Senin, 31 Desember 2018

KAKEK 70 TAHUN DITEMUKAN MENINGGAL DITEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

KAKEK 70 TAHUN DITEMUKAN MENINGGAL DITEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

KAKEK 70 TAHUN DITEMUKAN MENINGGAL DITEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH

Sardi, seorang kakek berusia 70 tahun yang hidup sebatangkara ditemukan meninggal dunia dilokasi temapt pembuangan sampah (TPA) yang ada di kelurahan Ketami, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada hari Senin 31 Desember 2018.

Kakek Sardi diketahui meninggal dunia, setelah ditemukan oleh warga. Saat ditemukan, kakek Sardi meninggal dalam kondisi terlentang di dekat bak kontainer sampah. Korban juga masih memakai sepatuh both karet dengan celana jeans dan jaket berwarna putih.

Dalam keseharian Sardi memang tinggal di TPA kelurahan ketami karena tidak memiliki tempat tinggal dan keluarga. Empat ekor kucing terlihat yang menemani saat kakek Sardi menghembuskan nafas terakhirnya.

Keempat ekor kucing itu tampak berkerumun di tempat korban terbaring. Malahan meski jenazah sudah ditutup dengan tikar, ke empat ekor kucingnya masih berkerumun di sekitarnya.

Warga yang mengetahui kejadian ini banyak yang trenyuh dengan penderitaan dan nasih kakek Sardi di masa tuanya hidup merana.

Apalagi Sardi juga belum pernah melakukan perekaman kependudukan. Sehingga Sardi juga memiliki kartu identitas kependudukan.

Diduga Sardi meninggal karena mengalami sakit dan usianya yang sudah tua.

"Warga biasa menyapa namanya Sardi dan tinggal di TPA Kelurahan Ketami," jelas Bambang, petugas dari BPBD Kota Kediri.

Setelah dilakukan identiikasi sidik jarinya oleh tim iden Polresta Kediri, jenazah Sardi dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum.

Minggu, 30 Desember 2018

SEORANG PRIA DI BREBES TEWAS SETELAH TUBUHNYA TERGILAS KERETA API YANG SEDANG MELINTAS

SEORANG PRIA DI BREBES TEWAS SETELAH TUBUHNYA TERGILAS KERETA API YANG SEDANG MELINTAS

SEORANG PRIA DI BREBES TEWAS SETELAH TUBUHNYA TERGILAS KERETA API YANG SEDANG MELINTAS

AGEN POKER Seorang warga meninggal setelah tubuhnya tergilas kereta api di perlintasan kereta sebelah barat Stasiun Brebes, pada hari Sabtu 29 Desember 2018 pagi hari.

Korban diketahui bernama Karyanto (54) warga Desa Wanasari RT 005 RW 004 Kecamatan Wanasari, Brebes.

Berdasarkan informasi yang didapatkan, sebelum tertabrak, korban melompat pagar pembatas antara jalan raya dengan perlintasan kereta api.

penjaga palang pintu yang posisinya tidak jauh dari lokasi kejadian, setempat memperingatkan untuk menyingkir karena ada kereta apa yang akan melintas. "Setelah korban lompat pagar pembatas. Dia langsung tengkurap di atas rel. Saya sudah tiup peluit agar dia menghindar karena ada kereta," kata seorang saksi mata yang merupakan penjaga palang pintu kereta api Suherman.

Penjaga palang pintu menduga korban sengaja tidur diatas rel karena ingin bunuh diri. korban, kata dia, sudah mengetahui ada kereta yang mau melintas karena melihat palang pintu kereta api sudah ditutup.

"Setelah melihat palang pintu sudah tertutup, dia langsung melompat pagar dan tidur di rel kereta api tersebut," jelasnya.

Sementara, Kapolsek Brebes, AKP Harti, menuturkan masih mendalami motif atau penyebab korban tertabrak kereta api hingga meninggal dunia.

"Korban saat di bawa ke RSUD Brebes. Kami masih melakukan penyelidikan," kata Harti.

Ia menjelaskan korban tertabrak kereta Tegal Bahari rute Tegal- Jakarta Gambir. Korban terlindas kereta yang sedang melaju dari arah timur Tegal ke Barat Jakarta.

Sebelum kejadian, kereta api sempat berhenti di Stasiun Brebes. Sehingga kecepatan kereta masih pelan.

"Dari tubuh korban ditemukan kartu identitas dan dombet yang berisi uang Rp 70 ribu," jelasnya.

Sabtu, 29 Desember 2018

PETUGAS KEPOLISIAN MENEMBAK KEDUA KAKI PELAKU PENCURIAN MOTOR AKIBAT MELAWAN PETUGAS

PETUGAS KEPOLISIAN MENEMBAK KEDUA KAKI PELAKU PENCURIAN MOTOR AKIBAT MELAWAN PETUGAS

PETUGAS KEPOLISIAN MENEMBAK KEDUA KAKI PELAKU PENCURIAN MOTOR AKIBAT MELAWAN PETUGAS

Petugas kepolisian dari Unit Reskrim polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat menembak kaki kedua pelaku pencurian bermotor akibat melawan petugas saat mau di amankan di wilayah Tambora, Jakarta Barat.

Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son manossoh mengatakan, penangkapan bermula saat kedua pelaku yakni HE (24) dan AI (21) berusaha untuk mencuri kendaraan bermotor di Jalan Duri bangkit, Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat.

Namun, aksi kedua pelaku diketahui oleh warga sekitar sehingga warga berteriak mencari pertolongan.

Anggota Buser Polsek Tambora yang saat itu sedang melakukan patroli di daerah sekitar dan mendengarkan teriakan warga.

"Anggota (polisi) dan warga pun langsung mengejar pelaku yang berusaha melarikan diri usai aksi pencuriannya diketahui oleh warga," tutur Iver, pada hari Sabtu 29 Desember 2018.

Saat akan ditangkap, salah satu pelaku yang berinisial HE mencoba melakuakan perlawanan terhadap petugas sehingga petugas menembak kaki pelaku tersebut. Tak hanya HE, AL rupanya ikut melawan sehingga akhirnya polisi juga menembak kaki AL.

"Karena pelaku melawan petugas dan warga ikut mengejar akhirnya pelaku pun kami berikan tindakan tegas dengan menembak kaki mereka," ucapnya.

Selanjutnya kedua pelaku yang tertembak langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis. Sedangkan dari tangan pelaku polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa kunci leter T dan satu unit sepeda motor yang diduga hasil kejahatan para pelaku.

"Hingga kini anggota masih mendalami dan melakukan mengembangkan kasus ini karena diduga pelaku merupakan bagian dari sindikat curanmor yang kerap beraksi di wilayah Jakarta dan sekitarnya," tutup Iver.

Rabu, 26 Desember 2018

KAWANAN PERAMPOK MENYEKAP KARYAWAN MINIMARKET DAN MEMBAWA KABUR UANG HASIL PENJUALAN

KAWANAN PERAMPOK MENYEKAP KARYAWAN MINIMARKET DAN MEMBAWA KABUR UANG HASIL PENJUALAN

KAWANAN PERAMPOK MENYEKAP KARYAWAN MINIMARKET DAN MEMBAWA KABUR UANG HASIL PENJUALAN

Kawanan perampokan bobol sebuah minimarket di Jalan Keadilan Abadijaya, Sukmajaya Depok. kejadian diketahui terjadi pada hari Selasa 25 Desember 2018 pada malam hari pada pukul 22.30 WIB. Kejadian terjadi setelah toko tutup dan pegawai sedang berbenah.

Saat ini pegawai sedang membereskan toko. Secara tiba-tiba masuk seorang pelaku menggunakan masker dan jaket ojek online.

"Kamu mau tutup toko. Hanya rolling door yang belum tertutup karena kami sedang beres-beres," kata Elsa salah satu karyawan, pada hari Rabu 26 Desember 2018.

Di dalam toko saat itu ada tiga orang. Selain Elsa ada juga Wahyu (22) dan Meli (19). Namun mereka tidak berani melakukan perlawanan karna pelaku membawa senjata. Mereka pun ditodong oleh pelaku untuk menunjukan brangkas uang.

"Dia bawa senjata jadi kami takut," ungkapnya. Karena dibawah ancaman, para pegawai pun ketakutan. Keterangan pegawai, yang masuk dalam toko hanya satu orang saja. Tetapi keterangan warga sekitar ada dua orang lainnya yang menunggu di luar minimarket. Kawanan pelaku pun melarikan diri setelah berhasil menggasak uang.

"Kami disekap. Tangan dan kaki diikat menggunakan tali. Rolling door ditutup supaya tidak terlihat oleh orang yang berada di luar," tukasnya.

Para pegawai belum sempat menghitung berapa totalnya. "Dari pengakuan karyawan uang belum sempat dihitung semuanya. itu kan hasil penjualan sehari kemarin," kata babinsa Kelurahan Baktijaya, Serma Makrupin.

Dari Kejadian ini terjadi sekitar 15 menit. Dari rekaman CCTV terlihat pelaku mengunci tiga karyawan minimarket di lantai dua.

"Korbannya seorang laki-laki dan dua orang perempuan karyawan toko. Para korban ini semapt disekap di lantai dua, dan diikat pakai sabuk," pungkas Makrupin.

