Selasa, 31 Maret 2020

POLRES PEMATANGSIANTAR MERINGKUS DUA PELAKU PENGEDARAN NARKOTIKA JENIS GANJA

POLRES PEMATANGSIANTAR MERINGKUS DUA PELAKU PENGEDARAN NARKOTIKA JENIS GANJA

POLRES PEMATANGSIANTAR MERINGKUS DUA PELAKU PENGEDARAN NARKOTIKA JENIS GANJA

Personel Kepolisian dari Polres Pematangsiantar menggagalkan aksi peredaran narkotika jenis ganja yang dilakukan betmen dan temannya Agung. Keduanya diamankan di tempat yang terpisah, pada hari Senin 30 Maret 2020 malam. Kronologi penangkapan terjadi pada hari Senin sore, yang mana Sat Narkoba Polres Pematangsiantar menerima informasi bahwa di Jalan Pusuk Buhit, Kelurahan Karo, Kecamatan Siantar Selatan, Kota Pematangsiantar ada seorang pemuda yang dikenal sebagai penjual ganja. Menerima adua tersebut, petugas melakukan penyelidikan di tempat yang dimaksud dan menemukan seorang laki-laki sedang berdiri di pinggir jalan yang dicurigai seperti ciri-ciri yang disebutkan. "Ketika Personel Sat Narkoba mengamankannya, kemudian diketahui pria itu bernama Agung (24), warga Tomuan, Kecamatan Siantar Timur," ujar Kasubbah Humas Iptu Rusdi Ahya, pada hari Selasa 31 Maret 2020 siang. Kemudian dilakukan pemeriksaan barang bawaan Agung dan ditemukan dari atas tanah di samping kaki kirinya berupa sebuah bal narkotika diduga jenis ganja dengan bobot sekitar 1 kilogram yang telah dibungkus dalam plastik berwarna merah.

Di dalam tas yang dibawanya turut ditemukan 3 buah bungkusan kertas nasi berisi narkotika diduga jenis ganja. "Ada satu bungkus kertas koran berisi narkotika diduga jenis ganja lagi," terang Rusdi. Petugas kemudian menginterogasi dan melakukan pengembangan. Dari keterangan Agung, ganja yang ia pikul didapatkannya dari seorang laki-laki bernama Betmen, warga sekampungnya. Petugas kemudian menyisir rumah Betmen dan sesuai alamat yang diinformasikan. Tepat di dalam rumah Betmen yang berlokasi di Jalan Patimura Ujung Kel. Tomuan Kecamatan Siantar Timur Kota Pematangsiantar, petugas kemudian lagi-lagi mengamankan ganja yang disimpan di dalam sekam padi. "Ditemukan sebuah plastik hitam yang di dalamnya ada empat bungkus kertas koran berisi narkotika diduga jenis ganja dengan berat bruto 300 gram, lalu dari dalam lemari kain tepatnya di dalam kamar rumah Betmen ini ditemukan uang sebesar Rp 600.000, yang merupakan uang hasil penjualan ganja," jelas Rusdi. Dari penangkapan itu, petugas Sat Narkoba membawa kedua pria beserta barang bukti dan sepeda motor yang dikendarai Agung ke Mapolres Pematangsiantar. Informasi terkini, keduanya mengaku barang tersebut berasal dari Medan.

Senin, 30 Maret 2020

BOCAH 3 TAHUN DIANIAYA AYAH TIRINYA HINGGA TEWAS

SEORANG PRIA DITANGKAP POLISI KARNA TELAH MENGANIAYA ANAKNYA HINGGA TEWAS

SEORANG PRIA DITANGKAP POLISI KARNA TELAH MENGANIAYA ANAKNYA HINGGA TEWAS

Seorang bocah berinisial MY di Pekabbaru, Riau tewas dianiaya oleh bapak tirinya sendiri. Bocah berusia 3 tahun itu harus kehilangan nyawanya akibat ulah bapak tirinya. Ayah tiri, Lucky (25) warga Kota Pekanbaru tega menganiaya korban lantaran kesal. Perbuatan kejinya dipicu karena masalah sepele. Korban sering menangis membuat pelaku jengkel. Lucky tega menganiaya MY secara membabi buta. Tidak hanya memukul, MY juga membanting tubuh korban itu. Setelah menghabisi nyawa MY, Lucky membuang jasad korban ke semak-semak. Bahkan ia sempat berakting pura-pura tidak tau keberadaan korban. Lucky membunuh korban di kediamannya di Kelurahan Muara Fajar, Kecamatan Rumbai, Pekanbaru, sekitar pukul 10.00 WIB. Korban tewas akibat penganiayaan yang dilakukan pelaku. Pelaku memukul antara mulut dan hidung korban, menggigit pipi korban, dan menarik tangan korban sehingga terhempas dan kepala bagian belakang membentur tembok kamar mandi. "Akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh pelaku, korban meninggal dunia," ujar Kasubag Humas Polresta Pekanbaru Iptu Budhia Dianda.

Lucky tega menghabisi nyawa anaknya hanya karena dipicu persoalan sepele. Pelaku merasa kesal lantaran MY sering menangis. Penganiayaan itu dilakukan pada saat itu
kandung korban tidak ada. "Pelaku mengaku merasa kesal karena korban sering menangis dan susah untuk diam," kata Budhia. Kasus ini bermula saat ibu kandung korban pulang dari kedai dan tidak menemukan anaknya di rumah. Kektika ditanyakan kepada sang suami, pelaku mengaku tidak tahu. Padahal korban pulang ke rumah diantara bapak tirinya itu. Pelaku bahkan sempat berpura-pura ikut mencari korban bersama dengan istrinya. "Kehilangan korban sempat diumumkan melalui mesjid. Warga di sekitar lokasi juga ikut membantu mencari korban," kata Budhia. Sekitar pukul 12.30 WIB, korban tidak berhasil ditemukan. Pihak keluarga kemudian melaporkan ke polisi. Petugas unit Reskrim Polsek Rumbai bersama dengan paman korban menginterogasi Lucky. Pada saat ditanya, Lucky kemudian menyebutkan bahwa anak tirinya berada di semak belukar. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku mengarah ke ayah tiri korban. Polisi curiga karena pelaku mengetahui tempat korban ditemukan tewas. "Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku mengaku membunuh anak tirinya. Jasad korban dibuang ke semak belukar," ujar Budhia. Pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Rumbai untuk mempertanggung jawabkan

Minggu, 29 Maret 2020

SATRESNARKOBA POLRES TANAH KARO BERHASIL MENGAMANKAN DUA ORANG PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOBA

SATRESNARKOBA POLRES TANAH KARO BERHASIL MENGAMANKAN DUA ORANG PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOBA

SATRESNARKOBA POLRES TANAH KARO BERHASIL MENGAMANKAN DUA ORANG PELAKU PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Tanah Karo, berhasil mengamankan dua orang terduga pelaku penyalahgunaan narkoba. Kasat Narkoba polres Tanah Karo AKP Ras Maju Tarigan mengungkapkan pihaknya berhasil meringkus keduanya dari dua lokasi yang berbeda. "Kedua pelaku yang ktia amankan ini, kita tangkap dari dua tempat yang berbeda, dan hari yang berbeda," ujar Ras Maju, pada saat dikonfirmasi, pada hari Minggu 29 Maret 2020. Ras Maju mengatakan, untuk pelaku pertama pihaknya lebih dulu mengamankan soerang wanita Emawati Br Bangun. Dirinya menyebutkan, pihaknya berhasil meringkus Emawati pada hari Selasa 24 Maret 2020 kemarin. Ras Maju mengatakan, untuk pelaku pertama pihaknya lebih dulu mengamankan seorang wanita berusia 36 tahun itu di kediamannnya yang berada di Jalan Rakutta Brahmana, Kabanjahe. "Pelaku pertama, kita amankan pada saat yang bersangkutan sedang berada di rumahnya," katanya. 

