Selasa, 03 Desember 2019

14 PASANGAN MESUN YANG LAGI NGAMAR DICIDUK PETUGAS SATPOL PP DI SALAH SATU OBJEK WISATA DI TEGAL

14 PASANGAN MESUN YANG LAGI NGAMAR DICIDUK PETUGAS SATPOL PP DI SALAH SATU OBJEK WISATA DI TEGAL

14 PASANGAN MESUN YANG LAGI NGAMAR DICIDUK PETUGAS SATPOL PP DI SALAH SATU OBJEK WISATA DI TEGAL

14 pasangan mesun yang sedang sewa kamar diciduk oleh petugas Satpol PP Kabupaten Tegal, pada hari Selasa 3 Desember 2019. Mereka diciduk pada saat sedang berada di beberapa penginapan atau vila di salah satu objek wisata Pemadoan Air Panas Guci, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Belasan pasang yang bukan suami istri akhirnya digelandang ke kantor Satpol PP. "Akhirnya kami bawa. Mereka digelandang ke kantor Satpol PP." "Sedikitnya terdapat 14 pasangan," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Tega, Berlian Adjie, pada hari Selasa 3 Desember 2019. Dia berujar, operasi penyakit masyarakat (pekat) yang dilakukan Satpol PP ini berdasar dari laporan masyarakat. Laporan itu, kata Berlian, telah disampaikan ke Bupati Tegal dan diinstruksikan untuk melakukan operasi. 

Dalam operasi itu, Satpol PP mengerahkan sedikitnya 30 personel yang menyasak ke sejumlah wisma dan penginapan di wilayah Guci. "Mereka sepertinya bukan pasangan suami istri yang sah," sambung dia. Berlian menyebut, belasan pasangan itu terjadi pada saat berada di dalam kamar penginapan. Bahkan, terdapat sejumlah pasangan yang kedapatan tidak menggunakan pakaian. Menurut dia, para pasangan yang terjaring itu moyaritasnya berhijab. Pada saat diamankan, mereka tidak melakukan perlawanan. "Sebagian ada pasangan selingkuh. Sebagian lagi pacaran." "Itu kami lihat dari status di KTP dan data mereka," sambungnya. Pendatang itu, lanjut Berlian, tidak hanya dilakukan Satpol PP, tapi juga assesment dari Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Tegal. Assesment dilakukan untuk memastikan adakah perempaun yang terjaring merupakan PKS. JIka kedapatan sebagai PSK, akan dilakukan tindak lanjutan. Diantaranya pembinaan dengan mengirimnya ke panti rehabilitasi sosial di Jakarta atau di Surakarta. "Setelah kami data, keluarga mereka akan kami undang." 

"Tujuannya, supaya mendapat pembinaan dari keluarganya juga," jelas Berlian. Menurut Berlian, operasi tersebut dilakukan semata-mata untuk menertibkan kerawanan sosial. Sebab, kondisi itu bisa disalahgunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum. "Salah satunya, untuk persembunyian teroris." "Maka, Satpol PP melakukan operasi supaya hal itu tidak terjadi." "Kami menghimbau kepada para pemilik penginapan untuk lebih selektif." "Termasuk utuk izin penginapan agar dilengkapi," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI

SEORANG SOPIR TRUK BATU BARA MENDADAK TEWAS DI WARUNG KOPI  Hingga saat ini penyebab meninggalnya sopir truk batu bara, Rudi (54) di Ke...