Selasa, 25 Desember 2018

KEPOLISIAN DAERAH BANTEN TELAH MENGINDENTIFIKASI 208 JENAZAH KORBAN TSUNAMI

KEPOLISIAN DAERAH BANTEN TELAH MENGINDENTIFIKASI 208 JENAZAH KORBAN TSUNAMI 

KEPOLISIAN DAERAH BANTEN TELAH MENGINDENTIFIKASI 208 JENAZAH KORBAN TSUNAMI

Kepolisian Daerah Banten telah mengidentifikasih 208 jenazah korban tsunami yang dikirim ke RSUD Berkah Pandeglang. Jenazah tersebut merupakan hasil evakuasi petugas dan relawan di titik-titik lokasi bencana.

"Dari 208 jenazah itu diantaranya 205 jenazah sudah dibawa pulang oleh keluarga masing-masing, namun tiga jenazah lainnya masih belum dibawa pulang oleh keluarganya," kata Humas Polda banten Ajun Komisaris Besar Edy Sumardi, pada hari Selasa 25 Desember 2018.

Dia mennghimbau kepada keluarga yang belum mengambil tiga jenazah itu agar secepatnya untuk dibawa pulang untuk dimakamkan. Saat ini ketiga jenazah tersebut berada di RSUD Berkah Pandeglang. Apabila, jenazah itu tidak diambil oleh pihak keluarga kemungkinan akan dimakankan secara masal.

Ketiga jenazah yang belum dibawa keluarga antara lain M Anwar Suwandu halal (33) warga Bekasi timur, Rami Indra (40) warga Indramayu dan Nurmala (35) warga Singkawang Kalimantan Barat.

"Kami berharap keluarga mereka bisa mengambil jenazah itu ke RSUD Berkah Pandeglang," ujar Edy.

Dia mengatakan, Keppolisian terus melakukan penyisiran untuk menemukan korban tsunami baik yang sudah meninggal dunia maupun hidup. Saat ini, petugas memfokuskan evakuasi di Kecamatan Sumur karena jumlah korban yang hilang cukup banyak.

"Kami berharap korban yang hilang itu bisa ditemukan dan dimakamkan oleh keluarganya," jelasnya.

Menurut Edy, kepolisian juga membantu menyalurkan bantuan logistik dari berbagai elemen masyarakat maupun perusahaan swasta. Penyaluran logistik itu disebar di temapt-tempat pengungsian juga warga yang terdampak berncana tsunami.

Selain itu juga kepolisian secara pribadi menyalurakan bantuan untuk meringankan beban ekonomi warga korban tsunami dan memenuhi kebutuhan pangan.

"Kami mengapresiasi bantuan logistik dari masyarakat cukup banyak, sehingga warga korban tsunami terpenuhi kebutuhan bahan pokok  itu," tutup Edy.

Senin, 24 Desember 2018

LIBURAN NATAL DAN TAHUN MEMBUAT PENGUNJUNG BANDUNG ZOO MENINGKAT

LIBURAN NATAL DAN TAHUN MEMBUAT PENGUNJUNG BANDUNG ZOO MENINGKAT

LIBURAN NATAL DAN TAHUN MEMBUAT PENGUNJUNG BANDUNG ZOO MENINGKAT

Menjadi salah satu tempat wisata yang tak pernah sepi pengunjung wisatawan pada saat libur Natal dan Tahun Baru setiap tahunnya, sejak Sabtu 22 Desember 2018 hingga hari ini, Senin 24 Desember 2018 sudah lebih dari 15 ribu pengunjung mendatangi Bandung Zoo tersebut.

Pemilik Bandung Zoo , Sri Devi mengatakan, sejak pada hari Sabtu 22 Desember 2018 pengunjung sudah meningkat jumlahnya terlihat begitu signifikan. bila pada hari biasa temapt wisata edukasi ini dikunjungi sekitar 2.000 pengunjung, pada hari Sabtu 22 Desember  2018 jumlah kunjungan meningkat hingga dua kali lipat.

"Kami sudah mencatat pada hari Sabtu 22 Desember 2018 itu jumlah pengunjungnya mencapai 4000an, pada Minggu 23 Desember mencapai 9000an pengunjung, dan hari ini, Senin 24 Desember 2018 diprekdiksi mencapai 8000an pengunjung," ujar Sri, kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Bandung Zoo, yang berada di Jalan Tamansari, Senin 24 Desember 2018.

Setiap tahunya, bandung Z00 memang selalu menjadi salah satu tempat wisata yang tak pernah sepi oleh pengunjung. Bahkan, bila dibandingkan pada momen sama dengan tahun sebelumnya, tahun ini jumlah pengunjungnya mengalami peningkatan.

Suasana yang semakin nyaman serta perbaikan fasilitas yang dilakukan oleh Bandung Zoo tersebut menjadi salah satunya minat pengunjung semakin tinggi datang ke tempat ini bahkan, ada beberapa hal menarik yang ditawarkan oleh Bandung Zoo selama libur Natal dan Tahun Baru ini.

"Banyak kegiatan menarik kami miliki. Seperti keeper talk yaitupemberian makan satwa tertentu oleh perawat satwa. Seperti misalnya gajah, kudanil, beruang, kemudian ada flash mob bareng pengunjung di jam yang tertentu, ada juga arena baru untuk anak-anak yaitu pojok kratif Bandung Zoo," jelasnya.