Ras Maju menjelaskan, pihaknya berhasil mengamankan Emawati berdasarkan pengembangan dari pelaku pengguna narkoba yang sebelumnya telah diamankan sebelumnya. Dirinya mengatakan, dari tangan Emawati pihaknya berhasil mendapatkan barang bukti berupa 16 paket narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 2.93 gram. "Pada awalnya kita berhasil menangkap seorang pengguna, dari pengembangan kita langsung berhasil mengamankan terduga pengedarnya," ungkapnya. Lebih lanjut, Ras Maju mengatakan pihaknya berhasil mengamankan pelaku kedua Edison Ginting, pada hari Rabu 25 Maret 2020 kemarin. Dirinya menyebutkan, pria 52 tahun itu juga diamankan pada saat sedang berada di rumahnya, di Jalan Katepul Kabanjahe. Ras Maju mengatakan, dari tangan Edison pihaknya berhasil mengamankan beberapa bukti yang disimpang di rumah pelaku. Adapun barang bukti yang berhasil diamankan di antaranya, 12 paket narkotika jenis sabu sebanyak 9.49 gram. Tiga balok plastik klip dalam keadaan kosong, satu unit timbangan elektrik, dan uang tunai sebesar Rp 500.000 yang diduga dari hasil penjualan narkoba. "Pelaku kedua ini, kita dapat dari rumahnya juga. Pada saat ini kita masih melakukan pengembangan terhadap kedua pelaku, kita akan lakukan pengembangan terhadap jaringan yang memasok narkoba ke sini," ucapnya. Ras Maju mengatakan, akibat dari perbuatannya kedua pelaku akan dipersangkakan dengan pasal 112 dan pasal 114, undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. 

Sabtu, 28 Maret 2020

SEORANG PRIA POSITIF CORONA NEKAT BUNUH DIRI DI TOILET RUMAH SAKIT

SEORANG PRIA POSITIF CORONA NEKAT BUNUH DIRI DI TOILET RUMAH SAKIT

SEORANG PRIA POSITIF CORONA NEKAT BUNUH DIRI DI TOILET RUMAH SAKIT

Seorang pria yang berusia 62 tahun, nekat melakukan bunuh diri di dalam toilet bangsal 7D di Rumah Sakit Serdang, Malaysia. Warga tersebut disinyalir merupakan pasien yang tengah diisolasi lantaran virus corona (covid-19). Kepala kepolisian Sepang, ACP Wan Kamarul Azran Wan Yusof membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya mengatakan pasien laki-laki tersebut tengah dirawat di rumah sakit untuk masa isolasi diri. Dan yang pertama kali menemukan pasien tersebut tewas bunuh diri adalah seorang perawat bertugas, lantas kemudian memberi tahu kepada polisi. "Seorang perawat menelepon kantor polisi Serdang untuk memberi tahu tentang kejadian tersebut pada pukul 19.40 kemarin. Pasien dirawat pada hari Rabu 25 Maret 2020 sore," terang ACP Wan Kamarul Azran Wan Yusof.

"Investigasi awal sejauh ini menunjukkan pasien memiliki masalah depresi dan juga flu, batuk dan kesulitan bernafas setelah tes positif untuk covid-19," kata Wan Kamarul. Polisi sekrangan telah menginstruksikan untuk post mortem pada kasus tersebut. Dan telah mencatat pernyataan dari semua staf rumah sakti yang berurusan dengan pasien dan anggota keluarganya. Wan Kamarul mengatakan, petugasnya dengan peralatan perlidungan pribadi lengkap dikirim ke tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan. Dan mayat korban bunuh diri sekarang masih di Rumah Sakit Serdang. Jumlah kasus virus corona secara global masih terus bertamba. Sampai dengan hari ini, pada hari Sabtu 28 Maret 2020 sore total ada 602.132 kasus terkonfirmasi di seluruh dunia. Adapun jumlah kematian ada sebanyak 27.456, dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 133.519. Sementara negara yang terdampak yakni sebanyak 2020 negara.

Kamis, 26 Maret 2020

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA YANG TELAH MEMBUSUK DI DALAM TANDON AIR DI KAMPUNG SIKLUWUNG

WARGA  MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA YANG TELAH MEMBUSUK DI DALAM TANDON AIR DI KAMPUNG SIKLUWUNG

WARGA  MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA YANG TELAH MEMBUSUK DI DALAM TANDON AIR DI KAMPUNG SIKLUWUNG

Mayat seorang wanita ditemukan telah membusuk di dalam tandon air warna orange di sebuah rumah yang berada di Kampung Sikluwung RT 6 RW 1 Kelurahan Tandang Kecamatan Tembalang sekitar pukul 15.00 WIB. Ternyata korban semasa hiduonya dikenal pendiam. "Korban asli warga sini, dari kecil di sini, orangnya pendiam," ujar tetangga korban, Ari, pada hari Kamis 26 Maret 2020. Dikatakan oleh Ari, korban yakni Solekah (33) ibu dua naak yang setiap hari menjadi ibu rumah tangga biasa. Korban sempat dikabarkan menghilang selama seminggu lalu, oleh warga bahkan sempat dicari di penjuru Semarang sampai perbatasan Semarang Demak namun tidak berhasil ditemukan. "Kamera pengawas cctv belum sempat di putar karna tidak punya layar monitor, jadi warga hanya mencari dengan seadanya, katanya.

Masih dikatakan oleh Ari, korban tidak kunjung ditemukan. Pada akhirnya pihak keluarga melaporkan hilangnya korban ke Polsek Tembalang pada hari Minggu 22 Maret 2020 pada pukul 18.00 WIB. "Berdasarkan dari keterangan suami korban trakhir di rumah pagi hari." "Setelah memasak lalu pamit pergi berbelanja," ujarnya. Ari menambahkan korban ditemukan pertama kali oleh keponakannya. Rumahnya bersebelahan dengan rumah korba. Kemudian keponakannya tersebut melaporkan ke suami korban Budi Sapto (35). Dia lantas syok atas ditemukan mayat istrinya tersebut. "Dia syok sewaktu melaporkan ke tempat saya, lalu saya dan warga ke rumahnya, saya tidak berani ke dalam karena tidak kuat," terangnya.

Sementara Ketua RT 6, Budi Doyo menuturkan korban sempat dikabarkan hilang, lalu ditemukan oleh pihak keluarga lantaran mencium adanya aroma busuk dari sebuah ruangan atau kamar di berada di sisi tengah rumah tersebut. "Dua hari lalu dikira bau busuk itu aroma bangkai tikus, ternyata setelah dicari ke sumber bau, ditemukan mayat korban," jelasnya. Budi mengatakan, korban tingga satu rumah bersama dengan suami dan dua anak laki-laki masing-masing duduk di kelas 2 SD dan TK. "Kasihan anak-anaknya yang masih kecil-kecil semua," terangnya. Mayat beserta tandon air dievakuasi oleh tim Inafis Polrestabes Semarang pada pukul 17.30 Mayat beserta tandonnya dibawa ke RSUP Kariadi untuk kepentingan otopsi. Tampak suami korban dan keponakannya di bawa oleh tim penyidik Polrestabes Semarang.

Rabu, 25 Maret 2020

PETUGAS KEPOLISIAN BELUM BERHASIL MENEMUKAN KELUARGA MAYAT PEREMPUAN YANG MENGAPUNG DI PINGGIRAN DANAU TOBA

PETUGAS KEPOLISIAN BELUM BERHASIL MENEMUKAN KELUARGA MAYAT PEREMPUAN YANG MENGAPUNG DI PINGGIRAN DANAU TOBA

PETUGAS KEPOLISIAN BELUM BERHASIL MENEMUKAN KELUARGA MAYAT PEREMPUAN YANG MENGAPUNG DI PINGGIRAN DANAU TOBA

Petugas kepolisian dari Polres Simalungun hingga saat ini belum berhasil mencari keluarga sesosok mayat perempuan yang ditemukan di perairan pinggiran Danau Toba, tepatnya dibawah Batu Gantung. "Korban ditemukan oleh warga pertama kali, pada hari Sabtu 21 Maret 2020 sekitar pukul 10.00 WIB. Adapun ciri-ciri korban pada saat ditemukan adalah berjenis kelamin perempuan, umurnya kurang lebih 30 sampai 35 tahun, tinggi badannya 160 cm, kulit sawo matang, pakaian korban jaket parasut warna hijau tua panjang 60 cm dan lebar 45 cm. Korban mengenakan baju blouse ungu lengan pendek berukuran 100x44 cm, pakai dalaman warna ungu.

