Selasa, 05 Mei 2020

DALAM KURUN WAKTU SATU HARI DUA BALITA BERSETATUS PDP COVID-19 MENINGGAL DUNIA DI SUMUT

DALAM KURUN WAKTU SATU HARI DUA BALITA BERSETATUS PDP COVID-19 MENINGGAL DUNIA DI SUMUT

DALAM KURUN WAKTU SATU HARI DUA BALITA BERSETATUS PDP COVID-19 MENINGGAL DUNIA DI SUMUT

Dalam waktu stu hari ada dua balita yang bersetatus PDP Covid-19 meninggal dunia di Sumut, pada hari Kamis 4 Mei 2020. Pertama kali, bayi yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan dan satu lagi di RS Martha Friska Medan. Keduanya telah dimakamkan di pemakaman khusus Covid-19 di TPU Simalingkar B Medan Tuntungan. Kasubag Humas RSUP Adam Malik Rosario menyebutkan bahwa pasien bayi tersebut berumur dua bulan dan baru saja di rawat satu hari. "Bayo yang meninggal berstatus PDP bernjenis kelamin laki-laki usianya dua bulan, dirawat pada sejak 3 Mei 2020. Dan meninggal dunia pada tanggal 4 Mei 2020 pada pukul 03.00 WIB dini hari," tuturnya, pada hari Selasa 5 Mei 2020. Rosario menuturkan pihaknya tidak mengetahui dari mana anak tersebut terkena virus corona tersebut, karna orang tua bayi tersebut tidak ternka virus corona. "Ya, enggak tahu, karena orangtuanya tidak terdaftar sebagai pasien Covid-19 di Adam Malik," tuturnya. Terkait dari riwayat, ia juga membenarkan adanya penyakit bawaan lainnya yang membuat kondisi bayi tersebut semakin parah. "Dia punya riwayat penyakit lain, tapi maaf tidak bisa kami infokan ya," pungkas Rosa.

Selanjutnya, soerang bayi belita berumur 6 bulan meninggal dunia bersetatus Pasien Dalam pengawasan (PDP) di RS Martha Friska Medan, pada hari Senin 4 Mei 2020 sore hari. Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut, Dr Aris Yudhariansyah menyebutkan bayi tersebut berasal dari Tanjung Balai. Bayi berinisial NP berjenis kelamin perempuan pada 5 Mei 2020. "Ya benar bayi berumur enam bulan, asal dari Tanjung Balai, status PDP Covid-19 di Rumah Sakit Martha Friska, meninggal dunia pada sore hari sekitar dekat-dekat dengan Anna Mari Bukit sekitar jam emoat sore," tuturnya. Aris menjelaskan pasien telah dirawat pada sejak 3 Mei 2020. "Sudah dirawat masih satu hari," ungkap Aris. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pihak GTPP belum dapat memastikan darimana bayi tersebut terpapar Covid-19 tersebut. "Kami belum tau kenanya dari mana karena masih bayi", tutur Aris. Ia menerangkan bahwa bayi tersebut memuliki diagnosa akhir yang cukup berat. "PDP berat Covid-19 berat ditambah ensefalopati, bronkopnomonia, diaere dan sepsis," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...