Lalu ia menjelaskan, pada pojok kratif Bandung Zoo ini anak-anak atau pengunjung bisa melakukan warkshop pembuatan gerabah dari tanah liat, mewarnai geraba dengan bentuk satwa, mewarnai lukisan satwa di sterofoam, kreatif bambu yakni pembuatan kipas, wadah pensil, tatakan, asbak, bendil pletok, gasing dan aneka mainan dorong.

Pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 20 ribu sudah bisa melakukan kegiatan seru di pojok dan membawa hasil yang sudah dikerjakannya. Tak hanya itu, program lainnya adalah show satwa yang hadis sebanyak dua kali lipat setiap harinya pada pukul 10.30 WIb dan 14.30 WIb.

"Harga tiketnya masih sama, tidak ada kenaikan. Dengan membayar tiket masuk Rp 40 ribu, pengunjung bisa menikmati sederatan area bermain yaitu taman bermain kanak-kanak, naik perahu, dan nonton show satwa," katanya.

Minggu, 23 Desember 2018

EMPAT KORBAN TRUSAMI BANTEN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA DEPOK

EMPAT KORBAN TRUSAMI BANTEN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA DEPOK


EMPAT KORBAN TRUSAMI BANTEN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT UMUM KOTA DEPOK


AGEN POKER Empat orang korban tsunami Banten dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok. Mereka merupakan keluarga Sawangan, Kecamatan Sawangan.

Yanto, keponakan Parwoto mengatakan keluarga itu sedang berlibur ke Anyer saat kejadian tersebut terjadi. Menurut dari informasi yang diketahui, saat itu datang ombak kecil. "lalu yang kedua kalinya langsung ombak besar yang datang," katanya, pada hari Minggu 23 Desember 2018.

Dia mendapatkan kabar pada Sabtu malam pada pukul 22.00 WIB. Dia mengalami informasi kalau kelaurga pamannya itu telah menjadi korban tsunami dan telah berada di rumah warga." Setelah mendengar kabar itu kami langsung ke lokasi pada pukul 23.00 WIB. Paman saya ini berangkat dengan seorang istri dan ketiga anaknya," ceritanya.

Begitu sampai, dia dan keluarganya langsung mencari Parwoto. Kemudian mereka mengobati luka yang lumayan para yang dialami korban.

"Keduanya kami bawa pulang pada pukul 04.00 WIB dari Anyer dan sampai di RSUD pada pukul 12.00 WIB. Istri Paman saya belum ditemukan, kami sangat berharap dia bisa cepat ditemukan dan dalam keadaan selamat," tukasnya.

Manager on Duty RSUD Kota Depok, Riyanto mengatakan, untuk tiga anak Parwoto sudah diperbolehkan untuk pulang. "Sementara ayahnya (Parwoto) masih kami rawat intensif karena mengalami luka yang lumayan parah di bagian kepala dan tubuhnya. Ia mengalami benturan yang cukup keras akibat terjangan ombak dan terhimpit kendaraan," katanya.

Sementara waktu ketiga orang anaknya, yang mengalami luka ringan berupa lecet di bagian tangan dan kaki. "Saat ini kami terus lihat perkembangan orang tuanya, sudah dirontgen dan ditangani oleh dokter specialis," tambahnya.

Sabtu, 22 Desember 2018

SEORANG WANITA BERHASIL DI AMANKAN POLISI KARNA SUDAH MEMBAWA KABUR SEPEDA MOTOR TEMANNYA

SEORANG WANITA BERHASIL DI AMANKAN POLISI KARNA SUDAH MEMBAWA KABUR SEPEDA MOTOR TEMANNYA


SEORANG WANITA BERHASIL DI AMANKAN POLISI KARNA SUDAH MEMBAWA KABUR SEPEDA MOTOR TEMANNYA


AGEN POKER Seorang wanita yang bernama Sandra Gysta (24), warga Jalan Padi tengah VI Genuk Indah, Kecamatan Semarang Kota ini diamankan kepolisian, pada hari Jumat 21 Desember 2018 kemarin di Bontang.

Diduga korban kehabisan uang untuk bertahan hidup di Samarinda. Akibatnya korban nekat hendak menjual sepeda motor milik temannya sendiri.

Pada awalnya pelaku berpura-pura meminjam motor keapda temannya itu pada hari Senin 17 Desember 2018 lalu di Jalan Nakhoda, Samarinda Kota, tepatnya di salah satu tempat hiburan malam (THM) di jalan tersebut.

Namun, Setelah ditunggu beberapa hari, pelaku tidak kunjung datang untuk mengembalikan motor tersebut. Hal itu juga yang menyebabkan korban langsung bergegas pergi ke kantor polisi untuk melaporkan kejadian tersebut.