Korban juga melapisi pakaian dengan mengenakan Kaos oblong warna hijau 62 x 38, BH warna ungu tua "Sport BRA", celana panjang jens biru 85 x 43, kaos kaki putih abu-abu dengan lis biru dan merah merek Hermes, leging pendek warnah coklat 60 x 38 dan celana dalam berwarna cream. Bagi keluara yang ada merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri yang di maksud, Polres Simalungun telah mengevakuasi keluarga di RS Djasamen Saragih Pematangsiantar untuk dilakukan Visum et Repertum. "Kami masih menunggu pihak keluarga," ujar Kasatreskrim Polres Sumalungun AKP Agustiawan. Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa dan membiru. Pihak kepolisian menduga korban mengalami tindak kekerasan lantaran di sekujur tubuhnya ada ditemukan luka benda tumpul.

Selasa, 24 Maret 2020

SEORANG PRIA YANG MENGAKU SEBAGAI DUKUN DI TANGKAP POLISI KARNA TELAH MENCABULI PASIENNYA

SEORANG PRIA YANG MENGAKU SEBAGAI DUKUN DI TANGKAP POLISI KARNA TELAH MENCABULI PASIENNYA 

SEORANG PRIA YANG MENGAKU SEBAGAI DUKUN DI TANGKAP POLISI KARNA TELAH MENCABULI PASIENNYA

Seorang pria berinisial UJ (55), yang mengaku sebagai orang pintar (dukun) lepus, diamankan polisi karena diduga telah mencabuli ibu dan anaknya sekaligus yang menjadi pasiennya. Kedua korban masing-masing B (38) dan anak kandungnya , M (14), siswi SMP. Rumah mereka tidak jauh dari rumah kontrakan tersangka di kawasan Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya. Aksi bejat yang dilakukan di rumah kontrakan tersangka. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto, melalui Kasatreskrim, AKP Yusuf Ruhiman, di Mapolresta, pada hari Selasa 24 Maret 2020, mengatakan terbongkarnya kasus pencabulan tersebut setelah ada laporan dari warga dan korban. "Pada awalnya kami mendapatkan info dari warga. Kemudian kedua korban pun resmi mengadu bahwa mereka telah menjadi korban pencabulan UJ setiap kali disuruh datang lagi," kata Yusuf.

Pada hari Senin 23 Maret 2020 malam UJ berhasil digelandang dari rumahnya. Dia diperiksa di runag Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim hingga dini hari. "UJ pada akhirnya ditetapkan sebagai tersangka setelah mengakui segala perbuatannya, yaitu menyetubuhi ibu dan anak sekaligus," kata Yusuf. Modusnya, tersangka melakukan perbuatan bejatnya itu sebagai salah satu syarat pengobatan. Keduanya korban hanya bisa menurut dan perbuatannya itu terjadi hingga berulang kali. "Tersangka UJ langsung kami tahan, dan pada saat ini masih terus diperiksa untuk pengembangan," ujar Kasatreskrim. Untuk sementara tersangka dikenakan dengan UU perlindungan anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Senin, 23 Maret 2020

PEMKO MEDAN MEMBAGIKAN 10 RIBU MASKER KEPADA MASYARAKAT DI SEPUTARAN LAPANGAN MERDEKA WALK

PEMKO MEDAN MEMBAGIKAN 10 RIBU MASKER KEPADA MASYARAKAT DI SEPUTARAN LAPANGAN MERDEKA WALK

PEMKO MEDAN MEMBAGIKAN 10 RIBU MASKER KEPADA MASYARAKAT DI SEPUTARAN LAPANGAN MERDEKA WALK

Menjawab keluhan masyarakat terkait langka dan sangat sulitnya memperoleh masker baik itu di apotik, swalayan, maupun mall, Pemerintahan Kota (Pemko) Medan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, membagikan 10 ribu masker kepada seluruh masyarakat. Pembagian masker tersebut dilakukan di seputaran Jalan Balai Kota Medan tepatnya di simpang lampung merah depan Hotel Grand Aston dan Merdeka Walk, pada hari Senin 23 Maret 2020. Hal tersebut sebagai langkah preventif sekaligus mengedukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, guna mencegah penyebaran corona virus disease 2019 (Covid-19). Pembagian masker tersebut dilakukan langsung oleh Pelaksana tugas (PLT) Wali Kota Medan Akhyar Nasution. 

Sebanyak 10 ribu masker dibagikan gratis kepada masyarakat yang lewat dari jalan tersebut, baik yang tengah berkendara maupun pejalan kaki yang sedang melintas di seputaran jalan Balai Kota. Pembagian dilakukan Akhyar didampingi Kepala BPBD Kota Medan Arjuna Sembiring bersama dengan Personel dari Kodim 0201/BS dan Polrestabes Medan beserta puluhan petugas BPBD Kota Medan. Diharapkan, kepada seluruh masyarakat dapat mendukung penuh upaya-upaya pemerintah untuk memutuskan mata rantai Covid-19 di Kota Medan. Setelah pembagian, Akhyar mengatakan selain pembagian masker, Pemko Medan juga telah melakukan langkah preventif lainnya seperti menyemprotan cairan disinfektan ke public service dan public area termasuk kantor pemerintahan dan rumah-rumah ibadah yang akan dilakukan secara berkelanjutan. 

"Melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, Pemko Medan juga telah memasang sarana untuk mencuci tangan di beberapa tempat dan ini akan kita upayakan terus bertambah. Kami juga mendorong semua pihak untuk mendukung upaya preventif ini dengan menyediakan hand sanitizer dan wastafel mobile di area atau wilayah tugas masing-masing," kata Akhyar. Terakait kabar penutupan pasar tradisional yang sempat merebak, Akhyar menekankan bahwa itu adalah berita bohon atau Hoax. Sebab bilangnya, pasat merupakan jantungnya kehidupan. Jika pasar berhenti maka distribusi rantai makanan jadi terputus. "Insya Allah, seluruh pasar tradisional tetap beroperasi seperti biasanya. Kami imbau kepada warga jangan mudah percaya dengan kabar yang belum tentu kebenarannya," katanya. Akhyar juga menyampaikan bahwa pada saat ini pasien meninggal akibat virus corona di Kota Medan telah bertambah. Maka itulah, Akhyar berpesar agar warga kooperatif mengikuti aturan dan anjuran yang telah disampaikan pemerintah. "Ada lagi yang meninggal di Medan atas nama Aswin Ginting yang hari ini akan dikebumikan. Setelah Dr Ucok Martin hari ini Aswin Ginting. Mari bersama-sama kita putus mata rantai penyebaran virus corona agar angka kasus yang terjadi tidak semakin menyebar dan membesar," katanya. 

Minggu, 22 Maret 2020

3 PEREMPUAN DITABRAK MINIBUS SAAT SEDANG ASIK SELFIE DI TIKUNGAN MOJOSEMU

3 PEREMPUAN DITABRAK MINIBUS SAAT SEDANG ASIK SELFIE DI TIKUNGAN MOJOSEMU

3 PEREMPUAN DITABRAK MINIBUS SAAT SEDANG ASIK SELFIE DI TIKUNGAN MOJOSEMU

Asyik selfie di tikungan Mojosemu, Jalan Sarangan, Plaosan, Magetan, Jawa Timur, tiga perempaun bersaudara ditabrak minibus dengan plat nomor H 1002 WS, pada hari Sabtu 21 Maret 2020. Akibatnya, kektiga perempuan yang diketahui bernama Silvia (20) Dita (21) dan Veti (21), mengalami luka-luka. Begitu juga dengan para penumpang minibus yang terguling setelah terjadi kecelakaan. Menurut Kepala Polantas Pos 90, Sektor Plaosan, Resor Magetan, Ipda Ahmad Suryani, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Para korban pun segera dilarikan ke Puskesmas Plaosan untuk menjalani perawatan. Berdasar keterangan polisi, sopir minibus, Asrafi, warga Kampung Tikung, Desa Wonorejo RT02/RW07, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, diduga tidak mengenal medan. Hal itu membuat dirinya panik pada saat melintas tikungan tajam dan pada saat bersamaan ada sepeda motor di pinggir jalan.

