Sabtu, 08 Juni 2019

TIGA KECEMANTAN TERENDAM BANJIR HINGGA KETINGGIAN 1 METER

TIGA KECEMANTAN TERENDAM BANJIR HINGGA KETINGGIAN 1 METER 

TIGA KECEMANTAN TERENDAM BANJIR HINGGA KETINGGIAN 1 METER

Tiga Kecamatan di Kabupaten Wajo terendam banjir akibat curah hujan tinggi mengguyur sebagian wilayah yang berada di Sulawesi Selatan selama dua hari setelah Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijiriah.

"Curah hujan yang tinggi dan di derah Kabupaten Wajo Alamsyah, pada hari Sabtu 8 Juni 2019.

Tiga Kecamatan tersebut yang masih terendam banjir masing-masing Tempe, Pammana dan Belawa. Sebelumnya terdapat enam Kecamatan yang terendam banjir, tetapi tiga kecamatan airnya sudah pada beberapa hari terakhir.

Terkait dengan antisipasi misi kemanusiaan untuk melakukan evakuasi terhadap korban bencana banjir, kata dia, belum dilakukan karena sebagian warga masih tetap bertahan di rumahnya.

"Masih bertahan hingga sekarang, untuk pengungsian masih nihil," kata Alamsyah. Untuk itu, BPBD Wajo mengimbau masyarakat agar tetap memperhatikan cuaca dan kondisi wilayah pada saat ini termasuk kondisi curah hujan di daerah Kabupaten tetangga seperti Kabupaten Bone, Soppeng dan Sidrap.

"Maka diimbau kepada seluruh stakeholder, baik pemerintah, dunia usaha maupun masyarakat untuk tetap waspada menghadapi curah hujan yang tinggi saat ini dengan slogan siap untuk selamat. Mari kita jaga alam kita dan akhirnya alam yang jaga kita hari esok," terangnya.

Junaidi Sudirman, salah satu warga di Desa Baru Alau, Kelurahan laelo Kecamatan Tempe mengatakan, air masih setinggi paha orang dewasa dan pada saat ini kondisi masih terjadi hujan. Kendati rumah yang terendam rata-rata rumah panggung.

Selain itu, banjir biasanya diakibatkan kiriman air dari Kabupaten Soppeng dan Sidrap ketik hujan deras, membuat laju air turun hingga ke beberapa daerah di Wajo.

Selain itu, kata dia, ada beberapa kelurahan yang terendam di Kecamatan Tempe, termasuk di rumah di pesisir danau tempe yakni kelurahan Laelo, Kelurahan Salo Menlaleg, Kelurahan Watanglipue, Kelurahan Mattirotappareng dan kelurahan Wiringpalennae.

"Sampai saat ini belum ada yang mengungsi, karena hampir tiap tahun air selalu naik dalam rumah sampai setinggi selutut Bahkan di tahun 2003, air sampai dada. Maka dari itu sengaja tinggi rumah dinaikkan sampai tiga meter," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...