban ini," ujar Ronald. Dua remaja putri ini tinggal serujmah meski bukan saudara kandung. Pada saat keluar rumah bersama-saam dengan mengendarai sepeda motor. "Sekarang kita lagi melakukan penyelidikan, memantapkan informasi yang kita dapat biar lebih cepat terungkap," ucap Ronald. Terbaru, terduga pembunuhan dua orang remaja putri di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dibekuk polisi.

Kasat Reskrim Polres Baubau AKP Ronald Arron Maramis mengatakan, polisi menangkap seorang pelaku berinisial A di rumahnya, yang ada di Kecamatan Betoambari, Baubau, pada hari Selasa 25 Febuari 2020 sekitar 17.00 WITA. Selain menangkap terduga pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang buktinya yang diduga digunakan pelaku seperti pisau dan baju. "Pelaku merupakan teman dekat pelaku, motifnya pelaku sakti hati. Pelaku menggunakan pisau dapur," kata Ronald kepada sejumlah media di kantornya, pada hari Selasa 25 Febuari 2020. Pelaku A tidak melawan pada saat dibekuk oleh anggota Satreskrim polres Baubau yang dibantu oleh Tim Resmob Ditreskrimun Polda Sultra. Pada saat ini polisi masih memeriksa A yang diduga membunuh dua remaja putri tersebut. WA Inni (13) dan Devi (15), Kelurahan Lipu, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, ditemukan tewas di dua lokasi yang berbeda. Warga menemukan jasad WA Inni tergeletak di Jalan Simpang Lima, Kelurahan Waborobo, Kecamatan Betoambaroi, Baubau pada hari Minggu 23 Febuari 2020 malam hari. Kemudian, pada hari Senin 24 Febuari 2020 pagi, warga menemukan tubuh Devi di batu karang Pantai Lakeba.

Senin, 24 Februari 2020

JAMJAMI WARGA INDERAMAYU TEWAAS TERSENGAT ALIRAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI

JAMJAMI WARGA INDERAMAYU TEWAAS TERSENGAT ALIRAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI 

JAMJAMI WARGA INDERAMAYU TEWAAS TERSENGAT ALIRAN LISTRIK TEGANGAN TINGGI

Jamjami (42) warga Desa Karangampel Kidul, Kecamatan Karangampe, Kabupaten Indramayu tewas tersengat aliran listrik tegangan tinggi. Korban meninggal dunia pada saat sedang membersihkan gorong-gorong di sekitar rumahnya, pada hari Senin 24 Febuari 2020 sekitar pukul 09.00 WIB. Kapolres Indramayu, AKBP Suhermanto melalui Paur Subbag Humas Polres Indramayu, Ipda Sukenda menyebut Jamjami tersetrum listrik di saluran sungai Sipetung Blok Lagis, Desa Karangampel Kidul. "Pada saat itu maqsyarakat termasuk korban tengah melaksanakan kerja bakti atau sedang gotong-royong dalam rangka melancarkan aliran sugnai dari sampah, untuk melancarkan air yang meluap menggenangi pemukiman penduduk," ujarnya.

Dikisahkan Ipda Sukenda, kejadian nahas itu bermula pada saat korban memegang kawat skur atau kawat seling penyeimbang tiang listrik. Tiang listrik itu berada persis di samping gotong-royong saluran Sungai Sipetung DEesa Karangampel Kidul. "Korban tersengat aliran listrik, ternyata kawat skur atau kawat sling tersebut beraliran listrik, dikarenakan kabel sentral terkelupas akibat gesekan dan menempel pada kawat penyeimbangan tiang listrik tersebut," ucapnya. Korban pun meninggal dunia ditempat kejadian perkara. Dokter Puskesmas Karangampel DR Sanudin menjelaskan, terdapat luka bakar serius di bagian jari tangan kanan korban sepanjang 2 centimeter. Luka itu akibat sengatan aliran listrik tegangan tinggi. "Dari pemeriksaan luar terdapat luka bakar di bagian jari tangan sebelah kanan korban sekitar 2 centimeter," ujarnya.

Minggu, 23 Februari 2020

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA MENGAMBANG DI SUNGAI CILIWUNG

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA MENGAMBANG DI SUNGAI CILIWUNG 

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA MENGAMBANG DI SUNGAI CILIWUNG

Mayat seorang perempuan ditemukan mengambang di Sungai Ciliwung RT05/01, Kelurahan Sempur, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada hari Minggu 23 Febuari 2020 pagi. Pada pergelangan tangan kanan mayat yang diperkirakan telah meninggal 3 hari ini, melingkar sebuah gelang berwarna jingga bertuliskan Persija, sebuah klub sepakbola asal Jakarta. Paur Humas Polresta Bogor Kota, Ipda Desty Irianti menjelaskan, mayat perempuan yang diperkirakan berusia 25 tahun, telah membengkak dan mengeluarkan aroma tak sedap saat ditemukan. "Ditemukan oleh warga sekitar jam 08.00 WIB pagi tadi mengambang di aliran Sungai Ciliwung. Pada saat ini sduah dibawa ke RSUD Kota Bogor," kata Desty.

Tidak ada identitas apa pun pada tubuh perempuan itu, Namun, pada saat ditemukan mengenakan tanktop berwarna merah dan pakaian dalam warna hitam dengan identifikas," katanya. Kata Desty, mayat itu pertama kali diketahui oleh warga pada saat sedang mengawasi anak-anak berenang di bawah jembatan Sempur, kemudian melihat sosok mayat perempuan terbawa arus sungai ke arah Sempur Kaler. "Kemudian saksi coba mengejar dan berhasil mengevakuasi mayat tersebut. Kondisinya sudah membengkak dan mengeluarkan bau tidak sedap. Sudah dibawa ke RSUD Kota Bogor," kata Desty. Desty menyebut, mayat itu diperkirakan berusia 25 tahun dan mengenakan pakaian tanktop merah dan celana dalam berwarna putih. "Sepertinya sudah beberapa chari meninggal dan tidak ada identitas apapun vdi tubuh korban," kata dia.

Sabtu, 22 Februari 2020

DUA REMAJA TEWAS TENGGELAM DI UNDERPASS KULUR

DUA REMAJA TEWAS TENGGELAM DI UNDERPASS KULUR 

DUA REMAJA TEWAS TENGGELAM DI UNDERPASS KULUR

Underpass Kulur yang terletak di Kapanewon Temon, Kulon Progo yang sudah delapan tahun ini berubah menjadi kolam pada saat musim hujan kembali menelan korban jiwa. Hal ini dibenarkan Kapolsek Temon, Kompol Setyo Heri Purnomo pada hari Sabtu 22 Febuari 2020. Menurutnya kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.15 WIB dan dilaporkan terhadap dua remaja yang meninggal dunia akibat peristiwa ini. Adapun korban yang meninggal dunia bernama Tegar (15) warga Tawangsari dan Ryan (16) warga Bandungan. Sementara itu, satu korban lainnya yang dikabarkan selamat yakni Apang (15) dan dalam perawatan di RSUD Wates. Dari Sukoharjo dilaporkan seorang pria ditemukan tewas di aliran sungai Bengawan Solo tepatnya di Bengungan Colo, Desa Pengkol, Kecamatan Nguter, Sukoharjo, pada hari Rabu 19 Febuari 2020.

Menurut Plt Kapolsek Nguter, Iptu Winardi, pria tersebut bernama Sunaryo (70), warga Pengkol, RT : 03/RW: 02, Nguter, Sukoharjo. Kejadian tersebut bermula pada saat korban sedang mengembala kambingnya di sekitar bantaran sungai bengawan Solo. Tiba-tiba seekor kambing menuju ke sungai lalu tercebur. "Korban berusaha menyelamatkan kambingnya yang hanyut di sungai," katanya. Korban pun berusaha menyelamatkan kambingnya dengan menyebutkan dirinya ke aliran Sungai Bengawan Solo. Namun korban justru hanya terbawa arus sungai. "Korban diduga tidak bisa berenang, dan kemudian hanyut di aliran sungai," imbuhnya. Warga sekitar yang mengetahui kejadian itu, lantas berusaha menyelamatkan korban.