"Sesuai keterangan saksi, begitu menabrak sepeda motor, kemudian minibus itu menabrak roller barrier dan pada akhirnya minibus itu terguling bersama 11 penumpangnya, beberapa di antaranya anak balita itu," kata Ahmad. Ahmad memastikan, ada 14 orang mengalami luka-luka, termasuk Asrafi yang mengalami luka robek di bagian kepala. Kasus kecelakaan tersebut, pada saat ini sedang ditangani unit Laka Lantas Polres Magetan. "Dalam kecelakaan itu tidak terdapat korban yang mengalami luka berat dan meninggal dunia. Hanya kerugian materil diperkirakan sebesar Rp 15 juta," ujar Ahmad.

Sabtu, 21 Maret 2020

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA TANPA IDENTITAS DITEPIAN DANAU TOBA

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA TANPA IDENTITAS DITEPIAN DANAU TOBA

WARGA MENEMUKAN MAYAT SEORANG WANITA TANPA IDENTITAS DITEPIAN DANAU TOBA

Sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan telah mengambang di tepian Danau Toba, pada hari Sabtu 21 Maret 2020 sekitar pukul 10.00 WIB. Mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh warga bernama ingot Situmorang, warga Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungung. Pada saat itu Ingot sedang mengantar pemancing ke arah batu gantung dan melihat di tepian Danau Toba sosok mayat terapung di air, kemudian mendekatinya untuk memastikan dan selanjutnya melaporkan penemuan mayat tersebut melalui sambung telepon ke Polsek Parapat.

Kapolsek Parapat AKP Irsol yang pertama kali mendapakan laporan kemudian berkoordinasi dengan Basarnas dan Polairud untuk bersama-sama turun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi mayat itu. Pada sosok mayat yang ditemukan, menggunakan celana panjang warna hitam, dan menggunakan baju panas dengan wajah yang tertutup. Sementara di tubuh korban, tangan sudah keadaan terkelupas pada saat ditemukan. Mayat tersebut langsung dibawa ke RSU Djasamen Saragih guna keperluan autopsi.

Kamis, 19 Maret 2020

SEORANG PSK DITEMUKAN TEWAS DI WARUNG REMANG-REMANG DIDUGA TEWAS DICEKIK PELANGGANYA

SEORANG PSK DITEMUKAN TEWAS DI WARUNG REMANG-REMANG DIDUGA TEWAS DICEKIK PELANGGANYA

SEORANG PSK DITEMUKAN TEWAS DI WARUNG REMANG-REMANG DIDUGA TEWAS DICEKIK PELANGGANYA

Satreskrim Polres Subang menangkap pembunuh pekerja seks komersial beriinisial IS di kawasan lokasisasi Janem, Patokbeusi, Subang, Jawa Barat. AS tega membunuh IS dengan keji lantaran didorong korban yang menyebut pelaku "loyo". Kapolres Subang, AKBP Teddy Fanani melalui keterangan yang tertulis mengatakan, peristiwa pembunuhan ini terjadi pada hari Selasa 18 Febuari 2020. Korban IS ini seorang PSK yang juga pemilik warung remang-remang di kawasan Janem Patokbeusi, Subang. Kasus ini berawal dari penemuan korban yang sudah dalam keadaan sudah tidak bernyawa di dalam kamarnya sekitar pukul 17.00 WIB. Polisi kemudian melakukan serangkaian penyelidikan terkait dugaan pembunuhan itu sampai akhirnya berhasil mengidentifikasi identitas dan menangkap pelaku di tempat persembunyiannya di kawasan jalan Raya Cilameri Subang pada tanggal 28 Febuari 2020.

Pelaku AS ini tega menghabisi nyawa korban yang merasa tidak terpuaskan pada saat melakukan hubungan badan dengan pelaku. "Pelaku berinisial AS tega menghabisi nyawa korban gara-gara dibilang loyo," kata Teddy, dalam keterangan yang tertulisnya, pada hari Kamis 19 Maret 2020. Dijelaskan, pada saat tengah berhubungan badan, korban yang merasa tidak terpuaskan itu membuat pelaku emosi dengan mendorong tubuhnya sampai terjatuh. Naik pitam, pelaku membalas korban dengan cara mencekiknya hingga tewas. Polisi menduga Isah (42) seorang pekerja seks komersil (PSK) yang ditemukan tewas di sebuah warung remang-remang dibunuh dengan  cara di bekap oleh pelaku. Mayat Isah ditemukan warga pada hari Rabu 19 Febuari 2020 di dalam kamar warung remang-remang, di kawasan Mulyasasi, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang.

Pada saat ditemukan, Isah dalam keadaan sudah tidak perpakaian alias bugil, dengan posisi seperti tersujud, tangan dan mulutnya terikat handuk. "Ya diduga dibekap," ujar Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Deden A Yani, pada hari Kamis 20 Febuari 2020. Mayat Isah ditemukan personel Satreskrim Polres Subang pada hari Rabu 19 Febuari 2020 pada pukul 17.55 WIB setelah mendapat laporan dari warga. Pada saat ditemukan, kata Deden, tidak ada bekas luka pada tubuh Korban. "Nggak ada (luka). Kehabisan nafas saja," katanya. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan atas temuan wanita yang diduga PSK itu.  Polisi juga tengah memburu pembunuh Isah.

Rabu, 18 Maret 2020

SEORANG PRIA DITANGKAP POLISI KARNA TELAH TIKAM AYAH KANDUGNYA

SEORANG PRIA DITANGKAP POLISI KARNA TELAH TIKAM AYAH KANDUGNYA

SEORANG PRIA DITANGKAP POLISI KARNA TELAH TIKAM AYAH KANDUGNYA

Pria berinisial HR (20) diduga menganiaya ayahnya sendiri RK (61), pada hari Selasa 17 Maret 2020 malam sekitar pukul 22.00 WIB. Warga Kelurahan Terusan, Kecamatan Mempawah Hilir Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut, kini menjadi buronan pihak kepolisian Polres Mempawah. Kapolsek Mempawah Hilir, IPTU Djamaluddin mengatakan, kejadian tersebut berawal dari cekcok antara korban dan istrinya berinisial SH. "Pada saat sedang adu mulut tersebut, HR yang juga anak kandung korban tiba-tiba datang," ujar Djamaluddin. HR yang pada saat itu melihat kedua orangtuanya sedang adu mulut langsung menganiayan ayahnya.

"Korban menderita luka tusuk sebanyak lima kali yakni di bagian leher sebelah kiri, dada sebelah kiri, kepala kiri dan kanan, serta perut sebelah kanan," kata Kapolsek. Setelah menganiaya ayahnya, HR langsung melarikan diri ke arah Kota Pontianak menggunakan sepeda motor. "Mendapatkan laporan tersebut, pihak kepolisian langsung datang ke tempat kejadian perkara (TKP) . Korban kemudian langsung di bawa ke RSUD Dr Rubini Mempawah untuk mendapatkan perawatan medis," ujarnya. Kapolsek memastikan hingga, pada hari Rabu 18 Maret 2020 petang WIB, polisi masih terus memburu tersangka. Adapun kondisi korban yang dirawat di rumah sakit, belum sadarkan diri. "Kami dari Polres Mempawah sedang melakukan pengejaran terhadap tersangka. Kemudian untuk korban sendiri, hingga saat ini masih terus mendapatkan perawatan medis dan belum sadarkan diri," kata Kapolsek Djamaluddin.

Selasa, 17 Maret 2020

MEMBAWA KABUR MOTOR TEMAN SENDIRI, AGUNG BERHASIL DITANGKAP SETELAH 21 BULAN MENGHILANG

MEMBAWA KABUR MOTOR TEMAN SENDIRI, AGUNG BERHASIL DITANGKAP SETELAH 21 BULAN MENGHILANG

MEMBAWA KABUR MOTOR TEMAN SENDIRI, AGUNG BERHASIL DITANGKAP SETELAH 21 BULAN MENGHILANG

Pelaku penipuan motor di Mijen Kota Semarang memang tidak tau diri, padahal korban yang tidak lain adalah teman pelaku sduah bersikap baik kepadanya. Kebaikan korban ditunjukkan dengan mengizinkan pelaku untuk menginap di rumahnya sekaligus meminjamkan pelaku sepeda motor. "Antara korban dengan pelaku sudah saling kenal selama tiga tahun sehingga korban tidak menaruh kecurigaan pada saat pelaku datang ke rumah korban sehingga perbuatan penipuan motor terjadi," kata Kanit Reskrim Polsek Mijen, AKP Budi Purnomo, pada hari Selasa 17 Maret 2020. Budi menyebut korban yakni Agus Subekti (45) warga Kelurahan Wonolopo Kecamatan Mijen Kota Semarang. Sedangkan pelaku Agung Setiyawan (44) warga Sembungharjo Kecamatan Genuk Kota Semarang. Budi menyebutkan kronologis lengkap kejadian penipuan motor bermula ketika pelaku berkunjung ke rumah korban yang beralamat di Wonolopo Mijen Kota Semarang, pada hari Selasa 29 Mei 2018 sekitar pukul 10.00 WIB.