"Pelaku awalnya meminjam motor, namun setelah ditunggu beberapa hari motor yang di pinjam tidak kunjung dikembalikan oleh pelaku, lalu korban melaporkan kejadian itu," ucap Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Purwanto, Sabtu 22 Desember 2018.

Diketahui, pelat motor jenis metik milik korban telah diganti oleh pelaku, bahkan pelaku juga menawarkan motor tersebut untuk dijual.

Akibat dari kejadian tersebut, korban mengalami kerugian mencapai Rp 8.660.000.

"Setelah kita selidiki, ternyata pelaku telah mengganti pelat, serta menawar-nawarkan motor itu untuk dijual," jelasnya.

Selain mengamankan pelaku, kepolisian juga mengamankan barang bukti berupa motor milik korban.

"Kita amankan pelaku di daerah Bontang, termasuk motor juga telah kita amankan. Saat ini kita tengah lengkapi berkas perkaranya," kata Ipda Purwanto.

Kamis, 20 Desember 2018

DUA PRIA TERBUKTI KEDAPATAN MENCURI TAS KEDUA TERSANGKA DI HUKUM 6 TAHUN PENJARA

DUA PRIA TERBUKTI KEDAPATAN MENCURI TAS KEDUA TERSANGKA DI HUKUM 6 TAHUN PENJARA


DUA PRIA TERBUKTI KEDAPATAN MENCURI TAS KEDUA TERSANGKA DI HUKUM 6 TAHUN PENJARA


AGEN POKER Dua warga Serengan, Catur Bintoro (35) dan Suyanto alias Ahong (34) terbukti melakukan tindakan pencurian.

Keduanya kini  di tahan di Polsek Laweyan akibat setelah kedapatan mencuri sebuah tas yang berisikan uang senilai Rp 800 ribu di kawasan Keluarahan Sondakan, Kecamatan Laweyan Solo. Aksi pencurian terjadi pada Senin 10 Desember 2018 pada siang hari.

"Kedua tersangka dikenai pasal yang berbeda," kata Kapolsek Laweyan, Kompol Ari Sumarwono saat gelar perkara di Polsek Laweyan, pada Kamis 20 Desember 2018 pada siang hari.

"Tersangka Catur dikenai pasal 363 mengenai pencurian dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara," katanya.

Sedangkan Suryanto alias Ahong dikenai pasal 480 mengenai pertolongan jahat dengan maksimal penjara 4 tahun.

Dari hasil penangkapan, polisi menyita barang bukti berupa uang tunai sebanyak Rp 300 ribu, 1unit HP merek Flash warna silver, dan satu unit sepeda motor merek Suzuki Smash dengan nomor polisi AD 3909 BA dan 1 buah tas.

Kejadian tersebut berasal dari Catur yang bertanya kamar kosong di kos milik korban sekitar pukul 19.00 WIB.

Catur disarankan oleh penghuni kos agar bertanya langsung ke ibu kos. Selanjutnya ia masuk ke dalam rumah korban lewat pintu samping.

Setelah pelaku sudah masuk ke rumah, pelaku Catur melihat ada HP dan sebuah tas milik korban. Tersangka langsung mengambil tas dan lalu berlari menuju Ahong yang telah menunggu di motor.

Tempat kos tersebut berada di RT 05, RW 10, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo.

Rabu, 19 Desember 2018

SEORANG PEMANCING MENEMUKAN SESOSOK MAYAT LAKI-LAKI MENGAPUNG DIPANTAI

SEORANG PEMANCING MENEMUKAN SESOSOK MAYAT LAKI-LAKI MENGAPUNG DIPANTAI


SEORANG PEMANCING MENEMUKAN SESOSOK MAYAT LAKI-LAKI MENGAPUNG DIPANTAI


Sesosok mayat ditemukan mengapung di Pantai Jungwok, Gunungkidul, pada Rabu 19 Desember. Mayat yang berjenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan oleh seorang pemancing.

Koordinator Tim SAR Satlinmas Korwil I, Gunungkidul Sunu Handoko mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemancing di Pantai Jungwok. Saat sedang memancing, kata Sunu, Sedianto melihat ada sosok yang mengapung di laut.

"Saksi langsung melaporkan kepada Tim SAR setempat. Kemudian tim lokasi dan sekitar pukul 01.00 WIB mayat berhasil kami bawa ke daratan karena jarak ditemukan mayat berjarak satu mil dari pantai," katanya saat dihunungi, pada Rabu 19 Desember 2018.

Dia menceritakan saat jasad di evakuasi, mayat laki itu sudah dalam kondisi sudah membengkak. Selain itu mayat juga ditemukan dalam kondisi setengah telanjang.

"Jenis kelaminya laki-laki. Saat ditemukan hanya mengenakan celana dalam dan kaus saja. Bagian muka rusak dan tubuhnya sudah membengkak," terangnya.