Kamis, 20 Februari 2020

SEEKOR HARIMAU SUMATERA DITEMUKAN MATI TERJERAT KAWAT DI BENGKULU

SEEKOR HARIMAU SUMATERA DITEMUKAN MATI TERJERAT KAWAT DI BENGKULU

SEEKOR HARIMAU SUMATERA DITEMUKAN MATI TERJERAT KAWAT DI BENGKULU

Seekor harimau Sumatera yang berusia telah dewasa ditemukan mati terkena jerat pemburu di Desa Selingsingan, Kecamatan Seluma Utara, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. "Ditemukan seekor harimau Sumatera yang mati akibat terjerat kawat. Di sekitar lokasi penemuan harimau tersebut terdapat jerat kawat seling lainnya yang berisi umpan seekor babi," kata Kapolres Seluma AKBP I Nyoman Merta Dana. Pada hari Kamis 20 Febuari 2020. Nyoman menambahkan, pihaknya berkoordinasi dengan BKSDA guna melakukan pemeriksaan dan otopsi.

"Kami juga memintai keterangan warga sekitar untuk mendapatkan informasi awal penyebab kematian harimau Sumatera tersebut," ujarnya. Sementara itu, Direktur Lingar Institute Bengkulu Iswadi mengatakan, kawasan tersebut memang diakui masih ditemukan spesies harimau Sumatera. Sebab, kawasan tersebut masih merupakan gugusan kawasan hutan bukit barisan. Mencegah hal demikian terlulang kembali, kata dia, akan diterapkan aksi patroli dengan sejumlah organisasi pencinta satwa harimau dengan cara operasi sapu jerat harimau. "Sejumlah operasi sapu jerat kerap kita lakukan di wilayah itu. Namun tinggkat perburuan masih saja kerap terjadi. Kita berharap semua elemen bersama memerangi aksi penjualan dan perburuan harimau Sumatera," demikian Iswandi.

Rabu, 19 Februari 2020

SEORANG IBU PUKUL RENTENIR DENGAN TABUNG GAS 3KG KARNA MERASA KESAL DI TAGIH UTANG

SEORANG IBU PUKUL RENTENIR DENGAN TABUNG GAS 3KG KARNA MERASA KESAL DI TAGIH UTANG

SEORANG IBU PUKUL RENTENIR DENGAN TABUNG GAS 3KG KARNA MERASA KESAL DI TAGIH UTANG

Merasa kesal karena ditagih utang, seorang wanita di Ciwidey pukul seorang rentenir menggunakan tabung gas melon. Kapolsek Ciwidey, AKP Irvan Taofik menjelaskan bahwa peristiwa ini terjadi pada hari Jumat, 14 Febuari 2020, sekitar pukul 15.30 WIB. Adapun seorang wanita diketahui berinisial SU (35) yang kini ditahan di Mapolresta Bandung. Dijelaskan bahwa pelaku ini mememiliki utang dan harus membayar kepada korban sebesar 70.000 per hari. "Korban ini rentenir, pelaku meminjam uang dengan bunga," kata Ivan pada hari Rabu 19 Febuari 2020. 

Suatu hari, korban mendatangi rumah pelaku di Kampung Buni Kasih, Desa Lebakmuncang Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung. Kedatangan korban ini untuk menagih utang yang dipinjam oleh pelaku. Namun pada saat itu pelaku sedang tidak memiliki uang untuk membayar. Sementara korban menagih utangnya dengan cara teriak-teriak. Pelaku yang kesal gelap mata lalu pergi ke dapur untuk mengambil tabung gas melon dan memukulkannya ke arah wajah dan kepala korban sebanyak 4 kali. "korban teriak-teriak tidak terima dan harus bayar. Pelaku kesal, ke dapur dan mengambil tabung gas 3 kg, dipukulkannya sebanyak 4 kali," kata Ivan. Akibatnya, korban mengalami luka sobek di bagian wajah dan kepalanya ia pun pingsan dan berlumuran darah. 

"Pelaku terkejut lihat darah, dia pun ikut pingsan juga," kata Ivan. Dengan luka di wajahnya korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Santosa untuk diberikan perawatan medis. Mendapatkan penganiayaan itu, keluarga korban melaporkannya ke Polsek Ciwidey. Pada hari Sabtu 15 Febuari 2020, Unit Reskrim Polsek Ciwidey mengamankan pelaku beserta barang bukti tabung gas melon. "Dengan adanya kejadian tersebut korban mengalami luka sobek di bagian wajah dan kepala korban, pada saat ini korban dirawat di Rumah Sakit Santosa dengan keadaan sudah sadarkan diri akan tetapi belum bisa dimintai keterangan," kata Ivan. Pihaknya mengimbau kepada semua masyarakat agar memberdayakan program simpan pinjam dan menghindari peminjaman kepada rentenir. "Saya sudah mengimbau kepada seluruh masyarakat termasuk Kades se-wilayah hukum Polsek Ciwidey. Untuk tidak meminjam uang kepada rentenir, Bank Emok atau sejenisnya, Karena akan merugikan masyarakat itu sendiri," imbaunya.

Selasa, 18 Februari 2020

POLRES SERGAI TANGKAP MANTAN POLISI DAN TIGA REKANNYA TERKAIT KASUS PEREDARAN NARKOBA

POLRES SERGAI TANGKAP MANTAN POLISI DAN TIGA REKANNYA TERKAIT KASUS PEREDARAN NARKOBA

POLRES SERGAI TANGKAP MANTAN POLISI DAN TIGA REKANNYA TERKAIT KASUS PEREDARAN NARKOBA

Satuan Narkoba polres Sedang Bedagai menangkap empar orang pria yang selama ini terlibat dalam kasus peredaran narkoba di kawasan Kecamatan Perbaungan. Empat orang itu yakni Deni Egi Trisnadi (29), Sukarman (53), June Tarigan (26) dan Sarju (40) yang merupakan satu jaringan. Selain warga Kecamatan Perbaungan diantara mereka ada yang beralamat di Kecamatan Pantai Cermin dan Percut Seituan. Mereka ditangkap di tempat yang terpisah pada hari Senin 17 Febuari 2020 malam. Satu di antara dari para tersangka adalah mantan personel Polri. Kasat Narkoba Polres Serdang Bedagai, AKP Martualesi membenarkan tersangka Sukarman adalah mantan personel Polri.

Sukarman dipecat pada tahun 2016 silam karena disersi. Pada saat ini pihaknya pun masih mendalami setiap keterangan dari Sukarman dan teman-temannya. "Iya memang dia polisi dulunya, tapi sudah dipecat. Pangkat terakhirnya Bripka dan berdinas terakhir di Polsek Kotarih," kata Martualesi, pada hari Selasa 18 Febuari 2020. Ia menceritakan pada awal mulanya dapat mengungkap kasus jaringan narkotika Perbaungan Percut Seituan ini berawla dari informasi masyarakat. Tersangka yang pertama kali diringkus adalah Deni di kawasan Lingkungan III Kelurahan Batang Terap Perbaungan tepatnya di depan SMAN 1 Perbaungan. Pada saat itu diamankan narkoba jenis sabu seberat 0.80 gram dan berbagai barang bukti lain seperti klip transparan dan pipet sekop plastik.

