Rabu, 13 Februari 2019

DUA TERSANGKA MUTILASI PENGUSAHA TEKSTIL WNI DI MALAYSIA BERHASIL DIRINGKUS

DUA TERSANGKA MUTILASI PENGUSAHA TEKSTIL WNI DI MALAYSIA BERHASIL DIRINGKUS 

DUA TERSANGKA MUTILASI PENGUSAHA TEKSTIL WNI DI MALAYSIA BERHASIL DIRINGKUS

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) du Kuala Lumpur, Malaysia hari ini mengatakan terduga pelaku mutilasi terhadap dua Warga Negara Indonesia (WNI) telah berhasil diringkus.

Pihak KBRI menjelaskan, tersangka akan ditahan lebih lama dari masa penahanan pertama yang seharusnya, untuk mendapatkan hasil penyelidikan yang lebih lengkap. "Masa penahanan (reman) pertama atas 2 orang terduga pelaku yang akan berakhir 14 Februari 2019, rencananya akan diperpanjang sampai tanggal 24 Februari dalam rangka pengembangan penyidikan," kata sumber KBRI.

Kemarin kepolisian mutilasi telah ditangani sebagai Kasus Profil Tinggi (High-Profile Case) yang telah melibatkan kepolisian Sungai Buloh (setingkat resor atau kota), Kepolisian Selangor (setingkat daerah), dan Markas Besar polis Diraja Malaysia (PDRM). Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) juga turun tangan untuk mengusut tuntas kasus ini.

Adapun dari hasil tes DNA dan sidik jari belum secara resmi dikeluarkan. Menurut PDRM, jika DNA dan sidik jari sesuai dengan keluarga korban, maka jenazah segera diberikan kepada KBRI Kuala Lumpur untuk proses pemakaman. "Sampai saat ini kamu belum menerima secara resmi hasil pemeriksaan sidik jari dari aparat. PDRM sendri belum memberikan kepastian kapan (hasil) tes DNA bisa keluar," kata KBRI.

KBRI berkomitmen untuk terus berkoordinasi dengan Pemerintah Malaysia dalam penangan kasus ini.

Media lokal Malaysia melaporkan bahwa dua jenazah berjenis kelamin laki-laki dan perempuan --yang diduga jasad Nuryanto dan Ai, ditemukan oleh warga di sekitar perumahan Desa Coalfields, dekat Sungai Buloh pada 26 Januari 2019. Jenazah ditemukan dalam tiga kantong plastik hitam berisi bagian tubuh yang telah membusuk.

Dari pihak keluarga sendiri telah menyampaikan bahwa Nuryanto berangkat ke Malaysia dalam rangka urusan bisnis pada hari Kamis, 17 Januari 2019.

Saat itu, kepala polisi Disatrik Sungai Buloh, Supt Shafa'aton Abu Bakar, segera melancarkan operasi yang berfokus di daerah sekitar ditemukan jenazah.

Polisi percaya bahwa korban telah dibunuh di tempat mayat mereka di buang di daerah itu. Selain itu, korban diduga telah dibunuh sekitar dua minggu dari tanggal ditemukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...