Selasa, 10 September 2019

SOERANG SISWA SMP DILAPORKAN KARNA TELAH MENGHAMILI KEKASIHNYA DAN MENOLAK UNTUK BERTANGGUNG JAWAB

SOERANG SISWA SMP DILAPORKAN KARNA TELAH MENGHAMILI KEKASIHNYA DAN MENOLAK UNTUK BERTANGGUNG JAWAB

SOERANG SISWA SMP DILAPORKAN KARNA TELAH MENGHAMILI KEKASIHNYA DAN MENOLAK UNTUK BERTANGGUNG JAWAB

Seorang siswa ditangkap polisi setelah menghamili kekasihnya di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, menolak untuk bertanggung jawab. AKibatnya, siswa tersebut mendekam di dalam jeruji besi karena telah menolak menikahi kekasihnya. Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kepulauan Bangka Belitung Sapta Qodriah mengatakan, majelis hakim dalam sidang di Pengadilan Negeri Pangkal Pinang menjatuhkan hukuman selama 3 tahun 9 bulan penjara. Setelah itu, siswa SMP tersebut dihukum 3 bulan pembinaan di Balai Latihan Kerja (BLK)

"Pasangan itu masih SMP, tapi beda sekolah. Keduanya masih sama-sama di bawah umur," kata Sapta Pangkal Pinang, pada hari Selasa 10 September 2019. Dia menuturkan, perkara yang masuk delik aduan itu terus bergulir, karena tidak ada kesempatan antara keluarga perempuan maupun keluarga laki-laki. KPAD telah berupaya menggelar mediasi, namun upaya tersebut menemui jalan buntu. "Malahan minta tes DNA. Pada akhirnya, keluarga perempuan merasa kecewa dan kasus ini berlanjut," ujar Sapta. Siswa tersebut ditahan di Lembaga Pemasyarakatan Khusus Anak (LPKA) Pangkal Pinang. Dalam amar putusan, majelis hakim juga meminta kedua belah pihak bisa segera menikkan pasangan tersebut. "Hingga sampai saat ini belum menikah juga," ucap Sapta.

Diberitakan pada sebelumnya, seorang siswi SMP berusia 14 tahun terlanjur melahirkan bayi perempuan seberat 2,5 kilogram dengan panjang 46 sentimeter dalam kondisi sehat. Pihak keluarga perempuan sempat meminta agar anaknya dinikahi. Namun, keluarga dari pihak laki-laki menolak untuk dan menantang tes DNA. Pada akhirnya, peristiwa itu dilaporkan ke polisi, dengan tuduhan tindak pidana persetubuhan terhadap anak di bawah umur. Sekretaris KPAD Babel Try Murtini yang melakukan kunjungan ke rumah remaja perempuan tersebut mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. "Keduanya masih sama-sama dibawah umur dan masih bersekolah. Tapi ini harus ada pertanggung jawaban," kata Try.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...