Dari penangkapan ini kemudian dikembangkan dan dilakukan penangkapan terhadap Sukarman yang tidak jauh dari lokasi pertama kali. "Dari tangan Sukarman juga didapat sabu dengan berat 1.50 gram. Dari situ terus kita lakukan pengembangan dan kita kemudian bergerak ke kelurahan Simpang 3 Pekan dan menangkap June Tarigan. Kita dapati juga barang bukti sabu seberat 2 gram dan 15 helai plastik klip transparan kecil kosong. Ada juga kita dapati buku catatan yang diduyga berisikan rekapitulasi penjualan-penjualan sabu," kata Martualesi. Tidak hanya sampai di situ, polisi bergegas ke Desa Tembung Kecamatan Percut Seituan dan menangkap tersangka Sarju. Dari tangan Sarju baru kemudian didapat sabu dengan berat 11,30 gram. Dijelaskan kalau dari penangkapan June Tarigan banyak informasi yang kemudian didapat. "June menerangkan memperoleh sabu dari seseorang bernama Wak Ngah yang beralamat di Desa Tembung dan selalu bertransaksi menggunakan HP baru kemudian dilakukan pemancingan dengan memesan sabu sebanyak 30 gram dimana sistemnya selalu dijemput ke lokasi Percutseituan. Saya dan anggota kemudian menuju Percut dan sampai di lokasi June menunjuk seorang laki laki berperawakan jenggotan dan gemuk (Sarju) yang sedang duduk, bahwasanya laki laki tersebut yang selalu mengantarkan sabu pesanannya," beber Martualesi.

Pada saat Sarju ditangkap, Martualesi menyebut tersangka melakukan perlawanan dan mencoba melukai petugas sambil berusaha merebut senjata personel. Melihat hal itu, petugas memberi tindakan tegas dan terukur di bagian kaki kirinya diberikan peluru. Di bawah tempat duduknya kemudian ditemukan dua paket plastik klip yang berisi sabu.

Senin, 17 Februari 2020

DUA PRIA MABUK TEWAS SETELAH TERJATUH DARI ATAS JEMBATAN EMAS

DUA PRIA MABUK TEWAS SETELAH TERJATUH DARI ATAS JEMBATAN EMAS

DUA PRIA MABUK TEWAS SETELAH TERJATUH DARI ATAS JEMBATAN EMAS

Dua pemuda mabuk tewas seketika pada saat dirinya terjatuh dari atas Jembatan Emas, Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada hari Minggu 16 Febuari 2020 sekitar pukul 18.10 WIB. Kedua korban yang berasal dari daerah Sei Selan, Bangka Tengah itu mengendarai sepeda motor dalam keadaan sedang mabuk dengan kecepatan yang tinggi pada saat melintasi jembatan tersebut. "Pada sebelumnya kami nongkrong, ada alkohol juga. Kemudian pergi mau mencari makan," kata rekan korban yang sekaligus saksi mata, Dodi di Jembatan Emas, pada hari Minggu malam. Korban bernama Musa (21) dan Iskandar (28) sempat diperingatkan untuk memperlambatkan laju sepeda motornya. Namun, Suzuki Satria FU yang dikendarai terlanjur jatuh dari ketinggian 15 meter dadn menghantam lantai tiang jembatan. 

Diduga korban tidak menyadari bagian tengah jembatan dalam posisi terbuka dikarnakan kondisi jalan di jembatan gelap. Kedua korban terkapar dekat sepeda motor dengan kondisi mengeluarkan banyak darah. Keduanya dilarikan ke RSBT. Namun, nyawa mereka tidak dapat terselamatkan. Kabag OPS Polres Pangkal Pinang Jadiman Sihotang mengatakan, korban mabuk setelah mengunjungi pantai. Kemudian keduanya nongkrong di Jembatan Emas hingga malam. "Pada saat hendak melanjutkan kembali perjalanan lalu terjadi kecelakaan itu. Saksi ada di belakang pakai motor juga dan berteriak, tapi sudah terlambat," ujar Jadiman. Kecelakaan dengan korban jiwa telah beberapa kali terjadi di Jembatan Emas. Pada sebelumnya sebuah minibus jatuh, menewaskan sopir dan satu penumpangnya. 

Menurut temannya, Dodi, (21) warga Romadon, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah, mengatakan kejadiannya pada pukul 18.15 WIB. Dodi sempat memberhentikan keduanya yang sedang mengendarai motor di Jembatan. Namun keduanya tidak melihat dirinya. "Saya lambai-lambai tidak terlihat, saya mau kejar tidak terkejar lagi," ujar Dodi, pada hari Minggu 16 Febuari 2020. Lanjutnya, mereka bersama-sama dari arah Citraland menujuh ke arah Sungaiiliat, dengan kecepatan kurang lebih 70 km/jam. Ujar dia, temannya sedang pengaruh minuman keras. keduanya bernama Musa (21) dan kandai (26) warga Romadon, Sungai Selan, Bangka Tengah. "Dari pihak jembatan sudah menghalangi kemungkinan mereka tidak sempat mengerem lagi," ujarnya. Mereka, dia dan kedua temannya tersebut. Ingin pulang ke kontrakan Selindung. Ia bilang tidak ada pulsa listrik gelap. "Mereka berdua maksa katanya, mau makan-makan, ya saya ikut saja," katanya. 

Minggu, 16 Februari 2020

POLISI MENGAMANKAN EMPAT BOCAH DIBAWAH UMUR YANG MENJADI PELAKU PENCURIAN MOTOR

POLISI MENGAMANKAN EMPAT BOCAH DIBAWAH UMUR YANG MENJADI PELAKU PENCURIAN MOTOR 


POLISI MENGAMANKAN EMPAT BOCAH DIBAWAH UMUR YANG MENJADI PELAKU PENCURIAN MOTOR

Anggota Kepolisian Polres Sukoharjo berhasil mengamankan empat pelajar pelaku pencurian sepeda motor di Kecamatan Mojolaban pada hari Jumat 14 Febuari 2020 siang hari. Berdasarkan dari informasi yang didapatkan, dari satreskrim Polres Sukoharjo, empat pelaku yang masih berstatus pelajar tersebut ialah, berinisial FAR (14), DAS (14), JE (13) warga Surakarta dan AS (14) warga Sukoharjo. Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Nanung Nugroho mengatakan, pada saat itu warga Mojolaban, Slamet (43) hendak pergi ke sawah dengan mengendarai sepeda motor Honda Supra X hitam Nopol AD 3622 LT. "Setelah melakukan aktivitas di sawah, lantas Slamet kembali ke tempat sepeda motornya terparkir sekitar pukul 12.00. Tapi sepeda motornya tidak ada atau hilang," katanya pada hari Minggu 16 Febuari 2020 malam.

Sambuingnya, sleang sehari kejadian pencurian, anggota Babinkamtibmas Desa Laban menerima laporan dari warga yang telah mengamankan empat pelajar tersebut beserta dengan satu barang bukti berupa sepeda motor. Kasatreskrim Polres Sukoharjo menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan dan diinterogasi terhadap empat pelajar itu, ternyata pelaku juga melakukan pencurian sepeda motor di dua lokasi yang berbeda yang ada di Kecamatan Mojolaban. Setelah melakukan pencarian, pihak kepolisian berhasil mengamankan kembali barang bukti berupa sepeda motor Yamaha Alfa Nopol AD 5071 MK dan Honda Supra merah Nopol AD 4776 PK. "Pelaku mencuri dengan menggunakan kunci palsu. Karena pelaku anak dibawah umur, selanjutnya penanganan dilakukan unit PPA Polres Sukoharjo," pungkasnya.

Sabtu, 15 Februari 2020

DUA PRIA DITANGKAP MAPOLRES BELAWAN KARNA KEDAPATAN MEMPUNYAI 2 KG GANJA

DUA PRIA DITANGKAP MAPOLRES BELAWAN KARNA KEDAPATAN MEMPUNYAI 2 KG GANJA

DUA PRIA DITANGKAP MAPOLRES BELAWAN KARNA KEDAPATAN MEMPUNYAI 2 KG GANJA

Junaidi (55) dan Hendrik Susanto harus menjalani pemeriksaan di Mapolres Pelabuhan Belawan akibat terjerat kasus narkoba. Keduanya menyimpan masing-masing puluhan bungkus daun ganja kering pada saat diselidiki polisi. "Pertama, kita menangkap tersangka Junaidi, warga Jalan RPH Mabar Hilir, Kecamatan Medan Deli yang menyimpan 76 bungkus daun ganja kering dengan berat 2,5 ons," ujar AKP Juriadi pada hari Sabtu (15 Febuari 2020. Sementara itu tersangka kedua Hendrik Susanto (39), warga Jalan Veteran Pasar IV, Lingkungan X, Desa Manunggal, Kecamatan Labuhan Deli menyimpan 72 bungkus ganja kering dengan berat 1,5 kilogram. Proses penangkapan terjadi pada Tim Opsnal Satres Narkoba Polres Pelabuhan Belawan mendapat info dari masyarakat yang menyatakan bahwa Junaidi adalah seorang pengedar narkoba.

Info tersebut langsung di perdalam petugas lalu menyambangi tersangka pada saat berada di kediamannya. "Dari informasi warga, kita langsung check ke lokasi dan mendapati Junaidi sedang berada di rumahnya, Jalan RPH Mabar Hilir, Kecamatan Deli pada hari Kamis 13 Febuari 2020 sekitar pukul 16.30," tambah AKP Juriadi. pada saat terjadi penggeledahan, petugas mendapatkan 76 bungkus daun ganja kering yang sudah diletakkan di sebuah sepatu boat. Selain itu, petugas juga memperoleh sebungkus narkoba di dapur tersangka. Petugas langsung menginterogasi kedua tersangka dan memperoleh informasi bahwa dirinya mendapatkan ganja tersebut dari Hendrik Susanto.

"Pada saat dilakukan pengembangan dan penyelidikan, petugas sengaja memancing Hendrik Susanto mengantarkan ganja kering seberat 1 kg. Pada saat mengantar daun ganja tersebut, tersangka langsung ditangkap oleh petugas," ujar AKP Juriadi. Tersangka Hendrik Susanto mendapat daun ganja kering tersebut dari seorang yang berinisial B di Kotamadya Binjai Hendrik Susanto langsung diamankan ke Mapolres Pelabuhan Belawan. "Tersangka Hendrik Susanto masih sempat melakukan perlawanan terhadap petugas pada saat dimasukkan ke dalam mobil petugas. Dia menendang petugas dan hendak melarikan diri," papar AKP Juriadi. AKP Juriadi menambahkan, "kemudian Opsnal lainnya membantu mengejar sambil melepas tembakan peringatan agar tersangka berhenti. Karena tersangka tetap berlari, maka diberikan tindakan tegas dan terukur dan mengenai kaki sebelah kanan sehingga dapat dilumpuhkan kembali selanjutnya Hendri Susanto dibawa ke RS. TNI AL guna mendapatkan tindakan medis. Kemudian, tersangka Hendrik Susanto dan barang bukti di bawa ke kantor Satres Narkoba Polres Pelabuhan Belawan menjalani proses pemeriksaan". Selain narkoba berjenis daun ganja kering, petugas juga menyita sebuah gunting, sebuah hekter, dan satu unit kendaraan sepeda motor sebagai barang bukti.

Kamis, 13 Februari 2020

POLISI BERHASIL MERINGKUS PELAKU YANG MENYOBEK LEMBARAN AL-QURAN

POLISI BERHASIL MERINGKUS PELAKU YANG  MENYOBEK LEMBARAN AL-QURAN

POLISI BERHASIL MERINGKUS PELAKU YANG  MENYOBEK LEMBARAN AL-QURAN

Polisi akhirnya menetapkan tersangka kasus pembuangan sobekan lembaran kertas diduga AL-Quran di seputaran Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, pada hari Jumat 7 Febuari 2020 lalu. Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Edison Isir menyebutkan bahwa tersangka berinisial DIM yang telah berumur 44 tahun warga Jalan Utama, Kota Medan. "Terkait potongan kertas bertulisan positif yang merupakan bagian kitab suci Al-Quran. Pelaku yang mencoba untuk merobek dan menebar di jalan, berkat kerja sama jajaran polsek di Polrestabes bersama dengan masyarakat. Untuk tersangka bernama DIM 44 beragama Islam," tuturnya saat konfrensi pers di Kantor Polrestabes Medan, pada hari Kamis 13 Febuari 2020. Isir menyebutkan hingga pada saat ini pelaku maish satu orang dan masih akan mencari pelaku yang lainnya. "Tersangka ditangkap pada pukul 08.45 WIB masih satu orang dan sedang kita dalami. Kami yakin ini bukan pelaku tunggal, ada secara terstruktur. Akan kami kembangkan lebih lanjut. Kalau ada perkembangan signifikan, kelompok siapapun akan mencoba membenturkan masyarakat, kita akan tindak tegas," tegasnya.

Lebih lanjut, Kapolres menjelaskan bahwa tersangka mendapatkan potongan Kitab Suci Al-Quran tersebut dari Masjid Raya Al Mashun Medan. "Modusnya ketika salah di Masjid Raya, kemudian dia merobek Al-Quran ke kamar mandi dan dikantongi. Lalu dia menyeberangi jalan dan meletakkan di jalan sehingga berterbangan di Jalan," ungkapnya. Di mana di tempat kejadian perkara barang bukti yang sudah di sita ada potongan kertas dari kita suci Al-Quran. "Barang bukti juga kita amankan HP, uang dan pakaian yang dikenakan oleh terdakwa," pungkasnya sambil menunjukkan rekaman CCTV di lokasi. Kaki DIM pincang dan keluar darah. Pada saat ditanya, Kapolsek Medan Kota Kompol Riki Ramadhan, bantah menembak pelaku pada saat proses penangkapan. "Pada saat penangkapan, sendalnya lepas dan terjatuh," ucap Kompol Rikki Ramadhan. Paparan kasus ini dipimpin langsung Kapolrestabes Medan Kombes Pol Johnny Eddizon Isir. Ia menyebutkan bahwa DiM ditangkap pada saat akan melakukan aksinya. Kombes Pol Johnny Eddizon Isir mengatakan DIM sudah melakukan aksinya berkali-kali. Ia menebar sobekan Al-Quran tidak jauh dari Masjid Raya yang ada di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Kombes Pol Jhonny eddizon Isir berharap dalam kasus pembuangan ayat suci Al-Quran ini masyarakat tidak terprovokasi karena ada kelompok-kelompok yang ingin mengganggu kondisi Kambtibmas di Kota Medan.

"Untuk tersangka dikenakan dengan pasal 156 A KUHPidana tentang penistaan agama maksimal ancaman hukuman lima tahun penjara," pungkasnya. Pada sebelumnya viram rekaman CCTV memperlihatkan video pada saat robekan Al-Quran bertebaran di Jalan Sisingamangaraja Medan, pada hari Jumat 7 Febuari 2020 pada pukul 08.55 WIB. Kasubbag Humas Polrestabes Medan Kompol Edward Saragih membenarkan adanya ditemukan sejumlah robekan kertas yang bertulisan arab. Kejadian tersebut persis di depan Garuda Citra Hotel. "Pada hari Jumat, tanggal 7 Febuari 2020 pada pukul 08.55 WIB, ditemukannya robekan kertas yang bertulisan Arab di Jalan SM Raja, Kota Medan, atau persis di depan Garuda Citra Hotel,: ucap Edward pada hari Minggu 9 Febuari 2020. Pihak kepolisian juga telah melakukan cek ke tempat kejadian perkara. Petugas sudah mengantongi barang bukti dan saksi yang melihat kejadian.

Rabu, 12 Februari 2020

GADIS 17 TAHUN DICEKOKI MIRAS DAN DIRUDAPAKSA PACAR DAN TEMANNYA

GADIS 17 TAHUN DICEKOKI MIRAS DAN DIRUDAPAKSA PACAR DAN TEMANNYA 


GADIS 17 TAHUN DICEKOKI MIRAS DAN DIRUDAPAKSA PACAR DAN TEMANNYA

Seorang gadis yang masih abg dirudapaksa oleh pacar dan temannya di Bandar Lampung. Korban yang masih berusia 17 tahun dirudapaksa setelah diberi minuman keras jenis tuak. Sementara, tersangka berinisial AR (22) dan DS (20), warga Kecamatan Panjang, Bandar Lampung. Dirreskrimun Polda Lampung Kombes M Barly Ramadhany mengatakan, peristiwa gadis ABG dicabuli oleh 2 pemuda terjadi pada tanggal 29 Januari 2020. Pada saat itu, korban diajak oleh tersangka AR, yang merupakan pacar korban ke rumah temannya, DS. Pada saat dirumah DS lah korban diberi miras. "Korban lalu dicekoki miras jenis tuak," kata M Barly Ramadhany pada hari Selasa 11 Febuary 2020. Pada saat korban mabuk, kata Barly, kedua pelaku mencabuli korban dengan cara bergantian. "Ini kan korban anak di bawah umur, jadi apapun alasannya tetap pidana," ungkap M Barly Ramadhany. Atas kejadian tersebut, orang tua korban melaporkan kepada pihak kepolisian. 

