Senin, 29 April 2019

DUA WARGA KAMPAR TEWAS TERTIMBUN TANAH LONGSOR PADA SAAT BERGOTONG ROYONG MENGAMBIL TANAH TIMBUN

DUA WARGA KAMPAR TEWAS TERTIMBUN TANAH LONGSOR PADA SAAT BERGOTONG ROYONG MENGAMBIL TANAH TIMBUN

DUA WARGA KAMPAR TEWAS TERTIMBUN TANAH LONGSOR PADA SAAT BERGOTONG ROYONG MENGAMBIL TANAH TIMBUN

Dua warga Desa Koto Masjid Kecamatan XIII, Koto Kampar tewas tertimbun tanah longsor pada saat sedang bergotong royong mengambil tanah timbun untuk pembangunan mushola di sebuah lereng di Desa tersebut.

Kejadian longsor yang menimbun dua orang warga ini dikarenakan korban menggali tebing yang terjadi longsor. Kedua warga yang menjadi korban longsoran tanah tebing perbukitan ini adalah Ali Akmal, pria 39 tahun, dan Putra Indra pria, 28 tahun.

Keduanya merupakan warga Desa Koto Mesjid Kecamatan XIII Koto Kampar Kabupaten Kampar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Polres Kampar turun ke Lapangan untuk melakukan evakuasi dan pengamanan.

Peristiwa naas ini berawal, pada hari Minggu 28 April 2019 siang. Pada saat itu kedua korban bersama beberapa warga Desa pergi ke Simpang Citra yang masih di wilayah Desa Koto Mesjid dengan menggunakan Truk Cold Diesel, untuk mengambil tanah timbun guna memperbaiki musala yang ada di Desa.

Sesampai di lokasi korban langsung mengambil tanah di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 7 meter dengan cara mengorek tebing pada bagian bawah.

Pada saat sedang mengambil dan memuat tanah ke dalam truk tiba-tiba tebing tersebut runtuh. Tanpa sempat mengelak, kedua korban terimbun material longsoran.

Melihat kejadian tersebut, warga lainnya yang ada di sekitar lokasi berusaha menyelamatkan diri dan kemudain berteriak meminta pertolongan.

Kemudian warga Desa melakukan pencarian dengan mengangkat runtuhan tanah menggunakan cangkul dan skop. Sekitar pukul 15.30 WIB, kedua korban berhasil ditemukan dalam posisi tertelungkup dan sudah meninggal dunia.

Kedua korban langsung membawa ke rumah duka menggunakan ambulan Puskesmas. Kapolsek XIII Koto Kampar AKP Budi Rahmadi saat diwawancara, pada hari Senin (29/4/2019) mengatakan pihak keluarga masing-masing korban menolak untuk dilakukan visum dan juga autopsi karena yakin bahwa kematian korban murni karena kecelakaan atau musibah.

"Pada saat ini kedau korban telah dikebumikan oleh masing-masing keluarga," katanya. Budi Rahmadi mengimbau warga untuk tidak mengambil tanah pada tebing-tebing perbukitan karena sangat rentan untuk runtuh.

"Praktik pengambilan tanah timbun di daerah perbukitan sangat membahayakan," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...