Berhubung sudah saling mengenal korban tidak menaruh curiga kedatangan pelaku. Bahkan pelaku sempat membantu korban pada saat itu sedang merenovasi rumah hingga sore hari. "Setelah selesai aktifitas pada hari itu, sore harinya tersangka meminta izin kepada korban untuk menginap di rumahnya, dan korban menyanggupi permintaan temannya itu," bebernya. Pada malam harinya, lanjut Budi, sekitar pukul 04.00 WIB, tersangka meminjam sepeda motor milik korban berupa motor Yamaha Mio 125 CC warna merah tahun 2017. Alasan tersangka meminjam motor untuk membeli rokok di warung, motor pun berpindah tangan. "Tersangka lalu pergi ke rumah korban, bukannya membeli rokok, tersangka malah membawa kabur motor tersebut."

"Pada sebelumnya agar tidak terdeteksi tersangka mengganti nomor handphonenya sekaligus mengganti plat nomor motornya dari asli H 4172 AIW diganti menjadi H 3568 TH," jelasnya. Rupanya aksi tersangka berhasil ditangkap Unit Reskrim Polsek Mijen pada hari Jumat 28 Febuari 2020 pada pukul 12.15 WIB. "Kami tangkap tersangka di wilayah Kabupaten Kendal, motor korban juga berhasil kami amankan karena ternyata oleh tersangka motor digunakan untuk kegiatan sehari-hari," jelasnya. Akibat perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 372 KUHP tentang penipuan dengan ancaman kurungan penjara selama empat tahun.

Senin, 16 Maret 2020

POLISI DAERAH SUMATERA UTARA MERINGKUS SEORANG PRIA PENYEBAR HOAKS WABAH VIRUS CORANA

POLISI DAERAH SUMATERA UTARA MERINGKUS SEORANG PRIA PENYEBAR HOAKS WABAH VIRUS CORANA 

POLISI DAERAH SUMATERA UTARA MERINGKUS SEORANG PRIA PENYEBAR HOAKS WABAH VIRUS CORANA

Direktorat Reserse Kriminal Khusus kepolisian Daerah Sumatera Utara (Ditkrimsus Polda Sumut) mengamankan seorang pria yang terduga penyebar kabar hoaks atau informasi yang tidak benar di tengah sedang memanasnya wabah virus corona. Dari ingformasi yang berhasil didapatkan, pria yang berinisial HG ditangkap oleh petugas di kediamannya di Jalan Kapten Rahmad Budin, Gg Kelapa Gading, Lingkungan 8, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan pada hari Minggu 15 Maret 2020 sekitar pukul 15.30 WIB. Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari Kabic Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja. Ia mengatakan, ini merupakan tidak lanjut atas adanya pelaku penyebaran berita bohong ataupun hoaks.

Setelah melakukan pendalaman dan penyelidikan, Tim Cyber Crime Dit Krimsus Poldasu pada hari Minggu tanggal 15 Maret 2020 sekitar pukul 15.30 WIB berhasil mengamankan pelaku berinisial HG. "HG diduga menyebar berita hoax Istana lockdown yang viral di Media Sosial," ujarnya pada hari Senin 16 Maret 2020. Dampak penyebaran virus corona membuat beberapa oknum tidak bertanggung jawab menyebarkan berita palsu yang mengakibatkan keresahan situsi kamtibmas di Indinesia. Lanjut Tatan, HG diduga telah menyebarkan postingan Hoax yang bertuliskan "istana lock down dan menyebutkan bahwa ada beberapa menteri dan istri menteri yang positif terkena virus corona atau covid-19." pelaku menyebarkan postingan Hoax tersebut dengan cara membroadcast dan menyebarkan ke grup. "Dari tangan tersangka polisi mengamankan barang bukti Hp Merk OPPO A& yang digunakan pelaku untuk memposting dan menyebarkan berita hoax itu. Pada saat ini pelaku masih berada di Mapolda Sumut untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut," pungkasnya.

Minggu, 15 Maret 2020

POLISI TASIKMALAYA MENGGEREBEK DAN BERHASIL MERINGKUS 6 PEMUDA YANG SEDANG BERPESTA MIRAS

POLISI TASIKMALAYA MENGGEREBEK DAN BERHASIL MERINGKUS 6 PEMUDA YANG SEDANG BERPESTA MIRAS

POLISI TASIKMALAYA MENGGEREBEK DAN BERHASIL MERINGKUS 6 PEMUDA YANG SEDANG BERPESTA MIRAS


Jajaran Satsabhara Polres Tasikmalaya Kota Menggerebek pesta minuman keras (miras) di Jalan BKR, Kecamatan Tawang, Kota tasikmalaya, pada hari Minggu 15 Maret 2020 dini hari. Dari pesta miras di jalur yang cukup ramai itu, petugas mengamankan enam pemuda yang masih ABG serta enam kantung plastik miras. Mereka kemudian di gelandang ke Mapolres. Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota, Kompol Shohet, mengatakan, pihaknya mendapatkan pengadua dari warga sekitar soal adanya sejumlah pemuda tengah berpesta miras.

"Jajaran Satsabhara yang tengah berpatroli rutin langsung menuju lokasi. Benar saja ada kerumunan pemuda tanggung di tepi jalan," kata Shohet. Melihat ada mobil polisi, para pemuda tanggung itu terlihat panik dan berusaha untuk melarikan diri. Namun petugas sigap dan sebanyak enam pemuda berhasil diamankan. "Mereka tidak malu menggelar minum minuman keras ditempat umum. Ini harus menjadi perhatian kepada para orang tua," ujar Babag Ops. Keenam ABG itu hanya diberi pembinaan dan pada akhirnya dikembalikan ke pihak keluarga masing-masing. Pasalnya urusan miras hamnya dijerat dengan pasal tindak pidana ringan.

Sabtu, 14 Maret 2020

ANGGOTA POLRESTABES SURABAYA TEMBAK MATI SEORANG BANDAR NARKOBA

ANGGOTA POLRESTABES SURABAYA TEMBAK MATI SEORANG BANDAR NARKOBA 

ANGGOTA POLRESTABES SURABAYA TEMBAK MATI SEORANG BANDAR NARKOBA

Bandar narkoba bernama M Ismail alias Roni (33) di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang ditembak mati oleh pihak kepolisian. Pada awalnya polisi menangkap Roni di Sidoarjo. Kemudian polisi membawa tersangka ke tempat persembunyiannya di Lawang. Pada saat masuk ke dalam kos, tersangka mengambil pisau, dan mencoba melawan petugas," kata AKBP Memo Ardian, Kasatresnarkoba Polrestabes Surabaya, pada hari Jumat 13 Maret 2020. Akhirnya polisi menembak mati tersangka. Dalam kasus ini, polisi juga menangkap M Nur (41), Fauzen (23), Romadhoni (24) dan Ibnu Mayis (28). Roni menggunakan jasa empat kurir ini untuk mengedarkan sabu-sabu ke Surabaya dan sekitarnya. Polisi sudah menyita 1.5 kilogram (KG) narkoba jenis sabu-sabu, mobil Honda CRV, mobil Toyota Yari, dan motor Honda Scoopy. Memo mengungkapkan jaringan ini sudah beroperasi selama sembilan bulan. 

Roni merupakan residivis kasus narkoba yang baru sembilan bulan merasakan udara bebas. Sembilan bulan berada di luar tahanan, Roni malah menggeluti bisnis haram tersebut. Roni mampu mengedarkan sebanyak 2 kilogram sabu-sabu dalam kurun waktu satu bulan. M Nur mendapat upah 10 juta per bulan dari Roni. Sedangkan Fauzen, Romadhoni, dan Ibnu Mayis baru dijanjikan akan mendapatkan uang. "Kami akan kejar aset yang disinyalir didapat dari hasil penjualan narkotika," kata Memo.