Sunu mengungkapkan, mayat diperkirakan sudah berusia sekitar 20 tahunan. Saat ditemukan, tidak ada identitas yang dibawa.

"Tidak ditemukan adanya barang atau kartu identitas. Kalau umurnya diperkirakan sekitar 20 tahunan," urainya.

Dia menambahkan mayat yang ditemukan ini kemudian dibawa ke RSUD Wonosari. di RSUD Wonosari akan dilakukan proses identifikasi sari pihak medis. Sunu menjelaskan jika pihaknya telah melakukan koordinasi dan belum ada laporan lakalaut dari pantai-pantai di DIY.

"Sudah kita koordinasikan, dan tidak ada laporan laka laut dari pantai Glagah sampai pantai Sadeng di Gunungkidul. Tapi ada laporan orang hilang di Kebumen. Nanti kita koordinasikan sama SAR sana," pungkasnya.

Selasa, 18 Desember 2018

DUA ORANG REMAJA DITEMUKAN TEWAS DI KONTAKANNYA SETELAH MEMINUM MIRAS OPLOSAN

DUA ORANG REMAJA DITEMUKAN TEWAS DI KONTAKANNYA SETELAH MEMINUM MIRAS OPLOSAN


DUA ORANG REMAJA DITEMUKAN TEWAS DI KONTAKANNYA SETELAH MEMINUM MIRAS OPLOSAN


Dua orang yang bernama Agus Hakim Asafuq (19) dan Frasika Milenia Putriani (18) ditmeukan tewas setelah menenggak minuman keras oplosan.

Keduanya ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan yang berada di Kampung Dharma Jaya, RT. 03 RW. 02, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pada saat itu ada dua orang lainnya juga meminum miras tersebut. Keduanya, yakni Andhika Panji Krisna dan M. Yusron Amirul Haq, masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Karya Medika 2, Tambun, Bekasi.

"Akibat mengkonsumsi minuman tersebut, kedua korban ditemukan meninggal dunia di rumah kontrakan salah satu korban di Kampung Darma Jaya, Tambun Selatan, Bekasi," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, saat dikonfirmasi, pada hari Selasa (18/12/2018).

Argo menceritakan kejadian ini diketahui pada hari Senin (17/12/2018) saat dua orang yang bernama Lia Vaeomika dan Rudi Hermanto, hendak bertemu ke rumah kontrakannya.

Keduanya yang merupakan teman dari korban pun mengetuk pintu, namum tidak ada jawaban dari dalam rumah tersebut. Lantas keduanya mencoba untuk masuk karena pintu tidak dikunci.

Saat dicek, Rudi mendapati Agus dan Friska telah terbujur kaku dan telah membusuk. Itu menjelaskan ada tercium aroma busuk yang tercium usai pintu dibuka.

Hal ini langsung dilaporkan kepada ketua RT setempat yang kemudian diteruskan ke Pihak Kepolisian.

Berdasarkan dari informasi yang didapat, korban menenggak miras oplosan yang sudah diracik sendiri pada tanggal 13/12/2018 lalu.

"Polisi juga berhasil menyita satu teko plastik yang berisi sisa minuman," pungkas Argo.

Hingga sampai saat ini, kasus tersebut masih ditanganioleh polsek Metro Tambun.

Senin, 17 Desember 2018

SEORANG BOCAH PEREMPUAN DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI RAWA-RAWA

SEORANG BOCAH PEREMPUAN DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI RAWA-RAWA


SEORANG BOCAH PEREMPUAN DITEMUKAN TEWAS TENGGELAM DI RAWA-RAWA


Seorang bocah perempuan diemukan tenggelam di rawa-rawa usai bermain bersama dengan teman-temannya, tepatnya di Jalan Abadi Gang Abadi bersama Desa Mungguk Kecamatan Sekadau Hilir.

Kasat Reskrim Polres Sekadau IPTU M. Ginting Menuturkan, peristiwa tersebut terjadi pada hari Senin (17/12/2018) sekitar pukul 17.00 WIB.

Dari keterangan para saksi, kata dia, pada awalnya korban yang bernama Rifinuraeni (7) bersama dengan ketiga temannya bermain disekitar jalan yang sedang tergenang banjir.

"Dari gang sebelah dengan ketinggian rata-rata dagu korban, kemudian berjalan dengan maksud menebus gang yang sebelahnya, ditengah [erjalanan korban terpeleset, dimana jalan yang dilalui merupakan jalan berbahan beton dan disebelah jalan adalah rawa," ujar Ginting.

Ia melanjutkan, karena korban tidak bisa berenang, korban akhirnya tenggelam dan ke 3 orang temannya tidak bisa menolong, kemudian mencari bantuan. Kemudian teman korban menyampaikan kepada Ria bahwa korban sudah tenggelam di dekat rawa seberang.

