Senin, 15 Juni 2020

SEORANG PRIA ASAL KABUPATEN MALAKA TEWAS SETELAH MENENGGAK MINUMAN KERAS DI ACARA ADAT

SEORANG PRIA ASAL KABUPATEN MALAKA TEWAS SETELAH MENENGGAK MINUMAN KERAS DI ACARA ADAT

SEORANG PRIA ASAL KABUPATEN MALAKA TEWAS SETELAH MENENGGAK MINUMAN KERAS DI ACARA ADAT

Diduga mengkonsumsi minuman keras (miras), Hilarius Fahik meninggal dunia, pada hari Senin 15 Juni 2020 sekitar pukul 09.00 WITA. Korban sehari sebelumnya warga Dusun Berika, Desa Laleten, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka mengikuti acara adat bersama tua adat dan kerabat. Lokasi berada di rumah adat Lookluhu Umabesi atau rumah arwah di dekat rumah tinggalnya, pada hari Minggu 14 Juni 2020 sekitar pukul 15.00 WITA. Ketua Adat Lookluhu Umabesi di Dusun Berika, Desa Laleten, Kecamatan Welima, Kabupaten Malaka, Gabriel Nahak mengakui pada saat acara adat, pada hari Minggu 14 Juni 2020 sekitar pukul 15.00 WITA, korban Hilarius Fahik hadir di upacara adat. Pada acara ini, korban bertugas menuangkan minuman keras sebagai simbol adat kepala lima orang tetua adat yang hadir. Miras yang diminum itupun hanya dua botol saja. Pada hari Senin 15 Juni 2020 menjelaskan, sehari sebelum korban meninggal ini, tidak jauh dari kediaman korban ada lokasi rumah adat Lookluhu Umabesi.

Ada beberapa tua adat dan sanak keluarga hadir dan di sela-sela acara adat ini ada acara minum-minuman keras. "Waktu acara itu kami ada lima orang tua adat duduk dan ada juga keluarga dari suku ini. Lalu ada minum miras itupun hanya dua botol dan korban yang tuang kasih kami. Setelah acara itu lalu kami tua ada pulang ke rumah masing-masing," tutur Gabriel. Dirinya terkejut pada hari Senin 15 Juni 2020 pagi, ada berita kalau korban cukup setengah mati di rumahnya. Penyebabnya juga tidak diketahui secara pasti. Bahkan dirinya melihat banyak warga mendatangi rumah korban. "Saya sampai di rumah korban baru orang beritahu Hilarius Fahik meninggal dunia. Soal sakit apa hingga saat ini belum tau sakit apa yang menyebabkan dia meninggal, saya tidak tau," ujar Gabriel. Kapolres Malaka, AKBP Albert Neno mengatakan, pihaknya akan bekerja maksimal mengungkap penyebab utama meninggalnya korban. Saat ini baru pemeriksaan luar fisik korban oleh dokter dari Puskesmas Weliman, sedangkan untuk memastikan penyebab sampai korban meninggal dunia perlu di lakukan otopsi.

Kapolres Albert Neno dihadapan istri korban, Rosalinda Rika dan paman kandung korban di rumah duka, pada hari Senin 15 Juni 2020 mengatakan, pada saat ini jajarannya sudah melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dan mengambil barang bukti. Untuk mengetahui penyebab kematian korban, jelas Albert, pasti tidak semata-mata hasil pemeriksaan fisik luar saja. Tetapi harus dioutopsi dan itu tidak bisa dilakukan pada saat ini. "Kita maunya keluarga mengetahui memang penyebab kematian korban. Tapi kita belum bisa lakukan sekarang karena harus dilakukan pemeriksaan organ bagian dalam korban. Kita belum tahu sebab kematian korban ini," katanya. Walaupun begitu, kata Albert, pihaknya akan bekerja keras untuk menyelidiki kasus ini dan akan terungkap penyebabnya. "Kita akan mengungkap apakah meninggalnya korban karena ada kesengajaan atau tidak. Kalau ada kesengajaan maka kita akan tahu siapa-siapa yang terlibat. Kita akan ambil keterangan mulai dari kegiatan acara adat sampai pada detik-detik sebelum korban menghembuskan nafas terakhir," jelas Albert. Dirinya berharap keluarga mempercayakan kepada jajaran Polres Malaka dalam mengungkap kasus ini. Saat ini barang bukti sudah dikantongi jajarannya dan pemeriksaan fisik luar sudah dilakukan petugas kesehatan. Tinggal sekarang pemeriksaan dalam tubuh korban dan saat itupun akan jelas terungkap apa penyebabnya. Pihak keluarga diharapkan bisa mempersiapkan penguburan korban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...