Kamis, 12 Maret 2020

POLDA SUMUT BERHASIL MENGGAGALKAN PEREDARAN BBM JENIS SOLAR DARI PROVINSI ACEH

POLDA SUMUT BERHASIL MENGGAGALKAN PEREDARAN BBM JENIS SOLAR DARI PROVINSI ACEH 

POLDA SUMUT BERHASIL MENGGAGALKAN PEREDARAN BBM JENIS SOLAR DARI PROVINSI ACEH

Polda Sumut berhasil menggagalkan peredaran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar yang diduga ilegal. Dari informasi yang didapatkan, BBM ilegal tersebut berasal dari Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh ke Medan padaa hari Sabtu 29 Febuari 2020 lalu. Wadir Reskrisus Polda Sumut, AKBP Bagus Suropratomo didampingi Kasubbid Penmas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan menjelaskan, pihaknya mendapatkan informasi dari masyarakat tentang rencana peredaran BBM Ilegal. Penangkapan itu dilakukan atas informasi masyarakat. Polisi kemudian melakukan penghadangan terhadap truk Colt Diesel nomor polisi BL 8595 Y pada saat melewati Gerbang Tol Megawati. "Ketika kita berhentikan, sopir truk tidak bisa memperlihatkan izin usaha pengangkutan BBM tersebut. Rencananya, bahan bakar ilegal ini akan dibawa ke Kecamatan Medan Marelan," ujarnya pada hari Kamis 12 Maret 2020.

Dalam penangkapan tersebut, pihak kepolisian melakukan pemeriksaan dan meminta agar pengemudi menunjukkan dokumen izin niaga dan pengangkutan BBM sebanyak 48 drum setara dengan 9.600 liter tersebut. Namun, sopir truk berinisial M (35), warga Desa Blang Seupang, Bireuen, Aceh, tidak dapat menunjukkannya sehingga langsung diamankan oleh petugas ke Mapolda Sumut. Dikatakan Wadirkrimsus, dalam pengakuan supir tersebut, jenis solar itu berasal dari penambang secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat Desa Alu Puno, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh. "Pemilik BBM itu inisial Y (28), warga Dusun Tgk Keujruen Desa Blang Seupeung, Kecamatan Jeumpa, Bireuen, Aceh. BBm tersebut tujuannya ke Medan Marelan," kata Bagus. Ditanya soal tindakan terhadap pemilik dan calon penadah BBM ilegal tersebut, Bagus menyebut, masih dalam proses pengembangan.

Hingga saat ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian Aceh untuk melakukan penyelidikan pemiliknya bahan bakar minyak yang diduga ilegal. "Masih terus kita dalami dan kembangka," pungkasnya. Dari penangkapan tersebut, petugas kepolisian berhasil mengamankan barang bukti berupa truk Colt Diesel Kuning dengan nomor polisi BL 8595 Y. Selain itu, tiga lembar salinan bon faktur kuning, 48 drum solar dan satu buku uji berkala kendaraan bermotor. Terhadap sopir dan kernet tersebut tidak dilakukan penahanan karena ancaman hukumannya di bawah lima tahun. Polisi menerapkan Pasal 53 huruf b dan huruf d UU RI No 22 tahun 2001 tentang Minyak dan Gas.

Rabu, 11 Maret 2020

SATU KELUARGA TEWAS SETELAH MENGKONSUMSI IKAN BUNTAL

SATU KELUARGA TEWAS SETELAH MENGKONSUMSI IKAN BUNTAL 

SATU KELUARGA TEWAS SETELAH MENGKONSUMSI IKAN BUNTAL

Dokter dari RSUD Pandanaran Boyolali, dr. M. Fiarry Fikaris, menggapi kasus kematian satu keluarga di Banyuwangi akibat mengonsumsi ikan buntal. Fiarry mengatakan ikan bunta memang tidak di sarankan untuk dikonsumsi. Pasalnya, Fiarry menyampaikan, ikan buntal mengandung racun tetrodoxin. Racun tersebut bersifat 1.200 kali lebih beracun dari sianida. Bahkan, tidak ada zat yang mampu menjadi penawar racun ikan buntal. Menurut Fiarry, terdapat sekitar 50 orang di Jepang dilarikan ke rumah sakit (RS) akibat keracunan ikan buntal. Padahal, di negara tersebut, seorang chef yang mengolah masakan ikan buntal dibekali dengan aturan yang sangat ketat. "Di Jepang, negara yang terbanyak mengonsumsi ikan buntal, chef yang mengolah ikan tersebut harus melewati pelatihan minimal tiga tahun dengan standar yang amat tinggi," ujar Fiarry, pada hari Rabu 11 Maret 2020 malam.

"Bahkan, dengan aturan chef yang ketat, tetap ada sekitar 50 orang setiap bulan yang dilarikan ke rumah sakit karena keracunan oleh ikan buntal ini," sambungnya. Oleh karena itu, Fiarry pun tidak menyarankan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi ikan buntal. "Maka untuk di Indonesia, saya tidak menyarankan untuk mengonsumsi ikan ini karena pengolahannya sangat sulit dan memiliki resiko yang sangat tinggi," ujar Fiarry. Fiarry mengatakan, organ dalam pada ikan buntal menjadi bagian yang paling banyak mengandung racun. "Ikan buntal ini mengandung racun terutama di organ dalamnya, seperti liver, ovarium , mata, maupun kulit," terangnya. Fiarry menuturkan, racun pada ikan buntal bekerja dengan cara memblokir kanal natrium pada tubuh. Sehingga, otot-otot akan mengalami kelumpuhan yang menyebabkan orang tersebut tidak bisa bernafas. Seseorang pun dapat meninggal dunia karena kehabisan napas akibat racun ikan buntal ini.

Selasa, 10 Maret 2020

SEORANG NENEK TUKANG PIJAT DITEMUKAN TEWAS DI DALAM KAMAR KOS

SEORANG NENEK TUKANG PIJAT DITEMUKAN TEWAS DI DALAM KAMAR KOS

SEORANG NENEK TUKANG PIJAT DITEMUKAN TEWAS DI DALAM KAMAR KOS

KSR (84), ditemukan tidak bernyawa di dalam kamar kosnya di Jalan Banjar Sugihan I Surabaya, pada hari Selasa 10 Maret 2020 pagi. Korban pertama kali ditemukan oleh tetangga kosnya. Menurut saksi mata, korban sempat menerima tamu untuk memijat di dalam kamar kosnya. Namun setelah tamu itu pergi, korban ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kamar kosnya. "Ya tadi taunya pada saat mau masuk tukar uang, lalu kok tidak di jawab. Terus saya masuk ternyata sudah tergeletak di kasus," kata seorang saksi bernama Indah, pada hari Selasa 10 Maret 2020.

Karna panik, warga aakhirnya melapor ke polisi. Kanit Reskrim Polsek Tandes, IPDA Gogot Purwanto membenarkan penemuan jenazah perempuan 84 tahun itu. "Iya benar. kalau informasi warga memang tadi sempat ada tamu mijat. Karena korban terkenal sebagai tukang pijat capek," kata Gogot, pada hari Selasa 10 Maret 2020. Gogot juga memastikan jika tidak ada benda berharga milik korban yang hilang. "Pada saat tim inafis dan kami melakukan olah TKP tidak adanya ditemukan benda berharga korban yang hilang. Dugaan sementara mengarah pada penyakit jantung. Korban pada saat ini sudah di bawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. Juga tadi diperiksa inafis tidak ada tanda kekerasan sama sekali," tambahnya. Disekitar jenazah korban, polisi menemukan obat-obatan, daster dan pakaian dalam korban.

Senin, 09 Maret 2020

6 ORANG SANTRI PESANTREN AL LATHIFIYAH TEWAS DI TENGGELAM DI GALIAN C

6 ORANG SANTRI PESANTREN AL LATHIFIYAH TEWAS DI TENGGELAM DI GALIAN C

6 ORANG SANTRI PESANTREN AL LATHIFIYAH TEWAS DI TENGGELAM DI GALIAN C

Galian C yang berlokasi di Dusuun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menelan korban jiwa, pada hari Senin 9 Maret 2020 pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Enam orang tewas tenggelam di lokasi penambangan tanah dan batu tersebut. Berdasarkan pantauan, bekas kerukan ekskavator galian C yang beroperasi selama beberapa tahun ini membentuk cekungan. Cekungan saat ini nampak seperti danau lantaran dipenuhi dengan air hujan. "Enam orang tewas dan dua orang berhasil selamat," kata tokoh masyarakat setempat, Sukarjo (53) pada saat ditemui di lokasi kejadian. Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren AL Lathifiyah yang lokasinya tidak jauh dari tempat galian C tersebut.

Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan. Lima diantaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah. Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL(17) warga Temon, Brati, SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi. Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58). Adapun dua orang korban selamat yakni NS (16) warga Klambu dan LA (15) warga Klambu. Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, pada sebelum kejadian, para santriwati bersama dengan pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi tengah bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C tersebut.

Pada saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian c yang telah dipenuhi dengan air hujan tersebut. Naas, seorang santriwati terpeleset dan tercebur ke lokasi cekungan galian c itu. Seketika itu juga memicu rekasi teman-temannya untuk ikut menolong korban, termasusk juga KH Wahyudi yang ikut pasang badan. "Para santriwati ikut terjun mencoba berusaha menolong, pada saat itu juga Pak Wahyudi juga ikut terjun. Namun sayangnya karena tidak bisa berenang, keenam orang itu meninggal dunia termasuk Pak Wahyudi. Pak Wahyudi itu tidak bisa berenang," kata Rozi. Melihat kejadian itu, beberapa santriwati yang tidak ikut terjun ke kubangan berlari berteriak meminta bantuan kepada warga setempat. Warga lantas berbondong-bondong berusaha menyelamatkan para korban tenggelam dengan cara terjun ke kubangan. "Dua santriwati selamt dan dirawat di Puskesmas terdekat," kata Rozi.

Minggu, 08 Maret 2020

POLISI MENANGKAP SEJOLI YANG MEMBAWA PUL EKSTASI

POLISI MENANGKAP SEJOLI YANG MEMBAWA PUL EKSTASI

POLISI MENANGKAP SEJOLI YANG MEMBAWA PUL EKSTASI

Tim PRC Rajawali Ditsamapta Polda Sumut menangkap Sejoli yang membawa ekstasi, Pasangan ini ditangkap petugas pada saat melaksanakan patroli di sekitar Jalan Brigjend Katamso, pada hari Sabtu 29 Febuari 2020 sekitar pukul 04.14 WIB lalu. Adapun identitas sejoli tersebut yakni M Kardi (29) warga Jalan Brigjen Katamso, Kampung Aur Kecamatan Medan Maimun dan Popy Selvia (25) warga Jalan Tangguk Bongkar, Kecamatan Medan Denai. Keduanya ditangkap bersama dengan barang bukti narkotika sebanyak tujuh butir pil ekstasi merk WB di wilayah Kampung Aur. Dari informasi yang didapatkan, keduanya ditangkap setelah petugas mencurigai dan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku. Kanit Reskrim Polsek Medan Kota Iptu M Ainul Yaqin mengatakan, penangkapan terhadap keduanya dilakukan ketika tim PRC Rajawali Regu dua yang sedang melaksanakan patroli. 

Kemudian, pada saat dilakukan penelusuran di kawasan Kampung Aur tersebut, terlihat kedua tersangka dengan gelagat yang mencurigakan. "Pada saat dilakukan pemeriksaan, ternyata pihak kepolisian berhasil menemukan tjuh butir pil ekstasi, sehingga terhadap keduanya langsugn dilakukan penangkapan," ujarnya, pada hari Minggu 8 Maret 2020. Dalam penangkapan kasus kedua pelaku tersebut, Tim PRC Rajawali Ditsamapta Polda Sumut menyerahkannya kepada Polsek Medan Kota. Lebih lanjut dijelaskan Iptu Yaqin, kedua tersangka pun diboyong oleh tim ini ke Mapolsek Medan Kota. Personel Unit Reskrim Polsek yang menerima serahan ini langsung menahan kedua tersangka beserta barang bukti narkoba milik mereka. "Pada saat ini kepada keduanya telah dilakukan penahanan untuk proses penyedikan lebih lanjut," pungkasnya.

Sabtu, 07 Maret 2020

TIM SABHARA POLRESTABES MEDAN BERHASIL MENYITA MESIN JACPOT DAN MENGAMANKAN 4 ORANG DI TANAH GARAPAN JERMAN

TIM SABHARA POLRESTABES MEDAN BERHASIL MENYITA MESIN JACPOT DAN MENGAMANKAN 4 ORANG DI TANAH GARAPAN JERMAN

TIM SABHARA POLRESTABES MEDAN BERHASIL MENYITA MESIN JACPOT DAN MENGAMANKAN 4 ORANG DI TANAH GARAPAN JERMAN

Tim Sabhara Polrestabes Medan menggelar Gebrak Kampung Narkoba (GKN) di kawasan Jalan Jermal XV tanah garapan di Kecamatan Percut Seituan. Dari hasil penggerebekan yang dilakukan polisi berhasil mengamankan sebanyak 27 unit mesin Jackpot serta koin dan dua unit mesin ikan-ikan. Kasat Sabhara AKBP Sonny Siregar yang memimpin langsung penggerebekan tersebut juga berhasil menangkap empat pelaku. Keempatnya adalah Heriyanto (49) warga jalan Bakti Gang Piring, Aditiya Nugraha (39) warga Jalan Tuba 4 Gang Pembangunan, Hendrik Syahputra (57) wargba Jalan Medan Tembung Pasar 10 dan Yudi (40) warga Jalan Bromo Ujung.

Di dalam penggerebekan yang dilakukan, tim Sabhara juga menangkap empat sepeda motor tanpa adanya dokumen yang ditemukan di lokasi. Keempat unit sepeda motor tersebut adalah Honda Beat hitam plat nomor BK 4219 AHG, Jupiter MX plat nomor BB 3687 NL, Honda Supra X dengan plat nomor BK 6070 FK dan motor Honda dengan plat nomor BK 3712 SY. Sony mengatakan keempat sepeda motor tanpa adanya dokumen yang lengkap dan puluhan mesin judi Jackpot diserahkan ke Sat Reskrim Polrestabes. "Puluhan mesin judi jackpot dan empat sepeda motor tanpa dilengkapi dengan dokumen diserahkan ke Sat Reskrim Polrestabes Medan, guna proses penyidikan lebih lanjut," ujar Sonny, pada hari Sabtu 7 Maret 2020.

Kamis, 05 Maret 2020

POLISI TANGKAP SEORANG PRIA YANG DIDUGA TELAH MENCABULI ANAK TIRINYA

POLISI TANGKAP SEORANG PRIA YANG DIDUGA TELAH MENCABULI ANAK TIRINYA

POLISI TANGKAP SEORANG PRIA YANG DIDUGA TELAH MENCABULI ANAK TIRINYA

DN, warga Kecamatan Ambulu diduga telah mencabuli anak tirinya yang masih di bawah umur. Hal itu diduga sudah dilakukan selamat empat tahun. Perbuatan bejat pelaku terungkap karena DN kerap mencium anaknya di depan umum. Kasat Reskrim Polres Jember, AKP Yadwivana Jumbo Qantasson mengatakan, dari pengakuan korban, DN mencabuli anak tirinya itu sejak kelas VI SD. "Itu dilakukan ketika ibu kandung korban sedang tidak berada di rumah," kata Jumbo di Mapolres Jember, pada hari Kamis 5 Maret 2020. Ibu korban sering berangkat ke pasat untuk berjualan. Pada saat itulah, DN menyetubuhi korban di kamar sebanyak dua kali waktu masih SD. Kasus ini terungkap empat tahun setelahnya, yakni setelah korban sudah duduk di bangku kelas X SMK. Namun, diduga pelaku setiap hari mencabuli korban. Jumbo menjelaskan, kasus ini terungkap karena warga curiga melihat perlakukan DN yang dirasa berlebihan terhadap anak tirinya itu. Seperti memeluk dan menciumi anak tirinya di depan umum.

