SEORANG POLISI DITEMUKAN TEWAS DI DAPUR RUMAHNYA
Kakak kandungnya Wiwik Sri Hartati (46) sehari-hari tinggal di rumah yang berjarak 3 blok dari rumah kontrakan korban.
Dia menuturkan adiknya memang sudah lama menderita sakit maag. Dua hari yang lalu sempat periksa ke dokter dan disarankan untuk melaksanakan operasi.
Berhubung tidak ada yang mengantar, Wiwik usai mengajar di Gubung Purwodadi bermaksud memberikan obat yang tertinggal di rumahnya.
"Saya kaget setelah masuk ke dalam rumah kontrakan, saya melihat adik saya sudah dalam keadaan meninggal dunia di dapur," ucapnya.
Kapolsek Mraggen AKP Windoyo bersama anggota piket polsek dan anggota Polres Demak yang menerima laporan langsung menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan luar dibantu oleh Dokter dari Puskesmas Mraggen Luklu'ul Maknun.
"Dari hasil pemeriksaan awal dari Dokter Puskesmas Mranggen bahwa ditubuh korban tidak ada tanda-tanda kekerasan dan menurut pengakuan keluarganya korban selama ini menderita sakit maag dan hernia," ujar Kapolsek Mranggen, AKP Windoyo.
Senada dengan Kapolsek, Dokter puskesmas Mranggen, Luklu'ul Maknum juga menuturkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan meninggal karena sakit.
AKP Windoyo menuturkan terkait dengan kasus ini pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi dan pada akhirnya aparat kepolisian membuat surat pernyataan penolakan otopsi dari pihak keluarga korban.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi dan telah dibuatkan surat pernyataan. Namun kami tetap melakukan penyelidikan terkait penyebab pasti tewasnya korban yang juga telah berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Demak," sambung Windoyo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar