Senin, 09 Maret 2020

6 ORANG SANTRI PESANTREN AL LATHIFIYAH TEWAS DI TENGGELAM DI GALIAN C

6 ORANG SANTRI PESANTREN AL LATHIFIYAH TEWAS DI TENGGELAM DI GALIAN C

6 ORANG SANTRI PESANTREN AL LATHIFIYAH TEWAS DI TENGGELAM DI GALIAN C

Galian C yang berlokasi di Dusuun Sobotuwo, Desa Kronggen, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menelan korban jiwa, pada hari Senin 9 Maret 2020 pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Enam orang tewas tenggelam di lokasi penambangan tanah dan batu tersebut. Berdasarkan pantauan, bekas kerukan ekskavator galian C yang beroperasi selama beberapa tahun ini membentuk cekungan. Cekungan saat ini nampak seperti danau lantaran dipenuhi dengan air hujan. "Enam orang tewas dan dua orang berhasil selamat," kata tokoh masyarakat setempat, Sukarjo (53) pada saat ditemui di lokasi kejadian. Berdasarkan data dari Polsek Brati, enam orang tewas merupakan para penghuni Pondok Pesantren AL Lathifiyah yang lokasinya tidak jauh dari tempat galian C tersebut.

Para korban tercatat berasal dari Kabupaten Grobogan. Lima diantaranya adalah para santriwati dan seorang korban lagi merupakan pemilik sekaligus pengasuh Ponpes Al Lathifiyah. Sesuai keterangan Ponpes Al Lathifiyah, kelima santriwati tersebut yaitu SL(17) warga Temon, Brati, SS (17) warga Getasrejo, Grobogan, NZ (13) warga Tarub, Tawangharjo, LN (17) warga Brati, IS (13) warga Kuripan, Purwodadi. Sementara seorang korban yaitu pemilik Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi (58). Adapun dua orang korban selamat yakni NS (16) warga Klambu dan LA (15) warga Klambu. Menurut Perangkat Desa Kronggen, Fachrul Rozi, pada sebelum kejadian, para santriwati bersama dengan pengasuh Ponpes Al Lathifiyah, KH Wahyudi tengah bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar galian C tersebut.

Pada saat itu beberapa santriwati meminta izin untuk membersihkan tangan dan kaki di pinggir kubangan galian c yang telah dipenuhi dengan air hujan tersebut. Naas, seorang santriwati terpeleset dan tercebur ke lokasi cekungan galian c itu. Seketika itu juga memicu rekasi teman-temannya untuk ikut menolong korban, termasusk juga KH Wahyudi yang ikut pasang badan. "Para santriwati ikut terjun mencoba berusaha menolong, pada saat itu juga Pak Wahyudi juga ikut terjun. Namun sayangnya karena tidak bisa berenang, keenam orang itu meninggal dunia termasuk Pak Wahyudi. Pak Wahyudi itu tidak bisa berenang," kata Rozi. Melihat kejadian itu, beberapa santriwati yang tidak ikut terjun ke kubangan berlari berteriak meminta bantuan kepada warga setempat. Warga lantas berbondong-bondong berusaha menyelamatkan para korban tenggelam dengan cara terjun ke kubangan. "Dua santriwati selamt dan dirawat di Puskesmas terdekat," kata Rozi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...