"Sehingga tetangga korban saling bergunjing dan mengingatkan ibu korban," papar dia. Paman korban kemudian meminta penjelasan kepada anak keponakannya itu. Korban pada akhirnya mengaku telah menjadi korban pencabulan oleh ayah tirinya. "Korban disetubuhi setiap hari," ujar dia. Pengakuan tersebut membuat ibu kandung dan pamannya terkejut. Pada akhirnya, mereka langsung melaporkan DN ke Mapolsek Ambulu. Polisi datang dan menangkap DN. DN kini ditahan di Mapolres Jember.  "Polisi terus melakukan proses penyidikan atas kasus," ujarnya.

Rabu, 04 Maret 2020

SEORANG ANGGOTA TNI TEWAS DIINJAK GAJAH DI SUMATERA SELATAN

SEORANG ANGGOTA TNI TEWAS DIINJAK GAJAH DI SUMATERA SELATAN

SEORANG ANGGOTA TNI TEWAS DIINJAK GAJAH DI SUMATERA SELATAN

Seorang anggota TNI dari Kodim 0402/Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan bernama Sertu Iskandar tewas diinjak gajah, pada hari Rabu 4 Maret 2020. Komandan Kodim 0402/oki lETKOL Czi Zamroni mengatakan, kejadian berawal pada saat dirinya mendapatkan laporan dari warga.Warga di Dusun Belanti, Desa Banyubiru, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Sumatera Selatan melaporkan adanya kawanan gajah yang masuk di dalam pemukiman. Dua personel yakni Serma Sugiarto dan Sertu Iskandar datang ke lokasi tersebut. Keduanya kemudian mencoba mengusir kawanan gajah yang masuk ke pemukiman dengan menggunakan kayu dan alat tradisional lainnya. Namun saat itu, ada warga yang terluka akibat berkonflik dengan gajah.

Sertu Iskandar bermaksud untuk membantu warga yang sudah mengalami luka di bagian kepalanya. "Ketika anggota kita membantu warga, tiba-tiba satu ekor gajah datang dan mengejar. Sertu Isakandar waktu itu terjatuh, terinjak dan tewas," kata Zamroni. Jenazah Sertu Iskandar pun di bawa ke Palembang untuk dimakamkan. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel Genman Suhefti Hasibuan menjelaskan, pada saat ini konfilik manusia dengan gajah di lokasi itu telah tertangani. Genman memperkirakan ada 120 ekor gajah yang berkeliaran di lokasi itu. "Untuk yang kejadian ini gajah liar, kawanan mereka biasanya bisa sampai 50 ekor," kata Henman.

Selasa, 03 Maret 2020

ANGGOTA PERWIRA DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI RUANGAN KERJANYA

ANGGOTA PERWIRA DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI RUANGAN KERJANYA

ANGGOTA PERWIRA DITEMUKAN MENINGGAL DUNIA DI RUANGAN KERJANYA

Ipda Supriadi yang menjabat Panit I Unit Reskrim Polsek Percut Seituan ditemukan meninggal dunia di ruang kerjanya. "Kini, jasadnya sudah dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan otopsi," sambungnya. Korban ditetemukan meninggal dunia oleh temannya Ipda Toto. Ipda Toto pada awalnya ignin mengambil masker, Ipda Toto melihat kondisi Supriadi sudah terbujur kaku. Pada saat diperiksa kondisi Ipda Supriadi sudah dalam keadaan meninggal dunia. Personel kepolisian maupun PNS yang bertugas di Polsek Percut Seituan pun serentak histeris. Kepergian Ipda Supriadi mengagetkan rekannya sesama kepolisian.

Ipda Supriadi yang dikenal suka becanda. Memiliki postur tubuh tinggi besar, menjadi sosok yang dikenang oleh teman-temannya. Korban juga tidak pernah mengeluh sakit apapun. Komol Aris Wibowo mengatakan, selama hidupnya dan bertugas di Polsek Percut Seituan almarhum Ipda Supriadi dikenal baik dan memiliki loyalitas tinggi terhadap insitusi. "Saya doakan semoga almarhum ditempatkan di sisi Allah SWT. Serta kepada para keluarga yang telah ditinggalkan untuk agar tetap bersabar," pungkasnya. Ucapan duka pun mengalir di Facebook. Diantaranya dituliskan Wiwik Lestiawati ke grup Facebook SEBA POLRI ANGK 89/90. Seluruh rekan-rekan korban mengucapkan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian armarhum Ipda Supriadi, SH. Hari ini selasa jam 11, tgl 3 maret 2020 Semoga almarhum wafat dlm keadaan husnul khotimah dan kepada keluarga yg ditinggalkan semoga diberikan ketabahan, keiklasan dan tawaqal menerima cobaan dari Allah ini, Aamiin YRA.

Senin, 02 Maret 2020

WARGA MENEMUKAN KERANGKA MANUSIA DI HUTAN MUNDU BOJONEGORO

WARGA MENEMUKAN KERANGKA MANUSIA DI HUTAN MUNDU BOJONEGORO

WARGA MENEMUKAN KERANGKA MANUSIA DI HUTAN MUNDU BOJONEGORO

Warga menemukan kerangka tulang manusia di kawasan Hutan RPH Mundu BKPH Tondomulo, Petak 98F, Desa Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, pada hari Senin 2 Maret 2020 pagi. Tengkorak yang masih terdapat balutan pakaian itu pertama kali diketahui oleh Sono (55), warga setempat, pada saat mencari rumput bersama dengan kedua temannya. Belum jelas siapa sosok di balik kerangka manusia tersebut. "Hingga saat ini masih kami dalami dan kembangkan untuk lidik atas temuan tulang manusia tersebut," kata Kapolres Bojonegoro, AKBP M Budi Hendrawan dikonfirmasi. 

Budi menjelaskan pada saat ini temuan mayat yang tinggal kerangka itu sudah dievakuasi ke rumah sakit. Petugas yang datang ke titik lokasi juga sudah melakukan olah tempat kejadian dan memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Disinggung mengenai kondisi berapa lama meninggalnya mayat yang tinggal tengkorak itu, Budi belum bisa memastikan dan menjawab dengan detail. "Mayat saat ini identitasnya MR X, belum tahu itu meninggalnya kapan, nanti dokter yang akan menjelaskan," ujarnya.

Minggu, 01 Maret 2020

BOCAH 13 TAHUN HANYUT DI SUNGAI BEDADUNG SAAT SEDANG BUANG AIR BESAR

BOCAH 13 TAHUN HANYUT DI SUNGAI BEDADUNG SAAT SEDANG BUANG AIR BESAR

BOCAH 13 TAHUN HANYUT DI SUNGAI BEDADUNG SAAT SEDANG BUANG AIR BESAR

Khoirul Anam tenggelam di sungai Bedadung, Kabupaten Jember, pada hari Minggu 1 Maret 2020. Bocah 13 tahun tersebut hanyut pada saat sedang buang air besar. Menurut keterangan ketua RW 17 Kelurahan Patrang, Nanang Sulisyanto, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB. Tiga anak disebutkan mampir ke sungai di gang tersebut. Mereka adalah Anam, Fahmi, dan Ibnu. Semuanya masih berusia 13 tahun dan duduk di bangku kelas 6 SD. Ketiga anak itu baru jalan-jalan ke Alun-Alun Jember. Ketiganya adalah anak Kelurahan Patrang. Mereka berjalan kaki ke Alun-Alun Jember.

Menurut penuturan salah satu anak, pada saat pulang, Anan mengaku kebelet buang air besar. "Karena satu anak yang bernama Anam itu kebelet buang air besar. Akhirnya mampir ke sungai sini," ujar Nanang. Tidak hanya buang air besar saja, rupanya anak-anak itu juga mandi. Nahas, titik sungai yang didatangi oleh anak-anak itu dalam dan berarus kuat. Anam terset oleh arus sungai. Dua temannya disebutkan berusaha menolongnya. Namun mereka tidak berhasil menarik tangan Anam. Peristiwa itu lantas dilaporkan ke warga sekitar. Selanjutnya laporan diteruskan ke polisi. Setelahnya SAR gabungan dipimpin Basarnas mencari Anam. Pencari difokuskan ke titik awal tenggelamnya Anam. "Setelah mendapatkan laporan dari warga. Kami infokan ke instansi terkait seperti Basarnas. Selanjutnya dilakukan pencarian," ujar Kapolsek Patrang Iptu S Agus Wijaya. Pihak Polsek Patrang telah meminta keterangan dari dua teman Anam. Hingga saat ini pencarian masih terus di lakukan.

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...