"Atas laporan itu, kami selidiki, dan kami amankan dua hari kemudian, pelaku di kediamannya masing-masing," kata M Barly Ramadhany. Sementara, tersangka AR mengaku bahwa dirinya memiliki hubungan spesial dengan korban. "Itu pacar saya," ungkap siswa kelas 2 SMA tersebut. AR pun mengaku menjemput korban, ia juga memaksa korban untuk menenggak miras. Lalu, korban yang masih gadis ABG itu dicabuli bersama dengan temannya. "Iya, barengan sama dia (DS)," kata tersangka. Pada sebelumnya, seorang siswi SMA dicabuli 17 teman sekolahnya setelah mendapatkan ancaman. 

Selasa, 11 Februari 2020

LUCINTA LUNA DIAMANKAN POLDA METRO JAYA ATAS KASUS DUGAAN PENYALAHGUNAKAN NARKOBA

LUCINTA LUNA DIAMANKAN POLDA METRO JAYA ATAS KASUS DUGAAN PENYALAHGUNAKAN NARKOBA

LUCINTA LUNA DIAMANKAN POLDA METRO JAYA ATAS KASUS DUGAAN PENYALAHGUNAKAN NARKOBA

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, arti peran Lucinta Luna belum ditahan atas kasus dugaan penyalagunana narkoba. "Belum ditahan," kata Yusri pada saat dikonfirmasi wartawan, pada hari Selasa 11 Febuari 2020. Pada saat ini, Kata Yusri, Lucinta Luna masih dilakukan pemeriksaan di Mapolres Jakarta Barat. "Masih diamankan," ungkap Yusri. Pada sebelumnya diketahui, Lucinta Luna diamankan atas kasus dugaan penyalahgunaan narkoba oleh Satnarkoba Polres Jakarta Barat, pada hari Selasa ini di Apartemen Thamrin City. Pada saat diamankan, polisi menemukan tiga butir narkoba yang diduga jenis ekstasi di keranjang sampah. Polisi juga menemukan obat jenis Tramadol dan Riklona di tas Lucinta Luna. Hingga saat ini, polisi masih memeriksa empat orang itu di Mapolres Jakarta Barat guna mengetahui siapa pemilik ekstasi tersebut. "Hingga sampai saat ini, mereka belum mengakui barang yang diduga ekstasi," ungkap Yusri. Sementara itu, hasil tes urine Lucinta Luna menunjukkan positif Benzodazepin. Adapun hasil tes urine tiga rekan Lucinta Luna menunjukkan negatif penggunaan narkoba. Lucinta Luna masih diamankan bersama dengan 3 orang, yakni D,N dan H. "Publik figur LL diamankan bersama dengan 3 orang lainnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, pada hari Selasa 11 Febuari 2020.

Dua orang yang ditangkap bersama dengan Lucinta Luna adalah staf-nya, dan satu orang lagi adalah pasangan pemain film transgender itu. Menurut Yusri Yunus, empat orang tersebut ditangkap pihak kepolisian dari Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat di Apartemen Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada hari Selasa 11 Febuari 2020 pagi. "Penangkapan berdasarkan laporan dan informasi masyarakat. Petugas melakukan surveilence dan pembututan pada yang bersangkutan," kata Yusri Yunus. Pada saat penggeledahan di apartemen tersebut, polisi menemukan 3 butir pil ekstasi di dalam keranjang sampah. Polisi juga menemukan obat penenang Ramadol dan Likronal yang masuk dalam psikotropika di kamar apartemen tersebut. "Mereka kami amankan di Polres Metro Jakarta Barat. Setelah dilakukan tes urin terhadap Ll, positif mengandung benzo di obat yang masuk ke psikotropika. Sementara 3 orang lainnya negatif," katanya. Pada saat polisi masih melakukan pemeriksaan intensif 4 orang yang diamankan itu. "Obat yang diduga ekstasi dan ditemukan di apartemen sedang dicek ke labfor untuk memastikan bahwa itu pil ekstasi atau bukan," jelas Yusri Yunus.

Memang tersangka itu tidak ada yang mengakui sebagai pemilik pil ekstasi yang ditemukan di keranjang sampah. Lucinta Luna sempat membantah jika pil ekstasi yang di tas dan tempat sampah adalah miliknya. Di apartemen Lucinta Luna ditemukan pil ekstasi pada tong sampah. Dari hasil pemeriksaan, Lucinta Luna terbukti positif menggunakan narkoba. Kabar tersebut pada awalnya dari sebuah foto yang beredar di media sosial. Di foto yang beredar, sosok wanita tampak diamankan di kantor polisi. Wanita tersebut disebut mirip dengan Lucinta Luna. Sosok itu juga menggunakan baju yang pernah dipakai oleh Lucinta Luna. Sang wanita mengenakan topi, atasan hitam outer krem dan memakai masker. Foto tersebut berawal dari postingan Gebby Festa, yang memang dikenal bersiteru dengan Lucinta Luna.

Gebby Festa memposting sebuah foto pada tanggal 11 febuari 2020 di akun Instagram pribadinya namuun kemudian dihapus kembali. Pada akhirnya, kebenaran kabar tersebut dikonfirmasi oleh pihak kepolisian yaitu Lucinta Luna positif menggunakan narkoba. Lucinta Luna ditangkap atas kasus dugaan penyalahgunakan narkoba oleh Satnarkoba polres Jakarta Barat, hari ini 11 Febuari 2020 di Apartemen Thamrin City. Polisi menemukan tiga pil ekstasi di keranjang sampah yang ada di dalam apartemen tersebut. Namun, Lucinta Luna tidak mengakui bahwa itu adalah miliknya.

Senin, 10 Februari 2020

SEORANG MAHASISWI NEKAT MELUKAI WAJAH TEMAN PRIANYA KARNA CINTANYA DITOLAK

SEORANG MAHASISWI NEKAT MELUKAI WAJAH TEMAN PRIANYA KARNA CINTANYA DITOLAK

SEORANG MAHASISWI NEKAT MELUKAI WAJAH TEMAN PRIANYA KARNA CINTANYA DITOLAK

Seorang mahasiswi nekat melukai wajah teman prianya, karna hanya pernyataan cintanya ditolak. Wanita itu merupakan seorang pelajar di sebuah kampus di Hafiz Ganj, Uttar Pradesh, India. Dia melakukan hal itu pada saat pria itu tengah sedang asik belajar. Gadis itu diketahui jatuh cinta pada bocah lelaki itu. Tapi sayang, pria itu menolak untuk menjalin hubungan dengan pelaku. Pelaku itu juga meminta kepada teman laki-lakinya untuk menikahinya.

Tapi pria itu, hanya mengatakan kepada wanita tersebut bahwa dirinya ingin belajar dan membangun karirnya. karna kesal karna usahanya tidak berhasil, wanita itu nekat melakukan perbuatan nekat itu. Pada hari Kamis 6 Febuari 2020, mahasiswi itu menghampiri korban, lalu menyayat wajahnya menggunakan pisau di jalan menuju kampus. Seorang saksi mata mengatakan bahwa wanita itu terlihat sangat senang setelah melukai wajah pria itu. Dia bahkan berkata, "Kamu bangga dengan penampilanmu. Sekarang tidak ada lagi yang akan menikahimu."