Ria yang mendengar hal tersebut, langsung pergi mencari korban di sekitar lokasi kejadian tempat korban tenggelam dengan menggunakan kakinya.

Namun nahasnya, saat didapatkan oleh Ria, tubuh korban sudah dalam keadaan tubuh mulai membiru dan perut sudah mengembang.

Anggota polisi yang mendapatkan informasi tersebut langsung tiba di lokasi, dan mencoba membantu dengan cara menepuk dada serta menunggingkan korban namun tidak ada reaksi.

"Korban kemudian dibawa oleh pihak keluarga ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan, namun nyawa korban sudah tidak dapat tertolong lagi," ungkap Ginting.

Kemudain jasad korban kembali dibawa kerumah, karena korban sduah tidak dapat diselamatkan lagi. Korban juga sudah diserahkan penuh kepada pihak keluarga korban.


Minggu, 16 Desember 2018

AR DITANGKAP KARNA SUDAH MENGHAMILI ANAK KANDUNGNYA YANG MASIH DI BAWAH UMUR

AR DITANGKAP KARNA SUDAH MENGHAMILI ANAK KANDUNGNYA YANG MASIH DI BAWAH UMUR


AR DITANGKAP KARNA SUDAH MENGHAMILI ANAK KANDUNGNYA YANG MASIH DI BAWAH UMUR


AGEN POKER Seorang pria yang berinisial AR (370 yang diduga telah menghamili anak kandungnya yang masih berusial 13 tahun.

Warga Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, tersebut kini sudah berhasil diringkus oleh jajaran polres Lebong, pada hari Sabtu (15/12/2018).

Kasat Reskrim Polres Lebong Iptu Tenguh Ari Aji membenarkan informasi tersebut.

AR diduga telah melakukan perbuatan bejatnya hingga lima kali sampai anaknya hingga hamil.

"Sesuai keterangan korban dan hasil visum, kami langsung kejar pelaku," kata Teguh, pada hari Minggu  (16/12/2018).

Diketahui, selama ini, korban tinggal berdua dengan AR di rumah mereka.

Sedangkan, ibu korban dikabarkan sudah meninggal dunia.

Aksi bejat AR terungkap usai korban mengeluhkan sakit kepada bagian perutnya.

Keluarga dari ibu korban yang juga tetangga korban mendapati kondisi itu langsung mengantarkan korban berobat di bidan yang di daerah sana.

Hasil dari pemeriksaan menunjuhkan jika bocah ini positif mengandung sekitar empat bulan.

Saat ditanya siapa yang telah melakukan dan menghamilinya, korban membenarkan jika perbuatan itu dilakukan oleh ayahnya.

Tak terima perbuatan pelaku, pemerintah desa setempat melaporkan pelaku ke Mapolres Lebong, Sabtu (15/12/2018) pada pukul 14.30 WIB.

"Saat ini pelaku masih dalam proses pemeriksaan," ujar Teguh.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku tak mengigat persis kapan terakhir mencabuli putrinya.

"Atas perbuatannya pelaku dijerat Pasal 81 Ayat (2) UU RI No 17 Tahun 2016 tentang penetapan PERPU Nomor 1 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang jo Pasal 64 KUHP, dengan ancaman 15 tahun penjara," ujar Teguh.

Sabtu, 15 Desember 2018

ALI BERHASIL DI AMANKAN POLISI DENGAN KASUS PEMBUNUHAN SELINGKUHAN ISTINYA

ALI BERHASIL DI AMANKAN POLISI DENGAN KASUS PEMBUNUHAN SELINGKUHAN ISTINYA


ALI BERHASIL DI AMANKAN POLISI DENGAN KASUS PEMBUNUHAN SELINGKUHAN ISTINYA


Ali Muhson (35) tersangka kasus pembunuhan Baidhowi (42) di Kabupaten Kediri mengaku sudah pasrah dan bakal menerima hukuman atas perbuatan yang sudah ia lakukan.

Pelaku juga mengakui tega menghabisi nyawa korban dengan bermotif masala asmara. Sang istri sudah berselingku bersama korban.

"Kelihatannya tersangka sudah pasrah bakal menerima hukuman. Tersangka telah mengakui semua perbuatannya," ungkap Ander Sumiwi Budi Prihatin, SH, pengacara Ali Mukson, pada hari Sabtu (15/12/2018).

Dijelaskan Ander, tersangka juga sangat kooperatif saat melakukan rekonstruksi di TKP pembunuhan. Hasil berita acara pemeriksaan itu juga sama dengan hasil rekonstruksinya.

Tersangka yang telah merencanakan mengahisi korban bakal dijerat dengan Pasal 340 KUHP subs Pasal 338 KUHP.

Sementara Siti Juwariah, istri tersangka Ali Muhson kepada wartawan terus terang mengakui memiliki hunungan asmara dengan korban Baidhowi.

Malahan hubungannya telah berlangsung sekitara empat bulan lamanya.