Pada saat melihat darah memancar keluar dari wajah bocah itu, gadis itu juga pingsan di jalan. Bocah itu segera dibawa ke rumah sakit dan kondisinya dikatakan serius. Sumber mengatakan bahwa beberapa saraf diwajahnya rusak dalam serangan itu. Kepala sekolah mengatakan bahwa insiden itu terjadi di luar kampus dan karenanya mereka tidak dapat memberikan komentar lebih lanjutnya. Belum ada keluhan yang terdaftar dalam kasus ini. Gadis dan pria tersebut masih sama-sama di bawah umur.

Minggu, 09 Februari 2020

JURAGAN PABRIK DI TANGERANG DITANGKAP KARNA TELAH MEMBUNUH ISTRINYA

JURAGAN PABRIK DI TANGERANG DITANGKAP KARNA TELAH MEMBUNUH ISTRINYA 

JURAGAN PABRIK DI TANGERANG DITANGKAP KARNA TELAH MEMBUNUH ISTRINYA

Pemilik pabrik dui Tangerang, Edi (72) nekat membunuh istrinya, Yati (50) di kawasan Kampung Nagrak. Kecamatan Periuk, Tangerang pada hari Sabtu dini hari pada tanggal 8 Febuari 2020. Kapolsek Jatiuwung. Kompol Aditya Sembiring mengatakan kalau Edi yang sudah uzur itu diamankan di lantai dua rumahnya. "Edi ditangkap di lantai dua rumahnya sendiri pada saat petugas berseragam dinas mendatangi rumahnya," kata Aditya, pada hari Minggu 8 Febuari 2020. Edi merupakan Pemilik pabrik di Kawasan Tangerang. Satu diantara dua pabrik yang ia kelola adalah PT Roda Mas yang dikelola oleh almarhum, Yati yang tewas penuh luka tusukan di sekujur tubuhnya. Warga sekitar, Muhayar menuturkan kesaksiannya mengenai keseharian pelaku. "Dia pendiam dan jarang sosialisasi dengan tetangga. Warga asli Hongkong," kata Muhayar.

Muhayar menambahkan, Jika Edi memang sudah lama tinggal di Indonesia, terutama dikawasan Tangerang. Kendati demikian, Muhayar berkata kalau pelaku belum begitu pandai dalam berbahasa Indonesia. "Pelaku memang sudah lama tinggal di sini. Nikah sama si ibu juga sudah sekitar 20 tahun, tapi dia belum bisa bahasa Indonesia," terangnya. Ia melanjutkan, kalau dirinya dikagetkan dengan kejadian yang baru pertama kali terjadi di Kampung Nagrak. Apa lagi, di rumah yang mewah dan ditembok setinggi tiga meter tersebut tidak pernah terdengar adanya suara berantem apa lagi ribut-ribut. "Ya kaget banget, soalnya sebelumnya enggak pernah terdengar adanya keributan didalam rumah ini," kata Muhayar. Walau pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan tidak pernah bersosialisasi, beda judulnya dengan korban, Yati. Korban dikenal oleh warga sekitar sebagai pribadi yang ramah dan suka mengobrol dengan tetangganya. "Kalau korban, istrinya itu memang terkenal baik. Suka ngobrol sama warga sini dia. Berbeda dengan suaminya yang jarang keliatan keluar," ujar Muhayar.

Lanjut dia, korban yang merupakan warga asli Jawa Tengah ini sangat peduli pada warga sekitar Kampung Nagrak. Bahkan dirinya pun tidak pernah memilih-milih teman dalam bergaul. Muhayar, warga sekitar lokasi menuturkan kesaksiannya soal keseharian pelaku. Ia menilai, Edi yang merupakan warga asli Hongkong itu dikenal dengan keperabadian yang tertutup kepada tetangganya. "Dia baik, baik baget. Suka bantu-bantu warga kalau lagi susah. Meskipun rumahnya besar dan mewah dia tidak pernah memilih berteman," ucapnya. kisah cinta Edi dan Yati bermula pada  sejak 20 tahun lalu pada saat almarhum menjabat sebagai sekretaris di perusahaan tersebut. Rasa cinta keduanya semakin kuat sehingga keduanya memutuskan untuk melakukan pernikahan di tahun 2010. Hingga sekarang keduanya dikaruniai seorang anak wanita yang berusia 17 tahun. Seiring berjalanya waktu, entah apa yang terlintas di pikiran Edi hingga tega membunuh wanita yang telah menemani hidupnya belasan tahun itu. Muhayar adalah salah seorang tetangga korban mengatakan sang istri sudah mengurus dua perusahaan yang dimiliki pelaku, "Istrinya (Yati) yang membesarkan dua perusahaannya yang ada di sini (Periuk). Kalau Edi keseringan di rumah," ucap Muhayar di dekat lokasi kejadian, pada hari Sabtu 8 Febuari 2020.

Kendati demikian, lanjut Mahyar, pelaku memang sebelumnya bekerja di satu perusahaan yang ada di Indonesia. "Pertama kali ke Indonesia dia kerja di PT Indo Paper terus buka pabrik sendiri dan bertemu dengan Bu Yati," sambungnya. Setelah keduanya memutuskan untuk menikah usaha yang dimiliki Edi sempat bangkrut. Namun Yati mengelolanya dan akhirnya kembali bangkit. "Sempat bangkrut tapi kembali bangkit karena dikelola oleh sang istri. Yati baik sekali orangnya," pungkasnya. Teriakan jadi petunjuk.

Sebuah kasus pembunuhan suami kepada istrinya menggegerkan warga Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Korban Yati (50) ditemukan tewas di kediamannya kawasan Kampung Nagrak, Kecamatan Periuk penuh luka tusukan di sekujur tubuhnya. Diduga kuat, Yati dihabisi oleh pelaku Edi (72) yang merupakan suaminya sendiri. Seorang warga sekitar, Dani (38) mengatakan kalau kejadian tersebut terjadi pada hari Sabtu 8 Febuari 2020 sekira pukul 01.30 WIB. Ia mendengar langsung teriakan anak korban lantaran kala itu sedang melaksanakan ronda di dekat rumah korban. "Denger, waktu itu sedang ronda tiba-tiba terdengar adanya suara anak korban berteriak minta tolong dari dalam rumah," kata Dani dekat lokasi kejadian, pada hari Sabtu 8 Febuari 2020. Panik pada saat mendengar jeritan histeris seorang wanita yang meminta tolong, ia Dani bersama warga lainnya yang masih terbangun langsung menyambangi rumah korban. Dani pun mengaku terkejutpada saat melihat Yati sudah tergeletak bersimbah darah di dalam kamarnya. "Disamperin sama warga juga kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat. Ada delapan luka tusukan di belakang dan tujuh luka tusukan di depan tubuh korban," kata dia. Dani meyakinkan kalau peristiwa pembunuhan sadis ini dilakukan oleh suami korban bernama Edy yang terpaut 20 tahun lebih tua dari korban.

Namun dirinya belum mengetahui secara pasti apa penyebab terjadinya insiden berdarah tersebut terjadi. "Pelakunya dugaannya suami korban. Tapi belum tahu karena apa," kata Dani. Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Jatiuwung AKP Zazali membenarkan adanya peristiwa pembunuhan tersebut. Menurutnya, pihaknya telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara. Sejumlah saksi juga telah diperiksa terkait insiden yang mengerikan tersebut. "Sedang kami selidiki. Untuk lebih jelasnya sabar dulu ya," ucap dia. Kata Zazali, korban diduga dibunuh pelaku karena di seluruh tubuhnya terdapat banyak luka bekas tusukan. "Karena terdapat sejumlah luka tusukan di tubuhnya," tutur Zazali. Naas. Nyawa korban tidak dapat terselamatkan setelah sempat dilarikan ke rumah sakit Sari Asih, Sangiang, Kota Tangerang. Zazali melanjutkan, jenazah Yati sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Tangerang untuk dilakukan autopsi.

Sabtu, 08 Februari 2020

SEPASANG MUDA MUDI TERTANGKAP BASAH SEDANG MESUM DIDALAM TENDA CAMPING

SEPASANG MUDA MUDI TERTANGKAP BASAH SEDANG MESUM DIDALAM TENDA CAMPING 

SEPASANG MUDA MUDI TERTANGKAP BASAH SEDANG MESUM DIDALAM TENDA CAMPING

Viral di media sosial, video sepasang muda mudi tertangkap basah sedang berbuat mesum di dalam tenda, pada saat sedang camping di sebuah pegunungan. Di dalam video amatir yang berdurasi 30 detik yang beredar, terlihat beberapa orang pendaki gunung menggerebek sebuah tenda yang berwarna merah kuning. pria dan wanita yang berada di dalam tenda, lansung panik pada saat segerombolan orang membuka resleting tendanya. "Jangan kayak gitulah," ucap wanita yang ada di dalam tenda. Wanita itu hanya terlihat mengugnakan sebuah jaket berwarna hitam biru. Dia seperti tidak mengenakan pakaian dalam, padahal pada saat kejadian posisinya sedang berada di area pegunungan. 

"Maka dari itu kamu jangan berbuat gitu disini,Z" kata salah seorang pria yang mengenakan baju hitam liris putih. Setelah selimut di tarik, sang pria yang berada di dalam tenda langsung cepat-cepat menutupi kembali bagian badan sang wanita yang menggunakan sebuah baju. "Sudah, keluar kau, keluar kau," ujar pria lainnya yang ikut menggerebek tenda itu. "Pokoknya jangan kalian nampak di sini lagi nanti malam ya," timpal pria yang lain. Menambahi pernyataan temannya, salah seorang pendaki lain mengatakan, seharusnya kalau kalian mau buat kayak begitu jangan disini. 

"Kalau mau buat kayak begitu di hotel," ujarnya. "Modal kau dikit," jelasnya. Pria lainnya menyebut barang-barang yang mereka bawa harus ditinggalkan semua. "Ini semua harus ditinggal, kalian pulang" katanya. "Ini barangnya ini," jawab pria di dalam tenda. "Enggak bisa," jawab pria lain dari luar. Hingga sampai saat ini belum diketahui pasti, dimana lokasi aksi tidak senonoh yang dilakukan sepasang muda mudi tersebut.

Kamis, 06 Februari 2020

TOTUA HUTAGAOL TEWAS SETELAH KENDARAANNYA MENGALAMI KECELKAAN DI PORSEA

TOTUA HUTAGAOL TEWAS SETELAH KENDARAANNYA MENGALAMI KECELKAAN DI PORSEA

TOTUA HUTAGAOL TEWAS SETELAH KENDARAANNYA MENGALAMI KECELKAAN DI PORSEA

Seorang warga Porsea, Toba Samosir Rotua Hutagaol (47), tewas pada saat berkendara di Jalan Lintas Porsea-Balige, pada hari Kamis 6 Febuari 2020. Kabag Humas Polres Tobasa Aipda Priden Sinaga mengatakan mobil yang menabrak korban telah di amankan oleh pihak kepolisian di Kantor Polsek Laguboti. Korban pun langsung meninggal dunia di tempat kejadian sebelum dibawa ke rumah sakit.

"Korban mengalami patah kaki kiri, patah pada pergelangan tangan kanan, luka robek pada kening dan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rujukan RS HKBP Balige," ujar Sinaga. Sinaga menyebutkan, korban datang dari arah Porsea menuju Balige. Ketika hendak mendahului truk, dari arah berlawanan meluncur satu mobil Innova Plat BB 46 E yang dikemudikan Frengky Boris Sitorus (30) dari arah Tarutung. Frengky merupakan pegawai honor Pemkab Tobasa. Sopir Kadis Sosial Tobasa, Rajaipan Sinurat. Kecelakaan tak dapat dihindarkan, tepat di Jalan umum Km 229-230 Medan menuju Tarutung di Desa Lumban Pea, Kecamatan Balige, Kabupaten Tobasamosir.

Pengemudi mobil telah ditahan di Polsek Laguboti beserta mobil yang dikendarainya. Termasuk sepeda motor korban juga sudah diamankan oleh pihak polisi. Kabag Humas Pemkab Tobasa Robinson Siagian membenarkan mobil tersebut milik Dinas Sosial Pemkab Tobasa. “Betul mobil BB 46 E tersebut milik Pemkab Tobasa dan selama ini dipakai oleh Dinas Sosial. Robinson mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus itu sepenuhnya ke Polisi. "Kita juga masih menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut,” ujarnya

Rabu, 05 Februari 2020

SEORANG PRIA BUNUH DIRI, AKIBAT KETAHUN TELAH MENCURI AYAM

SEORANG PRIA BUNUH DIRI, AKIBAT KETAHUN TELAH MENCURI AYAM

SEORANG PRIA BUNUH DIRI, AKIBAT KETAHUN TELAH MENCURI AYAM

Komang Bakta Yasa (36) pria asal Kubutambahan, Buleleng, Bali, ditemukan tewas di gubuk Banjar Bon, Desa Belok Sidan, Badung, pada hari Selasa 4 Febuari 2020 siang. Komang diduga meninggal dunia akibat bunuh diri. Kepala Sub Bagian Humas Polres Badung Iptu Ketut Oka Bawa mengatakan, korban merupakan terduga pelaku pencurian ayam. Kasus pencurian tersebut terjadi sehari sebelum korban ditemukan tewas. Korban ketahuan mencuri ayam di Banjar Bon pada Senin malam. Ia lalu melarikan diri ke gubug tersebut, hingga ditemukan tewas diduga akibat bunuh diri.

"Barang bukti yang ditemukan potongan tali plastik ukuran kecil. Korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi," kata Oka, pada hari Rabu 5 Febuari 2020. Oka mengatakan, korban pertama kali ditemukan oleh pemilik gubuk bernama Wayan Suparta. Pada saat itu, Wayan pergi ke gubug untuk memberikan makan sapi. Setelah memberi makan sapi, ia membuka gubug dan melihat seorang laki-laki gantung diri. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke petugas Desa dan dilangsung di laporkan kepada pihak kepolisian. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata orang yang gantung diri tersebut adalah terduga pelaku pencurian ayam yang melarikan diri. Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tidak ada orang yang membantu. Jika anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Selasa, 04 Februari 2020

SEORANG PEGAWAI HONORER TANJUNGBALAI DITANGKAP POLISI KEDAPATAN EDARKAN NARKOBA

SEORANG PEGAWAI HONORER TANJUNGBALAI DITANGKAP POLISI KEDAPATAN EDARKAN NARKOBA

SEORANG PEGAWAI HONORER TANJUNGBALAI DITANGKAP POLISI KEDAPATAN EDARKAN NARKOBA

Seorang pegawai honorer Pemko Tanjungbalai, Bukhori alias Kepin (25) yang sehari-harinya bertugas di bagian Keprotokolan Humas di jebloskan ke dalam sel tahanan kepolisian pada sejak hari Sabtu 1 Febuari 2020. Pasalnya warga Jalan Patimura, Lingkungan III, Kelurahan Pantai Burung, Kecamatan Tanjungbalai Selatan, Kota Tanjungbalai kedapatan memiliki satu paket narkotika jenis sabu.

Kapolres Tanjungbalai, AKBP Putu Yudha Prawira menyebutkan tersangka ditangkap pada saat tengah berada di kawasan Jalan RA Kartini, Lingkungan V, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datukbandar, Kota Tanjungbalai. "Pada saat didatangi, tersangka kehilangan gelisah dan ada sempat membuang benda ke tanah. Ketika dicek, ternyata merupakan sebuah plastik klip transparan yang didalamnya terdapat butiran kristal yang diduga sebagai narkoba jenis sabu," kata Putu, pada hari Selasa 4 Febuari 2020.  Dari hasil introgasi terhadap tersangka, terungkap bahwa kepin mengaku sedang menunggu seseorang yang hendak membeli barang haram itu darinya.