Siti mengaku kenal pertama dengan korban saat sama-sama bekerja di sawah.

Dari pertemuan tersebut yang membuat mereka semakin dekat dan timbul adanya benih-benih asmara dari keduahnya.

Namun percintaan Siti dan korban terganjal, karena masing-masing dari mereka memiliki istri dan suami yang sah.

Perselingkuhan itu kemudian diketahui oleh suami Siti dari percakapan melalui pesan SMS singkat dari HP istrinya.

"Sudah sekitar empat bulan kami menjalin hubungan. Malahan korban pernah menjanjikan akan menikahi saya setelah menceraikan istrinya," ungkapnya.

Siti juga mengakui hubungannya dengan suaminya kurang harmonis dengan suaminya karna sudah sering kali terlibat cekcok dan tidak saling terbuka.

"Setelah kejadian ini semoga masalahnya segera selesai. Saya akan bekerja dan mencari nafkah untuk mengasuh anak saya. Fokus saya sekarang membesarkan anak dahulu," ungkapnya.

Saat ditanya apakah akan meneruskan rencannya untuk menceraikan suaminya, Siti mengaku masih menunggu proses persidangan suaminya selesai dahulu.

Diberitahukan sebelumnya, pembunuhan berlatar belakang hubungan asmara yang dilakukan oleh tersangka dengan korban.

Korban dihabisi tersangka setelah dijebak oleh pelaku di ajak bertemu lewat pesan SMS dengan menggunakan nomor HP istrinya.

Korban yang tidak mengira dijebak tersebut langsung mendatangi lokasi sesuai pesan SMS hingga dihabisi pelaku dengan sabit model bulu ayam yang dibawah rumpun bambu Dusun Ngalaban, Desa Maron, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.



































Kamis, 13 Desember 2018

POLISI BERHASIL MENGAMANKAN MS KARNA TELAH MENCABULI ANAK KANDUNGNYA HINGGA HAMIL

POLISI BERHASIL MENGAMANKAN MS KARNA TELAH MENCABULI ANAK KANDUNGNYA HINGGA HAMIL


POLISI BERHASIL MENGAMANKAN MS KARNA TELAH MENCABULI ANAK KANDUNGNYA HINGGA HAMIL


AGEN POKER  Polsek Kasui berhasil mengamankan pria yang berinisial MS (35) lantaran telah mencabuli anak kandungnya hingga hamil yang masih berumur 16 tahun, dan masih duduk di bangku sekolah dasar kelasa 2 SMP.

Kapolres Way Kanan AKBP Andy Siswantoro melalui Kasat Rreskrim Polres Way Kanan AKP Yuda Wiranegara pada hari Rabu (12/12/2018) menjelaskan bahwa perbuatan tercela itu terjadi pada bulan Juli 2018 lalu.

Yuda mengatakan bahwa kejadian tersebut terjadi di rumah kontrakan mereka yang berada di Kelurahan Kasui Pasar.

Saat itu sekitar pukul 22.00 WIB, tersangka membangunkan anaknya yang sudah dalam keadaan tertidur dan memintanya untuk melayaninya.

Korban disetubuhi hingga berulang kali dan mengancam korban.

Perbuatannya terakhir dilakukan pada bulan Oktober 2018 lalu.

Pada 7 Desember 2018, ibu tiri korban curiga melihat perut anaknya tersebut kian semakin membesar, namun korban tak menjawab saat ditanyai perihal tersebut.

Kemudian korban dibawa oleh ibu tirinya ke Puskesmas untuk dilakukan pemeriksaan pada hari Selasa (11/12/2018).

Disanalah semua terbingkar, bidan mengatakan bahwa anak tirinya tersebut telah hamil 4 bulan, korban lantas mengungkap bahwa ayahnya yang telah mencabulinya hingga hamil.

Ibu tiri korban lantas melaporkan perbuatannya tersebut ke polsek Kasui, pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut pada hari Selasa (11/12/2018) langsung mendatangi rumah pelaku dan langsung menangkap pelaku.

Pelaku tidak melakukan apapun saat diringkus lantas dibawa ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Untuk mempertanggung jawabkan perbuataanya tersebut pelaku dapat terancam, dengan Pasal 81 ayat 3 UU RI No. 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU RI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara.

Kejadian seurupa juga pernah dilakukan oleh ayah di Palembang yang hendak mencabuli anaknya yang masih berusia tujuh tahun.

Peristiwa itu juga terbongkar lantaran ibu kandung curiga dengan anaknya yang menangis saat buang air kecil.

Sang anak akhirnya dibawa ke Puskesmas dan ditemukan ada luka di bagian alat vitalnya.

Korban mengaku bahwa sang ayah yang sudah mencoba memperkosa dirinya.

Sang ibu yang tidak terima lantas melaporkan perbuataan suaminya ke pihak kepolisian pada hari Senin (10/12/2018).

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...