Namun, pada sebelum proses transaksi terjadi, tersangka justru keburu ditangkap personel Polsek Datuk Bandar. "Tersangka mengakui bahwa paketan sabu itu memang miliknya untuk dijual kembali," sebutnya. Selain paketan sabu, alat komunikasi berupa satu buah ponsel merek Samsung warna hitam turut disita oleh petugas. Dijelaskan Putu, perbuatan tersangka dijerat dengan Pasal 114 ayat 1 Subsidair Pasal 112 ayat 1 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. "Acaman hukumannya maksimal 20 tahun penjara," tegasnya. Kasubbag Humas Polres Tanjungbalai, Iptu Dahlan Panjaitan membenarkan bahwa tersngka merupakan Pegawai Honorer di Pemko Tanjungbalai. "Iya memang pegawai honorer. Di Keprotokolan Humas," sebut Dahlan.

Senin, 03 Februari 2020

SEORANG IBU MUDA MENINGGAL DUNIA DENGAN BAYINYA SETELAH LOMPAT DARI ATAS GEDUNG RUMAH SAKIT

SEORANG IBU MUDA MENINGGAL DUNIA DENGAN BAYINYA SETELAH LOMPAT DARI ATAS GEDUNG RUMAH SAKIT

SEORANG IBU MUDA MENINGGAL DUNIA DENGAN BAYINYA SETELAH LOMPAT DARI ATAS GEDUNG RUMAH SAKIT

Seorang ibu muda 16 tahun tewas di tempat bersama dengan anak bayinya. Keduanya meninggal dunia, setelah lompat bersamaan dari atas gedung rumah sakit. Dia melompat dan meninggal dunia pada hari Sabtu 1 Febuari 2020, sambil menggendong bayinya yang masih berusia 5 bulan. Menurut The Star, bayi perempuan itu dirawat dan telah menerima perawatan untuk infeksi paru-parunya di sebuah rumah sakit di Lahad Datu, Sabah. Bayi itu dirawat oleh rumah sakit selama 11 hari terakhir, dan sejauh ini, alasan bunuh diri korban belum diketahui. Asisten Komisaris Polisi Distrik Lahad Datu, Nasri Mansor, menyebutkan bahwa pada pukul 7:15 pagi, dokter bayi itu memerintahkan agar respiratornya dilepas karena napasnya telah kembali normal.

Namun, insiden tragis terjadi, ketika wanita itu menggending bayinya di bangsal. "Korban sedang berjalan dan menggendong bayinya di sekitar bangsal ketika dia meminta izin dari penjaga keamanan untuk pergi ke toilet," ucap dokter. Tepat setelah di lantai bawah menemukan korban dan putrinya di tanah pada pukul 07.30 pagi hari. Investigasi menunjukkan bahwa korban berasal Kampung Bakau memanjat melalui jendela bangunan rumah sakit yang terletak 60 meter dari tanah. Keduanya dinyatakan meninggal, disebabkan oleh cedera kepala yang parah.

Meskipun kami tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi sebelum bunuh diri, pasti sangat sulit bagi ibu muda untuk membuat pilihan ini. Kehamilan di usia muda, seperti remaja, sering kali ditentang oleh masyarakat di negara kita. Dan sebagian besar ibu remaja menderita karena ada banyak stigma negatif yang diperhadapkan dengan mereka. Belum lagi, teman-teman dan masyarakat sering memperlakukan mereka tak seharusnya, dan tidak jarang membuat mereka depresi. Seperti yang dilakukan seorang remaja berusia 16 tahun di Malaysia.

Minggu, 02 Februari 2020

SEORANG ANAK 16 TAHUN HILANG TERSERET ARUS KALI PADA SAAT MENCARI IKAN

SEORANG ANAK 16 TAHUN HILANG TERSERET ARUS KALI PADA SAAT MENCARI IKAN 

SEORANG ANAK 16 TAHUN HILANG TERSERET ARUS KALI PADA SAAT MENCARI IKAN

Seorang anak yang masih berusia 16 tahun, Adfan dilaporkan hilang terseret arus Kali Bekasi di Desa Karangsastria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, pada hari Minggu 2 Febuari 2020. Tim SAR sampai saat ini masih melakukan pencarian. "Korban belum berhasil ditemukan, kami masih berusaha mencarinya," kata Anggota Satgas BPBD Kabupaten Bekasi, Andika, pada hari Minggu 2 Febuari 2020 sore hari.

Korban dilaporkan hilang terseret arus Kali Bekasi pada pukul 13.30 WIB. Berdasarkan informasi yang rangkum, korban terseret arus kali tersebut sedang mencari ikan sapu-sapu bersama dua kawanannya Aji dan Angga. Di sela mencari ikan, ketiga anak tersebut berenang menyeberangi kali. Aji dan Angga lebih dulu sampai, sedangkan, korban menyusul menyeberang. Tapi sampai di tengah diduga korban kelelahan. Dia sempat dipegang, namun lepas.

Dua kawannya lalu meminta bantua kepada penduduk setempat yang lalu diteruskan ke Tim SAR. Adapun ciri-cirinya, menggenakan kaos oblong abu-abu pendek dan celana pendek motif loreng serta memakai sarunga tangan berwarna merah. Dalam sepekan ini, sudah ada dua anak hilang terseret arus sungai tersebut. Pada sebelumnya, Fabri Fairus (12), hilang terbawa arus Kali Bekasi di Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi pada hari Jumat yang lalu. Fahri lalu ditemukan oleh Tim SAR Gabungan dalam keadaan meninggal dunia pada haru Sabtu siang(1 Febuari 2020 sekitar pukul 13.40 WIB.

Sabtu, 01 Februari 2020

WARGA MENANGKAP SEEKOR BUAYA SEPANGJANG 1 METER DI SUNGAI RANCAH BANJARBARU

WARGA MENANGKAP SEEKOR BUAYA SEPANGJANG 1 METER DI SUNGAI RANCAH BANJARBARU

WARGA MENANGKAP SEEKOR BUAYA SEPANGJANG 1 METER DI SUNGAI RANCAH BANJARBARU

Seekor buaya yang sempat meresahkan warga Sungai Rancah Kelurahan Palam, Kecamatan Cempaka Kota Banjarbaru ditangkap Kemunculan buaya anakan yang masih berukuran kecil dengan panjang satu meteran ini suddah diketahui warga dalam beberapa pekan terakhir ini. Pada hari Jumat, 31 Januari 2020 malam hari, buaya ini berhasil ditangkap oleh warga sekitar dan buaya diikat dengan menggunakan tali dan mulutnya di bungkus dengan menggunakan kain. Lurah Palam, Katimin membenarkan dengan ditangkapnya buaya di Sungai Rancah.

"Buaya itu berhasil ditangkap oleh warga kita. Buaya ditemukan pak Yusuf di belakang rumahnya. Buaya juga berhasil ditangkap pada hari Jumat malam," katanya, pada hari Sabtu 1 Februari 2020. Pada sebelumnya buaya itu ditangkap, disebutkannya memang ada sebagian warga yang melihat dan khawatir dengan adanya kemunculan buaya itu. Apalagi, informasi dari warga ada dua buaya yang diketahui kemunculannya. Satu buaya maish belum berhasil ditangkap. "Kami menghimbau kepada warga agar lebih waspada dan selalu berhati-hati. Terutama bagi anak-anak jangan dibiarkan mandi di kolam ataupun sungai yang diduga tempat persembunyian buaya. Kemungkinan masih ada lagi buaya di sekitar Sungai Rancah ini," bebernya.

Buaya yang diperkirakan lebih dari 10 kilogram dengan panjang lebih dari satu meter yang masih ditempatkan di rumah Yusuf. Buaya tersebut diikat menggunakan tali dan mulutnya dibalit dengan kain. Buaya ini bahkan jadi tontonan warga dan banyak yang berfoto dengan buaya ini. Penangkapan buaya itu dilakukan oleh Yusud dengan cara memasang jebakan di belakang rumahnya. Masyarakat setempat juga berupaya untuk kembali menangkap satu ekor buaya yang diketahui masih berkeliaran di sekitar sungai Rancah.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...